Atap menjadi elemen penting yang berfungsi untuk melindungi bagian dalam bangunan, termasuk juga penghuni di dalamnya. Adapun jenis bahan konstruksi rangka atap pun bermacam-macam. Mulai dari kayu, baja, maupun baja ringan.
Konstruksi rangka atap kayu merupakan jenis yang cukup populer digunakan di Indonesia. Namun belakangan ini, makin sulit untuk mendapatkan kayu yang berkualitas. Di sisi lain, kayu dengan kualitas yang standar juga memiliki harga yang cukup mahal.
Sementara itu, adanya kemajuan teknologi membuat industri konstruksi dan material bangunan mengalami penyesuaian. Banyak material bangunan baru yang kemudian lebih efisien digunakan. Salah satunya adalah baja ringan. Maka tak heran, pemilihan rangka atap baja ringan dewasa ini banyak digunakan sebagai pengganti kayu rangka atap.
Sebelum membahas lebih jauh mengenai kelebihan dan kekurangan penggunaan rangka atap baja ringan, kami akan menjelaskan empat fungsi utama atap pada bangunan. Adapun fungsi utama atap pada bangunan adalah sebagai berikut:
- Sebagai pelindung dari paparan sinar matahari langsung sehingga dapat menjaga ruangan tetap dingin
- Sebagai pelindung masuknya air hujan ke dalam ruangan
- Sebagai penahan tekanan angin yang bergerak secara horizontal, dan
- Sebagai penerima beban struktur bangunan
Kelebihan atap baja ringan
Adapun kelebihan dari atap baja ringan adalah sebagai berikut:
1. Antikarat dan antirayap
Salah satu kelebihan dari material baja ringan adalah tidak mudah berkarat dan cukup tahan pada cuaca ekstrem. Hal ini berbeda dengan atap kayu yang makin lama digunakan dapat keropos akibat dimakan rayap.
2. Dapat dibentuk sesuai keinginan
Rangka baja ringan juga dapat disesuaikan mengikuti variasi model atap bangunan yang Anda inginkan. Namun yang perlu diingat juga, pembentukan rangka atap baja ringan tidak dapat dilakukan secara sembarangan.
Selain harus memerlukan gambar kerja yang benar, penggunaan material baja ringan perlu dilakukan perhitungan struktur yang teliti dan akurat. Untuk itu, gunakan aplikator atau vendor terpercaya untuk menentukan konsep model atap bangunan berbahan baja ringan.
3. Ringan dan mudah dipasang
Meski terlihat ringan dan lebih tipis dari baja biasa, material baja ringan tidak mudah memuai dan menyusut. Selain itu, sifatnya yang ringan tentunya akan memudahkan pekerja bangunan untuk memasang maupun membongkar rangka atap sehingga dapat menghemat waktu. Hal ini karena segala sesuatunya sudah disiapkan di pabrik. Pada saat di lapangan, pekerja bangunan hanya memasang bagiannya.
4. Baja ringan memiliki tegangan tarik tinggi
Dalam hal kelenturan, baja ringan memiliki sifat lentur yang lebih baik dibanding baja konvensional. Tegangan tariknya berkisar 550 Mpa. Tegangan tarik ini tentunya lebih tinggi dibanding atap baja konvensional yang hanya memiliki tegangan tarik sekitar 300 Mpa saja.
5. Dapat digunakan untuk berbagai macam jenis atap
Menggunakan baja ringan sebagai rangka atap bukan berarti membatasi Anda dalam pemilihan jenis penutup atap. Dengan pasang atap baja ringan, Anda dapat menggunakan berbagai jenis genteng seperti keramik, asbes, kaca, atau jenis beton. Namun yang perlu Anda ingat, makin berat bobot genteng atau penutup atapnya, makin banyak pula baja ringan yang akan digunakan. Untuk itu, perhitungkan secara akurat!
6. Dapat didaur ulang
Salah satu kelebihan lain yang ada pada baja ringan adalah dapat didaur ulang. Tak dapat dipungkiri, saat membongkar maupun merenovasi atap bangunan akan menyisakan rangka atap yang tidak lagi digunakan. Untuk itu, agar limbah konstruksi yang dihasilkan tidak terlalu banyak, Anda dapat melakukan daur ulang rangka baja ringan sisa hasil pembongkaran bangunan.
Kekurangan atap baja ringan
Jika sebelumnya kami telah menjelaskan 6 (enam) kelebihan material baja ringan, selanjutnya kami akan menjelaskan beberapa kekurangannya. Adapun kekurangan penggunaan atap rangka baja ringan adalah sebagai berikut:
1. Mudah terbawa angin
Meskipun proses instalasi telah menautkan baut, adanya angin kencang adalah kelemahan dari material baja ringan. Untuk itu, pemilihan baja ringan kurang disarankan untuk digunakan pada bangunan yang berlokasi di daerah yang memiliki tingkat angin banyak dan kuat.
2. Estetika yang kurang
Nilai estetika baja ringan sangat bergantung pada penutupnya. Untuk itu, diperlukan platform atap untuk langit-langit rumah agar dapat menambah kerapian dan keindahan.
3. Harga cukup mahal
Konstruksi rangka baja ringan termasuk jenis material bangunan yang cukup mahal. Akan tetapi, harga atap baja ringan masih lebih murah dibanding material kayu mengingat makin langkanya bahan kayu yang berkualitas.
Dari beberapa referensi yang kami dapatkan, untuk ukuran rangka atap baja ringan setiap 6 cm memiliki harga sekitar Rp 30.000 hingga Rp 120.000. Harga tersebut juga belum termasuk bagian pelengkap lain seperti alumunium foil, sekrup, dan lainnya.
4. Jika salah dalam perhitungan, bisa fatal
Permasalahan akan timbul apabila dalam proses instalasi tidak dilakukan secara teliti dan melalui proses perhitungan yang akurat. Dengan kata lain, pemasangan rangka baja ringan memiliki persyaratan teknis dan pengerjaan yang sistematis. Misalnya, jika Anda ingin memasang water heater atau panel surya, tentu permukaannya harus dirancang khusus agar memberikan kekuatan yang maksimal. Untuk mengantisipasi gagalnya struktur rangka atap baja ringan, gunakan jasa desain struktur bangunan terpercaya.
Syarat membuat atap bangunan
Setelah Anda memahami kelebihan dan kekurangan dari material baja ringan, ada baiknya juga Anda mengetahui persyaratan pembuatan atap pada bangunan. Apa saja syaratnya? Berikut penjelasannya!
- Bentuk atap harus sesuai dengan konsep bangunan yang sudah direncanakan sejak awal
- Pada tingkat kemiringan atap, sebaiknya memperhatikan bahan apa yang akan digunakan untuk menutup atap
- Dalam pemilihan bahan penutup atap, sebaiknya juga disesuaikan dengan tujuan dan fungsi bangunan. Hal ini untuk mengukur kekuatan bahan atap dari segala macam cuaca dan temperatur
- Desain konstruksi atap harus kuat sehingga dapat menahan beban yang mengenainya
Baca juga : Beberapa Pertimbangan Dalam Desain Struktur Baja (Bagian 1)
Bagaimana mengetahui kualitas baja ringan?
Kualitas sebuah baja ringan dapat dilihat dari ukuran tegangan tarikannya. Dalam penjelasan sebelumnya telah disebutkan bahwa tegangan tarik baja ringan adalah 550 Mpa. Untuk itu, pilihlah baja ringan yang memiliki tegangan tarikan 550 Mpa sehingga kokoh dalam menopang berbagai jenis penutup atap atau genteng, maupun saat melawan cuaca ekstrem.
Hal yang tak kalah pentingnya adalah adanya dukungan garansi. Pastikan baja ringan yang Anda beli tidak hanya memiliki garansi instalasi saja. Melainkan juga ketahanan pemakaian yang menyatakan bahwa ketahanan baja ringan telah melalui proses uji coba sesuai standar nilai tegangan tarikan.
Jadi, apakah penggunaan rangka baja ringan adalah keputusan yang tepat? Secara struktur maupun estetika, material kayu tentunya lebih baik dibanding baja ringan. Namun, ketersediaan material kayu berkualitas makin langka dan mahal.
Untuk itu, menggunakan baja ringan dapat menjadi alternatif dalam mendesain rangka atap bangunan. Hal ini juga sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan akibat maraknya penebangan liar sehingga penggunaan material kayu mulai berkurang. Efiesiensi waktu dalam proses pemasangan pun juga menjadi pertimbangan yang dapat Anda perhatikan.
Baca juga : Beberapa Pertimbangan Dalam Desain Struktur Baja (Bagian 2)
No comment yet, add your voice below!