Penting! Inilah Cara Menerbitkan Dokumen Persetujuan Bangunan Gedung (PBG)

PBG sebagai pengganti IMB, Sumber: suara.com

Sebagian dari kita mungkin masih asing dengan istilah Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Kondisi tersebut merupakan hal yang wajar, pasalnya penggunaan PBG juga belum lama berlaku. PBG mulai diberlakukan pada bulan Agustus tahun 2021. Jadi wajar saja jika sebagian besar masih belum mengenal dengan istilah PBG.

Lantas, sebenarnya apa itu PBG? Sesuai Pasal 1 Poin 17 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, di dalamnya sudah tercantum jelas tentang apa itu Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

Persetujuan Bangunan Gedung atau PBG sendiri adalah sebuah perizinan yang diberikan kepada pemilik atau pengelola bangunan gedung untuk membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi, dan/atau merawat bangunan gedung sesuai dengan standar teknis bangunan gedung.

PBG sebagai pengganti IMB, Sumber: suara.com
PBG sebagai pengganti IMB, Sumber: suara.com

Kehadiran PBG Sebagai Pengganti IMB

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan aturan pelaksanaannya pada PP Nomor 36 Tahun 2005, juga disebutkan bahwa salah satu syarat untuk mendirikan bangunan adalah dibutuhkan adanya dokumen Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

Bukan hanya itu saja, dalam hal yang lainnya PBG ini juga sangat diperlukan. Salah satunya ialah sebagai syarat dalam penerbitan SLF (Sertifikat Laik Fungsi). Namun belum lama ini tepatnya semenjak UU Cipta Kerja diteken oleh Presiden Joko Widodo, PBG mulai digunakan sebagai pengganti IMB bangunan.

Adanya PBG ini tentu saja perlu dimiliki oleh para pemilik gedung, sebelum mulai membangun gedung. Namun bagaimana jika pemberlakuan PBG diterbitkan setelah bangunan selesai didirikan? Tidak perlu khawatir, hal ini dikarenakan IMB yang terbit sebelum berlakunya PP No. 16 Tahun 2021 tetap berlaku hingga berakhir izinnya.

Dokumen Persyaratan untuk Kepemilikan PBG

Mirip dengan berbagai kepengurusan dokumen penting lainnya. Dalam mengurus Persetujuan Bangunan Gedung juga diperlukan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi. Apa saja persyaratan yang perlu Anda persiapkan? Ada berbagai persyaratan yang digunakan untuk mendapatkan PBG dari pemerintah yakni meliputi 4 hal. 

4 hal yang meliputi syarat tersebut diantaranya ialah data pemohon, data bangunan, dan dokumen rencana teknis. Kemudian untuk dokumen rencana teknis terdapat beberapa hal di dalamnya. Dilansir dari laman 99.co, dokumen rencana teknis meliputi rencana arsitektur, rencana utilitas, rencana struktur, dan spesifikasi teknik bangunan gedung.

1. Dokumen Rencana Arsitektur

Untuk dokumen rencana arsitektur yang digunakan sebagai syarat mengurus Persetujuan Bangunan Gedung meliputi berbagai hal, yakni sebagai berikut:

  • Data penyedia jasa perencana arsitektur,
  • Konsep rancangan,
  • Gambar rancangan tapak,
  • Gambar denah,
  • Gambar potongan bangunan gedung,
  • Gambar tampak bangunan gedung,
  • Gambar rencana tata ruang dalam,
  • Gambar rencana tata ruang luar,
  • Detail utama dan/atau tipikal.

2. Dokumen Rencana Utilitas

Kemudian untuk dokumen rencana utilitas terdapat beberapa hal yang perlu Anda persiapkan sebelum mengajukan PBG. Dokumen tersebut meliputi beberapa hal berikut ini:

  • Perhitungan kebutuhan air bersih, listrik, penampungan dan pengolahan air limbah, pengelolaan sampah, beban kelola air hujan, dan kelengkapan prasarana dan sarana di bangunan gedung,
  • Perhitungan tingkat kebisingan dan getaran bangunan,
  • Gambar sistem proteksi kebakaran yang sudah sesuai dengan tingkat risiko kebakaran,
  • Gambar sistem penghawaan atau ventilasi baik yang alami atau buatan,
  • Gambar sistem transportasi vertikal,
  • Gambar sistem transportasi horizontal,
  • Gambar sistem informasi dan komunikasi baik internal dan eksternal,
  • Gambar sistem proteksi bangunan pada petir,
  • Gambar jaringan listrik yang terdiri dari gambar sumber listrik, jaringan listrik, dan pencahayaan,
  • Gambar sistem sanitasi yang terdiri dari sistem air bersih, sistem air limbah, dan sistem air hujan.
Melengkapi berbagai persyaratan untuk mendapatkan PBG, Sumber: beritadiy.pikiran-rakyat.com
Melengkapi berbagai persyaratan untuk mendapatkan PBG, Sumber: beritadiy.pikiran-rakyat.com

3. Dokumen Rencana Struktur

Persyaratan untuk mengurus Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) selanjutnya meliputi dokumen rencana struktur, yakni sebagai berikut:

  • Gambar rencana struktur bawah termasuk detailnya secara lengkap,
  • Gambar rencana struktur atas termasuk detailnya secara lengkap,
  • Gambar rencana basement dan detailnya secara lengkap,
  • Perhitungan rencana struktur dilengkapi dengan data penyelidikan tanah untuk bangunan gedung yang lebih dari dua lantai.

4. Dokumen Spesifikasi Teknik Bangunan Gedung

Syarat PBG selanjutnya yang perlu dipersiapkan ialah berbagai dokumen spesifikasi teknis bangunan gedung. Dokumen ini terdiri dari jenis, tipe, dan karakteristik material atau bahan yang digunakan secara detail dan menyeluruh untuk komponen arsitektural, struktural, mekanikal, elektrikal, dan perpipaan.

Bagaimana Cara Menerbitkan PBG?

Seperti yang kita tahu, PBG adalah dokumen perizinan yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah setempat. Tapi, untuk menerbitkan perizinan tersebut tentu saja banyak alur yang perlu dilewati terlebih dahulu sebelum akhirnya Pemerintah menerbitkan PBG tersebut.

Nah, untuk menerbitkan PBG sendiri setidaknya terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan oleh pengelola bangunan atau konsultan PBG sebagai perwakilan dari pemilik bangunan. Diantara berbagai tahapan untuk menerbitkan PBG sebagai berikut:

1. Data Collect

Proses pertama tentu saja diawali dengan collect data. Collect data atau mengumpulkan data disini artinya mengumpulkan berbagai dokumen persyaratan yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan administratif PBG.

2. Submit Dokumen

Setelah dokumen untuk penerbitan PBG terkumpul semua, tim akan melakukan submit dokumen ke Sistem Informasi Manajemen Bangunan Gedung (SIM-BG).

3. Sidang dan Revisi Sidang

Lalu, setelah submit dokumen selesai dilakukan masuk pada proses sidang atau presentasi. Sidang ini lakukan oleh pihak pemohon (pengelola bangunan maupun konsultan PBG yang ditunjuk) serta pihak atau dinas terkait. Sidang dilakukan guna membahas perihal administratif dan apapun yang berkaitan dengan bangunan.

Jika terdapat revisi oleh pihak terkait maka pemohon harus melakukan revisi terlebih dahulu sampai sudah benar-benar clear. Sebaliknya, jika tidak terdapat revisi dan evaluasi maka bisa masuk ke tahapan selanjutnya.

Kepengurusan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), Sumber: temon.kulonprogokab.go.id
Kepengurusan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), Sumber: temon.kulonprogokab.go.id

4. Penerbitan SKRD

Setelah sidang dilakukan dan tidak ada hal yang harus direvisi atau dievaluasi, selanjutnya adalah penerbitan SKRD atau Surat Ketetapan Retribusi Daerah. 

5. Pembayaran SKRD

Pembayaran retribusi dilakukan oleh pemohon setelah penetapan nilai retribusi daerah. Bukti pembayaran retribusi daerah digunakan oleh pemohon sebagai bentuk persyaratan untuk penerbitan PBG.

6. Penerbitan PBG

Apabila semua sudah terlewati barulah PBG diterbitkan oleh pihak terkait. Dokumen PBG yang dimaksud meliputi dokumen PBG dan lampiran dokumen PBG. PBG yang diterbitkan sebagai bentuk perizinan bahwa bangunan boleh didirikan. Pastikan PBG disimpan dan tidak hilang.

Demikianlah ulasan mengenai cara menerbitkan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) yang harus dilakukan secara berurutan. Perlu diketahui bahwa PBG sudah digunakan sebagai syarat untuk mendirikan bangunan, karena itu penting rasanya memiliki PBG sebelum bangunan didirikan agar bangunan sah di mata hukum. 

Apabila mengurus dan menerbitkan PBG sendiri dirasa tidak memungkinkan, maka Anda bisa menggunakan bantuan jasa konsultan PBG yang terpercaya. Karena dengan bantuan ahlinya mengurus PBG akan menjadi lebih efisien dan tentu saja sesuai ketentuan yang berlaku. Semoga bermanfaat!

Simak Langkah Efektif Mengelola Sampah Rumah Tangga Berikut Ini!

Ilustrasi sampah organik, Sumber: idntimes.com

Mengelola sampah rumah tangga yang baik dapat membantu menanggulangi masalah sampah. Di Indonesia sendiri, permasalahan sampah hingga saat ini masih menjadi fokus penting untuk segera diatasi. Untuk mengatasi sampah ini diperlukan kerja sama yang baik dari berbagai sektor. Sadar akan dampak negatif dari sampah perlu ditanamkan pada diri individu masing-masing.

Menurut data sampah rumah tangga di Indonesia 2020, persentasenya mencapai 37,3%. Data tersebut diperoleh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dilansir dari Databoks. Pada tahun 2020 data penyumbang sumber sampah terbanyak berasal dari aktivitas rumah tangga. Kemudian barulah disusul oleh pasar tradisional yang persentasenya menunjukan angka 16,4%.

Data tersebut menunjukkan bahwa tidak hanya permasalahan sampah di tempat wisata saja yang perlu ditangani, namun sampah rumah tangga penghasil sumber sampah terbesar juga butuh penanganan yang tepat. Sampah-sampah rumah tangga tersebut terdiri dari 2 tipe, yakni sampah organik dan sampah anorganik. Untuk membantu mengatasi sampah rumah tangga, Anda bisa mengelola sendiri di rumah.

Komposisi Sampah Nasional Berdasarkan Sumber Sampah (2020), Sumber: databoks.katadata.co.id
Komposisi Sampah Nasional Berdasarkan Sumber Sampah (2020), Sumber: databoks.katadata.co.id

Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari makhluk hidup dan sifatnya mudah terurai tanpa bantuan manusia. Terdapat 2 jenis sampah organik, yakni sampah organik basah dan sampah organik kering. Untuk mengelola sampah rumah tangga jenis ini, Anda bisa mendaur ulangnya jika dikelola dengan tepat. Berikut beberapa contoh sampah rumah tangga organik yang biasa ditemukan pada aktivitas sehari-hari meliputi:

  • Sisa-sisa makanan
  • Kulit buah yang masih mengandung kadar air
  • Kulit sayuran
  • Biji-bijian
  • Dedaunan dari pohon
  • Sisik ikan
  • Kayu
  • Kulit Telur
  • Kotoran hewan

Sampah anorganik atau non-organik merupakan sampah yang asalnya bukan dari makhluk hidup, sehingga sampah jenis ini sangat sulit untuk terurai dan perlu waktu yang lama untuk bisa terurai. Bahkan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk dapat terurai secara keseluruhan. Berikut beberapa contoh dari sampah anorganik yang biasa dijumpai pada aktivitas rumah tangga:

  • Plastik wadah makanan
  • Kaca
  • Kaleng
  • Botol plastik
  • Kertas karton
  • Mainan dari bahan plastik

Cara Mengelola Sampah Rumah Tangga

Anda bisa membantu menanggulangi permasalahan sampah secara mandiri di rumah. Tidak memerlukan hal-hal yang rumit untuk pengelolaan sampah rumah tangga ini. Penasaran bagaimana cara mengelola limbah rumah tangga yang tepat dengan mudah? Simak penjelasan kami di bawah ini.

Pisahkan Sampah Organik dan Sampah Anorganik

Pengelolaan sampah rumah tangga yang benar adalah dengan memisahkan 2 tipe sampah yakni sampah organik dan anorganik. Anda bisa menyediakan 2 tempat sampah yang berbeda, edukasi keluarga Anda untuk membuang sampah menurut jenisnya. Berikan tulisan di tempat sampah tersebut agar lebih memudahkan untuk membedakan kedua jenis sampah.

Sampah anorganik biasanya banyak dihasilkan dari plastik yang digunakan untuk wadah makanan maupun belanjaan. Untuk mengurangi penggunaan plastik tersebut, Anda bisa menggunakan tas belanja pengganti plastik. Ada berbagai jenis tas belanja yang bukan berasal dari bahan plastik. Dengan demikian, Anda telah membantu untuk mengurangi penggunaan sampah plastik rumah tangga.

Ilustrasi sampah organik, Sumber: idntimes.com
Ilustrasi sampah organik, Sumber: idntimes.com

Mendaur Ulang Sampah

Cara pengelolaan sampah rumah tangga berikutnya dengan mendaur ulang sampah. Botol-botol plastik bekas dapat dimanfaatkan sebagai pot untuk tanaman. Kaleng dari bekas makanan dan minuman dapat dijadikan sebagai tempat pensil maupun perkakas lainnya. Anda juga bisa menyendirikan botol plastik yang kemudian nantinya diserahkan kepada bank sampah untuk di daur ulang.

Mengolah Sampah Organik Jadi Pupuk

Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk yang bermanfaat bagi tanaman. Jika Anda tidak bisa membuat pupuk tersebut sendiri, Anda bisa menyalurkannya ke tempat pengolahan sampah organik. Pupuk dari sampah organik ini dapat memberikan manfaat bagi tanaman agar tumbuh subur. Meskipun sampah organik ini memiliki aroma yang kurang sedap, namun dapat memberikan manfaat yang luar biasa bagi lingkungan.

Pada dasarnya pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos tidaklah sulit. Anda hanya perlu mengikuti beberapa proses di bawah ini, yakni:

  • Pengumpulan sampah organik. Salah satu sampah organik yang paling mudah dijumpai dalam rumah tangga adalah sampah sisa sayuran yang tidak dimasak. Bagian sayuran yang tidak digunakan untuk memasak ini biasanya hanya dibuang saja. Oleh sebab itu, Anda bisa mengumpulkannya menjadi satu untuk dibuat pupuk.
  • Pencacahan sampah organik. Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan tahap pencacahan. Setelah mengumpulkan sampah organik, Anda bisa mencacahnya agar sampah menjadi lebih lembut. Anda bisa mencacah sampah sayuran tersebut menjadi ukuran 1 atau 2 cm.
  • Proses pendiaman sampah organik. Tahapan selanjutnya adalah proses pendiaman sampah organik yang telah dicacah. Anda bisa mendiamkan sampah organik hingga terjadi pembusukan. Diamkan sampah tersebut ditempat yang tertutup dan kedap udara agar pembusukan lebih sempurna.
  • Tunggu hingga 2 minggu. Proses pembusukan sampah organik tersebut membutuhkan waktu sekitar 2 minggu. Nanti setiap 3 hari sekali, Anda perlu melakukan pengadukan terhadap sampah organik agar pembusukan berjalan sempurna.

Baca juga: Upaya Pembangunan Pariwisata yang Berkelanjutan

Pisahkan Sampah yang Berpotensi Bahaya

Langkah mengelola sampah rumah tangga berikutnya dengan memisahkan sampah yang berbahaya. Misalnya saja barang-barang elektronik yang sudah rusak, Anda bisa memisahkannya dengan sampah lainnya. Barang elektronik tersebut dapat Anda bawa ke tempat daur ulang, bahkan bisa Anda bawa ke pabriknya langsung untuk di daur ulang menjadi barang elektronik baru.

Mengapa sampah elektronik tersebut perlu dilakukan penanganan yang tepat? Perlu Anda ketahui bahwa setiap sampah elektronik memiliki kandungan bahan yang berbahaya terhadap lingkungan. Selain berbahaya, kandungan tersebut juga beracun. Kandungan dari barang elektronik tersebut diantaranya adalah merkuri, timbal, lithium, dan kadmium.

Berbagai bahan kandungan tersebut merupakan material yang tidak dapat diurai oleh alam. Jadi jika tidak dilakukan penanganan yang tepat, bahan tersebut bisa menyebabkan pencemaran lingkungan. Alhasil lingkungan sekitar bisa rusak gara-gara kandungan tersebut.

Mengurangi Penggunaan Sampah

Sebisa mungkin Anda dan keluarga mengurangi penggunaan sampah. Misalnya saja dari hal yang mudah yakni stop membeli air mineral dalam botol plastik dan lebih memilih untuk menggunakan botol minum yang bisa digunakan berkali-kali. Selain itu Anda juga bisa membeli lauk atau makanan dengan membawa wadah sendiri, sehingga tidak menghasilkan sampah plastik.

Menerapkan prinsip 3R juga diperlukan, yakni Reuse (penggunaan kembali), Reduce (mengurangi), dan Recycle (mendaur ulang). Meskipun terlihat sederhana, tapi pada kenyataannya penerapan ketiga prinsip tersebut masih sulit dilakukan oleh masyarakat hingga saat ini. Namun bukan berarti tidak mungkin jika kita mulai menerapkannya dari sekarang.

Sampah anorganik, Sumber: mesinpencacahplastik.id
Sampah anorganik, Sumber: mesinpencacahplastik.id

Perlu Anda ketahui bahwa Indonesia termasuk ke dalam penyumbang sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia. Data tersebut dilansir dari Tribun News yang diperoleh dari Jenna R. Jambeck di dalam artikel Plastic Waste Inputs From Land Into The Ocean tahun 2015. Mari bersama-sama membantu untuk menanggulangi sampah dengan mengurangi penggunaan plastik serta mengelola sampah rumah tangga secara mandiri.

Cintai lingkungan dengan membuang sampah ke tempatnya, jangan membuangnya ke sembarang tempat. Apalagi membuangnya ke sungai, hal tersebut akan memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Pada akhirnya akan terjadi pencemaran yang merugikan semua pihak termasuk kita sendiri. Mari bangun masa depan yang cerah dengan bumi yang sehat dengan lingkungan yang bebas dari pencemaran.

Uji Cone Penetration Test (CPT) Untuk Mengurus Izin Bangunan Tinggi, Begini Penjelasannya!

Uji Cone Penetration Test (CPT)

Pelaksanaan pekerjaan struktur selalu akan dimulai dengan investigasi tanah. Data-data mengenai jenis tanah dan lapisan-lapisannya merupakan dasar untuk merencanakan sub-structure sehingga sepenuhnya dapat menopang struktur diatasnya. Salah satu metode untuk mendapatkan properties tanah adalah dengan melakukan uji Cone Penetration Test (CPT) atau yang biasa disebut uji sondir.

Continue reading

Manfaat Polimer dalam Konstruksi Bangunan, Paling Banyak Digunakan di Eropa

Pemanfaatan Material Polimer

Teknologi pengembangan kekuatan material untuk kepentingan konstruksi dengan segala karakteristiknya semakin tumbuh pesat. Tuntutan untuk menciptakan bahan yang lebih kuat, tahan cuaca, dan lebih ringan merupakan sebuah capaian untuk menghasilkan komponen-komponen struktur dan non-struktural bangunan berkualitas tinggi. Salah satunya adalah dengan mengambil manfaat polimer yang memiliki karakteristik kuat.

Perkembangan Teknologi Material Polimer

Continue reading

10 Tips Bangun Rumah Agar Lebih Hemat Biaya

Tips hemat membangun rumah

Bagi pasangan muda, keinginan membeli rumah mungkin sudah menjadi impian. Membeli rumah yang sudah siap huni memang dinilai lebih praktis. Sayangnya, banyak model dan konsep rumah yang kurang sesuai dengan harapan. Untuk itu, membangun rumah dari nol adalah pilihan yang tepat untuk mendapatkan konsep rumah impian. Dan tidak ada salahnya Anda membaca tips bangun rumah yang nantinya akan diulas di artikel ini.

Di sisi lain, tidak semua orang memiliki anggaran yang cukup dalam membangun rumah impian. Belum lagi dengan biaya jasa dan material bangunan yang terus mengalami kenaikan setiap tahunnya sehingga tak jarang yang kemudian mencari pinjaman uang untuk menutupi biaya pembangunan.  

Sebenarnya, ada beberapa cara yang dapat Anda gunakan agar membangun rumah tidak memakan biaya yang banyak. Selain menggunakan konsep rumah tumbuh, salah satu cara yang dapat Anda lakukan adalah menghemat biaya pembangunan.

Tips Bangun Rumah agar Hemat

Nah, berikut ini kami jelaskan 10 (sepuluh) tips hemat dalam membangun rumah. Tips ini sangat disarankan untuk Anda yang memiliki dana terbatas. Simak sampai tuntas, ya!

1. Usahakan Sudah Memiliki Tanah

Siapa sih yang tidak ingin memiliki rumah yang indah, luas dan unik? Semua orang pasti menginginkannya. Namun, ukuran dan konsep rumah juga sangat bergantung pada luas tanah yang Anda miliki.

Tak dapat dipungkiri, harga properti tanah terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Bagi Anda yang memiliki dana terbatas, membeli tanah di daerah perkotaan dan kawasan strategis sangatlah sulit. Di sisi lain, terdapat beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan saat ingin membeli tanah.

Jangan sampai tergiur harga miring, tetapi status tanah yang Anda beli justru bermasalah. Untuk itu, cek kondisi dan status tanah yang akan Anda gunakan untuk membangun rumah. Pastikan juga tanah yang akan digunakan tidak dalam kasus sengketa. Misalnya tanah sitaan atau tanah warisan yang belum dipecah hak miliknya.

Oh, ya. Jangan lupa juga untuk mengurus PBG yang dulunya bernama IMB (Izin Mendirikan Bangunan), ya! Jadi dengan adanya PBG (Persetujuan Bangunan Gedung), bangunan Anda menjadi lebih terjamin. Selain itu Anda juga tidak akan terkena sanksi karena tidak memiliki PBG tersebut.

2. Buatlah Daftar Kebutuhan Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang

Langkah kedua yang harus Anda lakukan saat ingin membangun rumah adalah menentukan kebutuhan jangka pendek hingga jangka panjang. Bisa jadi bagi pasangan muda saat ini hanya membutuhkan dua kamar saja. Namun, dalam beberapa tahun ke depan, tentunya Anda harus menambah jumlah kamar dan toilet. Untuk itu, menyusun rencana kebutuhan jangka pendek, menengah, dan panjang sangatlah diperlukan.

3. Carilah Referensi Model Rumah Impian

Tips bangun rumah selanjutnya adalah mengenai pemilihan model rumah impian yang menurut Anda ideal. Pastikan model yang Anda pilih juga tidak terlalu mewah dan cukup masuk akal untuk diwujudkan dengan dana yang Anda miliki. Jangan lupa untuk mengajak pasangan Anda berdiskusi dan menentukan model rumah impian yang diharapkan.

Untuk zaman sekarang, pilihan model rumah minimalis sangat diminati. Apalagi untuk pasangan muda yang baru saja menikah. Namun untuk desain tersebut tentu saja berkaitan dengan selera ya. Jadi pastikan bahwa model rumah yang akan Anda tempati sudah sesuai yang diinginkan.  

4. Buatlah Desain Rumah dengan Konsep Minimalis

Saat ini, desain rumah minimalis justru menjadi favorit pasangan muda. Selain dapat menghemat biaya, konsep rumah minimalis dinilai cukup fungsional untuk hidup berumahtangga.

Desain rumah minimalis biasanya terdiri dari lima ruangan saja, yakni 2 kamar tidur, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi. Untuk menjauhkan kesan sempit pada setiap ruangan, diperlukan sentuhan jasa desain rumah profesional. Dengan begitu, setiap ruang pada rumah Anda, baik itu fungsi dan estetikanya dapat memberikan pengalaman yang optimal tanpa menyampingkan faktor keamanan, kenyamanan, dan kesehatan.

Tips hemat membangun rumah
Untuk menjauhkan kesan sempit pada setiap ruangan, maka diperlukan sentuhan jasa desain rumah profesional.

5. Buatlah RAB (Rencana Anggaran Biaya) Sebaik Mungkin

Perencanaan biaya sangatlah penting dilakukan di awal. Jangan sampai proses membangun rumah sudah dimulai, tetapi tidak disertai dengan RAB yang jelas. Mengapa RAB penting? Hal ini ditujukan agar penggunaan dana dalam membangun rumah dapat lebih efektif.

Adapun komponen yang harus masuk ke dalam RAB di antaranya adalah material bangunan, jasa tukang bangunan atau borongan, dan lainnya. Jangan lupa, tambahkan kenaikan 5% hingga 10% RAB Anda, ya! Hal ini tentunya akan sangat membantu Anda dalam mengalokasikan dana yang sebelumnya tidak masuk ke dalam RAB. Misalnya, adanya kecelakaan kerja, kerusakan alat-alat kerja, membeli bahan bangunan tambahan, dan lainnya.

6. Pilihlah Musim yang Tepat

Jika desain sudah ditentukan dan RAB telah tersusun dengan baik, langkah selanjutnya adalah memilih musim yang tepat. Kita semua tentu mengetahui, membangun rumah di musim hujan memiliki risiko yang cukup tinggi, misalnya air hujan yang deras, angin kencang, petir, dan area kerja yang licin. Untuk itu, sebaiknya membangun rumah dapat dilakukan saat musim kemarau.

7. Selektif dalam Memilih Tukang Bangunan

Pertimbangan lain yang tak boleh dilewatkan jika Anda ingin melakukan penghematan biaya adalah selektif dalam memilih tukang bangunan. Pastikan Anda memilih tukang yang memiliki reputasi baik, profesional, dan memiliki hasil yang bagus.

Makin bagus tukang yang Anda pilih, maka makin efisien pula waktu yang digunakan dalam membangun rumah. Untuk itu, disarankan dapat mencari informasi dan meminta rekomendasi melalui rekan yang memiliki pengalaman dalam membangun rumah.

Tips hemat membangun rumah

8. Perhatikan Material Bangunan yang Anda Gunakan

Tips hemat membangun rumah selanjutnya adalah dengan membeli bahan bangunan yang cukup prioritas untuk digunakan. Anda pun dapat memanfaatkan diskon yang ditawarkan banyak toko material bangunan. Selain itu, Anda pun dapat memaksimalkan penggunaan bahan bangunan bekas pembongkaran. Misalnya kusen kayu, keramik/tegel, daun pintu, dan lainnya.

Untuk rangka atap, mengingat makin sulit untuk mendapatkan kayu yang berkualitas dengan harga terjangkau, Anda dapat menggantinya dengan rangka atap baja ringan. Dalam hal kelenturan, baja ringan memiliki sifat lentur yang cukup baik. Tegangan tariknya berkisar 550 Mpa. Namun, sebelum Anda menyusun dan mendesain rangka atap, usahakan untuk dapat berkonsultasi terlebih dahulu kepada penyedia jasa desain struktur bangunan terpercaya, ya!

Baca juga : Green Architecture: Konsep Desain Bangunan yang Ramah Lingkungan

9. Ingin Lebih Hemat Membangun Rumah? Gunakan Material Lokal

Bahan bangunan yang digunakan untuk membangun rumah tidak harus terlihat mewah dan buatan luar negeri. Bahkan, produksi dalam negeri pun memiliki kualitas yang telah disesuaikan dengan standar nasional. Untuk itu, agar lebih menghemat biaya pembangunan rumah, gunakan saja bahan bangunan lokal yang berkualitas.

10. Bangun Rumah Secara Bertahap (Rumah Tumbuh)

Membangun rumah secara bertahap dikenal juga dengan konsep rumah tumbuh. Konsep ini menjadi salah satu alternatif yang dapat diambil untuk pasangan muda yang ingin merencanakan dan membangun rumah secara bertahap.

Itulah 10 (sepuluh) tips bangun rumah agar lebih hemat. Untuk mendapatkan konsep bangunan ideal yang aman, nyaman, dan sehat, jangan ragu untuk melibatkan penyedia jasa desain rumah terpercaya.

Kebakaran Bisa Dicegah, Ketahui Persyaratan Keselamatan Bangunan Berikut!

Persyaratan Keselamatan Bangunan Gedung Terhadap Bahaya Kebakaran

Aspek persyaratan keselamatan bangunan gedung tidak boleh diabaikan oleh setiap pengembang maupun pemilik bangunan gedung. Salah satu bagian persyaratan keselamatan bangunan gedung sebagaimana yang disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 adalah kemampuan bangunan gedung dalam mencegah dan menanggulangi bencana kebakaran sehingga risiko kebakaran menjadi isu penting yang harus diperhatikan.

Kurangnya pemahaman terkait bahaya dan pencegahan bencana kebakaran seringkali membuat sistem pemadam kebakaran tidak bekerja dengan baik. Selain dapat merusak properti bangunan gedung, bahaya utama kebakaran bagi manusia adalah keracunan akibat terhirupnya asap, bahkan kematian akibat terkena paparan api secara langsung.

Continue reading

Diminati Banyak Orang, Berikut Kelebihan dan Kekurangan Atap Baja Ringan Menurut Ahlinya!

Kelebihan rangka atap baja ringan

Atap menjadi elemen penting yang berfungsi untuk melindungi bagian dalam bangunan, termasuk juga penghuni di dalamnya. Adapun jenis bahan konstruksi rangka atap pun bermacam-macam. Mulai dari kayu, baja, maupun baja ringan.

Konstruksi rangka atap kayu merupakan jenis yang cukup populer digunakan di Indonesia. Namun belakangan ini, makin sulit untuk mendapatkan kayu yang berkualitas. Di sisi lain, kayu dengan kualitas yang standar juga memiliki harga yang cukup mahal.

Continue reading

Bagaimana Cara Kerja Alat Penangkal Petir? Begini Penjelasan Detailnya

Mengenal cara kerja alat penangkal petir, Sumber: news.indotrading.com

Petir merupakan salah satu gejala alam yang bisa berbahaya baik itu untuk manusia maupun bangunan. Jadi tidak heran jika banyak orang yang waspada akan datangnya petir. Namun untuk sebuah bangunan terdapat sebuah alat penangkal petir yang bisa melindungi bangunan dari sambarannya.

Pada umumnya, bangunan yang rawan tersambar petir adalah yang memiliki ukuran tinggi. Misalnya saja hunian bertingkat seperti apartemen, gedung perkantoran, hotel, dan lain sebagainya. Namun bukan berarti rumah biasa yang tidak tinggi lolos dari ancaman petir. 

Jadi meskipun bangunan tidak tinggi, Anda juga perlu membutuhkan alat penangkal petir rumah sebagai langkah pencegahan. Untuk gedung-gedung tinggi yang mengantongi Sertifikat Laik Fungsi (SLF), biasanya sudah dilengkapi dengan sistem penangkal petir. Penangkal petir tersebut akan diletakkan di bagian puncak bangunan gedung.

Fungsi Penangkal Petir

Perlu Anda ketahui, bahwa material penangkal petir ini terbuat dari bahan yang memenuhi syarat dan dilapisi bahan anti korosi. Material tersebut adalah tembaga dan aluminium, yang tentunya sudah memenuhi standar.

Fungsi utama dari sistem penangkal petir adalah untuk menyelamatkan bangunan dari sambaran petir. Perlu Anda pahami, petir dapat menimbulkan musibah yang besar seperti kebakaran misalnya. Jadi untuk mengantisipasinya, diperlukan sebuah alat untuk menangkalnya.

Biasanya petir akan sering muncul ketika musim hujan. Petir tersebut akan membawa aliran listrik yang besar, bahkan hingga ribuan volt. Tidak bisa dibayangkan bagaimana dampaknya jika petir tersebut menyambar sebuah bangunan. Tentu saja akan sangat merugikan dan bisa menimbulkan korban jiwa.

Petir sangat rawan mengenai hal-hal tinggi yang posisinya dekat dengan awan. Misalnya saja seperti pohon maupun bangunan bertingkat tinggi. Jadi biasanya untuk bangunan bertingkat tinggi sudah memasang penangkal petir untuk melindungi bangunan beserta isinya dari sambaran petir.

Jadi alat penangkal petir yang telah dipasang bisa digunakan untuk menghalau petir. Dengan begitu, petir tidak bisa menyambar berbagai macam benda maupun bangunan yang letaknya ada di bawah awan. Alat tersebut akan menyerap muatan listrik yang kemudian dialirkan ke tanah. Sehingga petir yang menyambar tidak langsung ke bangunan.

Alat penangkal petir, Sumber: brainacademy.id
Alat penangkal petir, Sumber: brainacademy.id

Komponen Penangkal Petir

Lightning rods atau yang biasa dikenal dengan sebutan alat penangkal petir ini memiliki 3 komponen utama. Komponen tersebut terdiri dari batang penangkal petir, kawat konduktor, dan tempat pembumian. Berikut penjelasan dari 3 komponen utama penangkal petir tersebut.

1. Batang Penangkal Petir

Pada bagian batang alat penangkal petir ini memiliki bentuk berupa batang tembaga yang di bagian ujungnya runcing. Di bagian tersebut memang dibuat runcing karena muatan listriknya memiliki sifat yang mudah berkumpul dan lepas di ujung logam yang runcing.

Dengan begitu, bagian tersebut bisa memperlancar proses tarik menarik muatan listrik yang ada di awan. Batang runcing tersebut akan dipasang di bagian puncak suatu bangunan.

2. Kawat Konduktor

Komponen selanjutnya adalah kawat konduktor, kawat konduktor ini terbuat dari jalinan kawat tembaga. Jalinan kabel konduktor tersebut memiliki diameter kira-kira 1 hingga 2 cm. Kabel konduktor ini memiliki fungsi untuk meneruskan aliran muatan listrik.

Aliran muatan listrik yang ada di bagian batang akan diteruskan menuju tanah. Untuk tempat pemasangannya, kawat konduktor ini akan dipasang di bagian dinding luar bangunan.

3. Tempat Pembumian

Fungsi dari tempat pembumian (grounding) adalah untuk mengalirkan muatan listrik dari kabel konduktor menuju batang pembumian. Batang pembumian tersebut tertanam di dalam tanah. Batang pembumian memiliki diameter sekitar 1,5 cm dengan panjang sekitar 1,8-3 m. Bagian tersebut terbuat dari bahan tembaga yang berlapis baja.

Penggunaan penangkal petir sangat penting untuk bangunan, Sumber: nusabali.com
Penggunaan penangkal petir sangat penting untuk bangunan, Sumber: nusabali.com

Tipe Penangkal Petir

Perlu Anda ketahui bahwa penangkal petir memiliki 3 tipe yang berbeda. Tipe penangkal petir tersebut terdiri dari penangkal petir elektrostatis, radioaktif, dan konvensional. Simak penjelasan ketiga tipe penangkal petir tersebut di bawah ini.

1. Penangkal Petir Elektrostatis

Tipe penangkal petir yang satu ini menggunakan sistem E.S.E. (Early Streamer Emission) yang lebih aktif untuk menangkap petir. Jadi ada 1 elemen tambahan yang ada pada tipe ini, yakni head terminal. Head tersebut bisa menyimpan ion-ion positif yang berasal dari dalam bumi dengan jumlah besar.

2. Penangkal Petir Radioaktif

Untuk alat penangkal petir tipe yang satu ini sudah dilarang penggunaannya berdasarkan kesepakatan internasional. Hal ini dikarenakan pemakaian zat radioaktif yang digunakan tersebut bisa mengganggu kehidupan makhluk hidup sekitar dan menimbulkan bencana dari zat yang digunakan.

Untuk cara kerjanya dilakukan dengan reaksi netralisasi ion yang menggunakan bahan-bahan radio station aktif. Tipe penangkal petir ini akan menghambat sistem ionisasi yang dimainkan dengan cara memakai zat radioaktif selayaknya Radium 226 dan Ameresium 241. Namun untuk saat ini penggunaannya sudah dilarang.

3. Penangkal Petir Konvensional

Tipe konvensional merupakan penangkal petir sederhana yang umumnya menunggu datangnya petir untuk menyambar bagian ujung penangkal. Prinsip kerja dari tipe ini adalah menangkap petir secara pasif. Penangkal petir konvensional memiliki bentuk seperti tiang dan membutuhkan kabel konduktor. 

Karena bersifat pasif, bangunan yang memiliki area luas sering menggunakan beberapa penangkal sekaligus pada bagian puncak atapnya. Penangkal petir yang satu ini bisa diaplikasikan di mana saja. Namun akan lebih optimalnya digunakan untuk bangunan yang memiliki area sempit, misalnya saja seperti rumah tinggal.

Bangunan akan tetap aman dari petir ketika musim hujan jika menggunakan penangkal, Sumber: pinhome.id
Bangunan akan tetap aman dari petir ketika musim hujan jika menggunakan penangkal, Sumber: pinhome.id

Cara Kerja Alat Penangkal Petir

Terdapat penjelasan mengenai cara kerja alat penangkal petir yang dikutip dari laman wikipedia. Jadi ketika muatan listrik negatif yang ada di bawah awan sudah terpenuhi, maka muatan listrik positif yang ada di tanah akan segera tertarik. 

Muatan listrik tersebut akan mulai merambat naik melalui kabel konduktor. Kemudian akan langsung menuju ke bagian ujung batang penangkal petir. Pada saat muatan listrik negatif sudah dekat dengan atas atap, maka daya tarik antara kedua muatan akan semakin kuat.

Muatan positif yang berada di ujung alat penangkal petir akan tertarik menuju ke arah muatan negatif. Pertemuan antara kedua muatan tersebut akan menghasilkan sebuah aliran listrik. Aliran listrik yang terbentuk tersebut akan mengalir ke tanah melalui kabel konduktor. Jadi sambaran petir tidak akan mengenai bangunan.

Namun apabila kabel konduktor tadi terhubung dengan kawat listrik, maka sambaran petir yang terjadi akan merambat ke dalam bangunan melalui kawat listrik. Jika begitu, maka akan memunculkan bahaya. Misalnya saja seperti merusak berbagai alat elektronik di bangunan yang terhubung ke jaringan listrik.

Selain itu juga bisa mengakibatkan kebakaran maupun sebuah ledakan. Namun untuk mencegah kerusakan yang terjadi akibat jaringan listrik yang tersambar petir, di dalam bangunan akan dipasangi sebuah alat. Alat tersebut disebut dengan istilah penstabil arus listrik (surge arrester).

Mengenal cara kerja alat penangkal petir, Sumber: news.indotrading.com
Mengenal cara kerja alat penangkal petir, Sumber: news.indotrading.com

Itulah tadi informasi mengenai cara kerja alat penangkal petir. Ketika sebuah bangunan memiliki penangkal petir, maka bangunan tersebut terminimalisir dari risiko tersambar petir. Dengan memiliki SLF, bangunan gedung akan semakin terjamin keamanannya.

Untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi penghuni bangunan gedung, hendaknya pihak pengelola mengurus SLF terlebih dahulu. Jika Anda pihak pengelola gedung, Anda bisa meminta bantuan dari jasa konsultan SLF yang profesional dan terpercaya.

Salah satu jasa penyedia SLF yang siap membantu Anda adalah PT Eticon Rekayasa Teknik. Kami memiliki tim profesional yang berpengalaman dalam pengurusan SLF. Sudah banyak pihak yang mempercayakan pengurusan SLF kepada kami. Untuk informasi lebih lanjutnya, silahkan hubungi kami.

Berbagai Kejadian Tribun Stadion Ambruk, Salah Satunya JIS

Informasi mengenai berbagai kejadian tribun stadion yang ambruk, Sumber: aldrinrachmanpradana.com

Pernah mendengar fenomena tribun stadion ambruk? Ternyata sudah ada beberapa kejadian yang benar-benar terjadi. Lantas apa yang menjadi penyebab stadion yang dibuat bisa ambruk atau ambrol? Bangunan yang tidak layak fungsikah? Atau memang bangunannya yang sudah tua?

Meskipun bangunan sudah tua, namun seharusnya pihak pengelola tetap melakukan pemeliharaan. Hal tersebut bertujuan agar bangunan tetap bisa digunakan sebagaimana mestinya. Misalnya saja dengan melakukan perpanjangan SLF (Sertifikat Laik Fungsi).

Dengan begitu, bangunan stadion bisa dilakukan pengecekan seperti saat pertama dibuatkan SLF. Sertifikat Laik Fungsi ini sangat penting dimiliki berbagai bangunan. Adanya SLF bisa membuktikan bahwa bangunan tersebut sudah laik fungsi dan memenuhi aspek keselamatan, aspek kesehatan, aspek kenyamanan, dan aspek kemudahan.

Fenomena Tribun Stadion

Salah satu hal yang menjadi penyebab stadion ambruk adalah bangunan tersebut tidak laik fungsi. Bahkan ada pula stadion yang baru saja diresmikan mengalami kejadian tersebut. Selain itu apakah ada lagi fenomena tribun yang runtuh lainnya? Simak penjelasannya di bawah ini.

1. Stadion Internasional Jakarta

Stadion Internasional Jakarta atau lebih dikenal dengan Jakarta International Stadium (JIS) merupakan stadion sepakbola yang bertaraf internasional. Stadion yang satu ini disebut-sebut sebagai mahakarya. Hal ini dikarenakan biaya pembangunannya yang mencapai sekitar 4,5 triliun rupiah. Biaya yang cukup fantastis untuk sebuah stadion bukan?

Namun sayangnya terdapat kejadian yang tidak terduga belakangan ini. Pasalnya terdapat insiden robohnya pagar pembatas tribun stadion JIS. Kejadian ambruknya pagar pembatas tersebut terjadi saat baru saja diresmikan. Insiden tersebut tentu saja mengundang tanda tanya besar terhadap kualitas bangunan stadion.

Bagaimana bisa stadion bertaraf internasional dan baru saja diresmikan, pagar pembatasnya bisa ambruk? Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, namun insiden tersebut tentu saja cukup menyita banyak perhatian. Kualitas dari sebuah bangunan tentu saja harus memberikan kenyamanan, keselamatan, kesehatan, hingga kemudahan bagi penggunanya.

Ada berbagai pihak yang meminta kualitas dari sarana dan prasarana yang ada di Jakarta International Stadium (JIS) untuk diperiksa kembali secara menyeluruh. Bukan tanpa sebab, hal ini bertujuan untuk meminimalisir kejadian serupa terulang kembali.

Pengecekan ulang mengenai kualitas bangunan yang ada di Jakarta International Stadium sangat dibutuhkan. Hal ini tentu saja mengingat mengenai biaya yang dibutuhkan untuk membangun sebuah stadion tidak sedikit. Sehingga diharapkan kualitas bangunan dari JIS ini tidak sembarangan.

Peristiwa ambruknya pagar pembatas tribun JIS, Sumber: kompas.com
Peristiwa ambruknya pagar pembatas tribun JIS, Sumber: kompas.com

2. Stadion Arcamanik

Pada tanggal 9 November 2019, Stadion Arcamanik yang berlokasi di Bandung ini mengalami sebuah insiden. Bagian atap dari tribun Stadion Arcamanik tersebut runtuh dan menimpa halaman depan dan sebagian area voli pantai. Kejadian tersebut cukup menggegerkan warga dan membuat kaget masyarakat sekitar.

Peristiwa ambruknya atap stadion tersebut dikarenakan tiupan angin kencang yang melanda area sekitar. Kejadian tersebut berlangsung cukup cepat, hanya dalam waktu 1 menit atap-atap stadion sudah rubuh. Pada saat kejadian berlangsung, terdapat kelompok marching band Gita Pakuan yang sedang berlatih di sekitar stadion.

Namun untungnya tidak ada korban jiwa maupun luka-luka karena tragedi tersebut. Pelatih dari kelompok marching band Gita Pakuan, langsung membubarkan timnya untuk menyelamatkan diri. Meskipun tidak ada korban jiwa, namun peristiwa tersebut tentu saja perlu diwaspadai dan tidak boleh terulang kembali.

Kejadian tersebut memang disebabkan karena tiupan angin kencang. Tapi bukan berarti faktor lainnya bisa dikesampingkan. Pihak terkait bisa mengkaji ulang mengenai kelaikan fungsi bangunan stadion. Hal ini bertujuan supaya kejadian serupa bisa diminimalisir. Dengan begitu stadion tetap aman digunakan meskipun ada banyak orang. 

Kejadian saat Stadion Arcamanik ambruk, Sumber: indozone.id
Kejadian saat Stadion Arcamanik ambruk, Sumber: indozone.id

3. Stadion Barombong

Fenomena tribun stadion ambruk selanjutnya datang dari Makassar, yakni Stadion Barombong. Kejadian ambruknya stadion tersebut terjadi pada tanggal 4 Desember 2017. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun para pekerja harus menghentikan pekerjaannya untuk sementara waktu.

Stadion bertaraf internasional ini disinyalir terdapat tindak pidana korupsi saat pembangunannya. Sehingga biaya yang dikeluarkan tidak sesuai dengan bahan yang digunakan. Kejadian robohnya tribun lantai tiga bagian selatan ini terjadi pada saat proses pengecoran pembuatan tempat duduk.

Karena disinyalir terdapat tindak pidana korupsi, maka bisa jadi kualitas bangunan yang ada tidak sesuai standar. Itulah yang memungkinkan peristiwa ambruknya Stadion Barombong ini ambruk. Ketika kualitas bangunan tidak sesuai standar, maka kejadian serupa bisa saja terjadi kapanpun dan dimanapun. 

Untuk meminimalisir kejadian serupa, tentunya setiap bangunan gedung membutuhkan uji kelaikan fungsi. Uji kelaikan fungsi tersebut akan dilakukan sebelum bangunan gedung digunakan. Dengan begitu, pihak pengelola bisa mengetahui apakah bangunan laik fungsi atau tidak. Jika tidak laik fungsi, maka bangunan tidak boleh digunakan.

Peristiwa ambruknya Stadion Barombong, Sumber: makassar.tribunnews.com
Peristiwa ambruknya Stadion Barombong, Sumber: makassar.tribunnews.com

4. Stadion Goffert

Jika tadi kita membahas mengenai stadion di Indonesia yang ambruk, kali ini kita akan membahas stadion ambruk yang ada di Belanda. Pada tanggal 17 Oktober 2021, terdapat sebuah insiden buruk yakni ambruknya tribun Stadion Goffert.

Peristiwa tersebut terjadi pada saat Liga Belanda sedang berlangsung. Dimana para suporter sedang merayakan kemenangannya bersama tim pemain yang menang. Saat sedang selebrasi, tiba-tiba tribun stadion bagian depan roboh. Tribun bagian depan tersebut diisi paling tidak 35 orang penonton.

Beruntungnya, di bawah tribun terdapat kontainer yang mampu mencegah tribun jatuh lebih dalam. Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, namun walikota Nijmegen meminta untuk di investigasi lebih lanjut mengenai kejadian tersebut.

Kualitas bangunan yang ada di Stadion Goffert tentu saja dipertanyakan. Sebelum peristiwa tersebut terulang kembali, pihak dari stadion perlu melakukan investigasi lebih dalam. Sehingga mampu mengetahui penyebab utamanya.

Detik-detik saat tribun Stadion Goffert ambruk, Sumber: sportstars.id
Detik-detik saat tribun Stadion Goffert ambruk, Sumber: sportstars.id

Kesimpulan

Kejadian mengenai tribun stadion yang ambruk di atas hanyalah sebagian contoh tentang bangunan yang tidak laik fungsi. Kelalaian pihak pengelola terhadap kelaikan fungsi ini perlu dipertanyakan. Apalagi untuk bangunan yang bertaraf internasional. 

Jadi sebelum membukanya secara umum, pihak pengelola perlu memastikan bahwa bangunan tersebut sudah mengantongi Sertifikat Laik Fungsi. SLF ini bisa dijadikan sebagai bukti bahwa bangunan sudah melewati tahap verifikasi keamanan untuk digunakan sebagaimana fungsinya.

Setiap bangunan gedung perlu memperhatikan mengenai tolok ukur keandalanya. Hal ini juga sudah ada di dalam Undang-undang RI Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, tolok ukur mengenai keandalan sebuah bangunan meliputi aspek keselamatan, aspek kesehatan, aspek kenyamanan, dan aspek kemudahan.

Pastikan bahwa Anda menggunakan jasa penyedia SLF profesional untuk membantu Anda mengurusi Surat Laik Fungsi tersebut. Kami dari PT Eticon Rekayasa Teknik siap untuk membantu Anda dalam hal pengurusan SLF. 

Jangan sampai bangunan gedung yang sudah Anda persiapkan mencelakai orang lain hanya karena tidak dilakukan pengecekan terlebih dahulu. 

Pastikan juga bila masa berlaku SLF habis, Anda segera mengurus perpanjangannya. Karena ketika mengurus perpanjangannya, akan ada uji kelaikan fungsi lagi seperti pada saat pertama kali membuat SLF. Dengan begitu bisa menghindari risiko bangunan ambruk seperti tribun stadion di atas.

Penjelasan Lengkap Mengenai IPAL Komunal : Anda Wajib Tahu!

Informasi mengenai instalasi pengolahan air limbah komunal, Sumber: mimoza.tv

Sudah pernah mendengar istilah IPAL? IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) sangat penting untuk menjaga lingkungan agar tidak tercemar limbah. Instalasi pengolahan air limbah sendiri dibagi menjadi 2, yakni komunal dan mandiri. Pada kesempatan kali ini, kami akan menjelaskan mengenai IPAL komunal untuk Anda.

Apa Itu IPAL Komunal?

Sebelum membahas mengenai instalasi pengolahan air limbah komunal, Anda perlu mengerti tentang apa itu instalasi pengolahan air limbah itu sendiri. Jadi IPAL adalah sebuah struktur yang dibuat sebagai tempat pengelolaan limbah organik atau anorganik dari air, sehingga limbah tersebut bisa dibuang tanpa mencemari lingkungan.

IPAL digunakan sebagai sarana untuk mengolah limbah cair. Misalnya seperti limbah dari WC atau toilet, air cuci, maupun air kamar mandi. Jika di lingkungan masyarakat, IPAL yang digunakan untuk mengolah limbah kotoran (tinja) dari WC lebih dikenal dengan sebutan septic tank.

Itu tadi penjelasan mengenai instalasi pengolahan air limbah secara umum. Sekarang saatnya Anda mengetahui mengenai instalasi pengolahan air limbah komunal. IPAL komunal adalah sistem pengolahan limbah yang tangki pengumpul limbahnya digunakan untuk menampung limbah di suatu lokasi secara bersama-sama. 

Instalasi pengolahan air limbah komunal ini digunakan untuk mengelola limbah rumah tangga. Jadi berbagai limbah hasil dari rumah tangga akan diproses oleh IPAL jenis ini. Misalnya saja seperti air mandi, air limbah cucian, air limbah dapur, dan lain sebagainya.

Jadi IPAL komunal artinya tempat pengelolaan limbah rumah tangga yang dilakukan secara terpusat di suatu lokasi untuk kepentingan umum. Misalnya saja instalasi pengolahan air limbah komunal yang dipasang untuk memproses limbah di perumahan, desa, maupun kampung.

IPAL komunal digunakan untuk mengelola limbah rumah tangga, Sumber: ciptakarya.pu.go.id
IPAL komunal digunakan untuk mengelola limbah rumah tangga, Sumber: ciptakarya.pu.go.id

Alasan Penggunaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Komunal

Hampir sama dengan limbah industri, limbah rumah tangga juga tidak bisa langsung dibuang ke saluran pembuangan. Jika air limbah tersebut dibuang langsung ke saluran pembuangan tanpa diproses, maka bisa menyebabkan berbagai hal.

Jadi limbah rumah tangga tersebut perlu diproses terlebih dahulu dengan melibatkan bakteri pengurai. Tujuannya agar hasil pembuangan tersebut tidak berbahaya terhadap lingkungan. Dengan begitu lingkungan tetap sehat dan bebas dari pencemaran yang disebabkan oleh limbah hasil pembuangan.

Semenjak pandemi covid 19 menyerang seluruh dunia termasuk Indonesia, maka IPAL jenis ini sangat dibutuhkan. IPAL komunal bisa meminimalisir masyarakat terkena virus maupun bakteri yang terbawa di limbah air yang tidak melalui proses pengolahan.

Jadi masyarakat bisa mengurangi risiko terkena virus corona (misalnya), jika air limbah diproses terlebih dahulu sebelum dibuang. Selain membawa virus dan bakteri, limbah rumah tangga yang tidak diproses terlebih dahulu bisa merusak lingkungan. 

Misalnya saja kandungan deterjen dari limbah rumah tangga. Limbah tersebut dapat membahayakan ekosistem tumbuhan dan hewan yang ada di sekitar perairan. Karena berbahaya bagi lingkungan, jadi limbah rumah tangga perlu diproses melalui instalasi pengolahan air limbah secara komunal.

Contoh IPAL Komunal

Bukan hanya untuk area pemukiman saja, namun instalasi pengolahan air limbah secara komunal juga digunakan diberbagai bangunan lainnya. Ada beberapa area lainnya yang bisa memanfaatkan penggunaan IPAL jenis ini untuk mengelola limbah rumah tangga. Berikut beberapa bangunan lain yang menggunakan IPAL komunal, diantaranya meliputi:

  • Bangunan rumah susun (rusun)
  • Gedung perkantoran
  • Bangunan apartemen untuk tempat tinggal
  • Bangunan perhotelan
  • Toilet umum yang dikelola oleh pemerintah setempat
  • Berbagai bangunan cafe, restoran, atau rumah makan
  • Berbagai bangunan yang dihuni banyak orang lainnya

Jadi dengan adanya instalasi pengolahan air limbah komunal ini bisa menjaga kualitas hidup masyarakat sekitar. Terlebih untuk menghindari berbagai dampak bahaya dari limbah rumah tangga. Dengan begitu masyarakat yang berada di sekitar kawasan komersial maupun di pemukiman tetap terlindungi.

Sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah Komunal

Di dalam instalasi pengolahan air limbah secara komunal, terdapat 2 sistem yang bisa menjadi pilihan. Sistem tersebut dipilih sesuai dengan kebutuhan, agar pengolah limbah dapat bekerja secara optimal. Berikut 2 sistem yang perlu Anda ketahui dalam dalam instalasi pengolahan air limbah komunal.

1. Sistem Anaerob

Sistem anaerob merupakan sebuah instalasi pengolahan limbah rumah tangga menggunakan bakteri pengurai untuk proses pengolahannya. Selain menggunakan bakteri untuk mengurai limbah, sistem yang satu ini juga memanfaatkan gravitasi. 

Di dalam sistem anaerob, bakteri tersebut bisa tetap hidup dengan memanfaatkan udara alami yang datang dari luar melalui celah pipa ventilasi. Pada umumnya, sistem satu ini menghasilkan endapan yang nantinya akan diproses lebih lanjut.

Ilustrasi sistem IPAL secara komunal, Sumber: ditjenppi.menlhk.go.id
Ilustrasi sistem IPAL secara komunal, Sumber: ditjenppi.menlhk.go.id

2. Sistem Extended Aeration

Selanjutnya ada sistem extended aeration. Untuk mengolah limbah rumah tangganya, sistem ini menggunakan sistem bertingkat. Jadi mulai dari sistem anaerob yang digunakan untuk mengurai limbah menggunakan bakteri, kemudian dilanjutkan dengan memberi oksigen tambahan melalui blower udara.

Tujuannya supaya bakteri yang ada di dalam sistem tersebut dapat mengurai air limbah secara optimal. Berbeda dari sistem anaerob, sistem yang ini tidak akan menghasilkan endapan. Hal ini dikarenakan adanya sistem sirkulasi yang berguna untuk mengembalikan endapan ke tangki awal pengolahan.

Untuk menggunakan IPAL komunal, Anda bisa memilih antara kedua sistem tersebut. Anda bisa menyesuaikan sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk biaya dari sistem anaerob cenderung lebih terjangkau dan memerlukan perawatan berkala. Sedangkan sistem extended aeration lebih simpel, namun membutuhkan biaya yang besar.

Dampak Negatif IPAL Komunal

Perlu Anda ketahui, ternyata penggunaan instalasi pengolahan air limbah secara komunal memiliki dampak negatif. Dampak negatif tersebut bisa berasal dari pembangunan yang tidak benar maupun penggunaan yang kurang tepat. Alhasil dapat mengakibatkan berbagai dampak negatif yang merugikan lingkungan maupun warga sekitar.

Dampak negatif tersebut dirasakan oleh warga yang ada di Desa Puntan, Kelurahan Ngijo, Kecamatan Gunungpati, Semarang. Dikutip dari laman gatra.com, instalasi pengolahan air limbah komunal yang terjadi di Desa Puntan menimbulkan bau yang tidak sedap.

Selain bau yang tidak sedap, air yang keluar dari IPAL komunal tersebut juga mengganggu area persawahan di sekitarnya. Kejadian tersebut terjadi sekitar tahun 2019 yang lalu. Setelah ditelusuri ternyata penyebabnya adalah di penggunaannya. Warga yang menggunakannya belum paham mengenai instalasi pengolahan air limbah komunal. 

Dampak negatif instalasi pengolahan air limbah komunal, Sumber: gatra.com
Dampak negatif instalasi pengolahan air limbah komunal, Sumber: gatra.com

Itulah tadi penjelasan mengenai IPAL komunal yang perlu Anda ketahui. Ketika membangun instalasi pengolahan air limbah secara komunal, maka diperlukan untuk memperhatikan lingkungan. Tujuan dibuatnya IPAL sendiri adalah untuk tidak mencemari lingkungan, jadi sudah pasti dalam pembangunannya memperhatikan lingkungan.

Sebaiknya para pihak yang berkepentingan dalam pembangunan IPAL, perlu mengurus perihal perizinan lingkungan terlebih dahulu. Untuk memudahkan mengurus perizinan, bisa menggunakan jasa perizinan lingkungan yang profesional dan terpercaya.

Jika Anda termasuk salah satu pihak yang berperan dalam pembangunan IPAL, maka bisa mengurus perizinan lingkungan melalui Eticon. Tim Eticon siap membantu Anda dalam mengurus perizinan lingkungan sebelum membangun IPAL. Silahkan konsultasi dengan kami melalui kontak yang telah tersedia.