Sekarang mulai bermunculan bangunan yang dibuat dengan konsep green building. Salah satu yang menjadi alasannya ialah untuk menjaga serta melestarikan alam sekitar agar tidak lapuk oleh zaman. Salah satu bangunan yang digadang-gadang menggunakan konsep green building adalah gedung sekolah di DKI Jakarta.
Namun yang jadi pertanyaan, sebenarnya perlukah gedung sekolah mengadopsi konsep satu ini? Simak selengkapnya hanya di artikel berikut ini.
Mengenal Konsep Green Building
Konsep green building adalah suatu konsep dalam membangun sebuah bangunan yang mana segala desain bangunan, konstruksi, dan operasinya sangat dijaga sedemikian rupa agar dapat berkontribusi mengurangi dampak negatif bagi lingkungan, dan mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan alam disekitarnya.
Konsep satu ini berfokus pada optimalisasi sumber daya alam dan tidak berlebihan dalam menggunakannya. Antara satu komponen dengan komponen lain yang ada pada bangunan perlu untuk saling terhubung sehingga tak ada satu bagian pun yang dibangun dengan tanpa maksud dan tujuan alias sia-sia.
Karenanya agar dapat menghasilkan sebuah gedung impian yang ramah lingkungan perlu kiranya kontribusi dari segenap orang-orang yang terkait dengan bangunan ini seperti kontraktor, arsitek, insinyur, begitu juga dengan klien. Karena bangunan ramah lingkungan tidak dapat tercipta hanya kontribusi dari satu dua orang saja, namun perlu kerja sama tim.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipenuhi saat membangun green building, antara lain:
- Penggunaan air dan sumber daya lainnya harus dilakukan secara efisien.
- Memanfaatkan energi terbarukan pada bangunan, seperti memasang panel surya dan turbin udara.
- Langkah-langkah pengurangan polusi dan limbah. Apabila memungkinkan, diperlukan adanya tempat untuk melakukan daur ulang limbah.
- Mempertimbangkan kualitas hidup penghuni yang ada di dalamnya.
- Desain bangunan yang dirancang supaya bisa beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Manfaat dan Kegunaan Konsep Green Building
Apabila berbicara tentang manfaat dan kegunaan, maka konsep satu ini kaya akan manfaat, terutama untuk lingkungan alam disekitarnya. Memang sebuah bangunan yang mengusung konsep satu ini terlihat lebih mewah, berteknologi tinggi dan asri namun tidak hanya itu. Mari simak beberapa manfaat konsep green building berikut ini.
1. Hidup Lebih Berkualitas
Yang perlu dipahami bersama bahwa bangunan ramah lingkungan adalah sebuah bangunan yang menjaga betul alam sekitar sehingga memunculkan nuansa natural yang alami. Karena itu akan Anda temui bersama desain bangunan ini identik dengan ruang terbuka, tanaman yang hijau, dan juga fitur-fitur alami lainnya.
Desain sedemikian rupa menjadikan penghuni bangunan akan memiliki hidup sehat dan lebih berkualitas. Konsep ini dirancang untuk memberikan kenyamanan dan kesehatan yang terjaga bagi setiap orang yang tingga di dalamnya.
2. Sumber Daya Air yang Terefisien
Sebagai garda terdepan untuk menjaga lingkungan alam, konsep bangunan ramah lingkungan ini sangat memperhatikan betul penggunaan air. Dalam konsep ini toilet mengadopsi sistem vakum dimana sistem vakum diketahui mampu menghemat penggunaan air pada bangunan. Setidaknya bisa menghemat hingga lima liter air.
3. Berbagai Biaya yang Berkurang
Dengan menggunakan konsep green building maka secara tidak langsung Anda telah menghemat biaya operasional dan biaya pemeliharaan bangunan. Mengapa bisa? Karena dalam konsep ini bahan-bahan bangunan dipilih tidak bisa sembarangan. Hanya bahan-bahan berkualitas lah yang dipilih sehingga cenderung awet untuk beberapa tahun kedepan.
Berbagai Aplikasi Green Building di Indonesia
Di Indonesia sendiri konsep satu ini sudah banyak diadopsi oleh bangunan baik apartemen, kantor hingga pusat perbelanjaan. Berikut beberapa bangunan di Indonesia yang sudah memakai konsep green building Indonesia.
Pertama, Alamanda Tower
Jangan dikira, sebuah gedung bertingkat 30 lantai ini menyabet penghargaan ‘Greenship Platinum’ yang dikeluarkan oleh Green Council Building Indonesia (GBCI). Gedung ini telah menggunakan sistem ramah lingkungan dengan cukup baik, terlihat dari adanya sistem ventilasi dan pencahayaan yang baik, membuat sirkulasi udara berjalan lancar.
Tidak hanya sistem ventilasi dan pencahayaan saja, bangunan satu ini juga dilengkapi dengan sistem pengolahan dan daur ulang air, juga hingga penggunaan lampu yang sudah memakai lampu LED pada seluruh bagian bangunan.
Kedua, Sequis Center
Bangunan kedua bisa dibilang adalah bangunan yang paling tua diantara bangunan-bangunan lainnya. Bangunan ini didirikan tahun 1980 Masehi dengan desain yang cukup baik. Namun semenjak gedung ini mengalami renovasi menjadi bangunan ramah lingkungan, setidaknya 28% penggunaan air dan listrik dapat dihemat dan efisien.
Tidak sampai disitu, bangunan satu ini sudah mengadopsi sistem pengolahan dan daur ulang limbah ramah lingkungan yang lebih efisien.
Ketiga, Gedung Utama Kementerian Pekerjaan Umum
Berikutnya ada gedung resmi milik pemerintah yaitu Gedung Utama Kementerian Pekerjaan Umum. Sudah ada berbagai bagian dalam bangunan ini yang menerapkan konsep ramah lingkungan sehingga menjadikan bangunan ini menyabet sertifikasi GBCI dalam standar platinum. Sebut saja sensor lampu otomatis, sistem daur ulang air, dan juga penggunaan jendela berukuran besar.
Dengan konsep ramah lingkungan yang diterapkan, energi air dapat dikurangi penggunaannya hingga 40 persen dan untuk energi air ada 81 persen yang terefisien.
Gedung Sekolah DKI Pakai Konsep Green Building, Penting?
Beberapa waktu yang lalu gubernur DKI Jakarta, Bapak Anies Baswedan berharap agar terobosan revitalisasi gedung sekolah berkonsep ramah lingkungan dapat dilanjutkan meski ia sudah tak lagi menjabat. Ia berharap tahun 2023 setidaknya ada 20 sekolah di DKI Jakarta yang mengusung konsep bangunan hijau, yang mana saat ini sudah ada empat.
Gubernur DKI sangat berharap agar proyek ini dapat terus berlanjut meski dirinya sudah tidak menjabat. Ia berpesan kepada segenap jajaran dinas pendidikan agar dapat membantu menjaga keberlangsungan proyek baik ini, agar nantinya sekolah-sekolah di Indonesia mempunyai prinsip sustainable development.
Salah satu yang menjadi landasan mengapa gubernur DKI menginginkan sekolah dengan konsep bangunan hijau adalah supaya anak-anak mampu mempelajari bagaimana cara bangunan hijau dapat membantu mengurangi jejak karbon pada bangunan secara global. Agar nantinya anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang mampu mengambil kebijakan dengan bijak.
Kedepan Indonesia khususnya Jakarta diharapkan menjadi wilayah yang mengusung konsep bangunan hijau dengan rancangan pada abad ke-21 yang modern. Setidaknya itulah yang menjadi mimpi besar gubernur DKI Jakarta.
Lalu pertanyaannya, apakah perlu gedung sekolah DKI dipakai konsep green building? Apabila melihat penuturan gubernur DKI dengan segenap argumen yang melatarbelakangi beliau dalam mimpi besar ini maka hal ini adalah sebuah tujuan yang mulia. Memang pada dasarnya konsep bangunan hijau idealnya menjadi standar bangunan yang ada.
Sehingga semestinya semua bangunan yang ada di dunia ini mengusung konsep green building. Selain karena lebih efektif dan efisien dalam penggunaan sumber daya, konsep satu ini membantu menjaga alam tetap sejahtera aman sentosa.
Untuk membuat demikian perlu kiranya melakukan perizinan lingkungan kepada banyak pihak, dan ini cukup melelahkan. Bagi Anda yang ingin menciptakan lingkungan dan alam sekitar tetap terjaga, cobalah pakai layanan jasa perizinan lingkungan di Eticon. Selamat mencoba, sampai jumpa.
No comment yet, add your voice below!