Dianggap Sebagai Keajaiban Dunia, Siapa Sebenarnya Arsitek Candi Borobudur?

Candi Borobudur masuk ke dalam situs warisan dunia, Sumber: tribunnews.com

Hampir semua lapisan masyarakat yang tinggal di Indonesia mengetahui adanya candi terbesar di dunia yaitu Candi Borobudur. Kemegahan dari candi tersebut juga menjadikan tempat ini sebagai salah satu bukti kejayaan dan kehormatan Kerajaan Mataram Kuno. Akan tetapi, adakah diantara Anda yang mengetahui siapa arsitek Candi Borobudur yang merancang semua itu?

Salah satu candi atau kuil Buddha terbesar di dunia ternyata berada di kawasan Indonesia. Candi tersebut dinamakan Candi Borobudur. Candi ini berlokasi di kota Magelang, provinsi Jawa Tengah atau sekitar 40 Km dari pusat kota Yogyakarta. Meski candi tersebut dikenals sebagai kuil tempat peribadatan umat Buddha, namun tidak jarang wisatawan lain mengunjungi kawasan ini.

Kemegahan Candi Borobudur yang dapat Anda saksikan dari kejauhan tentu membuat bertanya-tanya. Arsitek seperti apa yang bisa merancang bangunan kuil dengan ukuran yang sangat fantastis ini. Untuk menjawab rasa penasaran Anda, mari simak ulasan lebih lengkapnya di bawah ini.

Sejarah dari Candi Borobudur

Untuk mengetahui siapa sosok dibalik kemegahan bangunan Candi Borobudur, maka alangkah baiknya untuk menelusuri kembali sejarah masa lampau yaitu masa-masa kekuasaan Dinasti Syailendra. Menurut ahli sejarah, Candi Borobudur dibangun pada masa Dinasti Syailendra sekitar tahun 780-840 Masehi.

Maksud dan tujuan dari dibangunnya candi tersebut yaitu tidak lain dan tidak bukan adalah untuk digunakan sebagai tempat pemujaan Budha dan sebagai tempat berziarah. Candi ini berisikan petunjuk-petunjuk agar manusia dapat menjauhkan dirinya dari hawa nafsu dunia dan beralih menuju pencerahan dan kebijaksanaan, menurut keyakinan agama Budha.

Sekitar tahun 1814, para pasukan penjajah Inggris yang berada di bawah kepemimpinan Sir Thomas Stamford Raffles berhasil menemukan peninggalan dari bangunan candi tersebut. Hingga pada akhirnya, area Candi Borobudur kemudian berhasil dibersihkan seluruhnya pada tahun 1835.

Candi Borobudur juga mengalami masa pemugaran sejumlah dua kali. Tujuan dari pemugaran candi yaitu memperkuat struktur-struktur bangunan agar jangka waktu ketahanannya bisa selama mungkin. Maka dari itu, sisi structural sangatlah penting dalam proses pemugaran. Proses pemugaran candi juga memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap nilai estetika dari bangunan itu sendiri.

Mengenal arsitek yang merancang Candi Borobudur, Sumber: tirto.id
Mengenal arsitek yang merancang Candi Borobudur, Sumber: tirto.id

Gunadharma, Arsitek Candi yang Merancang Bangunan Candi Borobudur

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Candi Borobudur didirikan pada masa Dinasti Syailendra yang diperintah oleh Raja Samaratungga pada tahun 824. Pembangunan candi tersebut konon baru dapat terselesaikan sekitar abad ke-9, yang kemudian diresmikan oleh permaisuri Rakai Pikatan yaitu Pramodawardhani.

Dibalik kemegahan bangunan dari Candi Borobudur, terdapat sosok yang diperintahkan untuk merancang dan membangun candi tersebut. Dia bernama Gunadharma atau Gunadarma yang merupakan seorang arsitek legendaris yang berasal dari Benua Afrika. Menurut peneliti sejarah, tidak banyak ditemukan detail informasi mengenai arsitek ini.

Meskipun begitu, masyarakat lokal yang tinggal di sekitar kawasan Candi Borobudur memiliki kepercayaan bahwa Bukit Menoreh yang berlokasi di Magelang merupakan perwujudan dari arsitek candi Gunadharma yang sedang terlelap tidur setelah selesai membangun Candi Borobudur.

Dilansir dari skripsi yang berjudul Relasi Makna Simbol Candi Borobudur Dengan Ajaran Buddha, arsitek candi Gunadharma membangun candi tersebut dalam 5 tahapan, antara lain:

1. Tahap Pertama di Tahun 780 Masehi

Proses pembangunan tahap awal ini dilakukan oleh arsitek Candi Borobudur di atas bukit. Pada bagian bukit dilakukan perataan dan area pelatarannya diperluas. Dalam proses pembangunan bukit, bahan yang dipakai yaitu tanah yang dipadatkan dan ditutup dengan struktur batu.

Struktur batu yang dimaksud menyerupai cangkang dan membungkus bukit tanah. Sementara pada sisa bagian bukit kemudian ditutup dengan struktur batu lapis demi lapis. Pada tahap pertama ini, pembangunan candi disusun secara bertingkat seperti piramida yang berundak.

2. Tahap Kedua dan Ketiga di Tahun 792 Masehi

Pada tahap kedua, terdapat penambahan dua undakan yang dibentuk persegi. Selain itu, dibuat dibangun juga area pagar langkan dan satu undak yang melingkar di bagian atasnya. Bagian undak tersebut memiliki stupa tunggal dengan ukuran yang besar.

Kemudian, pada tahap yang ketiga terdapat perubahan pada bagian rancangan bangunan candi. Bagian undak atas lingkaran yang sebelumnya telah dibangun kemudian diputuskan untuk dibongkar ulang. Lalu, stupa tersebut diganti dengan tiga undak lingkaran, sementara stupa-stupa kecil dibangun secara berbaris melingkar pada area pelataran undak-undak. Terakhir, stupa berukuran besar ditempatkan pada bagian tengah.

3. Tahap Keempat di Tahun 824 Masehi dan Tahap Kelima di Tahun 833 Masehi

Pada tahap keempat dan kelima, arsitek Candi Borobudur yakni Gunadharma kembali melakukan perubahan kecil dalam rancangan bangunannya. Misalnya seperti penambahan pagar langkan yang berada di paling luar. Selain itu, dilakukannya penyempurnaan relief, perubahan rancangan tangga, pelebaran ujung kaki, dan pelengkung atas gawang pintu.

Keindahan arsitektur Candi Borobudur yang dilihat dari atas, Sumber: sibakuljogja.jogjaprov.go.id
Keindahan arsitektur Candi Borobudur yang dilihat dari atas, Sumber: sibakuljogja.jogjaprov.go.id

Keistimewaan yang Dimiliki Bangunan Candi Borobudur

Layaknya keunikan dan keistimewaan yang dapat disaksikan dari arsitektur rumah adat Bali, arsitektur yang dimiliki oleh Candi Borobudur juga tidak kalah istimewa. Diantara keistimewaan dari bangunan Candi Borobudur adalah sebagai berikut.

1. Candi Borobudur Terdiri dari Dua Juta Blok Vulkanik

Sebenarnya masih banyak sejumlah perdebatan yang terkait dengan Candi Borobudur. Misalnya seperti salah satu dugaan yang mengatakan bahwa candi tersebut dibangun di atas sebuah danau purba yang telah mengering. Dugaan tersebut semakin menguat ketika terdapat bukti terendamnya bagian dasar candi pada abad ke-13 dan ke-14. Namun, dugaan tersebut belum bisa dibuktikan secara konkrit.

Meski begitu, salah satu yang pasti adalah bahwa Candi Borobudur yang dirancang oleh arsitek Gunadharma ini merupakan bangunan yang terdiri dari setidaknya dua juta blok batu vulkanik yang terpahat dengan baik. Setiap dari masing-masing balok tersebut saling mengunci, sehingga candi tetap berada pada kondisi yang baik sampai sekarang.

2. Relief yang Ada di Candi Borobudur Berkisah Tentang Kehidupan Buddha

Menurut peneliti sejarah, terdapat sekitar 2.672 patahan relief dengan ukuran 123 x 123 meter yang tersebar di area candi. Sebanyak 1.460 patahan relief berisi tentang cerita kisah Buddha. Salah satu kisah yang terdapat di relief tersebut yaitu mengenai kelahiran Buddha yang diceritakan pada relief Jataka dan Awadana.

Tidak hanya itu saja, terdapat setidaknya 504 arca Budhha yang terletak dalam 432 relung dan 72 stupa yang berlubang. Terdapat pula 100 talang yang membentuk seperti patung ikan dengan kepala gajah yang difungsikan sebagai saluran air.

Candi Borobudur yang menjadi tempat wisata ziarah bagi umat Buddha memang memiliki banyak keunikan dan keistimewaan dari segi struktur bangunannya. Meskipun, bangunan candi tersebut pernah mengalami kerusakan karena adanya bencana alam seperti gempa bumi dan letusan dari Gunung Merapi, tetapi renovasi bangunan terus dijalankan agar candi megah yang ada Indonesia ini tetap terus terlestarikan.

Proses pemugaran Candi Borobudur, Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id
Proses pemugaran Candi Borobudur, Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id

Demikianlah tadi, ulasan singkat mengenai struktur bangunan dari Candi Borobudur dan mengenal sosok arsitek candi yang merancang bangunan megah ini. Jika artikel ini bermanfaat bagi Anda, jangan sungkan untuk membagikannya kepada keluarga dan kerabat dekat. Sekian dan terima kasih.

Recommended Posts

No comment yet, add your voice below!


Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *