Sanitary Landfill, Solusi Efektif dalam Mengurangi Penumpukan Sampah!

Sanitary landfill untuk kurangi dampak negatif sampah, Sumber: lestari.kompas.com

Sampah rasanya menjadi salah satu permasalah yang tidak pernah ada ujungnya. Berbagai cara pengolahan dan pengelolaan terus dilakukan guna mengurangi bahkan menghilangkan sampah yang memiliki dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat. Salah satunya dengan metode pengolahan sampah sanitary landfill.

Setiap aktivitas yang dilakukan dan setiap sektor kehidupan pasti menghasilkan sampah. Baik itu aktivitas rumah tangga, aktivitas industri, bahkan tempat layanan kesehatan pun menghasilkan sampah. Semakin banyak sampah yang dihasilkan, harus semakin cerdas pula kita dalam mencari cara efektif untuk mengolahnya. 

Karena bagaimanapun, setiap jenis sampah tentu proses pengolahan dan pengelolaannya sudah jelas berbeda. Limbah medis dari rumah sakit tidak bisa disamakan proses pengelolaannya dengan sampah domestik dari kegiatan rumah tangga. Pun, dengan jenis-jenis sampah lainnya.

Mengenal Metode Sanitary Landfill

Nah, salah satu metode pengolahan sampah yang cukup efektif adalah sanitary landfill, apa itu? Sanitary landfill adalah upaya pengolahan sampah dengan cara menutup atau menimbun sampah pada cekungan berukuran besar. Sebelum sampah ditimbun, cekungan akan dipasang lapisan kedap, geomembrane. 

Geomembrane akan dipasang di bagian permukaan dasar serta dinding cekungan. Dipasangnya material geomembrane ini bertujuan agar air sampah atau air lindi tidak merembes langsung ke dalam tanah. Di samping itu, di bagian permukaan dasar juga harus dilengkapi dengan sistem perpipaan air lindi dan gas metana.

Tujuannya, agar gas metana tidak menumpuk dalam timbunan sampah dan menyebabkan ledakan. Setelah sampah ditimbun dan dipadatkan, kemudian ditutup dengan material geomembrane tadi. Penimbunan atau penutupan sampah dengan geomembrane bertujuan agar sampah-sampah di dalamnya cepat membusuk. 

Dengan begitu, tumpukan sampah dapat ditimbun dengan tanah untuk proses revitalisasi dan penghijauan kembali, serta untuk mengurangi bau tidak sedap dan adanya lalat di lokasi pembuangan.

Syarat Elemen pada Sanitary Landfill

Penampakan tempat pembuangan akhir sampah, Sumber: suaraindonesia.com
Penampakan tempat pembuangan akhir sampah, Sumber: suaraindonesia.com

Semua masyarakat tentunya menginginkan pengolahan sampah dengan metode landfill ini memberikan manfaat secara optimal tanpa memberikan dampak buruk apapun. Jadi, agar manfaat tersebut dirasakan dengan sebaik-baiknya, terdapat banyak persiapan yang diperlukan sebelum landfill diterapkan. 

Dalam hal ini, pemilihan lokasi atau tempat yang tepat harus dilakukan sebaik mungkin. Dan, ketika akan memilih lokasi atau tempat untuk dijadikan sebagai landfill, area tersebut harus memenuhi beberapa persyaratan elemen di bawah ini, agar landfill berfungsi sebagaimana mestinya.

  • Lining System. Ini adalah bagian paling bawah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang bersentuhan langsung dengan tanah. Campuran tanah dan bentonite dimanfaatkan untuk membuat lining system karena dapat membantu proses pembusukan sampah. Sehingga, sampah atau air sampah tidak merembes ke dalam tanah dan mencemari air tanah.
  • Leachate Collection System. Sistem pada landfill ini diciptakan sebagai wadah atau tempat untuk pengumpulan lindi atau cairan hasil pembusukan sampah yang tidak terkontaminasi dengan bahan kimia dan bakteri. Tujuan diciptakannya leachate collection system agar air lindi tidak menggenang dan merembes ke dalam tanah.
  • Cover atau Cap System. Sistem ini diciptakan untuk meminimalisir masuknya air hujan ke dalam tumpukan sampah. Selain itu, cover atau cap system juga dapat membantu mengurangi jumlah air lindi yang menggenang.
  • Sistem Ventilasi. Sanitary landfill harus dilengkapi dengan sistem ventilasi agar mendapatkan sirkulasi udara yang baik. Dengan sistem ventilasi yang baik, pembusukan sampah yang menghasilkan gas metana dan konsentrasi gas tidak akan menimbulkan ledakan. Itulah mengapa, ventilasi yang baik sangat perlu diaplikasikan pada landfill.
  • Sistem Monitor. Sesuai dengan namanya, sistem monitor digunakan untuk mengawasi, memantau, dan memberikan peringatan dini apabila di TPA mengalami masalah. Seperti kebocoran yang bisa berpotensi memberikan dampak bahaya bagi lingkungan dan masyarakat.

Keuntungan dan Kerugian Sanitary Landfill

Sanitary landfill untuk kurangi dampak negatif sampah, Sumber: lestari.kompas.com
Sanitary landfill untuk kurangi dampak negatif sampah, Sumber: lestari.kompas.com

Seperti halnya metode pengolahan sampah lain, pengolahan sampah dengan metode landfill ini hadir lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Sehingga, bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan apabila ingin mengadopsinya untuk upaya pengolahan sampah, kelebihan dan kekurangannya sebagai berikut: 

Kelebihan Sanitary Landfill

  • Tanah lempung yang digunakan sebagai pelapis, membuat air sampah dan air lindi tidak akan terserap langsung ke dalam tanah. Dengan begitu, pencemaran tanah akibat limbah dapat diminimalisir dan akan mengurangi dampak bahaya bagi lingkungan sekitarnya.
  • Sampah organik yang terbungkus dan terkubur memicu gas metana yang sangat berbahaya karena bisa menimbulkan ledakan. Seperti pada kasus di TPA Leuwigajah di tahun 2005 yang menewaskan kurang lebih 143 jiwa. Namun, dengan metode pengolahan landfill ini, bahaya gas metana yang dihasilkan dari sampah dapat diminimalisir. 
  • Selain menghindari ledakan, pipa gas metana yang diaplikasikan pada metode sanitary landfill juga dapat menghasilkan gas untuk bahan bakar penggerak turbin. Atau dengan kata lain, gas metana yang dihasilkan dari sampah dapat diubah menjadi energi.
  • Untuk menciptakan landfill, biaya yang dibutuhkan juga tidak terlalu tinggi. Karena pengelola hanya perlu menyediakan lahan luas dan jauh dari pemukiman warga.
  • Meskipun landfill mampu menampung semua jenis sampah, tetapi dalam prosesnya dilakukan pemilahan terlebih dahulu. Jadi, sampah yang dipilah dapat dikelola dengan baik dan disulap menjadi produk baru bernilai ekonomis.

Kekurangan Sanitary Landfill

  • Karena untuk membuat landfill membutuhkan lahan yang luas, metode pengolahan sampah satu ini kurang bisa diaplikasikan di wilayah-wilayah dengan populasi penduduk yang padat. Karena pastinya, ketersediaan lahan untuk membuatnya pun sulit didapatkan.
  • Meskipun ada upaya pengendalian, tetapi apabila dalam pengoperasiannya tidak tepat sesuai standarnya, akan berpotensi menimbulkan dampak negatif pada lingkungan, terutama jika terjadi kebocoran.

Implementasi Metode Landfill di Indonesia

Potret TPA di Indonesia yang menerapkan landfill, Sumber: genpi.co
Potret TPA di Indonesia yang menerapkan landfill, Sumber: genpi.co

Karena banyaknya sampah yang dihasilkan, beberapa daerah di Indonesia pun kini sudah banyak yang mengaplikasikan metode landfill untuk mengurangi sampah di daerah mereka. Beberapa daerah tersebut di antaranya: 

1. TPA Talang Gulo – Jambi

Metode landfill TPA Talang Gulo di Kota Jambi dibangun pada tahun 2018 silam oleh pemerintah setempat untuk mengurangi pencemaran akibat sampah. Dengan lahan seluas 5.2 hektar, di sini tersedia sarana pengolahan sampah, pengolahan air lindi, sarana pengelolaan kompos, serta fasilitas lainnya. 

Melalui metode landfill ini, TPA Talang Gulo menyulap sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Setiap harinya, setidaknya 15 ton kompos dihasilkan dari sini, juga mengolah air lindi sebanyak 250 m3/ hari.

2. TPA Tanjung Harapan – Kalimantan Utara

Contoh lain dari penerapan metode landfill adalah TPA Tanjung Harapan yang tepatnya berada di Kecamatan Nunukan Selatan, Kalimantan Utara. Di TPA ini, sampah plastik yang sudah dipilah selanjutnya dikelola menjadi pelampung tali pengikat rumput laut yang menjadi sumber pendapatan. 

Sementara sampah organik juga dikelola menjadi pupuk kompos. Di tahun 2021, TPA tanjung Harapan memiliki setidaknya 16 ribu ton yang dapat dikurangi sebesar 22% karena menerapkan metode 3R (reduce, reuse, recycle).

Demikianlah informasi seputar sanitary landfill yang menjadi salah satu upaya efektif untuk mengolah dan mengurangi dampak negatif dari sampah. Dalam hal ini, masyarakat dan pemerintah bisa bersinergi bersama untuk mengurangi tumpukan sampah di TPA, sehingga dapat terwujud lingkungan yang bersih dan aman.

Recommended Posts

No comment yet, add your voice below!


Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *