Mengenal Lebih Dekat dengan Sistem Pencahayaan Bangunan

Sistem pencahayaan dari alat penerangan buatan, Sumber: edisonva.com

Kebutuhan pencahayaan dalam bangunan dapat diperoleh melalui sistem pencahayaan alami dan sistem penerangan buatan. Namun, bisa juga dengan mengkombinasikan kedua elemen tersebut demi mendapatkan pencahayaan yang lebih optimal sesuai kebutuhan ruang.

Seperti yang kita tahu, pencahayaan adalah salah satu faktor penting untuk memperoleh kondisi lingkungan yang nyaman, aman, dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia. Karena dengan sistem pencahayaan yang baik, para penghuninya bisa dengan mudah dan jelas melihat objek-objek di sekitarnya.

Dalam dunia arsitektur pencahayaan selalu menjadi bagian penting yang patut diperhitungkan dalam perencanaannya. Baik dalam membuat bangunan indis, bangunan futuristik, atau jenis bangunan lainnya, pengaturan sistem pencahayaan tidak boleh dilewatkan begitu saja.

Sistem Pencahayaan Bangunan

Sistem pencahayaan yang penting untuk bangunan, Sumber: activehouse.info
Sistem pencahayaan yang penting untuk bangunan, Sumber: activehouse.info

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pencahayaan bangunan dapat diperoleh melalui sistem pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Pencahayaan alami berasal dari matahari yang masuk ke ruangan, sementara buatan bisa berasal dari lilin, lampu listrik, dan sejenisnya. Atau menggabungkan keduanya. 

Namun tetap perlu memperhatikan komposisinya, agar pencahayaan dalam ruangan dapat memberikan manfaat yang maksimal. Karena bangunan dengan sedikit cahaya akan membuatnya menjadi gelap. Sementara jika terlalu terang akan berakibat kurang baik pada mata dan silau.

Dari penjelasan tersebut, sudah jelas bahwa kenyamanan di dalam ruangan dapat diperoleh dari kualitas pencahayaan yang ada. Pada dasarnya, sistem pencahayaan bangunan dapat dikategorikan menjadi beberapa aspek, yang meliputi: 

1. Sistem Pencahayaan Merata

Sesuai dengan namanya, sistem pencahayaan ini mampu memberikan tingkat pencahayaan yang merata ke seluruh ruangan yang ada pada bangunan. Sistem pencahayaan satu ini digunakan apabila tugas visual yang dilakukan di seluruh ruang membutuhkan tingkat pencahayaan yang sama rata.

Untuk mendapatkan tingkat pencahayaan merata bisa memasang armatur secara merata langsung maupun tidak langsung pada semua langit-langit di bangunan tersebut.

2. Sistem Pencahayaan Setempat

Sistem ini digunakan untuk memberikan pencahayaan pada satu titik tertentu yang diinginkan. Dimana satu titik atau tempat tersebut membutuhkan tingkat pencahayaan yang lebih tinggi dan lebih banyak dibandingkan dengan titik lain di sekitarnya. 

Untuk mendapatkan pencahayaan setempat, dapat diperoleh dengan cara memfokuskan penempatan armatur pada langit-langit tepat di atas titik atau tempat yang dikehendaki tersebut.

3. Sistem Pencahayaan Merata dan Setempat

Sistem pencahayaan gabungan dapat diperoleh dengan menambahkan sistem pencahayaan setempat dan pencahayaan merata. Dimana amaratur dipasang di dekat titik yang diinginkan. Sistem pencahayaan yang menggabungkan pencahayaan merata dan setempat ini dianjurkan digunakan untuk: 

  • Tugas visual yang membutuhkan tingkat pencahayaan tinggi
  • Menampakkan bentuk dan tekstur yang membutuhkan cahaya datang dari arah tertentu
  • Tempat dimana pencahayaan merata terhalang, sehingga cahaya tidak sampai pada tempat yang terhalang tersebut
  • Tingkat pencahayaan yang lebih tinggi dan dibutuhkan untuk orang tua atau mereka yang memiliki kemampuan penglihatan yang sudah kabur dan berkurang.

Jenis-Jenis Alat Penerangan

Sistem pencahayaan berasal dari sumber alami, Sumber: connect.eyrc.com
Sistem pencahayaan berasal dari sumber alami, Sumber: connect.eyrc.com

Berbicara tentang sistem pencahayaan bangunan, tentunya tidak dapat dipisahkan dengan jenis-jenis penerangan yang biasa digunakan sesuai kebutuhan ruang dan bangunan. Di bawah ini adalah beberapa jenis alat penerangan untuk bangunan untuk memberikan pencahayaan optimal, meliputi: 

1. Lampu Pijar (GLS)

Lampu pijar atau kita juga mengenalnya dengan nama bohlam adalah sistem pencahayaan buatan yang berasal dari penyaluran arus listrik melalui filamen kemudian memanas dan menghasilkan cahaya.

Komponen utama dari lampu pijar ini terdiri dari filamen, bola lampu, gas pengisi, dan kaki lampu. Dibandingkan dengan jenis sumber cahaya buatan lainnya, energi yang dibutuhkan lampu pijar untuk menghasilkan sumber cahaya lebih besar.

2. Lampu Tungsten-Halogen

Lampu halogen ini sejenis dengan lampu pijar yang memiliki kawat pijar tungsten, tetapi bola lampu pada halogen diisi dengan gas halogen. Lampu halogen dapat mengoperasikan filamennya pada suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan lampu pijar biasa.

Lampu halogen juga memberikan efisiensi yang lebih tinggi dan memancarkan cahaya lampu dengan warna yang lebih terang.

3. Lampu Neon

Sumber penerangan buatan pada sistem pencahayaan bangunan selanjutnya ada lampu neon yang merupakan jenis lampu pendar dengan gas neon sebagai penghasil cahaya. Lampu neon ini memiliki bentuk menyerupai tabung dan biasanya digunakan sebagai lampu hias. 

4. Lampu Sodium

Ada juga lampu sodium yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu lampu sodium tekanan tinggi dan lampu sodium tekanan rendah. Umumnya, lampu sodium dengan tekanan tinggi banyak dimanfaatkan di luar ruangan dan industri karena memiliki efficacy yang lebih tinggi.

Sementara lampu sodium tekanan rendah biasanya diaplikasikan untuk penggunaan luar ruangan seperti penerangan keamanan jalanan atau jalan dalam gedung. Karena wattnya yang lebih rendah sehingga kualitas warna cahayanya pun rendah.

5. Lampu Uap Merkuri

Sistem pencahayaan dari alat penerangan buatan, Sumber: edisonva.com
Sistem pencahayaan dari alat penerangan buatan, Sumber: edisonva.com

Lampu uap merkuri adalah lampu pelepasan gas yang menggunakan busur listrik melalui uap merkuri sebagai penghasil cahaya lampu. Lampu uap merkuri dapat dikatakan sebagai model tertua dari lampu HID. Lampu jenis ini memiliki efficacy yang rendah dan lampunya pun memancarkan cahaya dengan warna hijau pucat. 

6. Lampu Kombinasi

Ada pula sistem pencahayaan bangunan buatan dari lampu kombinasi yang juga kerap disebut sebagai lampu two-in-one. Sesuai dengan namanya, jenis lampu ini mengkombinasikan dua sumber cahaya sekaligus yaitu cahaya tertutup dalam satu lampu yang diisi dengan gas.

Salah satu sumber lampu kombinasi adalah tabung pelepasan merkuri dan sumber lainnya didapatkan dari kawat pijar tungsten yang disambungkan secara seri. Lampu kombinasi sangat pas untuk area anti nyala dan dapat disesuaikan dengan perlengkapan lampu pijar tanpa modifikasi.

7. Lampu Metal Halida

Lampu metal halida adalah salah satu series dari lampu lucutan gas intensitas tinggi (HID). Dengan ukuran bola lampunya yang relatif kecil, jenis lampu ini bisa memberikan intensitas cahaya yang sangat tinggi. Sehingga membuatnya menjadi salah satu sumber cahaya yang kompak dan menghemat ruang.

Seperti jenis lampu HID lainnya, lampu metal halida beroperasi pada suhu dan tekanan tinggi, sehingga membutuhkan instalasi khusus demi menjaga keamanan. Lampu metal halida adalah sumber cahaya yang berpusat pada satu titik tertentu dan dapat menyebar ke semua arah dalam ruangan.

8. Lampu LED (Light Emitting Diode)

Terakhir ada lampu LED yang merupakan jenis lampu terbaru dengan sumber cahaya yang efisien. Lampu LED sendiri adalah salah satu contoh dari adanya perkembangan teknologi yang lebih ramah lingkungan. Lampu ini tersusun dari komponen listrik yang dapat menghasilkan cahaya yang dikenal sebagai dioda. 

Lampu LED mampu memancarkan cahaya berwarna putih dengan tidak menghasilkan panas berlebihan. Inilah yang menjadikannya sebagai lampu ramah lingkungan. Jenis lampu LED juga menjadi salah satu lampu yang saat ini banyak dijadikan sebagai sumber pencahayaan buatan di berbagai bangunan.

Demikianlah ulasan seputar sistem pencahayaan pada bangunan gedung. Bagaimanapun, ketika ingin membangun sebuah bangunan pencahayaan harus diperhatikan. Jika menginginkan yang lebih ramah lingkungan, bisa mengkombinasikan penggunaan cahaya alami dan cahaya buatan. 

Jadi, ketika berencana membuat hunian bisa mengkonsultasikan perihal sistem pencahayaan ini kepada jasa desain dan perencanaan yang Anda pilih. Anda bisa mendeskripsikan seperti apa bangunan yang diinginkan lengkap dengan pengaturan sistem pencahayaan yang ingin diaplikasikan pada bangunan tersebut.

Recommended Posts

No comment yet, add your voice below!


Add a Comment