Apapun jenis ventilasi yang diaplikasikan, keberadaannya menjadi salah satu aspek penting dalam bangunan yang tidak boleh dianggap remeh. Karena ventilasi memainkan peranan penting dalam menjaga sirkulasi udara pada bangunan agar tetap segar dan sehat ketika dihirup oleh penghuninya.
Ya, ventilasi adalah aspek penting dalam konstruksi bangunan karena secara langsung mempengaruhi kualitas udara dan kenyamanan penghuninya. Sistem ventilasi yang dirancang secara optimal dapat membantu menjaga kesehatan penghuninya, karena sirkulasi udara di dalamnya berjalan dengan lancar.
Di era di mana kesadaran terhadap kesehatan dan keberlanjutan semakin meningkat, menyediakan aliran udara yang cukup dan mampu menghilangkan polutan menjadi sebuah kebutuhan penting bagi setiap bangunan. Karena dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup dan produktivitas.
Oleh sebab itu, rasanya penting juga untuk mengetahui berbagai jenis ventilasi yang pas diaplikasikan sesuai kebutuhan ruangan dalam bangunan. Tujuannya, agar tidak salah dalam memilih dan agar ventilasi tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih maksimal sesuai dengan apa yang diharapkan.
Jenis-Jenis Ventilasi Bangunan

Di Indonesia, terdapat beragam jenis ventilasi yang bisa diaplikasikan untuk bangunan. Semua ragam ventilasi tersebut bisa disesuaikan dengan kebutuhan ruang dan keinginan sang pemilik bangunan. Di bawah ini adalah beberapa jenis ventilasi bangunan yang bisa diaplikasikan, yakni meliputi:
1. Ventilasi Dinding
Jenis ventilasi bangunan pertama ada ventilasi dinding yang cocok diaplikasikan pada bagian ruang indoor maupun outdoor. Model ventilasi dinding hanya bisa ditempel pada bagian tembok ruangan maupun hunian. Ventilasi dinding sendiri bisa bekerja dua arah.
Yakni untuk membuang udara kotor dari dalam rumah serta menarik atau mengalirkan udara dari luar ke dalam ruangan. Sehingga sesuai dengan fungsinya, ini akan membuat ruangan menjadi lebih segar dan sehat.
Menariknya, selain bermanfaat sebagai media sirkulasi udara pada ruangan, ventilasi dinding juga dapat menambah nilai seni dan estetika bagi hunian. Karena biasanya bentuk desainnya dibuat unik dengan motif-motif tertentu. Untuk ukurannya sendiri, baling-baling pada ventilasi dinding umumnya berukuran antara 25-30 cm.
2. Ventilasi Kaca Nako
Jenis ventilasi bangunan selanjutnya ada model kaca nako. Model ventilasi satu ini adalah inovasi pada desain arsitektur modern yang menggabungkan fungsi ventilasi efisien dengan keindahan estetikanya karena terbuat dari material kaca.
Ventilasi kaca nako dirancang sebaik mungkin untuk memberikan sirkulasi udara yang efektif dan efisien di dalam ruangan. Bukaan atau celah pada kaca, mampu membuat udara segar dari luar dapat dengan mudah masuk ke dalam, begitupun udara lama dalam ruangan yang dapat keluar.
Dibuat dari material kaca, memungkinkan pencahayaan alami juga masuk secara optimal. Sehingga mampu menciptakan atmosfer terang dan cerah di dalam ruangan ketika siang hari, sekalipun tidak menyalakan lampu. Hal ini memberikan kesan ruang yang lebih luas dan terbuka.
Di samping itu, secara tidak langsung juga membuat bangunan menjadi hemat energi. Desain kaca transparan membuat jenis ventilasi ini memberikan kesan modern dan sentuhan elegan pada sebuah bangunan.
3. Ventilasi Boven

Ventilasi boven adalah salah satu jenis ventilasi yang paling populer dan banyak diaplikasikan pada bangunan. Jenis ventilasi satu ini ukurannya tergolong kecil dan modelnya hampir menyerupai jendela pada umumnya. Keberadaannya pada bangunan sangat baik sebagai sirkulasi tambahan pada jendela maupun pintu.
Biasanya, ventilasi jenis boven banyak diaplikasikan pada ruang tamu, kamar tidur, bahkan untuk ventilasi kamar mandi. Ukurannya yang tergolong kecil membuat ventilasi boven mampu memberikan privacy lebih untuk pemilik rumah. Namun, meskipun begitu tetap dapat memenuhi kebutuhan udara dan cahaya pada ruangan.
Ventilasi sederhana ini bisa dijadikan sebagai pilihan ventilasi bangunan tinggi yang kemudian bisa dipasang pada bagian fasad bangunan tersebut atau bagian lainnya. Ventilasi boven bisa ditemukan dalam beragam desain. Ada yang terbuat dari kayu, ada pula yang terbuat dari material utama kaca buram.
Bentuknya pun bisa disesuaikan kebutuhan ruang dan keinginan Anda, bisa dibuat bentuk persegi panjang atau dalam bentuk bulat. Dengan desain dan bentuknya yang bisa dibuat sedemikian rupa, ventilasi boven bisa diaplikasikan pada bangunan dengan desain tradisional maupun modern.
4. Ventilasi Industri
Sesuai dengan namanya, ventilasi industri sangat jarang bahkan hampir tidak pernah diaplikasikan pada hunian. Melainkan, biasanya digunakan sebagai ventilasi bangunan pabrik, restoran, dapur pada cafe, dan bangunan-bangunan besar lainnya.
Hal ini tentu saja karena ventilasi industri memiliki fungsi khusus dan memiliki spesifikasi paling besar dari jenis ventilasi bangunan lainnya. Sehingga, ventilasi industri sering diaplikasikan pada ruangan dengan kebutuhan udara yang maksimal seperti beberapa bangunan yang sudah disebutkan di atas.
Di samping itu, yang membedakannya dengan jenis ventilasi lain adalah ventilasi industri hanya dirancang dengan satu fungsi saja. Yaitu memudahkan pembuangan udara dari dalam ruangan menuju ke luar.
Sehingga tidak bisa mengalirkan udara dari luar ke dalam ruangan. Meskipun begitu, keberadaannya sangat dibutuhkan agar udara lama dan kotor yang ada di dalam ruangan dapat dibuang.
5. Ventilasi Loster
Jika Anda ingin mengadopsi ventilasi sederhana untuk bangunan, jenis ventilasi loster bisa dijadikan sebagai pilihan tepat. Ventilasi loster umumnya terbuat dari material keramik, semen, atau beton.
Sehingga memberikan kesan yang lebih sederhana dan alami. Seperti halnya ventilasi dinding, ventilasi loster hanya bisa diaplikasikan pada satu sisi dinding rumah dan disusun secara dinamis.
Modelnya yang dibuat dengan bukaan atau celah-celah kecil inilah yang memungkinkan udara dapat masuk dan keluar melalui celah ventilasinya. Desainnya juga cukup unik, sehingga selain fungsional juga estetik.
6. Ventilasi Jalusi

Terakhir ada jenis ventilasi bangunan jalusi. Ventilasi jalusi memiliki bentuk yang sederhana dengan model ruas yang cukup lebar. Ukuran ruas-ruasnya bisa disesuaikan agar udara masuk secara maksimal dan memenuhi kebutuhan udara dalam ruangan. Umumnya, ventilasi jalusi terbuat dari kayu atau aluminium.
Namun, ventilasi jalusi aluminium yang paling sering dipilih oleh banyak orang karena kekuatannya dan memiliki daya tahan lebih ekstra. Dengan desainnya tersebut, ventilasi jalusi sangat cocok diaplikasikan pada bangunan dengan desain minimalis.
Kesimpulan
Demikianlah beberapa jenis ventilasi yang bermanfaat untuk bangunan. Selain melengkapi sebuah bangunan dengan ventilasi, Anda juga harus melengkapinya dengan segala perizinan yang ada. Salah satu perizinan yang sangat penting adalah Sertifikat Laik Fungsi (SLF).
Sertifikat Laik Fungsi adalah perizinan yang harus dimiliki oleh setiap bangunan, sebelum bangunan tersebut dioperasionalkan atau dimanfaatkan. Karena dengan kepemilikan SLF, dapat menjadi tolak ukur bahwa bangunan yang akan digunakan benar-benar aman, nyaman, dan memberikan keselamatan bagi penggunanya.
Proses penerbitan SLF yang tidak mudah dan harus melewati tahapan pemeriksaan serta pengujian, membuatnya harus ditangani oleh ahlinya, yaitu jasa konsultan SLF profesional. Bersama ahlinya, pemeriksaan serta pengujian akan lebih aman dan efektif. Sehingga bangunan pun dapat dioperasionalkan dengan lebih optimal.