Lonjakan arus listrik seringkali menjadi momok bagi para pemilik peralatan elektronik. Ketika arus tiba-tiba naik melampaui batas normal, saat itulah resiko kerusakan perangkat elektronik menjadi sangat besar. Kondisi semacam ini tidak hanya memberikan kerugian secara finansial.
Melainkan juga turut mengganggu aktivitas sehari-hari, apalagi yang melibatkan penggunaan listrik. Oleh sebab itu, sangat penting bagi kita untuk tahu penyebab dan bagaimana cara mencegah lonjakan arus listrik. Sehingga peralatan elektronik tetap berfungsi dengan optimal dan aman digunakan dalam jangka waktu panjang.
Apa Itu Lonjakan Arus Listrik?
Namun sebelum kita tahu apa penyebab dan bagaimana cara mengatasi lonjakan tegangan listrik, akan lebih baik jika kita juga memahami arti dari lonjakan arus listrik atau lonjakan tegangan listrik itu sendiri. Lonjakan tegangan listrik juga sering dikenal dengan istilah “power surge”.
Yaitu suatu fenomena adanya peningkatan pada tegangan listrik melebihi ambang batas normal yang terjadi secara tiba-tiba. Perlu diketahui, umumnya tegangan listrik stabil di kelistrikan rumah tangga Indonesia berada di angka 220-240 volt. Namun, ketika lonjakan listrik terjadi angka tersebut bisa naik drastis hingga ribuan volt.
Memang, lonjakan arus listrik tidak terjadi dalam waktu lama, karena biasanya berlangsung dalam kurun waktu kurang dari satu detik. Tetapi meskipun begitu, dampak yang ditimbulkan bisa sangat berbahaya. Setidaknya terjadinya lonjakan tegangan listrik bisa merusak berbagai peralatan elektronik.
Lonjakan yang kuat dapat menyebabkan perangkat elektronik mati total. Atau sekalipun lonjakan tidak secara langsung merusak perangkat elektronik, tetapi dapat dipastikan hal tersebut akan berpengaruh pada umur operasional perangkat. Dalam kata lain, lonjakan tegangan listrik dapat memperpendek usia perangkat.
Tidak hanya merusak perangkat elektronik saja. Dalam kasus lonjakan arus listrik yang lebih parah, fenomena semacam ini dapat menyebabkan terjadinya panas berlebihan pada kabel maupun perangkat. Sehingga hal tersebut memicu terjadinya kebakaran bangunan.
Penyebab Terjadinya Lonjakan Arus Listrik
Lonjakan arus listrik bisa terjadi karena berbagai faktor penyebab. Dari gangguan teknis pada jaringan listrik sampai sambaran petir. Nah, di bawah ini adalah beberapa faktor penyebab terjadinya lonjakan tegangan listrik yang sangat merugikan, di antaranya sebagai berikut:
1. Sambaran Petir
Sambaran petir adalah salah satu penyebab paling umum terjadinya lonjakan arus listrik, dan paling berbahaya. Ketika petir menyambar jaringan listrik, hal tersebut akan menghasilkan energi yang bisa mencapai jutaan volt.
Apabila arus listrik dari sambaran petir masuk ke jaringan listrik dalam bangunan, praktis akan terjadi lonjakan arus yang sangat ekstrim. Hal inilah yang akhirnya akan merusak berbagai peralatan elektronik secara instan.
Bahkan tanpa kita sadari, lonjakan kecil akibat sambaran petir pun dapat memperpendek usia pemakaian peralatan listrik. Jadi, tidak heran jika sambaran petir dikatakan sebagai penyebab terjadinya lonjakan tegangan listrik paling berbahaya.
2. Kabel Terbuka atau Rusak
Kabel yang terbuka dan rusak juga menjadi salah satu penyebab terjadinya lonjakan arus listrik. Kita tentunya tahu, ketika isolasi kabel terputus atau mengelupas, arus listrik akan mengalir secara tidak beraturan atau tidak pada jalannya.
Hal tersebutlah yang menyebabkan lonjakan terjadi. Masalah semacam ini sering kali terjadi pada instalasi listrik yang sudah tua atau karena kerusakan akibat gigitan hewan maupun aktivitas manusia.
Jika dibiarkan, ini akan sangat berbahaya karena bisa memicu korsleting dan kebakaran. Oleh sebab itu, sebelum instalasi Anda perlu teliti dalam memilih jenis-jenis kabel listrik untuk menghindari hal-hal semacam ini.
3. Menyalakan Perangkat dengan Daya Besar
Semakin besar daya yang dibutuhkan oleh sebuah perangkat, tentu arus listrik yang dibutuhkan untuk menyalakannya juga harus tinggi. Ketika perangkat berdaya besar dinyalakan, ada lonjakan arus yang terjadi karena permintaan energi yang juga meningkat.
Apabila instalasi listrik tidak dilakukan dengan baik, lonjakan ini dapat mempengaruhi perangkat lainnya.
4. Kesalahan dalam Instalasi Listrik
Penyebab terjadinya lonjakan arus listrik selanjutnya adalah adanya kesalahan dalam instalasi listrik. Hal ini biasanya terjadi karena instalasi tidak rapi, tidak sesuai dengan regulasi keselamatan listrik, atau penggunaan bahan-bahan yang tidak sesuai standar kelistrikan.
Hal semacam ini dapat memicu ketidakstabilan arus dan menimbulkan lonjakan arus secara berkala. Oleh karena itu, memastikan bahwa instalasi listrik dilakukan oleh mereka yang ahli di bidangnya adalah hal yang sangat penting, apalagi jika dilakukan untuk instalasi listrik industri.
5. Adanya Gangguan PLN
Tidak jarang, gangguan dari pihak penyedia listrik juga bisa menjadi penyebab terjadinya lonjakan tegangan listrik. Gangguan ini bisa terjadi apabila sedang ada perbaikan jaringan, pemadaman listrik mendadak, atau pemulihan aliran listrik setelah mati lampu.
Dimana ketika aliran listrik kembali dengan tiba-tiba, sering kali terjadi lonjakan tersebut dan dapat menyebabkan kerusakan pada perangkat elektronik apabila tidak terlindungi dengan baik.
6. Tidak Memakai Surge Protection
Penyebab terakhir yang dapat meningkatkan lonjakan arus listrik adalah tidak menggunakan alat pelindung seperti surge protection. Karena surge protection dapat menjadi pengaman yang bisa menahan dan menyalurkan lonjakan arus sebelum arus tersebut sampai ke peralatan elektronik.
Tanpa alat pelindung ini, berbagai perangkat sensitif di dalam bangunan menjadi rentan mengalami kerusakan.
Cara Mengatasi Lonjakan Arus Listrik
Setelah mengetahui dan memahami berbagai faktor penyebab terjadinya lonjakan tegangan listrik, inilah saatnya kita tahu bagaimana cara efektif untuk mengatasi hal tersebut. Sehingga lonjakan arus bisa dicegah dan meminimalisir kerusakan yang mungkin terjadi. Seperti:
- Memasang penangkal petir. Untuk bangunan tinggi yang beresiko tersambar petir, memasang penangkal petir adalah langkah efektif yang bisa diambil. Karena penangkal petir ini dapat menyalurkan energi dari petir ke tanah. Sehingga energi tidak masuk ke jaringan listrik dalam bangunan.
- Memperbaiki instalasi yang rusak. Jika terdapat kabel atau instalasi yang rusak, segera perbaiki kerusakan tersebut sesuai standar kelistrikan yang berlaku. Karena memastikan instalasi dan kabel dalam keadaan baik dapat mencegah potensi lonjakan arus yang tidak diinginkan.
- Menyalakan perangkat secara bertahap. Untuk peralatan-peralatan dengan daya besar, Anda bisa menyalakan secara bertahap agar tidak membebani jaringan listrik.
- Memeriksa dan memperbaiki secara berkala. Memeriksa jaringan listrik secara berkala juga harus dilakukan. Karena melalui pemeliharaan rutin, potensi kerusakan yang bisa menyebabkan lonjakan arus dapat dideteksi lebih awal. Jika ada gangguan dari jaringan PLN, segera hubungi untuk penanganan lebih lanjut.
- Mematikan perangkat ketika tidak digunakan. Selain menghemat energi, mematikan perangkat elektronik yang tidak digunakan juga bisa dilakukan untuk mencegah dan meminimalisir terjadi lonjakan arus listrik. Di samping itu, langkah ini juga membantu memperpanjang usia pemakaian perangkat.
- Menggunakan surge protector. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, surge protector dirancang untuk menyalurkan arus listrik sebelum sampai ke perangkat elektronik. Sehingga memasang surge protector pada perangkat elektronik bisa mencegah dan mengatasi kerusakan akibat lonjakan tegangan.
Nah, demikianlah informasi seputar penyebab terjadinya lonjakan arus listrik beserta dengan cara mencegah maupun mengatasinya. Karena arus listrik adalah kebutuhan sekaligus bisa memberikan potensi bahaya bagi kita.
Maka ada baiknya ketika melakukan instalasi menggunakan jasa dari mereka yang berpengalaman. Sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa diminimalisir. Semoga informasi yang kami berikan bermanfaat.
No comment yet, add your voice below!