Air adalah komponen utama yang harus ada di kehidupan manusia. Bagaimana tidak? air bagaikan kebutuhan utama manusia, dari memenuhi kebutuhan tubuh sampai untuk keperluan pekerjaan. Maka dibuatlah bangunan air sebagai upaya untuk memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air mereka..
Di mata masyarakat umum mungkin sebutan bangunan air sangatlah asing. Tanpa menyadari bahwa sebenarnya bangunan ini mudah ditemukan di lingkungan masyarakat.
Lalu apa itu bangunan air? Seperti apa bentuknya? Bagaimana mekanisme bangunan air untuk mengatur pengairan kebutuhan manusia?
Oleh karena itu pada artikel ini kami akan mengajak Anda untuk mengenal lebih dalam mengenai bangunan air.
Apa itu Bangunan Air?
Bangunan air didefinisikan sebagai prasarana fisik yang digunakan untuk mengendalikan dan mengelola air di sungai maupun danau. Maka kebanyakan bangunan ini bisa anda temukan di sungai atau danau.
Untuk bentuk dan ukurannya dibangun tergantung kebutuhan, kapasitas sungai, dana pembangunan, dan sifat hidraulik sungai.
Kontruksi bangunannya pun tidak membutuhkan pertimbangan nilai estetika karena sifatnya yang lebih ke masif. Namun yang perlu dipastikan dalam pembangunan bangunan ini haruslah memperoleh izin PBG terlebih dahulu.
Namun untuk menghindari gerusan lokal di sekeliling bangunan dan memiliki efisien yang tinggi bagian depan dari bangunan biasanya dibentuk melengkung.
Tujuan dari adanya bangunan ini selain mengendalikan dan mengelola air adalah untuk mengoptimalkan sumber daya air dan memperkecil faktor yang merugikan.
Contohnya ketika musim kemarau bangunan air berguna untuk mengelola air yang sedikit dengan baik atau saat musim hujan bangunan air berguna untuk mengelola debit air supaya tidak memicu banjir.
Struktur Bangunan Air
Bangunan air bukanlah sekedar waduk dan bendungan saja, tetapi memiliki struktur dimana salah satu dengan yang lainnya berkaitan untuk menciptakan sistem irigasi pengairan.
Apa saja struktur bangunan air? Berikut beberapa strukturnya yang perlu anda ketahui,
1. Bangunan Utama
Yang pertama adalah bangunan utama, seluruh bangunan utama ini berfungsi sebagai induk dalam pembagian air.
Bangunan ini berguna untuk memenuhi kebutuhan air dalam skala besar. Tak hanya untuk pada satu kawasan saja tapi kebutuhan air untuk kebutuhan masyarakat luas.
Bangunan ini biasanya terletak di sungai sungai besar yang memiliki debit dan aliran yang deras. Dengan peletakannya disitu bangunan ini akan beroperasi secara optimal.
2. Bangunan Irigasi
Bangunan irigasi berfungsi sebagai media pembawa air dari bangunan utama ke tempat-tempat yang telah ditentukan.
Saluran pembawa pada bangunan ini ada empat yaitu saluran primer, sekunder, tersier, dan kuarter.

3. Bangunan Sadap
Tugas utamanya adalah mengambil air dari saluran utama ke saluran sekunder dan tersier.
Bangunan ini biasanya dibangun berdekatan dengan keempat jenis saluran pembawa dan bangunan bagi.
4. Bangunan Bagi
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa letak bangunan ini berdekatan dengan bangunan sadap.
Tugas utamanya adalah mengukur dan mengatur air yang berasal dari berbagai saluran pembawa.
5. Bangunan Terjun

Sesuai dengan namanya bangunan ini dibangun menyerupai terjunan untuk memotong saluran.
Peletakkan bangunan ini biasanya di daerah berbukit untuk menghindari terjadinya gerusan.
Fungsinya tak hanya untuk memotong saluran tapi juga sebagai pengubah kemiringan saluran menjadi lebih landai, dan pengendali erosi selokan dan sungai.
6. Bangunan Got Miring
Banguna ini dibangun jika saluran melintas di wilayah curam disertai jumlah perbedaan energi arus air yang besar.
Bangunan got miring berpotongan dengan saluran yang dipasangi lining dan aliran superkritis yang mengikuti kemiringan alam yang dilintasi.
7. Bangunan Pelimpah
Bangunan pelimpah memiliki kemampuan hidrolik untuk mengalirkan kelebihan debit air pada bendungan ketika banjir.
Benda yang dikenal sebagai spillway ini biasanya dibangun pada kawasan waduk atau terpisah dari waduk yang memiliki pintu untuk mengontrol air.
8. Bangunan Pembilas
Terakhir bangunan pembilas. Tugas utama bangunan ini sebagai penghadang bahan sedimen kasar yang berpotensi masuk ke dalam saluran irigasi.
Bangunan ini biasanya dibangun di sebelah hilir pintu pengambilan.
Bagian-bagian Bangunan Utama
Untuk memperjelas apa itu bangunan air, kami ingin mengajak anda memahami bagian-bagian bangunan utama yang disebut sebagai induk air ini.
Apa saja bagiannya? berikut bagian bangunan utama. Bagian-bagian Bangunan Air
1. Bangunan Bendung
Bendung yang dibangun melintang sungai dan berfungsi sebagai pembelok air ke jaringan irigasi disebut dengan bendung.
Bendung ini berfungsi sebagai pembentuk genangan pada hulu bendungan dan penghalang banjir.
Bendung ini kerap disamakan dengan bendungan. Namun sebenarnya kedua bangunan ini berbeda.
Dimana bendung adalah bagian utama irigasi yang mempengaruhi nilai kerja sistem irigasi dalam menaikkan muka air di sungai , sedangkan bendungan adalah kontruksi yang berupa urukan tanah atau batu atau beton yang dibangun untuk menahan dan menampung air.
2. Bangunan Pengambilan
Bangunan pengambilan berfungsi untuk mengelakkan air dari sungai dalam jumlah yang diinginkan. Dilengkapi dengan pintu air, pengambilan juga berfungsi sebagai pengatur besarnya air yang diambil dan pengendali saat banjir.
Penempatan bangunan ini biasanya berada di dekat pembilas, sehingga memudahkan dalam pembersihan sedimen.

3. Bangunan Pembilas
Bangunan pembilas berfungsi untuk meminimalisir sedimen kasar dan benda lain yang terbawa masuk dalam saluran irigasi. Karena sedimen kasar dan benda tersebut akan tertampung dan mengendap pada lantai pembilas.
4. Kantong Lumpur
Kantong lumpur berfungsi sebagai pengendap sedimen halus yang terbawa ke dalam saluran irigasi. Penempatan bangunan ini biasanya terletak setelah bangunan pengambilan.
Pembuatan kantong lumpur biasanya lebih besar daripada saluran irigasi dan memiliki panjang tertentu supaya kecepatan aliran air melambat. Sehingga akan memberikan waktu sedimen halus untuk mengendap. Untuk menampung endapan sedimen halus, dasar saluran kantong lumpur dibuat lebih rendah.
Sedangkan untuk membersihkan kantong lumpur bisa dengan membuka pintu penguras kantong lumpur. Dengan terbukanya pintu penguras endapan sedimen halus akan terbuang ke sungai.
Jika tidak terdapat pintu penguras kantong lumpur pembersihan bisa dilakukan dengan melakukan pengerukan manual atau menggunakan alat.
5. Bangunan Perkuatan Sungai
Terjadinya perubahan pola aliran karena adanya bangunan bendung yang melintang di sungai mengakibatkan penggerusan pada dasar dan tepi sungai. Hal itu akan membahayakan konstruksi bangunan.
Oleh karena itu perlu dibangun perkuatan sungai dengan memasang batu atau lantai beton di depan bangunan bendung.
Perkuatan sungai juga bisa menggunakan bronjong, pasangan batu kosong, atau pasangan batu maupun beton.Jika kondisi sungai di hilir bendung lebar dan dalam bisa menggunakan krib yang dibangun secara tegak lurus terhadap tanggul.
6. Bangunan Pelengkap
Bangunan ini berfungsi untuk mendukung kinerja bangunan utama. Seperti,
- Alat ukur debit dan tinggi muka air,
- Jembatan diatas bendung, untuk memudahkan akses ke bangunan lainnya,
- Instalasi mikrohidro dan tangga ikan jika memang diperlukan
- Rumah operasi pintu.
Jenis-jenis Bangunan Air
Bangunan air memiliki dua jenis yang digunakan untuk mengelola air yang ada di sungai. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda dan dibangun dengan menyesuaikan karakteristik sungai. Apa saja kedua jenis bangunan ini?
1. Groyen
Groyen berfungsi sebagai perubah arah arus air utama menjauhi tepi tikungan luar sungai.
Mengubah arah arus itu bertujuan untuk mengurangi kecepatan aliran air dan melindungi dari gerusan di tebing dan kaki tanggul.
Dengan adanya groyen pula berfungsi sebagai pelindung bangunan sadap dengan sistem mengatur lebar panggul sungai dan kedalam air.
2. Groundsill
Bangunan Groundsill dibangun dalam bentuk menyilang sungai. Hal ini berfungsi supaya dasar sungai tidak mengalami penurunan secara drastis.
Bangunan yang dikenal juga sebagai ambang ini tersusun dari batu-batu besar supaya menghasilkan bangunan groundsill yang kuat, sehingga tidak mudah terbawa arus sungai saat banjir.
Fungsi utama dari groundsill adalah memperkecil kemiringan arus air. Dengan memperkecil kemiringan arus air ini akan berpengaruh pada kecepatan air yang melambat dan kedalam air pun semakin bertambah.
Nah itu dia sedikit ulasan kami mengenai bangunan air. Semoga artikel ini bisa membantu anda dalam mengenal lebih jauh mengenai bangunan ini. Jika ada kekurangan dalam artikel ini, anda bisa menambah ulasan anda pada kolom komentar yang sudah disediakan di bawah.