
Manajemen konstruksi merupakan rangkaian proses yang mengatur dan mengelola jalannya proyek pembangunan agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan. Nah, pada kesempatan kali ini kami akan memberikan informasi dan ulasan secara lengkap mengenai manajemen konstruksi proyek. Jadi, simak sampai selesai ya!
Apa Itu Manajemen Proyek Konstruksi?
Secara umum, manajemen proyek konstruksi adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari dan mempraktikkan segala sesuatu yang berhubungan dengan manajerial konstruksi. Namun juga memadukan seni mengatur atau memanajemen proses pembangunan dengan menggunakan sumber daya serta waktu seefektif dan seefisien mungkin.
Mengapa hal tersebut perlu dipelajari? Karena dengan mempelajarinya, setiap proses pembangunan akan memiliki perencanaan yang jauh lebih matang. Atau singkatnya, manajemen konstruksi adalah proses mengelola pekerjaan pembangunan untuk menghasilkan proyek yang sesuai dengan tujuan awal dari pembangunan tersebut.

Fungsi Manajemen Proyek Konstruksi
Dalam menjalankan manajemen konstruksi tentu saja harus menerapkan fungsi yang berlaku. Karena dengan begitu, akan lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan serta memanfaatkan sumber daya yang ada. Adapun fungsi manajemen konstruksi, yakni sebagai berikut:
1. Fungsi Perencanaan (Planning)
Perencanaan atau planning merupakan fungsi pertama dalam manajemen proyek. Dimana fungsi yang satu ini dapat menentukan akan seperti apa, kapan, serta bagaimana proyek tersebut dijalankan. Dalam hal ini manajer konstruksi memiliki peran penting dalam mengambil keputusan atas rencana pembuatan konstruksi yang sesuai.
2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Selanjutnya yaitu fungsi pengorganisasian atau organizing. Fungsi ini ditujukan untuk membentuk divisi atau beberapa organisasi yang tentu saja dibutuhkan dalam melaksanakan proyek yang sudah direncanakan sebelumnya. Lagi dan lagi, manajer memiliki hak dalam mengambil keputusan siapa saja anggota yang ditempatkan dalam tim atau divisi tersebut.
3. Fungsi Pengarahan (Actuating)
Pengarahan atau actuating berfungsi untuk melakukan pembinaan atau pengarahan. Sebut saja seperti memberikan bimbingan, memberikan pelatihan, atau yang lainnya. Hal tersebut bertujuan agar setiap tanggung jawab yang diberikan kepada anggota tim dapat dilaksanakan dengan semaksimal mungkin dan dapat berjalan dengan lancar sesuai rencana.
4. Fungsi Pengendalian (Controlling)
Fungsi terakhir dari manajemen proyek konstruksi adalah fungsi pengendalian atau controlling. Sesuai dengan namanya, pengendalian berfungsi dan berperan sebagai pengawas. Pengawas dalam hal ini adalah pengawas terhadap semua kegiatan yang berjalan di proyek.
Tidak sampai disitu saja, fungsi pengendalian juga bertindak untuk melakukan evaluasi apabila terjadi penyimpangan di dalam satu divisi selama proyek konstruksi berlangsung. Dengan adanya pengawasan ini, manajer konstruksi dapat mengambil langkah pencegahan dan berupaya melakukan antisipasi terhadap adanya penyimpangan tersebut.

Tujuan Manajemen Konstruksi
Selain mempunyai beberapa fungsi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, manajemen konstruksi memiliki tujuan yang juga tidak kalah pentingnya. Dimana untuk dapat mencapai tujuan tersebut harus memperhatikan bagaimana mutu pembangunan, biaya, serta waktu pelaksanaan proyek. Di bawah ini adalah beberapa tujuan manajemen proyek konstruksi diantaranya:
1. Pengelolaan Biaya (Cost Control)
Sesuai dengan namanya, cost control atau pengelolaan biaya dilakukan untuk mengatur biaya selama proyek dilakukan. Mengatur biaya dalam hal ini adalah agar lebih hemat namun tepat sasaran. Pengelolaan biaya ini menjadi salah satu tujuan yang selalu ingin dicapai oleh tim manajemen konstruksi pada setiap proyeknya.
Apabila sistem manajemen konstruksinya baik, maka cost control proyek juga akan berjalan sesuai dengan apa yang sudah dianggarkan. Dengan cost control ini juga dapat mencegah terjadinya pembengkakan biaya atau mencegah terjadinya pengeluaran biaya yang seharusnya tidak diperlukan.
2. Pengelolaan Kualitas (Quality Control)
Quality control atau pengelolaan kualitas adalah pengelolaan yang dilakukan dengan tujuan agar kualitas pekerjaan yang dihasilkan sesuai dan sejalan dengan apa yang telah direncanakan. Kualitas dalam hal ini yaitu bagaimana hasil kerja dari suatu proyek pembangunan, baik dari segi tampilan maupun dari segi kekuatan struktur bangunan yang dikerjakan.
3. Pengelolaan Waktu Pelaksanaan (Time Control)
Pengelolaan waktu pelaksanaan dapat dikatakan sebagai salah satu hal yang sangat penting dalam pelaksanaan suatu proyek pembangunan. Misalnya melakukan pengaturan alur kerja, mengatur jenjang komunikasi antar anggota, hingga melakukan pelaksanaan yang terjadwal.
Dengan melakukan pengelolaan waktu pelaksanaan yang terjadwal, maka akan membuat proses kerja menjadi lebih terarah dan selesai sesuai waktu yang telah ditetapkan.
4. Pengelolaan Risiko
Kita semua tentunya tahu dan sadar bahwa setiap proyek pembangunan mempunyai risiko sesuai dengan tingkat kesulitan pekerjaan tersebut. Oleh sebab itu, akan sangat menjadi penting untuk melakukan pengelolaan risiko.
Tujuan dibuatnya sistem manajemen konstruksi yaitu agar dapat melakukan identifikasi, melakukan perkiraan, analisis, dan juga melakukan pencegahan terhadap setiap risiko yang mungkin saja terjadi ketika proses kerja berlangsung.
5. Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)
Tujuan terakhir dari manajemen konstruksi yaitu pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Dalam hal ini, pengelolaan sumber daya manusia berkaitan erat dengan pengerahan tenaga kerja selama proses pembangunan berlangsung. Hal ini mencakup pengadaan sumber daya manusia, jenjang komunikasi dalam proyek, dan lain sebagainya.

Tahapan Manajemen Proyek Konstruksi
Dalam proses pelaksanaannya, manajemen proyek konstruksi terbagi menjadi beberapa tahapan. Adapun tahapan tersebut antara lain:
1. Tahap Inisiasi (Initiation)
Tahap initiation atau inisiasi merupakan tahap pembuktian bahwa proyek yang akan dijalankan memiliki value dan layak untuk dijalankan. Umumnya, pada tahap ini akan dimulai dengan membuat dokumen business case yang berisi perihal kebutuhan proyek hingga perkiraan keuntungan finansial.
Laporan atau dokumen tersebut nantinya akan diajukan kepada yang bersangkutan untuk menentukan apakah proyek dapat dilanjutkan atau justru ditunda.
2. Tahap Perencanaan (Planning)
Apapun jenis proyeknya, perencanaan menjadi salah satu kunci keberhasilan setiap proyek yang akan dijalankan. Pada tahap ini, manajer proyek akan membuat perencanaan yang terdiri dari informasi penting terkait proyek. Sebut saja seperti alur kerjanya hingga estimasi biaya yang akan dikeluarkan hingga proyek selesai dilakukan.
Namun meskipun begitu, tahap perencanaan cukup memakan proses panjang bahkan hingga proyek selesai dijalankan. Hal tersebut tentu karena saat pelaksanaan selalu ada saja perubahan yang terjadi.
3. Tahap Eksekusi (Execution)
Apabila tahap perencanaan selesai dilakukan, maka proyek konstruksi pun dimulai atau masuk ke tahap eksekusi. Pada tahap ini, proyek akan dikembangkan dan juga diselesaikan. Selama proyek konstruksi mulai, tim proyek harus terus memantau dan juga memastikan bahwa semua yang sudah direncanakan di awal berjalan sebagaimana mestinya.
4. Tahap Pemantauan (Monitoring)
Sesuai dengan namanya, di tahap pemantauan manajer proyek memiliki peran penting untuk selalu memantau jalannya proyek. Namun tidak hanya itu saja, manajer proyek juga bertindak untuk menyesuaikan jadwal proyek dengan perubahan-perubahan serta hambatan-hambatan yang mungkin muncul ketika proyek berlangsung.
Hal tersebut dilakukan guna mempertahankan kendali proyek, sehingga proyek dapat berjalan lancar dan selesai tepat pada waktunya.
5. Tahap Penutupan (Closure)
Tahap penutupan menjadi tahap terakhir dalam manajemen proyek konstruksi. Di tahap penyelesaian ini, manajer proyek akan memeriksa dan memastikan apakah proyek yang telah selesai sesuai dengan rencana dan tujuan awal, serta apakah dapat diselesaikan berdasarkan estimasi anggaran awal.
Manajer proyek juga akan menyusun laporan yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk pembangunan proyek selanjutnya.

Itulah ulasan mengenai manajemen proyek konstruksi, mulai dari pengertian, fungsi, hingga tahapannya. Sebelumnya sudah disebutkan bahwa salah satu tahapan pada manajemen proyek adalah perencanaan atau planning.
Oleh karena itu, jasa desain dan perencanaan dibutuhkan dalam hal ini. Karena dengan adanya jasa desain dan perencanaan yang profesional dapat mempermudah dalam mewujudkan proyek konstruksi Anda.
No comment yet, add your voice below!