Mengenal Interior Tradisional Modern yang Cocok untuk Bisnis Penginapan Kekinian

Menghadirkan sentuhan tradisional di interior modern, Sumber: kostudio.id

Desain interior tradisional dan modern adalah dua hal yang berbeda dan saling berlawanan. Mungkin banyak orang beranggapan bahwa keduanya tidak bisa dikolaborasikan secara apik. Namun, ternyata anggapan tersebut tidak tepat, karena keduanya akan sempurna dan saling melengkapi jika dipadukan dengan benar.

Menggabungkan unsur tradisional dengan sentuhan modern dalam sebuah desain adalah sesuatu yang unik. Konsep penggabungan kedua interior ini semakin digemari, khususnya oleh para pemilik tempat penginapan seperti villa dan resort. Karena tidak hanya menciptakan ruang yang nyaman, tetapi juga penuh cerita.

Apalagi jika penginapan yang dibangun berada di kawasan pedesaan, tentunya kesan tradisional ingin ditonjolkan sesuai dengan lingkungannya. Namun, tetap ingin menambahkan sentuhan modern agar penginapan tersebut tidak ketinggalan zaman. Sehingga, nuansa tradisional ada, kesan modernnya pun terpenuhi.

Mengenal Desain Interior Tradisional dan Modern

Desain tradisional modern yang menenangkan, Sumber: interiordesign.id
Desain tradisional modern yang menenangkan, Sumber: interiordesign.id

Bagi Anda yang masih memiliki nenek atau kakek di desa, pasti tidak asing dengan bangunan bergaya tradisional. Karena biasanya, rumah di pedesaan zaman dahulu mengaplikasikan interior satu ini. Interior tradisional adalah salah satu jenis desain interior dengan kesan sederhana, tenang, dan bersahaja. 

Selain itu, juga familiar dan mengacu pada tradisi masa lalu tanpa spesifikasi pada periode tertentu. Interiornya tidak tampak mewah dan ‘wow’ ketika pertama kali dilihat, tetapi mampu memberikan kesan damai di dalamnya. Umumnya, desain interior tradisional didominasi dengan unsur kayu serta rotan. 

Pastinya dengan ukiran dan teksturnya yang khas. Sehingga, kesan hangat dan kekeluargaan dapat dirasakan ketika kita berada di bangunan tradisional. Karena gaya tradisional pada bangunan memang dirancang untuk memberikan kenyamanan kepada siapa saja yang ada di dalamnya. 

Sementara itu, desain interior modern sedikit berbeda dengan tradisional. Desain interior modern menjadi salah satu jenis desain interior yang sangat familiar dan menjadi pilihan bagi banyak orang, khususnya bagi kaum milenial yang mengedepankan estetika tetapi tidak melupakan kenyamanan jangka panjang.

Interior modern sendiri mulai berkembang sejak tahun 1920-an dan sampai saat ini masih menjadi favorit bagi semua orang. Desain interior satu ini menekankan pada kesederhanaan, penggunaan garis-garis bersih dan geometris yang mempertegas tampilan ruang, serta kerapian. 

Jadi, tidak heran apabila desain interior modern banyak dijadikan pilihan bagi mereka yang menginginkan bangunan dengan kesan minimalis, bersih, rapi, tetapi tetap elegan. Berbagai material alami juga diaplikasikan pada desain interior satu ini guna memberikan kesan yang lebih hangat dan stylish.

Cara Menerapkan Desain Interior Tradisional Modern pada Penginapan

Perpaduan desain tradisional dan modern, Sumber: kompas.com
Perpaduan desain tradisional dan modern, Sumber: kompas.com

Karena terdapat perbedaan yang cukup signifikan pada kedua desain tersebut, tentunya pemilik penginapan harus benar-benar cerdas dalam mengkombinasikan keduanya. Di bawah ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika akan mengadopsi interior tradisional modern pada penginapan, di antaranya: 

1. Menentukan Gaya Desain yang Dominan

Sebelum akhirnya membuat penginapan dengan interior tradisional modern, pastikan bahwa Anda telah menentukan desain mana yang akan dibuat secara dominan dan menjadi fokus utama pada ruangan tersebut. Karena jika kedua interior yang berlawanan tersebut sama-sama mendominasi, hal tersebut akan membuat interior dalam ruangan tampak berlebihan. 

Sebaliknya, jika membiarkan salah satunya mendominasi justru akan menciptakan keseimbangan di antaranya keduanya. Tentukan apakah Anda ingin menonjolkan suasana tradisional yang hangat, bersahaja, dan kekeluarga dengan sentuhan modernitas. 

Atau justru ingin membuat penginapan dengan konsep modern yang rapi, bersih, dan nyaman dengan sentuhan tradisional. Dengan menentukan visi yang jelas, akan membantu mempermudah dalam pemilihan furniture dan aspek-aspek lainnya untuk keseluruhan ruangan.

2. Menggunakan Aturan 80-20

Selanjutnya, pastikan interior tradisional modern yang akan diaplikasikan pada penginapan Anda menggunakan aturan 80-20 yang bisa menjadi panduan dalam menciptakan ruangan yang seimbang. Maksudnya bagaimana? 

Maksudnya, 80 untuk merepresentasikan gaya dominan dan 20 untuk mengikuti gaya sekunder. Sebagai gambaran, apabila penginapan Anda mengedepankan gaya tradisional, Anda dapat menggunakan kayu atau rotan, warna-warna netral, dan furniture antik untuk mengisi 80% ruangan. 

Sementara 20% sisanya yang termasuk sekunder, dapat diisi dengan beberapa dekorasi modern atau bentuk geometris yang menonjolkan gaya modern. Dengan panduan ini, Anda bisa lebih mudah mengatur berbagai printilan yang dibutuhkan pada interior tersebut.

3. Memilih Palet Warna Netral

Menghadirkan sentuhan tradisional di interior modern, Sumber: kostudio.id
Menghadirkan sentuhan tradisional di interior modern, Sumber: kostudio.id

Untuk menciptakan interior tradisional modern yang seimbang, salah satu kunci yang tidak boleh diabaikan adalah permainan warna dan tekstur. Untuk masalah warna, interior tradisional dan modern memiliki unsur yang sama yaitu netral. 

Jadi, palet warna netral atau dasar seperti putih dan beige bisa dijadikan opsi untuk gabungan dekorasi tradisional modern ini. Warna netral akan memberikan kesan rapi, bersih, cerah, dan lega. 

Selain itu, juga memiliki lebih banyak kebebasan untuk dikombinasikan dengan warna lain, tekstur, dan bentuk berbeda yang mungkin hadir dari furniture, aksesoris, atau ornamen lain di dalam ruangan tersebut.

4. Memadukan Elemen Dekorasi yang Saling Melengkapi

Dalam mengaplikasikan interior tradisional modern pada penginapan, pastikan bahwa Anda memadukan elemen dekorasi yang saling melengkapi satu sama lain. Pastikan bahwa satu elemen dekorasi tidak akan ‘mengalahkan’ atau ‘menenggelamkan’ elemen dekorasi lainnya. 

Sebagai gambaran, jika interior penginapan dominan tradisional, carilah elemen dekorasi modern yang bisa digabungkan dengan dekorasi tradisional. Sebaliknya, jika interior penginapan dominan modern, maka carilah elemen dekorasi tradisional yang dapat digabungkan dengan dekorasi modern. 

Misalnya menggabungkan sofa modern yang nyaman dan empuk dengan kursi rotan atau kursi kayu beraksen tradisional. Atau bisa juga memadukan meja kopi tradisional dengan karpet bermotif geometris modern. Perpaduan semacam ini akan memberikan kesan seimbang secara keseluruhan.

5. Membuat Focal Point atau Point of Interest

Cara terakhir dalam menerapkan interior tradisional modern pada penginapan adalah dengan membuat point of interest pada suatu ruangan atau yang juga sering disebut sebagai focal point. Titik fokus pada suatu ruangan sangat penting ketika Anda menggabungkan dua interior yang berbeda. 

Guna menegaskan dan membuat elemen tertentu menjadi pusat perhatian utama. Point of interest ini bisa dibuat dengan berbagai cara, seperti permainan warna, tekstur, bentuk, pola, sampai tata letak, semua tergantung pada kebutuhan ruang. Dalam konteks ini, focal point bisa berupa ukiran tradisional pada pintu masuk penginapan. 

Atau bisa juga membuat galeri foto di satu area dinding penginapan yang diisi kolase-kolase foto penginapan, atau membuat permainan warna kontras pada satu sisi yang membuatnya eye-catching. Dengan adanya focal point ini, dapat mempertegas ruangan dan ketika tamu datang mata mereka akan langsung tertuju pada bagian tersebut.

Demikianlah informasi seputar interior tradisional modern dan cara tepat menerapkan kedua interior tersebut agar seimbang dan dinamis. Apakah tertarik untuk mengaplikasikannya untuk interior penginapan Anda? Apabila tertarik, pastikan semua aspek yang sudah dijelaskan di atas terpenuhi dengan baik. 

Jika Anda merasa kesulitan untuk mewujudkan penginapan tersebut secara mandiri. Anda bisa mengandalkan jasa desain dan perencanaan profesional. Karena bersama ahlinya, Anda dapat berkonsultasi akan dibuat seperti apa penginapan tradisional modern tersebut. Dan mereka akan membantu merealisasikannya!

Mengenal Gaya Arsitektur Rustic yang Dipenuhi dengan Nuansa Alam

Desain rustic dengan kesan hangat, Sumber: houzz.com

Dalam dunia arsitektur yang terus berkembang, gaya arsitektur rustic hadir seolah menjadi angin segar bagi mereka yang merindukan kehangatan dan kedekatan dengan alam. Desain rustic semakin diminati karena di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, dibutuhkan oase pribadi yang tenang, hangat, dan otentik.

Istilah rustic berasal dari Bahasa Latin ‘rusticus’ yang memiliki arti sebagai pedesaan. Sementara dalam Bahasa Indonesia, rustic dapat diartikan sebagai tua dan berkarat. Rustic sendiri adalah gaya arsitektur Amerika Serikat yang populer pada awal tahun 1800-an. 

Di mana pada masa tersebut, rustic digunakan pada bangunan pemerintahan di lingkungan pedesaan. Nah, konsep inilah yang kemudian dijadikan sebagai inspirasi untuk mengembangkan arsitektur rustic yang kental dengan kesederhanaan, keaslian, dan keindahan di dalam ketidaksempurnaan. 

Sehingga secara sederhana, rustic adalah desain interior yang dalam penerapannya memiliki tekstur kasar tanpa finishing. Sehingga, penataannya lebih menitikberatkan pada kesan alami. Di mana penggunaan material alami yang tidak sempurna justru menjadi daya tarik utama guna menciptakan bangunan dengan karakter yang kuat.

Karakteristik Gaya Arsitektur Rustic

Kesan alami dan pedesaan pada style rustic, Sumber: onekindesign.com
Kesan alami dan pedesaan pada style rustic, Sumber: onekindesign.com

Gaya arsitektur rustic memiliki berbagai karakteristik yang membuatnya berbeda dengan gaya arsitektur lainnya. Dari beragam karakteristik ini bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangkan dan pedoman bagi Anda untuk menciptakan hunian rustic impian. Beberapa karakteristik tersebut antara lain: 

1. Warna-Warna Natural, Earthy, dan Hangat

Gaya arsitektur rustic dapat dikenali dari penggunaan warna-warna yang natural, earthy, serta hangat, seperti beige, krem, abu-abu, coklat tua, dan warna lainnya. Di mana berbagai warna tersebut dapat menciptakan kesan yang nyaman dan hangat. Inspirasi warna pada desain rustic umumnya dapat ditemukan dari elemen alam yang digunakan. 

Seperti batu-bata, tanah, dan kayu. Namun tidak jarang, untuk menciptakan kesan yang lebih dinamis, aksen warna cerah seperti kuning mustard sampai jingga juga digunakan. Dan biasanya diaplikasikan pada detail-detail kecil pada hunian, seperti sarung bantal, karpet, dekorasi dinding, dan lain sebagainya.

2. Kental dengan Unsur dan Elemen Alami

Selain penggunaan warna natural dan earthy, gaya arsitektur rustic juga menonjolkan dan dekat dengan unsur alam yang belum diolah atau tanpa finishing. Seperti penggunaan unfinished wood yang kasar, besi tempa, logam, sampai batu alam. 

Penggunaan unsur atau elemen alami ini bisa Anda aplikasikan di bagian dinding (menambahkan batu alam secara terstruktur), area lantai (menggunakan material kayu sebagai pengganti keramik), atau untuk membuat furniture (meja, kursi, lemari dari kayu tanpa polesan). 

Dengan cara tersebut, bagian dalam rumah akan terlihat terhubung atau lebih dekat dengan alam bebas. Selain itu, bisa juga dengan menambahkan tanaman beberapa tanaman hijau di dalam rumah. Untuk mempercantik ruangan dan memberikan kesan lebih fresh.

3. Bermain dengan Tekstur

Rumah bergaya arsitektur rustic, Sumber: bramblefurniture.com
Rumah bergaya arsitektur rustic, Sumber: bramblefurniture.com

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, rustic adalah desain interior yang bermain dengan tekstur karena penggunaan berbagai jenis material bertekstur di dalamnya. Penambahan tekstur pada interior rustic biasanya diaplikasikan pada penggunaan kain bertekstur dari wol atau linen. 

Di mana, kain-kain tersebut digunakan pada selimut, pelapis kursi, sarung bantal sofa, atau karpet. Selain itu, Anda juga bisa bermain tekstur dengan menambahkan keranjang anyaman, lampu anyaman, dan sebagainya. Bermain tekstur meskipun hanya pada detail-detail kecil dapat membuat hunian rustic semakin hidup.

4. Dominan Memanfaatkan Furniture Bekas/ Antik

Dalam menciptakan gaya arsitektur rustic tidak selalu membutuhkan furniture baru dengan harga selangit. Anda bisa memanfaatkan berbagai furniture bekas atau antik yang dimiliki untuk diubah menjadi furniture baru yang bernilai seni dan berestetika tinggi. 

Tidak jarang, furniture pada hunian rustic juga banyak berasal dari kerajinan tangan (handmade) dari barang-barang bekas yang ada di sekitar kita. Apabila tidak ingin membuatnya sendiri, Anda bisa mendapatkan berbagai barang dan furniture antik di pasar loak atau toko antik. 

Karena keduanya adalah surga tersembunyi untuk mendapatkan berbagai item berkarakter yang dapat melengkapi dan menyempurnakan tampilan rustic. Penggunaan barang bekas tidak hanya lebih hemat budget dibandingkan membeli barang baru. Melainkan, juga dapat menambah daya tarik visual serta pesona rustic itu sendiri.

5. Penggunaan Tiang Penyangga Kayu

Unsur lain yang juga sering kali terlihat pada hunian dengan gaya rustic adalah tiang penyangga kayu. Kayu mentah tanpa polesan dan finishing dengan tekstur alami biasanya dimanfaatkan pada hunian bergaya rustic untuk menambahkan kesan rustic yang autentik. 

Meskipun penggunaannya tidak banyak, tetapi kehadiran elemen ini dapat memperkuat karakter ruangan dan menambahkan kesan hangat yang selama ini menjadi ciri khas utama dari desain rustic tersebut.

6. Dinding Dominan Full White

Karakteristik terakhir dari gaya arsitektur rustic adalah cat dinding yang dominan putih atau full white. Ini bisa menjadi pilihan tepat apabila Anda tidak ingin membuat dinding menggunakan panel kayu atau material alami seperti bangunan rustic pada umumnya. 

Pemilihan warna putih pada dinding dapat membuat ruangan menjadi terlihat lebih cerah, rapi, bersih, dan luas. Apalagi dikombinasikan dengan berbagai material alam lainnya yang ada di dalam rumah. Tentunya kombinasi ini akan menciptakan kesan pedesaan yang lebih kental meskipun tampilannya sederhana. 

Mengapa Gaya Arsitektur Rustic Populer?

Desain rustic dengan kesan hangat, Sumber: houzz.com
Desain rustic dengan kesan hangat, Sumber: houzz.com

Sampai saat ini, arsitektur rustic adalah salah satu jenis desain interior yang populer dan digemari di kalangan masyarakat, termasuk di Indonesia. Hal ini tentu bukan tanpa alasan pasti, karena setidaknya terdapat beberapa alasan yang menjadikan desain interior rustic masih digemari hingga sekarang, meliputi: 

  • Nostalgia Personal. Rustic terkenal dengan desainnya yang kuno atau antik. Inilah yang memberikan kesan nostalgic dan mampu membangkitkan memori di masa lalu. Apalagi penggunaan furniture atau barang-barang bekas lainnya juga memiliki cerita tersendiri secara personal. Sehingga, mampu membangkitkan nostalgia bagi siapa saja yang menerapkan konsep ini.
  • Menekankan Kebahagiaan yang Simple. Gaya arsitektur rustic cenderung memiliki pengaturan furniture, dekorasi, atau tata ruang yang tidak beraturan dan ini yang memberikan kebebasan bagi siapapun yang mengaplikasikannya. Dengan ini pula, membuka kesempatan untuk bereksperimen dan menciptakan kebahagiaan dari hal sederhana.
  • Memberikan Ruang untuk Ketidaksempurnaan. Rustic adalah salah satu arsitektur yang mengedepankan ketidaksempurnaan. Ini bisa dilihat dari barang-barang yang umumnya hasil dari kerajinan tangan yang diukir, dipahat dan meninggalkan ketidaksempurnaan yang menonjol. Ketidaksempurnaan inilah yang memberikan karakter dan membawa keunikan tersendiri dalam sebuah ruangan.
  • Desain yang Timeless. Mengapa arsitektur rustic? Karena desain ini timeless. Terlepas dari banyaknya desain interior yang muncul, rustic menjadi salah satu yang masih eksis dan tak lekang oleh waktu. Bahkan, gaya interior ini juga menjadi salah satu yang mudah beradaptasi dan dikombinasikan dengan interior lainnya.

Bagaimana? Setelah mengenal tentang gaya arsitektur rustic, apakah Anda tertarik untuk mengaplikasikannya pada hunian atau bangunan Anda lainnya? Mengaplikasikan desain rustic sebenarnya tidak terlalu sulit. Namun, akan menjadi sulit apabila kita tidak memiliki dasar dan kemampuan untuk mewujudkannya.

Oleh karena itu, agar hunian dengan desain rustic terwujud secara sempurna, serahkan semua prosesnya kepada jasa desain dan perencanaan profesional. Karena bersama ahlinya, Anda bisa mewujudkan hunian rustic impian yang penuh dengan estetika!

Mengenal Desain American Style, Arsitektur Elegan yang Tidak Lekang oleh Waktu

Penggunaan material alam pada bangunan American style, Sumber: st.hzcdn.com

Terlepas dari tren desain interior yang terus berubah, desain American style menjadi salah satu konsep interior yang timeless dan tidak lekang oleh waktu. Desain ini terkenal dengan kesan mewah yang dimiliki tetapi tidak berlebihan serta tata ruang yang begitu fungsional.

Dilansir dari detik.com pada Bramble Journal, American style adalah bentuk pembaruan atau upgrade dari gaya klasik Eropa. Lain halnya dengan konsep di Indonesia, rumah dengan gaya American adalah model sederhana dari gaya rumah klasik Eropa yang tidak menggunakan banyak ukiran dan detail.

American style juga menjadi salah satu jenis desain interior yang dianggap merepresentasikan kemewahan dan keeleganan suatu bangunan seperti halnya gaya klasik. Hanya saja, American style lebih fleksibel dan low maintenance. Atau dengan kata lain, gaya ini mudah diadaptasi dan dipadukan dengan gaya lainnya.

Meski begitu, tidak jarang desain American dianggap kuno. Namun dengan karakteristiknya yang timeless, American style banyak diaplikasikan pada hunian-hunian masa kini. Sehingga, menciptakan bangunan dengan kesan yang unik tetapi tetap berkelas.

Jadi, tidak heran apabila desain American style dianggap sebagai desain mewah yang timeless. Karena buktinya sebanyak apapun desain interior yang sekarang bermunculan, desain American tetap memiliki tempat tersendiri di kalangan masyarakat untuk diaplikasikan pada bangunan mereka.

Gaya American style yang timeless, Sumber: homelane.com
Gaya American style yang timeless, Sumber: homelane.com

Karakteristik Bangunan dengan Desain American Style

Setiap jenis desain interior pastinya memiliki beragam karakteristik atau ciri khas yang membuatnya berbeda dengan lainnya, termasuk juga American style ini. Karakteristik desainnya yang unik, membuat American style menjadi pilihan bagi banyak orang. 

Beberapa ciri khas di bawah ini bisa dijadikan sebagai pertimbangan bagi Anda yang ingin mengadopsi interior American style pada hunian atau bangunan lainnya, di antaranya sebagai berikut: 

1. Penggunaan Jendela Besar dan Banyak

Hampir semua tahu bahwa desain American style selalu identik dengan penggunaan jendela berukuran besar dan jumlahnya yang banyak. Hampir di setiap lantai bangunannya bahkan di bagian loteng memiliki jendela-jendela tersebut. 

Penggunaan jendela besar dan banyak dengan bingkai minimalis bukan hanya sekedar untuk memberikan kesan estetika saja. Melainkan juga akan membuat rumah bergaya American mendapatkan sinar matahari sebagai sumber pencahayaan secara maksimal dan sirkulasi udara yang lebih lancar. 

Umumnya, penempatan jendela besar pada bangunan bergaya American adalah dua jendela di sisi kanan dan kiri pintu utama, dua jendela di lantai pertama, serta lima sampai enam jendela terdapat pada setiap lantai dengan susunan yang simetris.

2. Dinding Dominan Berwarna Putih

Bangunan dengan desain American style umumnya identik menggunakan warna-warna netral pada bagian dindingnya yang biasanya dominan berwarna putih. Warna putih yang diaplikasikan pada bangunan, akan memberikan kesan minimalis, bersih, rapi, dah menenangkan. 

Sehingga, pas jika digunakan di negara-negara tropis seperti Indonesia. Di samping itu, pemilihan warna putih yang dominan juga dianggap sebagai reflektor alami dari cahaya matahari. Dengan begitu, hunian tersebut akan lebih terang dan cerah.

3. Penggunaan Material Alami

Karakteristik lain yang juga tidak lepas dari desain American style adalah penggunaan material alami, seperti kayu, batu alam, dan batu bata ekspose. Material alami ini tidak hanya diaplikasikan pada bagian interior tetapi juga pada bagian eksterior bangunan. 

Untuk pengaplikasiannya, biasanya batu bata ekspose digunakan pada bagian dinding atau fasad bangunan. Sementara material kayu biasanya diaplikasikan pada bagian lantai. Pengaplikasian berbagai material alami ini selain akan memberikan kesan yang lebih natural pada bangunan. 

Juga, akan memberikan kesan estetika tambahan tersendiri pada bangunan tersebut. Penggunaan material alami ini juga memiliki sifat yang mengacu pada ciri khas pedesaan, alami, dan country di Amerika.

Identik dengan penggunaan banyak jendela, Sumber: homeyou.com
Identik dengan penggunaan banyak jendela, Sumber: homeyou.com

4. Bergaya Cape Cod

Desain American style juga bergaya cape cod yang mengacu pada struktur bangunan dengan bentuk persegi panjang dan memiliki atap curam dengan plafon rendah. Meskipun cape cod telah ada pada abad 17-an, tetapi sampai saat ini masih digunakan pada rumah-rumah di Amerika. 

Dalam hal ini, cape cod di rumah-rumah Amerika termasuk adanya penambahan cerobong asap yang berada di tengah rumah serta loteng yang biasanya memiliki tinggi setengah dari lantai bangunan.

5. Flooring Ala American Style

American style memiliki ciri khas yang kuat pada area floor atau lantainya. Beberapa gaya flooring ala American style yang kerap digunakan biasanya simetris atau lurus dengan motif garis horizontal maupun vertikal. Material-material yang umum digunakan untuk lantai rumah American style adalah batu alam, marmer, dan kayu. 

Pemilihan motif pada area lantai ini digunakan untuk mendukung tampilan keseluruhan ruang dan memberikan kesan mewah. Namun, tidak jarang bagian lantai juga dilapisi menggunakan karpet dengan motif yang serupa motif lantai (horizontal maupun vertikal).

6. Menggunakan Atap Pelana

Karakteristik desain American style juga bisa dilihat dari bentuk atapnya yang menerapkan atap berbentuk pelana atau perisai yang telah dimodifikasi. Dimodifikasi dalam hal ini adalah atap yang terlihat bertumpuk karena ruang di atasnya akan dimanfaatkan sebagai gudang atau ruang fungsional lainnya. 

Sehingga, akan memberikan ruang tambahan dan menghemat tempat. Pun dengan desain pada bagian pilarnya yang cenderung sederhana. Pada desain American, pilar memiliki bentuk kota dengan sedikit aksen lengkung pada bagian atas yang mendekati plafon. 

Namun, itu juga tidak memberikan batasan bagi Anda yang ingin membuat desain pilar lebih komplek. Dengan desain kombinasi lengkung antara pilar satu dengan pilar lainnya.

7. Furniture Berukuran Besar dan Kokoh

Karakteristik terakhir pada bangunan dengan desain American style yaitu pemilihan furniture berukuran besar dan kokoh. Jika desain minimalis atau scandinavian cenderung mengurangi pemakaian furniture yang tidak bermanfaat dan mementingkan fungsionalitas, beda halnya dengan desain American. 

Karena konsep desain ini justru menggunakan furniture berukuran besar, kokoh, dan lebih besar dari ukuran standarnya. Pemilihan furniture berukuran besar bertujuan untuk menonjolkan kesan mewah. 

Furniture-furniture yang dipilih biasanya terbuat dari material kayu yang bisa dikombinasikan dengan interior ruangan yang didominasi dengan full white. Sementara untuk bagian pelapis furniture biasanya menggunakan bahan kain atau velvet.

Penggunaan material alam pada bangunan American style, Sumber: st.hzcdn.com
Penggunaan material alam pada bangunan American style, Sumber: st.hzcdn.com

Demikianlah informasi seputar desain American style yang sampai saat ini masih populer dan menjadi salah satu favorite masyarakat, termasuk di Indonesia. Di mana ketika semua elemen dipadukan dengan tepat dan tidak berlebihan, maka akan mendapatkan hunian yang tampak mewah dan elegan. 

Bagaimana, tertarik untuk mengaplikasikan American style untuk interior hunian atau bangunan Anda? Jika tertarik, maka pastikan semua elemen terencana dengan baik dan semua aspek yang disebutkan di atas terpenuhi. 

Nah, apabila Anda merasa kesulitan dalam mengaplikasiannya secara mandiri, menyerahkan kepada jasa desain dan perencanaan profesional adalah langkah cerdas yang bisa diambil. Dengan bantuan jasa desain dan perencanaan, Anda dapat mewujudkan bangunan bergaya American impian.

Apa Itu Desain Japandi dan Bagaimana Penerapannya? Cek Informasinya Disini!

Japandi dengan konsep open space, Sumber: 9creation.com.sg

Seiring berkembangnya zaman, tren di dunia desain interior pun terus berkembang. Sehingga, menghadirkan beragam style interior yang tidak sekedar menarik secara visual. Namun, juga mampu merepresentasikan gaya hidup modern yang efisien. Salah satu style yang kian populer di kalangan masyarakat adalah desain Japandi.

Japandi sendiri adalah salah satu style yang menggabungkan kesederhanaan khas Jepang dan kehangatan minimalis ala style Skandinavia. Namun, sebenarnya apa yang dimaksud dengan desain Japandi itu? Dan bagaimana akhirnya konsep ini banyak dijadikan sebagai inspirasi untuk interior hunian maupun bangunan lainnya?

Apa itu Japandi Style?

Sesuai dengan namanya, Japandi adalah style yang menggabungkan atau ‘mengawinkan’ dua desain interior yang berbeda yaitu Japanese dan Scandinavian. Japandi ini memadukan unsur hygge atau kenyamanan dari Skandinavia dengan filosofi Jepang yang kerap diaplikasikan juga pada interior wabi sabi.

Style Japandi sudah ada sejak tahun 1850-an, ketika Jepang melakukan perdagangan dengan bangsa Barat dan salah satunya di bagian Skandinavia. Pada masa itu, tidak hanya berdagang saja yang dilakukan tetapi juga melakukan sistem barter guna mendapatkan barang yang diinginkan.

Dari kegiatan barter tersebut, desainer Skandinavia takjub akan barang-barang dengan konsep Jepang yang kental. Kemudian, barang-barang tersebut dijadikan sebagai inspirasi oleh para desainer Skandinavia. Dari sinilah, akhirnya desain Japandi terus berkembang dan semakin diminati sampai saat ini.

Apalagi keduanya (Japanese dan Scandinavia) memiliki konsep yang sama-sama fokus pada kesederhanaan, keindahan, aspek alami, dan kenyamanan. Jadi, tidak heran apabila desain ini diminati oleh banyak orang, karena desainnya yang mampu memberikan kesan bersih, rapi, sederhana tetapi tetap tampak elegan.

Penerapan Desain Japandi pada Bangunan

Sederhananya gaya interior Japandi, Sumber: basq.livelarq.com
Sederhananya gaya interior Japandi, Sumber: basq.livelarq.com

Seperti jenis desain interior lainnya, Japandi pun memiliki karakteristik tersendiri yang membuatnya berbeda dari style interior lainnya. Dan untuk menerapkan desain satu ini pada suatu hunian, setidaknya Anda harus tahu beberapa faktor penting, termasuk mengetahui karakteristik dari desain tersebut.

Di bawah ini adalah beberapa elemen yang harus ada ketika Anda menerapkan atau mengaplikasikan Japandi sebagai interior pilihan Anda. Di antaranya sebagai berikut: 

1. Penggunaan Palet Warna Netral dan Warm

Penggunaan palet warna dengan nuansa netral dan warm yang mendominasi adalah ciri khas utama dari style Japandi. Seperti warna putih, abu-abu, coklat, warna beige, atau krem. 

Palet warna netral tidak hanya diaplikasikan pada area dinding saja. Namun sering kali penggunaannya juga ada di bagian lantai maupun furniture yang digunakan di hunian tersebut. Tidak jarang juga, warna-warna netral ini dikombinasikan dengan warna pastel lainnya untuk cat interior rumah. 

Warna-warna netral dan warm dipilih untuk menciptakan kesan ruangan yang lebih minimalis, tenang, bersih, dan rapi. Selain itu, penggunaan warna tersebut juga akan membuat rumah terlihat lebih cerah, luas, dan lega.

2. Mengedepankan Kesederhanaan dan Simple

Desain Japandi menekankan konsep ”less is more” yang berarti mengedepankan kesederhanaan, baik dari segi interior maupun penggunaan furniture di dalam hunian. Sederhana pada furniture di sini maksudnya style Japandi menggunakan berbagai furniture dengan bentuk ramping, desain simpel, dan fungsional. 

Jadi, secara sederhana ini lebih mengedepankan fungsionalitas dan kegunaan dari pada sekedar estetika. Sehingga, berbagai perabotan yang ada di dalam hunian tersebut memiliki tujuan pasti. Dan furniture yang tidak memiliki tujuan atau fungsi, akan disingkirkan atau dieliminasi.

3. Menonjolkan Unsur Alami

Gaya Japandi yang super nyaman, Sumber: murphyhomes.com.au
Gaya Japandi yang super nyaman, Sumber: murphyhomes.com.au

Desain Japandi juga tidak lepas dari ciri khasnya yang memanfaatkan unsur-unsur alami di beberapa sudut ruangan. Unsur alami ini bisa berupa kayu, batu alam, bambu, batu-bata, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, penambahan unsur alami juga dilakukan dengan menambahkan beberapa tanaman hijau di area hunian. 

Material alam yang diaplikasikan pada style Japandi dimanfaatkan untuk memberikan sentuhan natural atau alami yang hangat di dalam ruangan. Selain itu, unsur alami pada Japandi juga kental akan nilai filosofis berupa keseimbangan antara manusia dan lingkungan di alam. 

4. Open Living Space

Desain Japandi juga identik dengan konsep open living space, dengan kata lain penggunaan sekat pada ruangan di interior ini diminimalisir atau bahkan tidak menggunakannya sama sekali. Sehingga, ruangan satu dengan ruangan lainnya akan terkoneksi tanpa pembatas. 

Ruang tamu yang akan menyatu dengan ruang keluarga, dapur menyatu dengan ruang makan, dan lain sebagainya. Konsep terbuka pada style Japandi juga berkaitan dengan pencahayaan alami dari penggunaan jendela-jendela berukuran besar sebagai alternatif pengganti dinding. 

Open living space pada Japandi memang tidak memberikan privasi yang ekstra. Namun, konsep ini mampu menciptakan ruangan yang tampak lebih luas, terang, dan lega. Pun, dapat membuat sirkulasi di dalam ruangan menjadi lebih baik.

5. Memanfaatkan Pencahayaan Alami

Ciri khas dan karakteristik lain dari Japandi adalah pemanfaatan cahaya alami sebagai bagian penting dari style ini. Dibandingkan dengan menggunakan banyak pencahayaan buatan yang boros energi. Style Japandi lebih memilih untuk memaksimalkan pencahayaan alami dari bantuan sinar matahari. 

Pemanfaatan ini dilakukan dengan penggunaan jendela berukuran besar yang diaplikasikan sebagai pengganti bagian dinding. Sehingga, sinar matahari dapat masuk melalui jendela tersebut. Selain itu, meminimalkan penggunaan sekat pada setiap ruangan juga bertujuan untuk memaksimalkan pencahayaan alami agar tersebar ke seluruh ruangan.

6. Minim Dekorasi dan Aksesoris

Japandi dengan konsep open space, Sumber: 9creation.com.sg
Japandi dengan konsep open space, Sumber: 9creation.com.sg

Sesuai dengan konsepnya yang mengedepankan kesederhanaan. Hunian-hunian yang mengadopsi desain Japandi menghindari penggunaan dekorasi atau aksesoris yang terlalu berlebihan dan mencolok. 

Berbanding terbalik dengan gaya interior shabby chic yang terkesan ‘ramai’ dengan berbagai dekorasi maupun aksesoris mencoloknya. Style Japandi justru sebisa mungkin menggunakan dekorasi dan aksesoris yang memang dibutuhkan dan mampu mendukung konsep interiornya. 

Dekorasi dan aksesoris yang digunakan biasanya memiliki motif atau pola sederhana, rapi, beraturan, dan tidak mencolok. Dari penggunaan dekorasi dan aksesoris tersebut akan menciptakan ruang dengan kesan nyaman, bersih, dan rapi.

Nah, itu lah informasi seputar desain Japandi yang baru-baru ini atau belakangan ini cukup populer di kalangan masyarakat. Bagaimana, tertarik untuk mengaplikasikan style Japandi untuk hunian? Apabila Anda tertarik untuk mengadopsi desain rumah Japandi, pastikan semua aspek teraplikasikan dengan baik. 

Tidak perlu khawatir apabila Anda merasa kesulitan dalam mengaplikasikan interior Japandi secara mandiri. Dengan bantuan jasa desain dan perencanaan profesional, Anda dapat mewujudkan style Japandi dengan hasil sempurna dan sesuai keinginan. Jadi, libatkan profesional untuk mewujudkan hunian Japandi impian!

Mengenal Perbedaan Perumahan Residence dan Regency untuk Memilih Hunian Ideal!

Perbedaan perumahan residence dan regency, Sumber: asset.kompas.com

Ketika mencari sebuah hunian ideal, istilah residence dan regency sering kali muncul sebagai nama perumahan yang menarik perhatian. Namun perlu diketahui, bahwa perumahan residence dan regency ternyata memiliki sejumlah perbedaan yang mencerminkan karakteristik, konsep, sampai fasilitas yang ditawarkan.

Semakin tingginya kebutuhan akan hunian di berbagai wilayah, mendorong para pengembang untuk menawarkan proyek perumahaan terbaik. Di mana setiap hunian dirancang dengan keistimewaan serta keunikannya masing-masing yang menjadikannya daya tarik tersendiri bagi calon pembeli. 

Di antaranya banyaknya bangunan perumahan, residence dan regency adalah jenis yang cukup diminati. Nah, dengan memahami perbedaan keduanya, Anda tidak hanya terbantu dalam memilih tempat tinggal sesuai kebutuhan. Melainkan juga memberikan gambaran lebih jelas tentang nilai investasi yang bisa dipertimbangkan.

Pengertian Perumahan Residence

Potret perumahan sebagai investasi, Sumber: suara.com
Potret perumahan sebagai investasi, Sumber: suara.com

Kata ‘residence’ yang tersemat dalam nama perumahan bukan sekedar untuk pemanis, tetapi kata ini dapat memberikan deskripsi perihal jenis perumahan tersebut. Perumahan residence adalah suatu kawasan yang memiliki banyak unit rumah dengan ukuran serta tipe bangunan yang sama atau seragam.

Para developer umumnya mendirikan unit perumahan residence di pinggiran kota. Sehingga, keasrian lingkungan di sekitar perumahan masih terjaga dan bebas polusi. Dari segi desain, residence biasanya memiliki desain minimalis. Jadi, tidak heran jika menjadi pilihan bagi mereka yang ingin rumah sederhana namun cantik.

Harga yang ditawarkan untuk satu unit hunian di perumahan residence juga relatif lebih terjangkau. Sehingga, cocok untuk konsumen yang menginginkan hunian dengan budget terbatas. Namun, di balik berbagai kelebihan yang dimiliki, residence juga hadir lengkap dengan kekurangannya, seperti: 

  • Desain, ukuran, serta warna yang seragam cenderung memberikan kesan yang monoton, dan akan terasa sulit membedakannya.
  • Jumlah unit yang sangat banyak, membuat jenis perumahan ini banyak penduduk dan berpotensi memberikan kesan kurang nyaman dan mengurangi privasi penghuninya.
  • Unit rumah di residence tidak dapat direnovasi untuk menjaga kerapian dan karakteristik dari perumahan tersebut. Dan hal ini sesuai dengan aturan dari pihak developer.

Pengertian Perumahan Regency

Setelah mengenal istilah residence, Anda juga perlu memahami regency untuk tahu apa perbedaan dari keduanya. Regency adalah suatu perumahan yang dibangun di dekat kota besar. Kata ‘regency’ yang tersemat dalam perumahan tersebut merujuk pada perumahan mewah dengan fasilitas lengkap yang ditawarkan.

Istilah tersebut sering digunakan oleh para developer untuk merepresentasikan citra perumahan yang ekslusif, mewah, dan bernuansa elegan. Dibangun di kawasan dekat kota besar, perumahan regency memiliki kelebihan dari segi mobilitas. Karena lebih mudah untuk menjangkau pusat kota maupun fasilitas umum lainnya.

Namun meskipun begitu, perumahan regency juga tidak terlepas dari beberapa kekurangan yang dimilikinya. Di antara beberapa kekurangan tersebut meliputi: 

  • Fasilitas umum yang terkadang tidak semuanya dapat dinikmati secara gratis.
  • Deposit atau uang muka perumahan yang cukup tinggi.
  • Karena lokasinya yang dekat dengan pusat kota, tidak jarang kemacetan menjadi tantangan tersendiri.
  • Area di sekitar perumahan yang kurang asri, karena ruang terbuka hijau yang terbatas dan polusi udara tinggi. Serta kawasan yang cukup bising karena dekat dengan jalanan kota.

Perbedaan Perumahan Residence dan Regency

Perumahan residence yang seragam, Sumber: rumah123.com
Perumahan residence yang seragam, Sumber: rumah123.com

Nah, lantas bagaimana untuk perbedaan antara perumahan residence dan regency? Anda sangat perlu memahami perbedaan keduanya sebagai pertimbangan, agar tidak salah dalam memilihnya. Karena keduanya memiliki perbedaan yang dapat dikatakan tidak jauh beda. Beberapa perbedaan tersebut di antaranya: 

1. Perbedaan Lokasi Perumahan

Perbedaan pertama residence dan regency adalah lokasi perumahan didirikan. Meskipun keduanya berada di wilayah sub-urban, tetapi terdapat perbedaan yang spesifikan dari lokasi di mana perumahan didirikan. 

Umumnya, residence dibangun lebih terpencil atau jauh dari pusat kota dibandingkan regency yang lebih dekat dengan pusat kota, atau dekat kota besar. Jadi, bisa dikatakan bahwa lokasi regency lebih strategis karena berada di kawasan premium yang mudah diakses.

2. Desain Tiap Unit Perumahan

Perbedaan yang tidak kalah menonjol dari residence dan regency terletak pada desain setiap unit huniannya. Pada perumahan residence, semua unit rumah dibangun seragam, dari segi desain, ukuran, dan warna yang biasanya memiliki desain minimalis. 

Sementara perumahan regency cenderung mengusung desain berkonsep modern dan setiap rumah memiliki ukuran yang berbeda sesuai kemampuan finansial penghuninya. Ada yang berukuran besar, lebih kecil, lebih tinggi, dan sebagainya. Jadi, semua unit dalam perumahan regency tidak seragam.

3. Perbedaan Harga Rumah

Dari segi harga yang ditawarkan pun keduanya sangat berbeda. Rumah residence biasanya memiliki harga yang cenderung jauh lebih terjangkau dari perumahan regency. Sementara rumah di regency menawarkan harga yang jauh lebih tinggi. Termasuk juga dalam urusan uang muka, regency lebih tinggi di awal.

4. Akses Jalan Perumahan yang Berbeda

Dari segi aksesibilitas jalan, residence lebih menitikberatkan akses untuk kepentingan hunian. Sementara perumahan regency menawarkan kemudahan akses ke beberapa titik tempat tertentu. 

Sebagai gambaran, ada perumahan regency yang memberikan akses langsung ke jalanan pusat kota. Ada pula perumahan regency yang menawarkan akses langsung ke jalan tol. 

5. Fasilitas Perumahan

Perbedaan perumahan residence dan regency, Sumber: asset.kompas.com
Perbedaan perumahan residence dan regency, Sumber: asset.kompas.com

Perbedaan residence dan regency lainnya terletak pada fasilitas yang ditawarkan oleh perumahan tersebut. Umumnya, dari segi fasilitas regency memiliki fasilitas lengkap, juga akses jalan yang terhubung dengan banyak fasilitas umum. 

Sementara fasilitas di perumahan residence cenderung lebih terbatas. Namun sayangnya, tidak semua fasilitas di regency bisa diakses secara gratis. Ada beberapa yang bisa digunakan dengan harus mengeluarkan biaya tambahan.

6. Keamanan Lingkungan Perumahan

Perbedaan terakhir dari perumahan residence dan regency adalah pada keamanan lingkungan di area perumahan. Dari segi keamanan, perumahan residence masih tergolong biasa dibandingkan keamanan di perumahan regency. Biasanya, perumahan residence hanya dilengkapi dengan pos keamanan saja. 

Sementara, di perumahan regency ada pos keamanan serta dilengkapi dengan CCTV. Hal tersebut menjadikan keunggulan bagi regency karena di area perumahan tentu akan lebih aman dan bisa diawasi saat ditinggalkan oleh pemiliknya.

Nah, itulah beberapa perbedaan dari perumahan residence dan regency yang perlu Anda ketahui sebelum memutuskan untuk membelinya. Lantas, manakah yang lebih baik? Semuanya baik, tapi balik lagi semua tergantung pada kebutuhan dan kemampuan finansial pemiliknya. 

Apabila menginginkan rumah dengan desain sesuai keinginan, rumah dengan konsep mezzanine, atau lainnya tetapi masih di area perumahan, regency adalah pilihan tepat. Namun, jika tidak ingin repot memikirkan desain dan mencari lingkungan yang asri, residence bisa menjadi pilihan terbaik.

Nah, apabila Anda merencanakan untuk membangun hunian tidak di perumahan, harus direncanakan dan dirancang secara matang. Dalam hal ini, menggunakan jasa desain dan perencanaan profesional adalah langkah yang harus diambil. Karena bersama ahlinya, Anda akan mendapatkan hunian ideal sesuai impian Anda!

Mengenal Jenis Bangunan Komersial: Pilar Penting dalam Dunia Bisnis Modern

Beberapa jenis gedung komersial, Sumber: ekonomi.bisnis.com

Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, bangunan komersial memainkan peranan penting sebagai wajah dan wadah berlangsungnya aktivitas usaha. Alih-alih sekedar berperan sebagai wadah, bangunan tersebut juga menjadi bagian dari strategi bisnis untuk menarik konsumen dan memperkuat brand awareness

Istilah bangunan komersial atau bangunan komersil memang cukup familiar di kehidupan sehari-hari. Namun, ternyata tidak sedikit yang belum memahami apa makna dari istilah tersebut. Bangunan komersial adalah bangunan yang berfungsi atau ditujukan untuk kegiatan ekonomi dan bisnis. 

Tujuan utama dari bangunan ini adalah untuk menyediakan wadah dan fasilitas dalam menjalankan operasional bisnis. Baik untuk proses penjualan barang, penyediaan layanan, atau kegiatan lain yang berkaitan dengan bisnis. Adanya bangunan komersil ini juga elemen penting dalam pemandangan kota yang modern.

Apa yang Termasuk Bangunan Komersial?

Bangunan-bangunan komersil berupa gedung perkantoran, Sumber: aspek.id
Bangunan-bangunan komersil berupa gedung perkantoran, Sumber: aspek.id

Nah, bangunan komersil sendiri terbagi menjadi beragam jenis yang memiliki fungsi serta peranannya masing-masing. Di mana setiap bangunan memiliki cerita yang berbeda yang mencerminkan visi pemiliknya dan fungsi apa yang ingin diwujudkan melalui bangunan tersebut. 

Di bawah ini adalah beberapa jenis bangunan komersil yang umum ditemui serta peranannya sebagai salah satu penggerak roda ekonomi sebuah negara, di antaranya: 

1. Gedung Pusat Perbelanjaan (Mall)

Siapa yang tidak pernah ke pusat perbelanjaan atau mall? Pasti semua tahu dan pernah pergi ke bangunan satu ini. Karena pusat perbelanjaan menjadi tempat favorit bagi banyak orang untuk sekedar bersantai, menghabiskan waktu bersama keluarga, atau berbelanja. 

Mall adalah bangunan luas yang dilengkapi dengan berbagai toko ritel, restoran, sampai fasilitas hiburan (bioskop, tempat bermain anak-anak). Di sini, Anda bisa mendapatkan berbagai produk lengkap dengan beragam harga yang ditawarkan.

2. Gedung Perkantoran

Gedung perkantoran adalah sebuah bangunan yang dirancang khusus sebagai tempat bekerja, untuk melakukan aktivitas administratif, manajemen, dan operasional dari perusahaan. Tujuan dari adanya gedung perkantoran adalah untuk memberikan ruang nyaman, efisien, dan profesional untuk bekerja setiap hari. 

Biasanya, gedung perkantoran memiliki beberapa tingkat dengan fungsinya masing-masing. Kantor juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung produktivitas seperti meeting room, area lobby, resepsionis, pantry, kecepatan internet yang tinggi, dan lain sebagainya.

3. Hotel dan Resort

Bangunan komersial satu ini menjadi tempat nyaman untuk melepas penat atau bermalam sementara bagi orang-orang yang bepergian, baik untuk keperluan wisata maupun urusan bisnis. 

Hotel dan resort menyediakan akomodasi dalam berbagai jenis, dari kamar sederhana sampai suite mewah semua bisa disesuaikan oleh kebutuhan dan budget. Tidak jarang, hotel dan resort juga dilengkapi dengan fasilitas seperti spa, kolam renang, kafe, sampai tempat olahraga.

4. Restoran dan Kafe

Kemanapun kita pergi, pasti akan menemukan restoran dan kafe di sepanjang jalan. Karena tempat ini menjadi wadah untuk menyediakan makanan dan minuman kepada para pelanggannya. Tempat ini juga memiliki tingkatan berbeda, dari restoran cepat saji yang sederhana sampai restoran fine dining yang mewah. 

Tidak jarang, restoran dan kafe digunakan sebagai tempat untuk meeting/ pertemuan bisnis, bekerja, menyelesaikan tugas sekolah/ kuliah, maupun sekedar untuk berkumpul bersama teman.

5. Gedung Warehouse

Bangunan resort di Indonesia, Sumber: rukita.co
Bangunan resort di Indonesia, Sumber: rukita.co

Gedung warehouse atau gudang adalah bangunan komersial yang dirancang untuk menyimpan barang dalam skala besar, sebelum barang didistribusikan. Umumnya, gudang kerap kali digunakan pada pabrik, distributor, sampai perusahaan e-commerce. Warehouse juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas di dalamnya.

6. Pusat Kebugaran dan Kesehatan

Bangunan untuk pusat kebugaran dan kesehatan ini menawarkan layanan untuk memulai pola hidup sehat serta pengobatan medis yang berfokus pada kesejahteraan fisik maupun mental individu. Beberapa yang termasuk di dalamnya seperti puskesmas, klinik medis, rumah sakit, sampai laboratorium medis.

7. Pusat Konvensi dan Pameran

Bangunan ini difungsikan sebagai tempat untuk menggelar atau menyelenggarakan event-event besar, seperti pameran, konferensi, sampai pertemuan bisnis. Karena fungsinya tersebut, pusat konvensi dan pameran memiliki ruang yang luas serta fasilitas untuk dapat menampung berbagai acara dengan skala besar tersebut.

8. Bangunan Industrial

Bangunan industrial atau yang kita kenal dengan nama pabrik juga termasuk dalam bangunan komersial yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Bangunan ini dirancang khusus untuk kegiatan produksi, pengolahan, perakitan, manufaktur, serta pendistribusian dalam skala yang besar. 

Bangunan industrial sendiri biasanya akan dengan mudah ditemukan di kota atau kawasan industri, seperti Tangerang, Karawang, Kendal, dan masih banyak lagi. Sebagai tempat untuk segala operasional, bangunan industrial biasanya dilengkapi dengan berbagai fasilitas penting. 

Seperti area produksi, ruang penyimpanan bahan baku, area perakitan, sampai area packing. Fungsi utama dari bangunan satu ini adalah untuk mendukung proses produksi yang melibatkan penggunaan mesin-mesin besar dan teknologi canggih.

9. Gedung Apartemen dan Kondominium

Bangunan terakhir yang termasuk dalam bangunan komersial adalah gedung apartemen dan kondominium. Bangunan ini menyediakan tempat tinggal bagi siapapun yang menyewanya. 

Seperti halnya hotel, apartemen biasanya juga memiliki fasilitas lengkap seperti kolam renang, pusat kebugaran, area gym, sampai area rekreasi. Gedung apartemen ini sangat diminati oleh para pekerja karena biasanya letaknya dekat dengan pusat bisnis atau berada di pusat kota yang mudah diakses dari mana saja.

Persyaratan Bangunan Komersial

Bangunan pusat kesehatan, Sumber: rspondokindah.co.id
Bangunan pusat kesehatan, Sumber: rspondokindah.co.id

Membangun sebuah bangunan komersil bukan hanya sekedar mendirikan struktur fisik untuk memenuhi fungsi estetikanya. Melainkan, juga bagaimana menciptakan ruang yang mampu mendukung aktivitas bisnis secara optimal. 

Dari desain dan perencanaan, sampai fasilitas, inilah beberapa persyaratan yang harus dipenuhi ketika akan mendirikan bangunan komersil. Di antaranya sebagai berikut: 

  • Perizinan dan Regulasi. Sebelum memulai proses pembangunan, pemilik maupun pengembang bangunan wajib mendapatkan semua perizinan yang dibutuhkan dalam proses pembangunan dari pemerintah setempat sesuai dengan regulasi konstruksi dan perencanaan tata ruang yang berlaku.
  • Desain dan Perencanaan. Di balik kokohnya bangunan komersial, perencanaan dan desain yang matang menjadi kunci untuk memastikan bangunan mampu memenuhi kebutuhan fungsional dan memberikan kenyamanan. Karenanya, jasa desain dan perencanaan sangat dibutuhkan.
  • Konstruksi dan Kualitas Bangunan. Apapun konsep yang diadopsi, baik konsep arsitektur hijau atau lainnya, bangunan komersil harus dibuat dengan material berkualitas tinggi. Agar bangunan memenuhi standar keamanan, kestabilan, dan ketahanan terhadap bencana alam seperti gempa bumi.
  • Fasilitas dan Aksesibilitas. Sebagai bangunan yang diperuntukkan bagi publik, bangunan komersil harus memiliki fasilitas lengkap dan memadai. Seperti sistem listrik, air, dan sanitasi. Tidak lupa, aksesibilitas untuk difabel dan aksesibilitas untuk umum juga patut dipertimbangkan.
  • Zonasi dan Penggunaan Lahan. Zonasi dan penggunaan lahan dalam mendirikan bangunan juga harus sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu, pastikan bangunan yang didirikan mempertimbangkan dampak bagi lingkungan dan keberlanjutan hidup makhluk hidup di sekitarnya.

Demikianlah informasi seputar bangunan komersial yang ternyata memiliki beberapa jenis dan sering kita jumpai keberadaannya. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat, khususnya bagi Anda yang ingin mendirikan bangunan komersial, karena harus memenuhi berbagai persyaratan yang berlaku!

Ciptakan Ruang yang Ramah Lingkungan dengan Desain Interior Berkelanjutan

Efisiensi yang tinggi dari sustainable home interior, Sumber: sarahbarnard.com

Di era modern ini, banyak orang mengaplikasikan desain interior yang tidak hanya fokus pada estetika. Namun, juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan keberlanjutan. Dari sinilah, konsep interior keberlanjutan hadir untuk menciptakan bangunan yang tidak hanya indah dipandang mata, tetapi juga ramah lingkungan.

Apa Itu Desain Interior Berkelanjutan?

Sampai saat ini keberlanjutan menjadi salah satu topik utama yang diperbincangkan di berbagai belahan dunia. Karena bagaimanapun, keberlanjutan dibutuhkan untuk melestarikan bumi. Dari sinilah, kemudian dunia arsitektur turut berkontribusi dalam menciptakan ruang ramah lingkungan dengan penerapan interior berkelanjutan. 

Apa itu desain interior berkelanjutan? Apakah hanya sekedar trend? Desain berkelanjutan adalah sebuah pendekatan untuk menciptakan ruang yang indah, fungsional, dan sadar ekologi. Karenanya, pendekatan ini mengutamakan tanggung jawab dalam setiap aspek perencanaan hingga pelaksanaan proyek. 

Dan tentu saja pendekatan ini bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif bagi lingkungan tanpa harus mengorbankan aspek kenyamanan juga keindahan estetikanya. Menciptakan ruang ramah lingkungan dengan penerapan desain berkelanjutan juga memiliki beberapa manfaat, seperti: 

  • Pengurangan limbah atau sampah secara signifikan yang berdampak bagi lingkungan sekitar
  • Lebih hemat energi
  • Meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan
  • Bangunan ramah lingkungan memiliki daya tahan serta umur pemakaian yang lebih baik dan panjang
  • Meningkatkan nilai jual properti.

Dalam desain interior, keberlanjutan tercermin dalam desain yang memberi manfaat bagi mereka yang ada di dalamnya. Fokusnya adalah pada bumi ini dan bagaimana orang-orang akan merasa nyaman berada di dalamnya. Desain berkelanjutan berkontribusi terhadap lingkungan sekaligus meningkatkan kesehatan penggunanya.

Pendekatan ini tidak hanya berlaku untuk hunian saja, tetapi juga semakin menjadi pilihan populer untuk perkantoran, fasilitas umum, dan bangunan lainnya. Dengan begitu, kita turut menjadikan ruang yang kita huni sebagai bagian dari upaya untuk melindungi bumi dari pemanasan global atau global warming.

Menciptakan interior berkelanjutan yang ramah lingkungan, Sumber: billionbricks.org
Menciptakan interior berkelanjutan yang ramah lingkungan, Sumber: billionbricks.org

Prinsip-Prinsip Utama dalam Menciptakan Desain Interior Berkelanjutan

Dalam menciptakan ruang ramah lingkungan dengan desain interior berkelanjutan terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan. Prinsip inilah yang dijadikan sebagai panduan untuk menciptakan bangunan sesuai dengan tujuan dari desain tersebut. Beberapa prinsip utama dalam menciptakan desain berkelanjutan, meliputi: 

1. Material Berkelanjutan untuk Desain Interior

Dalam menciptakan ruang ramah lingkungan, pemilihan material berkelanjutan sangat penting untuk meminimalisir limbah konstruksi yang memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Material yang dipilih biasanya memiliki beragam tujuan tertentu yang pastinya menguntungkan dalam jangka panjang.

Seperti bertujuan untuk mengurangi polusi lingkungan, mengurangi konsumsi sumber daya alam, dan mengurangi energi yang dibutuhkan untuk memproduksi material tersebut. Sehingga, bahan material untuk desain interior berkelanjutan umumnya memiliki karakteristik tertentu. 

Seperti terbarukan, rendah senyawa organik volatil (VOC), tahan lama, memiliki perawatan yang rendah, kinerja termal tinggi, dan dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang baru. Beberapa material yang bisa digunakan seperti kayu dari hutan bersertifikasi, bambu yang mudah ditanam, kaca daur ulang, batu alam, dan lainnya.

2. Efisiensi Energi

Salah satu prinsip untuk menciptakan ruang ramah lingkungan adalah dengan meningkatkan efisiensi energi. Nah, apa cara terbaik untuk dapat meningkatkan efisiensi energi pada suatu bangunan? Salah satunya adalah dengan memanfaatkan cahaya alami dari sinar matahari. 

Prinsip ini bisa diaplikasikan dengan penggunaan kaca berukuran besar sebagai pengganti dinding. Tidak harus diaplikasikan di semua ruangan pada bangunan, tetapi bisa memilih di salah satu sisinya saja. Sehingga, ketika siang hari sinar matahari dapat masuk ke dalam ruangan melalui kaca tersebut. 

Selain itu, menggunakan panel surya juga bisa menjadi solusi untuk meningkatkan efisiensi energi. Mengurangi konsumsi energi tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat menghemat biaya operasional bangunan.

Lingkungan lebih nyaman dengan penerapan desain berkelanjutan, Sumber: czarinterior.com
Lingkungan lebih nyaman dengan penerapan desain berkelanjutan, Sumber: czarinterior.com

3. Berinvestasi pada Gaya Minimalis

Sebenarnya, semua jenis desain interior berpotensi berkelanjutan jika direncanakan dan dirancang dengan matang. Namun, terdapat beberapa yang karena karakteristiknya lebih berkelanjutan secara lingkungan dibandingkan desain interior lain, yaitu minimalis dan yang menerapkan adalah minimalisme

Minimalisme sendiri adalah sebuah tren yang cukup populer di kalangan masyarakat, di mana konsep ini adalah cara untuk menghindari pemborosan yang tidak perlu. Prinsip konsep ini adalah menerima kesederhanaan, mengutamakan kualitas daripada kuantitas, dan mengutamakan segala hal yang esensial. 

Melalui prinsip semacam ini, memungkinkan Anda untuk memikirkan ulang apa saja perabotan yang akan dibeli. Apakah benar-benar dibutuhkan atau hanya impulsif saja. Secara tidak langsung ini akan mengurangi limbah secara efisien karena tidak banyak barang yang dibuang atau dieliminasi karena tidak fungsional.

4. Pengurangan dan Meminimalkan Limbah

Membuat ruang ramah lingkungan dengan desain interior berkelanjutan artinya Anda juga harus bertanggung jawab dalam pengurangan dan meminimalkan limbah. Hal ini bisa dilakukan dengan banyak cara. Seperti mengurangi jumlah sumber daya yang digunakan dalam bangunan dan menghindari penggunaan produk sekali pakai. 

Atau bisa juga memanfaatkan kembali furniture lama, memaksimalkan penggunaan dan mendaur ulang segala hal yang sudah tidak terpakai. Juga memilih furniture modular yang dapat diubah fungsi merupakan langkah cerdas untuk mengurangi dampak negatif bagi lingkungan serta mendukung prinsip interior berkelanjutan.

5. Desain untuk Lingkungan Sehat

Salah satu prinsip penting dalam menciptakan ruang ramah lingkungan dengan interior berkelanjutan adalah tidak hanya fokus pada lingkungan eksternal saja. Melainkan juga fokus dalam menciptakan ruang yang sehat bagi penghuninya. 

Hal ini bisa dilakukan dari pemilihan material dengan emisi rendah untuk meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan. Bisa juga dengan memanfaatkan pencahayaan alami dari sinar matahari yang masuk ke dalam ruangan untuk membantu meningkatkan produktivitas, mengurangi stres, dan lain sebagainya. 

Di samping itu, Anda juga dapat mempertimbangkan peran tanaman hidup yang dapat menyaring partikel debu dan kotoran. Sehingga, udara di dalam ruangan tetap terjaga kebersihan dan kualitasnya yang secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap kesehatan penghuninya.

Efisiensi yang tinggi dari sustainable home interior, Sumber: sarahbarnard.com
Efisiensi yang tinggi dari sustainable home interior, Sumber: sarahbarnard.com

Kesimpulan

Nah, itulah informasi seputar interior ramah lingkungan yang saat ini tengah populer di kalangan masyarakat yang memiliki kepedulian tinggi terhadap isu lingkungan. Hadirnya desain berkelanjutan menjadi solusi tepat bagi Anda yang ingin menciptakan bangunan yang tidak hanya nyaman tetapi juga ramah lingkungan. 

Namun, menciptakan ruang yang ramah lingkungan membutuhkan perencanaan matang dan pendekatan yang tepat. Dan di sinilah pentingnya peran jasa desain dan perencanaan profesional untuk mewujudkannya. Dengan menggandeng ahlinya, semua aspek dan elemen akan bekerja sesuai prinsip interior satu ini. 

Sehingga, impian memiliki ruang berkelanjutan yang nyaman, indah dipandang mata, sekaligus fungsional dapat terwujud dengan sempurna. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli desain interior berkelanjutan untuk mewujudkan ruang ideal keinginan Anda!

Interior Wabi Sabi, Hunian Ala Jepang yang Belum Banyak Diketahui

Desain wabi sabi yang clean, Sumber: lescreations.grupolamadrid.com

Seiring perkembangan zaman, semakin banyak orang menyadari pentingnya menciptakan sebuah hunian yang tidak hanya fungsional, tetapi juga memiliki nilai estetika. Di tengah tren desain modern yang serba simetris, desain interior wabi sabi menjadi salah satu yang menawarkan perspektif berbeda. Apa itu interior wabi sabi?

Apa Itu Interior Wabi Sabi?

Dibandingkan dengan jenis desain interior lainnya, desain wabi sabi barangkali memang menjadi salah satu yang masih cukup asing di telinga sebagian banyak orang. Namun sejatinya, wabi sabi adalah konsep dari filosofi Jepang yang semakin populer di dunia desain interior. 

Secara etimologis, “wabi” merujuk pada kesederhanaan yang elegan, sementara kata “sabi” merujuk pada sebuah keindahan yang didatangkan dari proses penggunaan atau penuaan. Jika dalam aspek desain, wabi sabi mengajarkan untuk menerima kesederhanaan dan merayakan keindahan dalam ketidaksempurnaan.

Filosofi ini semakin relevan di era saat ini ketika banyak orang menginginkan sebuah hunian yang mampu menciptakan kesan hangat dan tenang di tengah hiruk pikuk kehidupan sehari-hari. Dengan menggabungkan berbagai elemen penting di dalamnya, interior wabi sabi akan memberikan kesan hunian menenangkan. 

Jadi, apabila ingin menghadirkan nuansa yang menekankan pada ketenangan dan kesederhanaan sekaligus dalam hunian Anda, konsep desain interior wabi sabi adalah pilihan yang paling ideal. Terutama bagi mereka yang mengedepankan estetika pada sebuah hunian tetapi tetap tidak melupakan fungsionalitasnya.

Menariknya desain interior wabi sabi, Sumber: decoxdesign.com
Menariknya desain interior wabi sabi, Sumber: decoxdesign.com

Prinsip-Prinsip Utama Wabi Sabi dalam Desain Interior

Ketika ingin mengaplikasikan wabi sabi pada desain hunian, terdapat beberapa prinsip utama yang perlu diperhatikan agar sesuai dan tidak menyimpang dari konsep interior itu sendiri. Di bawah ini adalah beberapa prinsip utama desain wabi sabi , meliputi: 

1. Kesederhanaan yang Berarti

Dalam desain wabi sabi, kesederhanaan bukan hanya tentang tampilan ruang yang kosong. Namun, tentang bagaimana menghilangkan atau “mengeliminasi” segala hal yang tidak penting atau tidak dibutuhkan dan memusatkan perhatian pada esensi sebuah ruang. 

Di mana setiap elemen yang dihadirkan pada sebuah ruangan memiliki makna dan fungsi tertentu untuk mendukung keseluruhan tampilan ruang tersebut. Dari kesederhanaan inilah yang akhirnya menciptakan kesan tenang yang lebih intim.

2. Menerima Ketidaksempurnaan

Menerima ketidaksempurnaan juga menjadi prinsip penting yang perlu diperhatikan ketika akan mengaplikasikan desain wabi sabi pada hunian. Karena alih-alih mengejar kesempurnaan, wabi sabi mengajarkan kita untuk melihat sebuah keindahan dalam kekurangan. 

Goresan, retakan, perubahan warna tentu akan terjadi seiring berjalannya waktu dan kekurangan atau ketidaksempurnaan tersebut yang justru akan memperkaya nilai estetika sebuah ruang. 

3. Kedamaian dan Kesederhanaan

Desain interior wasabi juga menekankan pada pentingnya menciptakan ruangan yang tenang, damai, dan sederhana. Karena nilai-nilai semacam inilah yang akan memberikan kesempatan bagi kita untuk lebih rileks dan merefleksikan diri. 

Setiap sudut ruang dalam wabi sabi diciptakan agar mampu mengalirkan kedamaian dan ketenangan yang jauh dari kesan sibuk dan penuh hiasan berlebihan.

Wabi sabi mengusung konsep kesederhanaan, Sumber: blkp.co.id
Wabi sabi mengusung konsep kesederhanaan, Sumber: blkp.co.id

Karakteristik Desain Interior Wabi Sabi

Selain memiliki berbagai prinsip utama, desain interior wabi sabi juga hadir lengkap dengan ciri khas serta karakteristik yang dapat membedakannya dengan desain interior lain. Ciri khas ini yang menawarkan perspektif baru dan berbeda. Beberapa ciri khas dari desain wabi sabi, meliputi: 

1. Menggunakan Unsur atau Elemen Alami

Wabi sabi menerapkan konsep hunian yang menonjolkan penggunaan unsur atau elemen alami di dalamnya, seperti menggunakan material kayu, material tanah liat, batu, dan elemen alam lainnya. Sentuhan elemen alami ini yang akan membawa keaslian dan memperkuat nilai estetika ruang. 

Pemanfaatan elemen atau unsur alami pada wabi sabi bisa diaplikasikan pada furniture yang digunakan, atau pada penggunaan material bangunan yang tidak diproses. Misalnya seperti meja kayu lusuh atau lantai batu yang kasar. Sehingga, akan menciptakan keindahan alam yang lebih memancar.

2. Pemilihan Palet Warna Natural, Netral, dan Muted

Dalam desain interior wabi sabi, umumnya palet warna yang dipilih cenderung natural, netral, dan muted seperti coklat, beige, dan sejenisnya. Pemilihan palet warna ini bertujuan untuk menonjolkan keindahan alami dari material dan tekstur furniture atau bangunan itu sendiri.

Di samping itu, penggunaan warna-warna netral dan natural dapat menciptakan efek lebih menenangkan dan rapi pada ruangan tersebut. Pun, ini akan membuatnya menjadi lebih mudah dipadu-padankan dengan unsur atau elemen lain yang ada di dalam ruangan.

3. Mengusung Konsep Minimalis dalam Interior

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, karakteristik atau ciri khas dari desain interior wabi sabi tidak terlepas dari konsep minimalis yang diusung pada interior tersebut. Ini artinya, desain interior satu ini berfokus pada kesederhanaan yang akan membuatnya lebih tenang dan damai. 

Wabi sabi sangat menghargai kehadiran ruang kosong sebagai bagian dari desain tersebut. Jadi, jangan takut apabila terdapat banyak space kosong pada ruangan Anda. Karena memang wabi sabi sering kali justru mengatur layout ruangannya menjadi lebih lowong dengan tidak terlalu menggunakan perabotan dan dekorasi.

Setiap elemen seperti perabotan, dekorasi, dan aksesoris memiliki tujuan mutlak, baik secara fungsional maupun estetika. Dan elemen-elemen yang tidak memiliki fungsi atau peranan penting dalam ruangan akan ditiadakan. Sehingga, akan menciptakan ruangan yang lebih lega, luas, rapi, dan tampak modern.

Desain wabi sabi yang clean, Sumber: lescreations.grupolamadrid.com
Desain wabi sabi yang clean, Sumber: lescreations.grupolamadrid.com

Kesimpulan

Jadi, apakah Anda ingin menciptakan ruang yang merefleksikan keindahan dalam kesederhanaan dan ketidaksempurnaan? Jika iya, desain wabi sabi adalah pilihan ideal untuk itu. Karena dengan interior wabi sabi, Anda akan mendapatkan hunian sederhana yang menenangkan dan memberikan kesan hangat.

Untuk mewujudkan hunian dengan desain wabi sabi, sangat penting untuk bekerja sama dengan jasa desain dan perencanaan yang terpercaya. Bersama ahlinya, mereka mampu memahami konsep wabi sabi secara mendalam. Sehingga, Anda akan mendapatkan hunian sesuai apa yang diekspektasikan. 

Jadi, jangan ragu untuk mempercayakan hunian Anda kepada jasa desain dan perencanaan berpengalaman. Sgar tercipta hunian dengan desain interior yang sesuai dengan filosofi wabi sabi – indah, sederhana, damai, fungsional, dan penuh karakter. Semoga informasi dari kami bermanfaat.

Beginilah Syarat Penting Membangun Rumah Tahan Angin

Contoh rumah tahan angin yang aman, Sumber: loveproperty.com

Konsep rumah tahan angin kini semakin populer karena banyaknya ancaman perubahan iklim yang meningkatkan risiko cuaca ekstrem. Konsep rumah ini menjadi solusi yang efektif untuk hunian tetap nyaman dan aman di tengah hembusan angin kencang yang menerpa langsung pada bangunan.

Setelah rumah tahan gempa, kini muncul lagi gebrakan baru dari dunia konstruksi perihal rumah tahan angin. Hunian tahan angin sejatinya bisa diartikan sebagai bangunan yang kuat dan tidak mudah roboh ketika terkena angin. Namun, anggapan itu tidak sepenuhnya bisa dianggap sebagai konstruksi yang tahan angin.

Konsep rumah satu ini tentunya dirancang dengan desain dan material khusus agar mampu menahan tekanan angin. Dan mampu memberikan perlindungan maksimal bagi penghuninya. Bahkan, sistem pondasi rumah tahan angin juga dirancang dengan lebih kokoh dan kuat guna menahan beban tambahan dari angin.

Bagaimana Syarat Rumah Tahan Angin?

Potret bangunan terkena sapuan angin, Sumber: waltoninspectionservices.com
Potret bangunan terkena sapuan angin, Sumber: waltoninspectionservices.com

Membangun hunian tahan angin, tentu terdapat berbagai prinsip dan syarat tertentu, mengingat bangunan ini dibuat untuk bisa menahan tekanan tinggi yang datang dari angin. Oleh karena itu, jika ingin membuat rumah tahan angin perlu memperhatikan beberapa persyaratan berikut untuk mendapatkan hasil optimal, di antaranya: 

1. Diberikan Perlindungan Alam Berupa Pepohonan

Menanam pepohonan di sekitar rumah ternyata tidak hanya sekedar sebagai upaya untuk melakukan penghijauan lingkungan sekitar. Keberadaannya ternyata juga dapat menjadi salah satu lapisan perlindungan atau filter alami untuk mengurangi kecepatan dan kekuatan arah angin datang. 

Sehingga, ketika angin datang, angin tersebut tidak langsung menuju ke bangunan rumah Anda. Pohon-pohon yang ditanam berjajar dengan rapat ini berfungsi sebagai penahan angin yang akan meminimalisir dampak langsung angin terhadap rumah. 

Namun perlu diingat, jangan biarkan pepohonan tumbuh terlampau tinggi. Karena hal tersebut justru berpotensi membuat pohon tumbang mengenai bangunan Anda ketika terkena angin kencang.

2. Tata Letak Harus Disesuaikan dengan Keadaan Alam Sekitar

Syarat rumah tahan angin selanjutnya adalah menyesuaikan tata letaknya dengan keadaan alam sekitar. Apakah rumah tersebut dekat dengan pegunungan, dataran, tepi pantai, dan sebagainya. Hal ini menjadi penting karena tata letak rumah berpengaruh terhadap hembusan angin ke bangunan Anda. 

Sebagai gambaran, untuk rumah di kawasan yang dekat dengan laut, kecepatan anginnya akan lebih tinggi dari kawasan lain. Sehingga, tekanan yang diterima oleh permukaan atap juga jauh lebih besar. Itulah mengapa, bentuk atap bangunan juga perlu dipertimbangkan dan diperhatikan ketika akan mendirikan bangunan.

3. Sebaiknya Menggunakan Denah Rumah Sederhana dan Satu Kesatuan

Desain aerodinamis untuk menahan angin dan badai, Sumber: ikons.id
Desain aerodinamis untuk menahan angin dan badai, Sumber: ikons.id

Denah rumah yang dirancang secara sederhana dan compact ternyata memiliki ketahanan terhadap hembusan angin yang lebih tinggi. Hal ini karena bentuk bangunannya yang lebih solid dan tidak memiliki terlalu banyak sudut atau bagian yang mudah terlepas ketika terkena angin. 

Desain yang menyatu atau satu kesatuan juga dapat membantu bangunan menjadi tetap kokoh dan stabil ketika menghadapi hembusan angin yang kencang.

4. Penutup Atap Haruslah dari Bahan yang Bisa Menahan Tiupan Angin

Syarat rumah tahan angin selanjutnya adalah menggunakan penutup atap dari bahan atau material yang bisa menahan tiupan angin. Ya, penutup atap setidaknya harus menggunakan material-material yang kuat dan cukup berat agar tidak mudah diterbangkan oleh angin. 

Apabila penutup atap menggunakan material yang ringan, penutup atap tersebut harus diikat dengan erat pada rangka atap untuk menghindari atau mencegah kerusakan maupun atap terlepas ketika diterpa angin kencang.

5. Memperhatikan Bentuk dan Kemiringan Atap

Memperhatikan bentuk dan kemiringan atap juga harus dilakukan apabila ingin membangun rumah tahan angin. Sebab, bentuk dan sudut kemiringan atap sangatlah berpengaruh terhadap beban angin yang diterima oleh permukaan atap tersebut. 

Semakin curam kemiringan atap bangunan, maka semakin besar pula beban angin yang akan ditanggung oleh struktur atap. Karena alasan itulah, atap dengan kemiringan sedang dan datar cenderung lebih ideal dipilih untuk menciptakan sebuah hunian yang siap menghadapi terpaan angin kencang.

6. Kerangka Rumah Harus Kuat dan Saling Terikat

Contoh rumah tahan angin yang aman, Sumber: loveproperty.com
Contoh rumah tahan angin yang aman, Sumber: loveproperty.com

Selain menggunakan jenis pondasi bangunan yang kuat, memastikan kerangka rumah yang kuat pun juga menjadi hal krusial untuk menciptakan rumah yang tahan terhadap angin kencang.

Pastikan kerangka rumah harus dirancang untuk saling terhubung dengan kuat. Komponen seperti sloof (pondasi pengikat), kolom, dan ring balk harus saling terhubung. 

Tujuannya untuk memberikan jaminan bahwa struktur rumah tetap berdiri kokoh dan tidak mudah terguncang dan roboh ketika hembusan angin menerpa. Struktur bangunan yang saling terikat dan kuat secara tidak langsung juga akan memperpanjang usia pemakaian bangunan.

Kesimpulan

Demikianlah informasi seputar rumah tahan angin yang diharapkan mampu menjadi bangunan yang aman dan nyaman ditinggali, sekalipun sedang dalam cuaca tak menentu. Apabila Anda ingin membuat hunian ramah angin, Anda bisa mengkonsultasikannya kepada jasa desain dan perencanaan profesional.

Dengan mengandalkan ahlinya, mereka akan mengerti desain seperti apa yang tepat dan aman untuk menciptakan rumah tahan angin tersebut. Namun perlu diingat, meskipun namanya adalah bangunan tahan angin yang sudah pasti kokoh dan kuat, Anda tetap harus memperhatikan aspek perizinannya.

Salah satunya adalah kepemilikan Sertifikat Laik Fungsi untuk bangunan tersebut. SLF adalah perizinan yang wajib dimiliki oleh setiap bangunan gedung untuk menjamin keamanan, kenyamanan, keselamatan, dan kemudahan penghuninya. Untuk mendapatkan SLF ini, Anda bisa mengandalkan jasa SLF profesional.

Gaya Interior Retro Futurism, Perpaduan Desain Masa Lalu dan Masa Depan yang Unik

Gaya interior retro futurism pada sebuah bangunan, Sumber: maquetadesabores.wordpress.com

Seiring dengan perkembangan zaman, gaya desain interior pun terus mengalami evolusi yang semakin menarik, kreatif, dan inovatif. Di antara berbagai konsep yang muncul, gaya interior retro futurism adalah salah satu yang berhasil mencuri perhatian karena karakteristiknya yang unik dan tidak biasa.

Apa Itu Interior Retro Futurism?

Interior retro futurism adalah interior yang mengkombinasikan elemen klasik masa lalu dengan sentuhan teknologi masa depan. Jenis desain interior satu ini juga seringkali diperumpamakan dengan kalimat “ketika masa lalu bertemu masa depan dalam sebuah desain”. 

Kombinasi keduanya dapat memberikan kesan unik dengan perpaduan nostalgic dan inovasi. Sebagai desain interior yang telah berkembang sejak pertengahan abad ke-20, gaya interior retro futurism seringkali menggambarkan dunia masa depan sebagaimana yang ada di bayangan atau di imajinasi orang-orang di masa lalu. 

Dengan begitu, interior ini menciptakan sebuah ruang nostalgia tetapi tetap memiliki nuansa teknologi modern. Sehingga, gaya interior satu ini sangat cocok bagi mereka yang menginginkan ruang yang tidak hanya unik dan nyentrik. Namun, juga penuh dengan karakteristik dan cerita yang seolah-olah tidak terbatas di imajinasi kita.

Potret interior retro pada sebuah hunian, Sumber pexels.com
Potret interior retro pada sebuah hunian, Sumber pexels.com

Karakteristik Gaya Interior Retro Futurism

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, retro futurism adalah ketika masa lalu bertemu dengan masa depan dalam sebuah desain. Praktis, desain interior ini menggabungkan antara gaya retro dan futuristik di dalamnya sebagai ciri khas desain tersebut. 

Nah, seperti halnya jenis desain interior lainnya, gaya interior retro futurism juga tidak terlepas dari ciri khas dan karakteristik yang membuatnya berbeda dari interior lainnya. Di bawah ini adalah beberapa karakteristik yang dimiliki interior retro futurism, meliputi: 

1. Pemilihan Warna-Warna Terang, Berani, dan Kontras

Gaya interior retro futurism biasanya menggunakan pemilihan warna-warna terang yang berani, mencolok, dan kontras. Seperti biru elektrik, hijau neon, orange, dan warna terang lainnya. Penggunaan palet warna terang dan berani dijadikan sebagai simbol untuk menonjolkan semangat pada era retro.

Meskipun begitu, tidak sedikit pula yang menggunakan palet warna soft sebagai kombinasi untuk menciptakan kesan lebih tenang. Selain warna pastel yang soft, warna monokrom seperti hitam dan putih juga kerap kali dijadikan kombinasi pada desain interior satu ini untuk menciptakan kesan ruang yang lebih modern dan futuristik.

2. Permainan Bentuk-Bentuk Unik dan Geometris

Salah satu elemen atau ciri khas yang membuat gaya interior retro futurism menjadi lebih menarik adalah penggunaan bentuk-bentuk unik seperti geometri dan kurva yang tidak umum dan abstrak. Pemanfaatan elemen ini biasanya diaplikasikan pada furniture yang digunakan pada ruang tersebut. 

Misalnya seperti penggunaan sofa minimalis dengan bentuk bulat, meja dengan bagian pinggir yang melengkung, atau lampu gantung yang desainnya abstrak. Penggunaan bentuk-bentuk yang unik di sini akan menonjolkan sisi keterbukaan dan kebebasan terhadap imajinasi dan eksplorasi bentuk. 

Sehingga, mampu menciptakan kesan ruangan yang lebih berenergi dan playfull. Di mana hal ini yang secara tidak langsung juga akan berpengaruh terhadap semangat penghuninya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Contoh pengaplikasian interior futurism, Sumber: hommes.studi
Contoh pengaplikasian interior futurism, Sumber: hommes.studi

3. Teknologi Sebagai Elemen Dekoratif 

Satu hal yang tidak kalah penting untuk bisa menciptakan gaya interior retro futurism adalah penggunaan teknologi sebagai salah satu elemen dekoratif yang menonjol. Elemen ini biasanya diwujudkan melalui penggunaan lampu LED warna-warni untuk mempercantik ruangan. 

Selain itu, penggunaan speaker pintar bergaya retro, atau berbagai perangkat elektronik dengan desain klasik juga bisa menambahkan kesan retro futurism itu sendiri. Teknologi yang dimanfaatkan sebagai elemen dekoratif tidak hanya terbatas pada fungsinya saja. 

Melainkan, juga dapat membantu memperkuat karakter visual sebuah ruangan yang akan membuatnya tampak seperti di dunia imajinasi padahal hal tersebut nyata. Tentunya hal ini akan terlihat nyentrik dan berbeda dari lainnya.

4. Kental dengan Unsur Aksesoris dan Seni yang Ikonik

Gaya retro futurism kurang lengkap jika tidak menggunakan unsur atau sentuhan aksesoris maupun karya seni yang ikonik di dalamnya. Unsur aksesoris dan karya seni ini bisa diwujudkan dengan penggunaan berbagai poster film fiksi ilmiah klasik, jam dinding klasik, atau beragam patung dengan bentuk-bentuk planet dan bintang. 

Seperti halnya pemanfaatan teknologi, unsur aksesoris dan karya ini juga tidak terbatas pada fungsinya sebagai dekorasi ruang semata. Melainkan juga turut membawa nuansa nostalgic yang sekaligus akan menambah daya tarik visual yang kuat di dalam ruangan tersebut.

5. Material dan Tekstur Untuk Menciptakan Kesan Lampau

Karakteristik terakhir dari gaya interior retro futurism ada pada penggunaan beragam material seperti chrome, metal, sampai plastik berwarna transparan. Beragam material ini umumnya dikombinasikan dengan elemen kayu maupun vinil untuk menciptakan kesan hangat pada ruangan tersebut. 

Selain itu, penggunaan material dan tekstur juga bisa didapatkan dari tekstur glossy, cermin besar, dan permukaan mengkilap lainnya untuk menciptakan sebuah ilusi ruang. Tujuannya, agar ruangan Anda tampak lebih luas, rapi, dan lebih modern sesuai dengan konsep retro futurism itu sendiri.

Gaya interior retro futurism pada sebuah bangunan, Sumber: maquetadesabores.wordpress.com
Gaya interior retro futurism pada sebuah bangunan, Sumber: maquetadesabores.wordpress.com

Kesimpulan

Itulah informasi seputar gaya interior retro futurism yang menjadi salah satu tren desain populer saat ini. Di mana kesan nostalgic di masa lampau bertemu dengan gaya modern di masa depan. Bagaimana, Anda tertarik untuk mengaplikasikan desain interior unik satu ini untuk menyempurnakan bangunan Anda? 

Jika tertarik, Anda bisa merancang secara matang konsep seperti apa yang diinginkan. Apabila dirasa kurang memiliki kapasitas untuk itu, Anda bisa mengandalkan jasa desain dan perencanaan profesional dalam hal ini. Namun, pastikan memilih jasa desain perencanaan yang benar-benar kompeten.

Dengan menggandeng ahlinya, Anda akan mendapatkan bangunan bergaya interior retro futurism yang tidak hanya fungsional. Melainkan juga memiliki visual sesuai dengan yang ada di kepala. Semoga informasinya bermanfaat, khususnya bagi Anda yang merencanakan untuk membuat hunian dengan desain interior impian!