
Banyak yang tidak sadar bahwa ternyata aktivitas yang kita lakukan sehari-hari dapat membahayakan kelangsungan hidup bumi dan segenap makhluk hidup yang ada di dalamnya. Yap, ada banyak kegiatan sehari-hari yang berkontribusi dalam peningkatan jejak karbon di muka bumi yang menjadi cikal bakal berbagai bencana alam. Sebagai seorang warga yang baik sudah selayaknya kita menjaga bumi ini dengan cara mengurangi jumlah jejak karbon di negeri ini.
Apa itu Jejak Karbon?
Barangkali masih banyak diantara pembaca sekalian yang belum mengetahui tentang jejak karbon. Jejak karbon bisa dibilang ialah ukuran banyak sedikitnya jumlah gas emisi atau gas rumah kaca (termasuk diantaranya gas metana dan karbon dioksida) yang dihasilkan dari beragam kegiatan manusia dalam rentang waktu tertentu yang mana mempunyai dampak negatif bagi lingkungan.
Ada banyak sekali dampak atau efek yang ditimbulkan dari jejak karbon yang semakin banyak di muka bumi, dan semuanya adalah efek negatif. Setidaknya dengan jejak karbon yang semakin meningkat menjadikan munculnya cuaca ekstrim, berbagai bencana alam, kekeringan, kurangnya pasokan air bersih, serta beragam kerusakan alam lainnya.
Berbagai Penyebab yang Ditimbulkan
Lalu mengapa jejak karbon semakin meningkat dari tahun ke tahun? Ternyata hal ini bukan karena alasan. Ada banyak sekali kegiatan sehari-hari yang biasa kita lakukan yang ternyata turut andil dalam meningkatkan jejak karbon. Sebut saja saat hendak bepergian menggunakan alat transportasi, ketika sedang menggunakan listrik untuk sekedar menyetrika, atau memakai AC di rumah.

Berikut ini beberapa aktivitas yang paling banyak menyumbang dalam peningkatan jejak karbon yang ada.
1. Menggunakan Alat Transportasi
Sudah bisa dipastikan bahwa dalam satu hari setiap orang membutuhkan sebuah alat transportasi untuk membantu menunaikan aktivitas sehari-hari. Sehingga bila dihitung banyak sekali waktu yang dihabiskan setiap orang untuk berada di transportasi seperti mobil, bus, motor, kereta, sepeda, dan sebagainya.
Perlu diketahui dengan seksama, semua alat transportasi yang berbahan bakar minyak, disaat alat transportasi tersebut digunakan maka kendaraan itu akan memperburuk lingkungan karena menghasilkan emisi dan polusi yang akhirnya mengancam kesehatan bumi ini. Kendaraan akan menghasilkan CO2 yang ini nanti menjadi efek rumah kaca.
2. Memakai Energi Air dan Listrik
Tidak hanya alat transportasi, listrik juga menjadi penyumbang terbesar capaian emisi karbon di bumi. Mengapa bisa? Ini karena di negeri ini sumber energi masih menggunakan bahan bakar yang cukup usang dan tak terbarukan, yaitu batu bara. Karena itulah apabila suatu listrik semakin banyak digunakan, maka secara logika semakin banyak gas emisi yang digunakan.
Untuk air bersih sendiri, perlu adanya banyak proses guna mengelola sebuah air. Adapun proses untuk menjadikan air mineral bersih dan dapat digunakan memerlukan proses yang tidak singkat, yang jikan semakin lama durasi prosesnya maka semakin banyak pula gas emisi yang dihasilkan. Karena dalam proses tersebut menggunakan energi fosil sebagai bahan bakarnya.
Maka dari itu, cobalah untuk bisa menggunakan air sebaik-baiknya, secukupnya saja. Tidak perlu berlebih-lebihan dalam menggunakan air agar air bisa awet untuk waktu yang lama sehingga tidak perlu sering melakukan proses pengelolaan air. Begitu pula dengan penggunaan listrik, gunakan seperlunya dan hemat sebisanya.
3. Limbah Makanan
Salah satu penyumbang limbah terbesar yakni makanan. Sumber gas emisi ternyata juga ada pada setiap makanan yang dikonsumsi. Proses pembuatan makanan dari hulu, yakni dari bagaimana mengekstrak bahan baku, lalu proses produksi dengan menjaga kualitas, kemudian proses distribusi yang rapi sampai sebuah produk sampai ke tangan konsumen menghasilkan gas emisi yang tidak sedikit.

Maka dari itu, setelah mengetahui demikian Anda bisa mengurangi keinginan untuk menjajal jajanan yang banyak limbahnya, dan juga mengurangi makanan yang berasal dari luar negeri. Mengapa bisa? Makanan dari luar negeri memerlukan proses distribusi yang cukup panjang, yang dalam proses tersebut banyak gas emisi yang dihasilkan. Karenanya jika seseorang suka mengkonsumsi makanan dari luar negeri, secara tidak langsung ia telah membantu proses peningkatan jejak karbon.
Cara Mencegah Timbulnya Jejak Karbon
Setelah mengetahui sedikit banyak tentang jejak karbon, ada beberapa yang dapat Anda lakukan untuk mencegah peningkatan jejak karbon di bumi ini.
1. Menggunakan Transportasi Non BBM
Cara pertama mencegah peningkatan jejak karbon adalah dengan mengurangi penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak. Bila Anda ada keperluan pergi ke suatu tempat, usahakan untuk menggunakan alat transportasi non BBM seperti sepeda terlebih dahulu. BBM akan menguap dan menjadi gas emisi yang pastinya tidak baik bagi kesehatan bumi kita.
2. Transportasi Umum
Apabila Anda ingin bepergian ringan sekitar diatas satu dua jam, tentunya menggunakan sepeda akan cukup melelahkan. Karenanya, memakai transportasi umum bisa menjadi pilihan tepat. Transportasi merupakan kendaraan yang selalu menjadi kebutuhan setiap orang. Dengan transportasi umum setidaknya jejak karbon bisa diminimalisir.

3. Bijak dalam Penggunaan Listrik
Sudah disampaikan sebelumnya bahwa ternyata penggunaan listrik dalam keseharian di rumah juga memberikan andil peningkatan jejak karbon. Agar tidak meningkat secara drastis, Anda bisa membantu mengurangi jejak karbon dengan cara memanajemen penggunaan listrik sesuai kebutuhan.
Dengan ikut melakukan berbagai upaya diatas, harapannya Anda bisa berkontribusi untuk senantiasa menjadikan bumi sehat dan berbagai bencana tidak datang melanda.
Jejak Karbon pada Bangunan
Anda jangan salah, ternyata pembuatan bangunan juga dapat menghasilkan banyak CO2 yang sangat mencemari bumi kita. Baja dan beton yang merupakan bahan utama berbagai bangunan ternyata banyak melepaskan karbon dioksida. Setidaknya produksi baja punya andil sebesar 8 persen emisi bahan bakar di bumi. Ini jelas merupakan kabar yang kurang menyenangkan.

Lantas bagaimana membangun bangunan yang baik dan tanpa polusi? Bagi Anda yang menginginkan bangunan dengan desain yang hijau dan menyehatkan, maka Anda bisa mencoba konsep desain arsitektur hijau yang tidak hanya estetik dan apik namun juga menyehatkan.
Secara singkat konsep desain arsitektur menyehatkan ini adalah sebuah desain yang menitik beratkan pada proses pembuatan bangunan yang tetap memperhatikan kesehatan lingkungan alias ramah lingkungan. Dimulai dari bahan bangunan yang tidak menyebabkan pencemaran lingkungan seperti kayu dan minimalisir beton juga baja, sampai kepada sirkulasi udara, dan pemberian ecogreen atau tanaman-tanaman hijau di dalam dan disekitar bangunan.
Harapannya dengan didirikannya bangunan seperti ini bisa menjadi bahan percontohan bagi masyarakat umum agar juga membangun bangunan dengan model demikian. Mudah-mudahan semakin banyak bangunan yang mengusung desain ramah lingkungan hal ini dapat turut berperan dalam menjadikan bumi sehat seperti sedia kala.
Akhir kata, jejak karbon merupakan hal sederhana yang tidak bisa dianggap sebelah mata. Karena seremeh apapun aktivitas kita ternyata punya dampak pada kesehatan bumi, yang berimbas pada kelangsungan kehidupan seluruh umat manusia. Semoga artikel ini bermanfaat, sampai jumpa.
No comment yet, add your voice below!