Semen adalah salah satu bahan yang sangat penting dalam proses konstruksi bangunan. Karena berfungsi sebagai pembentuk konstruksi atau perekat antara satu material dengan material lainnya. Tanpa semen dalam proses konstruksi, bangunan tidak akan berdiri dengan kokoh dan dapat dengan mudah mengalami kerobohan.
Ya, semen dapat dikatakan memiliki fungsi yang begitu vital. Karena material satu ini umumnya banyak digunakan untuk membuat dinding, beton, dan bagian bangunan lainnya. Bayangkan jika struktur bangunan dibuat tanpa semen sebagai perekat tentu tidak akan merekat sempurna dan berpotensi ambruk.
Berbicara tentang semen, sebagian dari kita yang tidak begitu mengenal dunia konstruksi mungkin menganggap semua jenis semen sama. Padahal faktanya tidak seperti itu. Perlu diketahui, semen sebagai salah satu bahan konstruksi memiliki berbagai jenis dengan memiliki fungsi masing-masing dalam penggunaannya.
Jenis-Jenis Semen yang Sering Digunakan pada Bangunan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, semen bangunan sendiri memiliki beberapa jenis dengan fungsinya masing-masing. Dimana untuk memilih jenis semen yang tepat harus disesuaikan dengan berbagai faktor.
Seperti jenis bangunannya, apakah akan dibuat menjadi bangunan tahan gempa atau jenis bangunan lainnya. Kemudian memperhatikan daya tahan dan kekuatan yang dibutuhkan, hingga faktor lingkungan juga turut andil dalam pemilihan jenis semen.
Karena alasan itulah, sebelum memilih semen Anda perlu mengenali beragam spesifikasi semen yang berbeda beserta fungsinya yang umumnya digunakan untuk mengokohkan struktur bangunan. Diantaranya sebagai berikut:
1. Ordinary Portland Cement/ Semen Biasa (OPC)
Pertama ada jenis semen yang umum digunakan dan tersebar di berbagai penjuru dunia untuk proyek konstruksi bangunan yaitu ordinary portland cement (OPC) atau semen biasa. Semen biasa ini umumnya dimanfaatkan untuk pembuatan beton dan mortar yang bermanfaat sebagai penyusun batu bata.
Pun, dimanfaatkan juga sebagai plester yang biasanya digunakan untuk memoles dinding agar menjadi rapi. Satu hal yang menjadikan jenis semen bangunan ini unik adalah meskipun seluruh dunia memproduksi jenis semen ini tetapi semen yang dihasilkan tetap memiliki susunan karakter yang sama.
Semen biasa atau ordinary portland cement sendiri memiliki beberapa spesifikasi dari tipe I hingga tipe V yang bisa digunakan untuk beberapa hal masing-masing sesuai karakteristik semennya.
2. Semen Portland Komposit
Jenis semen satu ini terbuat dari kombinasi tanah liat, batu kapur, dan juga gypsum. Semen portland komposit sangat cocok diaplikasikan dalam konstruksi dengan tingkat tinggi karena memiliki daya rekat yang baik. Sehingga mampu menahan beban berat dari bangunan itu sendiri.
Di samping itu, semen jenis ini juga memiliki kandungan bahan tambahan yang lebih tahan terhadap air dan beban berat. Karena daya rekatnya yang kuat, semen portland komposit seringkali digunakan dalam proyek konstruksi seperti jembatan, terowongan, pembangunan gedung, hingga pabrik.
Karena jenis semen ini mampu menahan goncangan gempa dan deformasi struktur. Jadi rasanya tidak heran apabila semen portland komposit sering dimanfaatkan dalam proyek konstruksi besar yang membutuhkan penopang dengan kekuatan dan daya tahan yang tinggi agar bangunan yang dibuat tidak mudah roboh dan ambruk.
3. Semen Portland Pozzolan
Jenis semen lainnya yang sering digunakan untuk mengokohkan bangunan adalah jenis semen portland pozzolan. Semen bangunan satu ini terbuat dari campuran bahan tanah liat, batu kapur, dan fly ash. Fly ash sendiri adalah sisa dari pembakaran batu bara yang umumnya dihasilkan oleh pabrik.
Kekuatan dari semen portland pozzolan juga dapat diatur dengan mengatur kandungan bahan campuran tambahannya. Jenis semen portland pozzolan sendiri juga memiliki daya rekat dan kekuatan yang tidak kalah tinggi. Sehingga seringkali dibutuhkan untuk membuat struktur bangunan terowongan hingga bendungan.
Dengan kemampuan dan kekuatannya, semen portland pozzolan juga sering dijadikan pilihan utama untuk proyek-proyek besar yang membutuhkan penopang berdaya tahan tinggi dan tahan terhadap kondisi lingkungan yang berat. Seperti gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan lain sebagainya.
4. High Alumina Cement
Semen alumina adalah jenis semen bangunan yang terbuat dari lelehan bauksit dan kapur yang dilelehkan secara bersama kemudian digiling menggunakan klinker. Jenis semen ini memiliki kemampuan yang cepat mengeras dibanding jenis semen lainnya.
Semen alumina juga memiliki kekuatan tekan yang sangat tinggi dan lebih fleksibel untuk diaplikasikan. Karena kemampuannya tersebut, seringkali semen alumina diaplikasikan pada proyek konstruksi yang dibangun pada kondisi lingkungan yang cukup ekstrim.
Seperti halnya dibuat untuk bangunan dimana semen tersebut terkena cuaca ekstrim seperti suhu yang tinggi hingga embun beku. Jadi, jika Anda ingin membuat semua bangunan di tempat yang dingin atau panas berlebih, high alumina cement adalah pilihan yang pas dan tepat.
5. Semen Batu Kapur Portland (PLC)
Apabila menginginkan material semen bangunan yang ramah lingkungan, maka semen batu kapur portland atau PLC adalah solusi yang tepat. Jenis semen ini terbuat dari kombinasi semen portland dan batu kapur dalam rasio 5 persen hingga 15 persen.
Karena terbuat dari portland, praktis semen batu kapur portland memiliki sifat yang mirip dengan semen portland biasa yang umumnya digunakan dalam proyek konstruksi.
Hanya saja yang membuatnya berbeda adalah jenis semen batu kapur portland memiliki emisi gas rumah kaca dengan rasio 10 persen lebih rendah dibandingkan portland biasa. Sehingga dengan fakta tersebut, semen jenis ini lebih ramah terhadap lingkungan dan lebih sustain atau berkelanjutan.
6. Semen Rapid Hardening
Selanjutnya ada semen rapid hardening yang juga bisa dipilih untuk kebutuhan proyek konstruksi. Jenis semen bangunan satu ini memiliki sifat yang cepat mengeras karena kekuatannya yang lebih tinggi pada tahap awal proses pengerasan.
Kekerasan atau kekuatan mengeras dari jenis semen rapid hardening dalam tiga hari sebanding dengan mengerasnya semen portland yang bisa dalam tujuh hari dengan rasio air ke semen yang sama.
Semen rapid hardening seringkali dimanfaatkan pada proyek-proyek dengan pemindahan bekisting tahap awal maupun proyek dengan fokus pada peningkatan tingkat konstruksi serta penurunan biaya.
7. Special Blended Cement (SBC)
Satu lagi semen bangunan yang bisa dijadikan sebagai pilihan adalah special blended cement (SBC). Jenis semen campuran satu ini dirancang khusus dengan karakteristik sesuai dengan standar konstruksi yang terpapar air laut.
Dengan kemampuannya itu, special blended cement mampu memberikan kekuatan dan daya tahan dibutuhkan untuk proyek sejenis itu, yaitu di air. Bahkan dengan karakteristiknya, special blended cement adalah semen yang dipilih untuk kebutuhan proyek jembatan Suramadu.
Nah, demikianlah beberapa jenis semen bangunan sesuai dengan karakteristik dan fungsinya masing-masing sesuai kebutuhan bangunan yang akan dibuat. Dengan mengetahui jenis semen, Anda menjadi lebih mudah menentukan semen mana yang ingin digunakan dan paling cocok untuk jenis bangunan yang akan dibuat nantinya.
Semoga informasi yang kami berikan bermanfaat khususnya bagi Anda yang sedang bingung memilih semen untuk proyek konstruksi bangunan.
No comment yet, add your voice below!