SNI Bangunan Tahan Gempa Ditetapkan, Bagaimana Tata Cara Perencanaannya untuk Gedung?

Standar bangunan tahan gempa sesuai ketetapan BSN, Sumber: eticon.co.id

Indonesia merupakan negara yang secara geografis terletak pada rangkaian Ring of Fire (Cincin Api Pasifik/Lingkaran Api Pasifik). Keberadaan Indonesia dalam rangkaian Ring of Fire inilah yang menyebabkan Negara Indonesia rawan atau kerap dilanda bencana alam, salah satunya yaitu gempa bumi. Dengan tingkat kerawanan gempa bumi tersebut, tentunya dibutuhkan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk bangunan tahan gempa.

Bangunan tahan gempa bukan hanya sekedar bangunan yang kokoh dan tidak mudah roboh saja. Namun, bangunan tersebut juga perlu memperhatikan analisis secara detail terhadap kombinasi beban, massa struktur, dan penggunaan materialnya. Bangunan tahan gempa perlu dibuat sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku dengan tujuan untuk membuat bangunan gedung aman digunakan dalam jangka waktu lama.

Tidak hanya bangunan gedung pencakar langit maupun bangunan-bangunan besar lainnya, tetapi SNI untuk bangunan tahan gempa juga harus diaplikasikan pada rumah yang tergolong dalam skala kecil. Sehingga rumah yang digunakan sehari-hari untuk berteduh dan berlindung bersama keluarga menjadi rumah tahan gempa yang aman. 

Tata cara perencanaan SNI bangunan tahan gempa, Sumber: arafuru.com
Tata cara perencanaan SNI bangunan tahan gempa, Sumber: arafuru.com

SNI Bangunan Tahan Gempa Sesuai Ketetapan BSN

Nah, lantas bagaimanakah standar bangunan yang tahan gempa sesuai dengan ketetapan BSN? Terkait kekhawatiran terhadap gempa bumi yang kerap melanda Indonesia, Badan Standardisasi Nasional (BSN) telah menetapkan beberapa Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk mengantisipasi bahaya yang ditimbulkan akibat bencana gempa bumi.

Salah satu ketentuannya adalah SNI 1726:2019 tentang Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung. Dalam SNI 1726:2019, memuat persyaratan minimum yang harus dipenuhi untuk bangunan tahan gempa yang menyangkut beban, tingkat bahaya, kriteria, serta sasaran kinerja yang diperkirakan untuk bangunan gedung, struktur lain, dan komponen non strukturalnya.

Dengan kata lain, dalam SNI memberikan syarat untuk menghitung beban dari struktur bangunan yang dikombinasikan dengan kekuatan desain bangunan serta kekuatan guncangan seperti gempa. Dengan begitu, bangunan dapat beradaptasi atau dapat menahan kekuatan guncangan dari gempa tersebut.

Berbicara mengenai struktur bangunan, beberapa material yang digunakan untuk struktur bangunan tahan gempa seperti baja, beton, hingga semen juga harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Proses pembangunan yang memenuhi persyaratan SNI 1726:2019 dikombinasikan dengan material ber SNI tentu akan membuat bangunan menjadi lebih kuat sesuai kebutuhan.

Sehingga dapat mengurangi resiko keruntuhan akibat guncangan gempa bumi yang terjadi. Desain bangunan sesuai dengan SNI juga harus didesain menggunakan kombinasi pembebanan berdasarkan ketentuan yang ada. Dimana beban yang dimasukkan untuk menghitung kekuatan struktur telah mencakup beban mati, beban hidup, beban angin, dan beban gempa.

Sistem pondasi untuk bangunan gedung maupun non gedung pun juga harus dipastikan lebih kuat terlebih dahulu daripada bangunan yang akan menumpunya. Jadi, jangan sampai konstruksi bangunannya mampu menahan gempa tetapi berakhir dengan runtuh akibat gagal pondasi. Pondasi bangunan juga harus menumpu pada tanah yang kuat, jangan sampai pondasi kuat tetapi tanahnya lunak sehingga amblas tidak mampu menahan beban pondasi. 

Standar bangunan tahan gempa sesuai ketetapan BSN, Sumber: eticon.co.id
Standar bangunan tahan gempa sesuai ketetapan BSN, Sumber: eticon.co.id

Bangunan Tinggi di Indonesia yang Dirancang Tahan Gempa

Dilansir dari Journal of Economic, Business and Engineering (JEBE), Di Indonesia sendiri terdapat beberapa bangunan tinggi yang dirancang dengan standar tahan gempa/anti gempa. Hal ini tentu saja bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi para penggunanya mengingat bangunan tinggi memiliki resiko lebih besar terhadap kerusakan akibat gempa bumi.

Nah, di bawah ini adalah beberapa bangunan tinggi di Indonesia berdasarkan Journal of Economic, Business and Engineering yakni antara lain:

1. Gedung Gama Tower atau Menara Rasuna

Gedung Gama Tower atau yang dikenal dengan Menara Rasuna merupakan salah satu gedung tertinggi di Indonesia yang memiliki tinggi 285,5 m dan terdiri dari 64 lantai. Gedung ini didesain dengan perencanaan tahan gempa hingga 8 skala richter. Interior dan eksterior Gedung Gama Tower juga memiliki kolom struktur yang lebar sesuai dengan SNI kolom dan beton.

Bangunan satu ini pun dibuat dari material ringan pada bagian lantai atasnya serta pondasi bangunan yang kuat untuk menyiasati tekanan angin yang ada pada lantai atas bangunan. Tidak sampai disitu saja, desain Gedung Gama Tower juga dibuat dengan memiliki penangkal petir.

2. Astra Tower

Astra Tower merupakan salah satu bukti bangunan pencakar langit yang menerapkan SNI bangunan tahan gempa. Pasalnya, gedung dengan total 51 lantai ini mampu membuat penghuninya tetap tenang ketika terjadi gempa bumi berkekuatan 5,6 skala richter yang tahun lalu mengguncang wilayah Cianjur. Bahkan para penghuninya masih bisa bekerja seperti biasa.

Menara Astra yang merupakan kantor, ruang pameran mobil, museum, hingga pertokoan ini ternyata menerapkan konstruksi anti gempa dimana bangunannya memiliki bentuk geometris simetris sehingga penyaluran beban dari atas ke bawah dapat disalurkan sesuai dengan daya tahan mutu beton dan kolom.

3. Treasury Tower

Treasury Tower merupakan salah satu bangunan yang terletak di kawasan Senopati Raya dan memiliki total 57 lantai. Karena merupakan salah satu bangunan pencakar langit di Indonesia, maka bangunan ini didesain dengan struktur inti berupa struktur tube (tabung).

Jenis bangunan seperti Treasury Tower akan menghasilkan dukungan kekuatan struktur dari jaringan kolom dan balok kaku dari dinding yang berada di luar bangunan untuk menyalurkan beban dan menopang beban yang ada. Bangunan pencakar langit ini juga menggunakan kolom dan balok yang sesuai SNI. Sehingga dapat dipastikan bangunan kokoh dan kuat menahan beban diatasnya.

4. Wisma BNI 46

Bangunan tinggi yang difungsikan sebagai perkantoran ini memiliki ketinggian kurang lebih 262 m yang terdiri dari 48 lantai. Karena harus menopang total 48 lantai, wisma BNI 46 menggunakan sistem struktur utama berupa rangka kaku beton dengan sistem pengkaku tambahan seperti dinding geser.

Wisma BNI 46 sendiri dirancang dengan bangunan tengah yang meninggi dan ramping. Hal tersebut bertujuan agar bangunan mampu menahan tekanan dari angin, sehingga bangunan tidak mudah roboh. Bangunan ini juga didesain dengan dinding geser yang mana jika terjadi pergeseran tanah, struktur bangunan tetap dapat menahan beban yang ada diatasnya.

Wisma BNI 46 sebagai salah satu gedung yang menerapakan standar tahan gempa, Sumber: annualreport.id
Wisma BNI 46 sebagai salah satu gedung yang menerapakan standar tahan gempa, Sumber: annualreport.id

Kesimpulan

Bangunan tahan gempa yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) memang sangat penting diaplikasikan untuk gedung. Jika bangunan tidak memenuhi SNI untuk bangunan tahan gempa, maka bangunan dapat berpotensi roboh sewaktu-waktu, terutama jika sedang terjadi gempa dengan kekuatan yang cukup besar.

Tetapi, selain perlu membuat bangunan yang tahan gempa sesuai Standar Nasional Indonesia yang berlaku, bangunan gedung juga perlu dilengkapi dengan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) agar keamanan bangunan semakin terjamin.

SLF sendiri merupakan izin yang wajib dimiliki oleh semua bangunan untuk membuktikan bahwa bangunan layak dioperasikan. Karena bangunan yang sudah mengantongi SLF adalah bangunan yang sudah melewati dan lolos uji kelayakan. Untuk mengurus Sertifikat Laik Fungsi (SLF) juga tidak sulit, apalagi jika Anda menggunakan bantuan dari jasa SLF profesional.

Demikianlah pentingnya standar SNI untuk bangunan yang tahan gempa. Serta pentingnya SLF untuk lebih menjamin keamanan bangunan tahan gempa. Semoga informasi tersebut dapat memberikan manfaat bagi kita!

Recommended Posts

No comment yet, add your voice below!


Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *