Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Mitigasi Struktural pada Bangunan

Pembangunan infrastruktur bangunan sebagai upaya mengurangi dampak bencana alam, Sumber: dw.com

Sebagian dari kita tentu sudah tidak asing dengan istilah mitigasi yang akrab kaitannya dengan bencana alam, ya? Nah, mitigasi sendiri terbagi menjadi dua kategori yaitu mitigasi struktural dan mitigasi non struktural. Tapi, pada kesempatan kali ini kami akan mengulas sedikit tentang mitigasi struktural yang berfungsi untuk mencegah dampak buruk dari bencana alam.

Mitigasi sendiri merujuk pada serangkaian upaya, tindakan, atau langkah yang diambil untuk mengurangi dan mencegah dampak dari terjadinya bencana alam. Kita tahu bahwa Indonesia merupakan negara yang rawan terjadi bencana alam, seperti gempa bumi, bencana tsunami, gunung meletus, dan lain sebagainya. 

Oleh sebab itu, mitigasi rasanya menjadi sangat penting untuk meminimalkan resiko dan kerugian yang timbul akibat bencana tersebut. Mitigasi sebagai upaya preventif tidak hanya berfokus pada respon setelah terjadi bencana alam saja. Namun juga fokus pada pencegahan sebelumnya dan perencanaan yang tepat.

Melalui mitigasi yang terstruktur pastinya menjadi angin segar dan sebuah harapan agar ketika terjadi bencana alam kerugian yang dirasakan tidak terlalu besar. Baik kerugian untuk manusia, kerusakan lingkungan, hingga kerugian yang berdampak pada sektor ekonomi.

Mitigasi struktural sebagai upaya mencegah bencana dengan fokus pada penggunaan infrastruktur fisik dan teknologi, Sumber: downtoearth.org.in
Mitigasi struktural sebagai upaya mencegah bencana dengan fokus pada penggunaan infrastruktur fisik dan teknologi, Sumber: downtoearth.org.in

Apa Itu Mitigasi Struktural?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa terdapat dua kategori mitigasi yang ada yaitu mitigasi struktural dan mitigasi non struktur. Namun pada kesempatan kali ini, kami akan lebih fokus pada pembahasan mengenai mitigasi struktural saja.

Nah, yang menjadi pertanyaan sekarang adalah apakah yang dimaksud dengan mitigasi struktural itu? Mitigasi struktural sendiri adalah sebuah upaya untuk mengurangi resiko dan kerugian akibat bencana alam yang berfokus pada penggunaan infrastruktur fisik dalam hal ini adalah melalui bangunan dan juga teknologi.

Melalui mitigasi jenis ini, berbagai sarana fisik sengaja dibangun maupun ditingkatkan dengan memanfaatkan teknologi yang kian canggih dan sesuai. Sehingga dari kombinasi keduanya ini dapat meningkatkan ketahanan terhadap bencana alam yang bisa terjadi kapan pun.

Bangunan tersebut adalah bangunan yang telah memenuhi standar persyaratan yang berlaku sehingga tetap dapat bertahan meskipun terkena bencana sekalipun. Bangunan yang dirancang dan dibangunan dalam hal ini tentu dengan prinsip tahan terhadap bencana dan memiliki struktur yang lebih kuat.

Dirancang sedemikian rupa agar bisa bertahan atau minimal mengalami kerusakan yang dapat dikendalikan ketika sebuah bencana terjadi. Sehingga dengan begitu, resiko kerusakan alam, kerugian materiil, bahkan adanya korban jiwa dapat diminimalkan.

Pembangunan yang terjadi dalam hal ini perlu memperhitungkan karakteristik dari berbagai jenis bencana yang ada. Dimana mencakup penggunaan material konstruksi yang sesuai hingga penggunaan teknologi yang pas. Dengan mengadopsi mitigasi struktural secara efektif harapannya dampak buruk dari terjadinya bencana alam dapat dikurangi secara signifikan.

Sehingga masyarakat di sekitarnya dan infrastruktur yang ada menjadi lebih aman dan terlindungi. Karena mengingat Indonesia adalah negara yang rawan terjadi bencana alam yang mungkin sewaktu-waktu dapat terjadi tanpa bisa diprediksi kapan datangnya.

Pembangunan infrastruktur bangunan sebagai upaya mengurangi dampak bencana alam, Sumber: dw.com
Pembangunan infrastruktur bangunan sebagai upaya mengurangi dampak bencana alam, Sumber: dw.com

Apa Saja Contoh Mitigasi Struktural?

Mengingat jenis mitigasi satu ini tidak jauh-jauh dari rekayasa bangunan, praktis contoh konkret yang ada di sekitar kita pun tidak jauh dari pembangunan sebuah bangunan untuk mencegah bencana alam yang bisa terjadi kapanpun dan dimanapun.

Lagi, tentu bangunan yang dibuat juga sesuai dengan bencana apa yang sering terjadi di tempat tertentu. Lantas, apa sajakah contoh dari mitigasi struktural itu sendiri? 

  • Membangun struktur bangunan yang tahan panas dan juga bangunan tahan gempa.
  • Membuat bangunan anti dan tahan gempa yang disebut sebagai Early Warning System yang juga bermanfaat untuk memprediksi terjadinya gelombang tsunami.
  • Mendesain bangunan dengan bentuk atap runcing yang berfungsi untuk mencegah atau menghindari endapan abu vulkanik ketika terjadi erupsi gunung berapi.
  • Membuat waduk sebagai sarana untuk mencegah terjadinya banjir yang berpotensi meluap ke pemukiman.
  • Membangun barak pengungsian permanen yang dapat menampung semua korban bencana alam.
  • Membuat jalur evakuasi di gedung perkantoran maupun tempat-tempat umum sebagai upaya untuk penyelamatan agar lebih efektif dan efisien.
  • Menyiapkan transportasi yang digunakan untuk proses evakuasi.
  • Membangun dam yang berfungsi untuk menahan lahar dingin dan lahar panas akibat letusan gunung berapi yang terjadi.
  • Membangun tanggul untuk menahan tsunami di daerah-daerah pesisir laut.
  • Membangun tanggul di sepanjang sungai untuk mengurangi risiko yang mungkin terjadi akibat bencana banjir.
  • Pembangunan tanggul laut raksasa di Jakarta yang bertujuan untuk mencegah luapan air laut yang dapat merusak infrastruktur dan rumah penduduk sekitar laut.
  • Pembangunan taman kota dan lahan hijau di berbagai kota di Indonesia sebagai upaya untuk mengurangi resiko banjir dan perbaikan drainase di perkotaan.
Membuat jalur evakuasi juga termasuk dalam mitigasi struktural, Sumber: disasterplus247.com
Membuat jalur evakuasi juga termasuk dalam mitigasi struktural, Sumber: disasterplus247.com

Demikianlah informasi seputar mitigasi struktural yang secara garis besar merupakan langkah preventif untuk mengurangi dampak bencana alam dengan rekayasa teknis bangunan dan pemanfaatan teknologi. Tetapi tetap saja bangunan yang dibangun atas dasar tersebut harus mengantongi sejumlah perizinan bangunan. 

Salah satu jenis perizinan bangunan yang sangatlah penting untuk menunjang kenyamanan dan keamanan bangunan adalah perizinan SLF atau Sertifikat Laik Fungsi. SLF sendiri adalah perizinan yang diterbitkan pemerintah daerah setempat untuk menunjukkan bahwa bangunan layak dioperasionalkan sesuai tujuan awal bangunan dibuat.

Untuk mendapatkan Sertifikat Laik Fungsi, kehadiran jasa konsultan SLF begitu dibutuhkan perannya. Karena mengingat penerbitan SLF ini tidak bisa dilakukan oleh orang sembarangan. Tetapi harus mereka yang memiliki background terkait yang dibutuhkan untuk proses penerbitan. Semoga informasi yang kami sampaikan bermanfaat!

Recommended Posts

No comment yet, add your voice below!


Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *