Apa Saja Jenis dan Fungsi dari Wire Rope yang Ada pada Pekerjaan Konstruksi? Cek Informasinya Berikut!

Fungsi wire rope, Sumber: bilcogroup.com

Dalam dunia konstruksi, keselamatan dan keandalan peralatan adalah dua hal yang tidak bisa ditawar. Salah satu komponen yang berperan penting, terutama dalam pekerjaan di ketinggian adalah wire rope. Wire rope yang kerap dimanfaatkan dalam dunia konstruksi memiliki beragam jenis dengan fungsi masing-masing. Apa saja?

Apa Itu Wire Rope?

Apa itu wire rope, Sumber: southeastrigging.com
Apa itu wire rope, Sumber: southeastrigging.com

Sebelum membahas lebih lanjut perihal jenis dan fungsi wire rope dalam dunia konstruksi, mari kita mengenal terlebih dahulu tentang apa itu wire rope. Wire rope adalah tali yang terbuat dari baja dan di Indonesia sendiri juga akrab dikenal dengan nama kawat sling.

Kawat-kawat yang terbuat dari baja karbon atau baja tahan karat ini mampu memberikan kekuatan dan ketahanan terhadap beban serta tekanan. Inilah yang juga menjadi alasan mengapa wire rope menjadi komponen yang memainkan peranan penting dalam dunia konstruksi.

Kawat sling dibuat dengan memilin wire membentuk strand lalu strand dipilin kembali mengelilingi core yang kemudian membentuk wire rope. Sampai detik ini, kawat sling banyak dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan industri termasuk perkapalan, pelabuhan, oil & gas, dan salah satunya dimanfaatkan untuk kebutuhan konstruksi.

Penggunaan wire rope dalam dunia konstruksi dapat dikatakan sangat krusial guna memastikan kelancaran operasional dan keselamatan pekerja. Karena bagaimanapun, keselamatan adalah sesuatu yang harus diprioritaskan agar tidak terjadi kecelakaan kerja yang berakhir dengan terjadinya kegagalan konstruksi

Kembali lagi ke wire rope, kawat sling ini digunakan dalam berbagai aplikasi. Dari pengangkatan dan penarikan material berat hingga menahan beban dalam berbagai situasi konstruksi.  Sebagai salah satu elemen penting dalam sistem rigging, kawat sling juga harus mampu menahan tegangan dan tekanan yang sangat besar.

Itulah sebabnya, jenis dan kualitas wire rope harus diperhitungkan agar sesuai kebutuhan proyek yang sedang dijalankan. Dalam memilih jenis wire rope dengan ragam fungsi yang dimilikinya harus tepat sesuai kebutuhan konstruksi. Setidaknya, ada faktor penting harus dipertimbangkan agar tidak salah pilih wire rope.

Termasuk beban kerja maksimum, lingkungan dimana proyek konstruksi beroperasi, dan lain sebagainya. Di samping itu, standar keselamatan dan regulasi juga perlu diperhatikan untuk memastikan penggunaan wire rope sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan.

Jenis-Jenis Wire Rope Beserta Fungsinya dalam Dunia Konstruksi

Jenis-jenis wire rope, Sumber: hhilifting.com
Jenis-jenis wire rope, Sumber: hhilifting.com

Kawat sling atau wire rope sendiri memiliki spesifikasi dari bentuk dan tipe yang berbeda, yang mana masing-masing jenisnya dirancang khusus untuk menjalankan fungsi dan tugasnya dalam lingkungan konstruksi. Nah, lantas apa saja jenis wire rope dengan spesifikasinya tersebut? Simak penjelasan berikut.

1. Wire Rope Konvensional

Wire rope konvensional adalah jenis yang paling sering digunakan untuk membantu dalam dunia konstruksi. Komponen utama wire rope konvensional terdiri dari sejumlah helai kawat logam dan dipilin bersama-sama untuk membentuk inti pusat yang kuat dan tahan lama. 

Desain wire rope semacam ini memberikan kemampuan sangat baik dalam menahan beban berat serta torsi (gaya putar) yang sering terjadi dalam berbagai aplikasi konstruksi. Wire rope konvensional banyak dijadikan pilihan karena kekuatan dan daya tahannya yang luar biasa.

Dengan kekuatannya tersebut, memungkinkan wire rope konvensional mampu menahan beban yang sangat berat tanpa mengalami deformasi. Jadi, tidak heran jika di dunia konstruksi, wire rope konvensional memiliki fungsi utama sebagai alat atau komponen untuk mengangkat material konstruksi yang berat.

2. Wire Rope Non-Rotating

Sesuai dengan namanya, wire rope non-rotating dirancang khusus untuk mengurangi bahkan menghilangkan rotasi yang dapat terjadi ketika digunakan dalam pengangkatan beban. Kemampuan ini sangat penting apalagi dalam situasi dimana rotasi wire rope beresiko membahayakan keselamatan pekerja. 

Atau bahkan potensi bahayanya mampu mengganggu kelancaran operasional. Dalam dunia konstruksi, terutama pada pengangkatan beban berat yang melibatkan crane atau derek berat, stabilitas dan kontrol sangatlah penting. Itulah mengapa wire rope non-rotating sangat bisa diandalkan. 

Karena dengan desain khususnya mampu menyeimbangkan gaya putar internal. Sehingga meminimalkan rotasi dan memberikan stabilitas lebih ketika mengangkat beban. Karena bagaimanapun, wire rope non-rotating memiliki fungsi sebagai pengendali yang lebih baik atas beban yang diangkat.

3. Wire Rope Fleksibel

Wire rope fleksibel adalah jenis wire rope yang dibuat menggunakan banyak kawat logam berukuran kecil yang dipilin secara bersamaan. Hal inilah yang akhirnya memberikan tingkat fleksibilitas tinggi dan membuatnya cocok digunakan di lokasi-lokasi yang mungkin sulit dijangkau.

Kemampuannya dalam beradaptasi dengan berbagai bentuk dan sudut, membuat wire rope fleksibel menjadi pilihan ideal dalam banyak aplikasi konstruksi. Karena wire rope fleksibel dapat digunakan untuk mengangkat atau menurunkan material di ruang yang sempit dan sulit dijangkau.

Fleksibilitasnya memungkinkan pekerja untuk melakukan tugas dengan lebih efisien dan mengurangi risiko kerusakan pada struktur yang ada.

4. Wire Rope Galvanized

Wire rope galvanized adalah jenis wire rope yang dilapisi dengan lapisan pelindung zinc untuk perlindungan ekstra dari korosi. Proses galvanisasi memberikan perlindungan terhadap elemen-elemen yang dapat menyebabkan karat. Sehingga menjadikan wire rope ini pilihan ideal untuk digunakan di lingkungan yang korosif. 

Lapisan zinc pada wire rope galvanized memiliki fungsi sebagai penghalang antara kawat logam dan lingkungan eksternal. Dilihat dari penjelasannya, tentu fungsi utama dari wire rope galvanized ini adalah untuk membantu pekerjaan konstruksi berat di daerah-daerah yang memiliki kelembaban tinggi. 

5. Wire Rope dengan Lapisan Pelindung

Wire rope dengan lapisan pelindung adalah jenis wire rope yang dirancang khusus untuk aplikasi yang melibatkan gesekan atau abrasi tinggi. Lapisan pelindungnya biasanya terbuat dari bahan plastik, karet, atau material komposit lainnya yang bertujuan melindungi kawat logam di dalamnya dari kerusakan akibat gesekan.

Lapisan pelindung yang digunakan pada wire rope ini tidak hanya berfungsi untuk melindungi dari kerusakan fisik. Namun juga dapat meningkatkan ketahanan terhadap elemen-elemen eksternal seperti kelembaban, bahan kimia, suhu ekstrem, dan lain sebagainya.

Salah satu fungsi wire rope dengan lapisan pelindung ini adalah untuk menarik beban berat yang melewati medan jalanan tidak rata, kasar, atau berpotensi menyebabkan gesekan. Biasanya digunakan dalam proses penarikan kendaraan-kendaraan berat.

Kesimpulan

Jasa SILO Profesional, Sumber: cdn-website.com
Jasa SILO Profesional, Sumber: cdn-website.com

Di dunia konstruksi yang penuh resiko dan tantangan, memilih peralatan berkualitas adalah langkah awal untuk memastikan keselamatan dan keamanan. Wire rope meskipun kerap kali dianggap sebagai elemen kecil, justru kehadirannya tidak kalah memainkan peran yang besar dalam mendukung keseluruhan operasional.

Dengan memahami karakteristik dan fungsi dari wire rope, Anda dapat memilih jenis kawat sling seperti apa yang paling cocok untuk proyek konstruksi yang akan dijalankan. Dengan begitu, Anda pun dapat memastikan bahwa proyek konstruksi dalam berjalan dengan lancar dan aman sesuai harapan.

Sebagai informasi tambahan, untuk memastikan keamanan dan keselamatan pekerja, semua jenis alat K3 wajib memiliki surat izin operasional atau SILO. Dimana untuk mendapatkan SILO tersebut, mengandalkan jasa SILO profesional adalah langkah tepat yang bisa diambil, agar pemeriksaan sesuai standar dan regulasi!

Nama-Nama Jenis Alat Berat yang Jarang Diketahui, Ada yang Terbesar di Dunia Loh!

Jenis alat berat, sumber mroindonesia.com

Setiap pekerjaan yang berat dan tidak dapat dilakukan hanya menggunakan tenaga manusia. Menjadikan alat berat menjadi sangat membantu dari setiap pekerjaan manusia dalam suatu proyek yang dikerjakan. Hampir semua pekerjaan dalam skala besar menggunakan alat ini sebagai alat bantu dan disesuaikan dengan setiap jenis pekerjaan yang dilakukan.

Alat berat tidak hanya satu jenis saja namun, ada banyak jenisnya serta memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda. Semakin besar ukurannya maka, penggunaannya juga akan jauh lebih maksimal yaitu, dapat melakukan pekerjaan yang sangat berat. Sehingga penggunaan alat berat sangatlah meningkatkan produktivitas dari sebuah proyek yang dikerjakan.

Penasaran dengan apa saja alat berat yang sering digunakan? atau sudah sering melihatnya tapi, belum mengetahui namanya. Berikut ini bisa disimak berbagai penjelasan dan ulasan mengenai jenis-jenis alat berat. 

Pengertian Alat Berat

Alat berat adalah peralatan/kendaraan yang memiliki ukuran dan tenaga mesin yang besar. Digunakan hanya untuk pekerjaan-pekerjaan khusus yang membutuhkan alat untuk dapat melakukan pekerjaan tersebut. Jenis pekerjaan yang sering menggunakan ini seperti menganggali, mengangkut, memuat, penghampar, pemadat, dan lain-lain.

Ukuran dan tenaganya yang besar membuat alat berat bisa melakukan berbagai jenis pekerjaan dalam skala besar. Sehingga setiap pekerjaan yang dilakukan dapat lebih efisien, hemat tenaga (manusia), dan menghemat waktu. Untuk pekerjaan atau proyek pastinya akan sangat membutuhkan penggunaan alat berat dalam mendukung berbagai jenis pekerjaan yang dilakukan.

Banyak bidang pekerjaan yang operasionalnya selalu menggunakan alat berat untuk mendukung perencanaan dan target yang ingin dicapai dari pekerjaan tersebut. Bidang pekerjaannya seperti konstruksi, pertambangan, pengeboran minyak, dan lain sebagainya. Dimana jenis pekerjaan ini sangatlah mengandalkan penggunannya dalam menunjang berbagai jenis tugas pekerjaan yang dilakukan.

Untuk dapat menggunakan alat berat dari setiap perusahaan wajib memiliki Surat Izin Layak Operasi (SILO). Fungsi dari surat ini adalah sebagai legalitas izin yang diberikan kepada perusahaan untuk dapat mengoperasikan berbagai jenis alat berat yang ingin digunakan. 

Untuk peraturan, syarat, dan  penerbitan SILO telah ditentukan oleh Kementrian Tenaga Kerja Republik Indonesia (KEMNAKER). Jika Anda ingin lebih mudah dalam pengurusannya ada jasa SILO Disnaker yang bisa digunakan. Dengan begitu pengurusan surat izin akan lebih cepat dan mudah didapatkan.

Fungsi Alat Berat

Setiap alat berat memiliki fungsi yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan jenis pengoperasiannya. Jenis fungsi penggunaannya disesuaikan dengan ukuran dan tenaga yang dihasilkan. Untuk pengoperasian ini bisa melakukan berbagai jenis pekerjaan. 

Bentuk desain dari alat berat yang menentukan fungsi operasionalnya. Apakah digunakan untuk mengangkut, menganggali, mengebor, meratakan, memadatkan, dan lain sebagainya. Namun, pada umumnya fungsi utama dari alat ini adalah mengerjakan setiap jenis pekerjaan dalam skala besar dan berat yang tidak mungkin dapat dilakukan oleh tenaga manusia.

Jenis-Jenis Alat Berat yang Jarang Diketahui

Berikut ini beberapa jenis alat berat yang sering digunakan untuk membantu berbagai pekerjaan manusia dan jarang diketahui diantaranya:

1. Excavator

Excavator, sumber kirimalatberat.com
Excavator, sumber: kirimalatberat.com

Excavator adalah jenis alat berat yang berfungsi untuk menggali dan mengeruk tanah. Terdiri dari boom, stick, bucket, dan crab yang merupakan bagian komponen utama dari excavator. Ada lebih dari satu jenis excavator yang saat ini beroperasi dan memiliki ukuran dimensi yang berbeda beda. Jenis excavator terbesar adalah Hydraulic Shovel Excavator dengan total muatan bucket maksimal 61 ton dalam sekali pengerukan.

2. Grader

Grader, sumber arparts.id
Grader, sumber: arparts.id

Grader adalah jenis alat yang berfungsi  untuk meratakan permukaan tanah. Selain itu, juga bisa mengelupas tanah, menyebarkan material dan merawat jalan. Bagian komponen utama dari Grader terdiri dari Blade, Scarfier, Ripper, dan Moldboard. Memiliki rentang kapasitas blade adalah mulai dari 2,50 sampai 7,30 m serta rentang kapasitas mesin mulai dari 93–373 kW (125–500 hp).

3. Crane

Floating crane, sumber pilebuck.com
Floating crane, sumber: pilebuck.com

Crane adalah jenis alat berat yang memiliki fungsi utama untuk mengangkut dan dapat berotasi hingaa 360 derajat. Jangkauan mengangkut crane tergantung dari panjang lengannya. Semakin panjang lengannya maka, jangkauan mengangkutnya pun bisa hingga puluhan meter. Ada beberapa jenis crane diantaranya seperti.

  • Tower Crane 
  • Mobile Crane (Truck Crane)
  • Crawler Crane
  • Hydraulic Crane
  • Floating Crane

Berat yang dapat diangkat oleh crane bisa mencapai 9000 ton dalam sekali angkat. Jenis crane yang bisa mengangkatnya adalah Floating Crane yang biasanya digunakan untuk membantu dalam pembuatan konstruksi kapal.

4. Bored Pile

Alat bored pile, sumber pengadaan.web.id
Alat bored pile, sumber: pengadaan.web.id

Bore Pile adalah alat yang berfungsi untuk mengebor tanah (membuat lubang). Umumnya penggunaan Bored Pile untuk pengerjaan lubang untuk pembuatan pondasi bangunan. Komponen utamanya terdiri dari sasis atau rangka utama  dan bagian pengeboran yang berbentuk seperti crane. Standar dari penggalian lubang biasanya memiliki diameter 30 cm sampai 80 cm. Untuk kedalamannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan penggalian.

5. Diesel Hammer

Diesel hammer, sumber asiacon.co.id
Diesel hammer, sumber: asiacon.co.id

Diesel Hammer adalah alat berat yang memiliki fungsi untuk merancang dan memukul tiang pancang ke tanah. Sering digunakan pada pengerjaan konstruksi untuk pemasangan pondasi. Cara kerja dari alat ini menggunakan bantuan mesin uap untuk menggerakkan hammer (pemukul). Dengan frekuensi pukulan per menitnya bisa mencapai 40 hingga 50 pukulan. Bagian utamanya terdiri dari mesin uap, hammer, dan leader.

6. Scraper

Scraper, sumber arparts.id
Scraper, sumber: arparts.id

Scraper adalah alat yang memiliki fungsi untuk mengeruk, mengangkut, dan menabur hasil tanah pengerukan secara berlapis. Penggunaan alat ini biasanya pada jenis pekerjaan pertambangan dan konstruksi. Ada dua jenis Scraper yaitu, Towed Scraper dan Motor Scraper. Mampu melakukan pengangkutan dengan jarak 500 sampai dengan 2000 meter.

7. Roller

Roller, sumber hargaper.com
Roller, sumber: hargaper.com

Roller adalah alat yang memiliki fungsi untuk menghaluskan dan memadatkan permukaan tanah. Jenis pekerjaan yang sering menggunakan alat ini adalah pertambangan dan konstruksi. Mempunyai komponen utama yaitu, roller yang memiliki berat bisa mencapai 8 – 14 ton. Ada beberapa jenis Roller diantaranya seperti 

  • Tamping Roller
  • Modified Tamping Roller
  • Smooth-wheel Roller
  • Pneumatic-tired Roller
  • Vibrating Compactor

8. Bulldozer

Bulldozer, sumber igeneovirtual.com
Bulldozer, sumber: igeneovirtual.com

Bulldozer adalah alat berat yang berfungsi untuk memindahkan atau meratakan gundukan tanah. Memiliki komponen utama yaitu, blade dengan ukuran yang cukup besar yang terletak dibagian depan. Penggunaan Bulldozer banyak digunakan pada jenis pekerjaan pertambangan dan konstruksi. Jumlah muatan yang dapat didorong oleh Bulldozer tergantung dari jenis blade yang digunakan. Berikut ini beberapa jenis blade Bulldozer diantaranya:

  • Universal blade (U-blade)
  • Angling Blade (A-Blade)
  • Bulldozer
  • Universal Blade (U-Blade For Light Material)
  • Straight blade (S-blade)

9. Dump Truck

Dump truck, sumber rctiplus.com
Dump truck, sumber rctiplus.com

Dump Truck adalah alat yang memiliki fungsi untuk mengangkut atau memuat suatu material atau barang. Sama dengan truk pada umumnya yang membedakan adalah jumlah muatan yang dapat diangkut jauh lebih besar dan berat. Jumlah volume muatan yang dapat diangkut bisa mencapai lebih dari 20 meter kubik  dengan total berat rata-rata bisa mencapai 100 ton. Adapun jenis-jenis Dump Truck yang sering digunakan seperti.

  • Rear Dump
  • Side Dump
  • Bottom Dump
  • On Highway
  • Off Highway

10. Bucket Wheel Excavator

Bucket wheel excavator, sumber ilmutambang.com
Bucket wheel excavator, sumber: ilmutambang.com

Bucket Wheel Excavator merupakan alat berat yang berfungsi untuk mengeruk dan memindahkan hasil pengerukan. Menjadi salah satu kendaraan terbesar di dunia yang hingga sampai saat ini masih beroperasi. Jenis pekerjaan yang menggunakan alat ini adalah pertambangan. 

Memiliki ukuran dengan tinggi 95 meter, panjang 220 meter dan berat 45.500 ton. Ada dua komponen utamanya yaitu, bucket wheeler (alat pengeruk) dan crawler transporter (penopang/penggerak untuk berpindah).

Itulah penjelasan mengenai jenis alat berat yang jarang diketahui. Hadirnya berbagai jenis alat ini yang telah dijelaskan di atas tentu sangat membantu berbagai pekerjaan yang tidak mampu dilakukan oleh tenaga manusia. Sehingga sangat mendukung dalam meningkatkan produktivitas pekerjaan atau proyek yang dilakukan.

Dalam penggunaan peralatan berat tersebut, tentu keamanan dalam operasional adalah hal yang penting. Karena itu alat K3 sagat diperlukan sebagai sarana keselamatan. Pastikan alat K3 Anda bisa dipergunakan dengan semestinya dengan mengurus SILO alat K3!

Pentingnya Memahami GSB Bangunan Agar Teratur dan Aman

Penerapan GSB bangunan pada daerah perumahan, sumber: rumah.com

Dalam mendirikan sebuah bangunan ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan. Bukan berarti Anda memiliki lahan bisa membangun begitu saja tanpa memperhatikan norma atau aturan yang ada. Karena membangun sebuah bangunan Anda juga harus tahu apa saja aturan yang sudah ditetapkan. Salah satu aturan yang perlu untuk Anda pahami adalah GSB bangunan.

Terkadang dalam membangun rumah atau tipe bangunan lainnya harus ada beberapa meter luas lahan yang harus disisakan sebagai garis pembatas. Maksudnya adalah terdapat jarak batas lahan dengan lahan lainnya. Adanya aturan ini agar tata penempatan bangunan terlihat lebih rapi, teratur, dan aman.

Untuk itu ada baiknya jika Anda yang ingin membangun sebuah bangunan perlu memahami GSB bangunan. Walaupun peraturan ini hanya berkaitan dengan jarak antara lahan satu dengan lainnya. Namun, aturan ini telah terdaftar dan memiliki hukum bagi siapa saja yang melanggarnya. Penjelasan lebih lengkapnya bisa Anda simak berikut ini.

Apa Itu GSB Bangunan?

Kompleks perumahan, sumber: kreasiprimaland.com
Kompleks perumahan, sumber: kreasiprimaland.com

Garis Sempadan Bangunan (GSB) merupakan garis batas minimal yang membatasi bangunan dengan batas lahan lainnya. Artinya adalah bangunan yang didirikan akan selalu memiliki batas dengan lahan lainnya. Selain berbatasan dengan bangunan bisa juga berbatasan langsung dengan jalan, jaringan tegangan tinggi, rel kereta api, taman umum, tepi pantai, tepi sungai, dan lain sebagainya.

Bukan hanya sekedar peraturan biasa GSB bangunan juga sudah memiliki sanksi yang akan diberikan bagi siapa saja yang melanggarnya. Bentuk hukuman yang akan didapatkan bila terbukti melanggarnya adalah ancaman hukuman pidana, pembongkaran, dan penyegelan bangunan. Sehingga peraturan tersebut tidak bisa dianggap sepele.

Dalam pembangunan sebuah bangunan tentunya semuanya perlu untuk dipersiapkan. Bukan hanya dari segi teknis saja namun, dari persiapan jasa konstruksi yang meliputi perancang, perencana, direksi pengawas, pengkaji, dan pemborong. Semuanya harus tahu tentang berbagai mekanisme dalam membangun sebuah bangunan yang baik dan benar. Tentunya sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang ada dan sudah ditetapkan.

Fungsi GSB Bangunan

Garis Sempadan Bangunan memiliki fungsi sehingga bukan hanya sekedar peraturan biasa. Fungsinya tentu sangat bermanfaat dalam banyak hal seperti keamanan, kerapian, dan keteraturan. Karena dengan adanya garis jarak minimal antar bangunan dengan batasan lahan lainnya. Sehingga berbagai hal dapat dicegah seperti jika rumah Anda berdampingan dengan sungai atau pantai. Pastinya memerlukan jarak aman agar tidak terjadi resiko yang dapat menyebabkan kerusakan pada rumah dan hal lainnya.

Tidak sampai hanya disitu saja GSB bangunan juga bisa membuat tata letak bangunan terlihat lebih rapi dan aman. Salah satu contohnya adalah kompleks rumah yang terdiri dari beberapa bangunan dan terdapat pada satu area lahan yang sama. Sehingga garis batas diperlukan agar dapat mengatur jarak minimal yang aman antar rumah.

Dari fungsinya dapat dilihat bahwa garis atau jarak yang diatur dalam membangun sebuah bangunan memiliki banyak manfaat dan saling terkait satu sama lain. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa Anda harus bisa mengetahui tentang GSB bangunan.

Syarat yang Memenuhi GSB Bangunan

Ilustrasi GSB bangunan, sumber kontraktorsyariah.com
Ilustrasi GSB bangunan, sumber: kontraktorsyariah.com

Sesuai undang-undang garis sempadan bangunanan dan juga melalui, Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 441 Tahun 1998 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung. Ada beberapa persyaratan yang dapat dinyatakan memenuhi GSB bangunan dari samping dan belakang bangunan. Persyaratan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Bidang dinding terluar tidak boleh melampaui batas pekarangan. 
  • Struktur dan pondasi bangunan terluar harus berjarak sekurang-kurangnya 10 cm ke arah dalam dari batas bangunan. 
  • Untuk perbaikan atau renovasi bangunan yang semula menggunakan bangunan dinding batas bersama dengan bangunan di sebelahnya, disyaratkan untuk membuat dinding batas tersendiri di samping dinding batas terdahulu. 
  • Pada bangunan rumah tinggal rapat, tidak terdapat jarak bebas samping, sedangkan jarak bebas belakang ditentukan minimal setengah dari besarnya garis sempadan muka bangunan.

Selain dari memperhatikan besaran dari GSB dalam membangun sebuah bangunan juga harus diperhatikan estetika. Dalam hal ini berkaitan dengan konstruksi bangunan yaitu, peletakan komponen struktur yang berhubungan dengan standar tinggi bangunan. Sehingga tata letak dari bangunan dengan batas bangunan lainnya dapat terlihat rapi dan teratur.

Cara Menghitung GSB Bangunan

Dalam penerapannya ada cara menghitung GSB bangunan agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang sudah ada. Tentunya hal ini harus dilakukan dengan benar mengingat ada sanksi yang diberikan bila tidak memenuhi atau sesuai dengan peraturan.

GSB adalah garis imajiner yang menentukan jarak terluar bangunan terhadap pinggir yang berbatasan dengan bangunan atau lahan milik orang lain lain. Dimana, Anda tidak tidak boleh melebihi batas dari GSB yang sudah ditentukan. Sedangkan untuk besar dari GSB tergantung dari besar lahan atau bangunan di sekitar.

Misalnya, semakin besar ukuran dari jalan yang berbatasan dengan rumah atau sebuah bangunan. Maka, jarak GSB nya pun akan lebih besar bila dibandingkan dengan jalan yang mempunyai lebar yang lebih kecil. Sehingga Anda sudah dapat menggambarkan berapa jarak atau batas GSB yang harus disiapkan pada saat pembangunan nantinya. Tentu Anda juga harus sesuaikan dengan area sekeliling lahan yang berbatasan dengan area apa saja?seperti jalan raya, sungai, pantai, kebun, sawah, dan lain sebagainya.

Pada umum GSB bangunan memiliki rumus setengah dari luas batasan bangunan atau lahan. Contohnya apabila rumah Anda berbatasan dengan ruas jalan raya dengan lebar 10 meter maka, GSB-nya adalah 5 meter. Artinya jarak batas yang diizinkan adalah 5 meter dari pinggir jalan. Namun, jika Anda belum terlalu memahami bagaimana cara menghitung GSB yang benar sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan. Dari pihak dinas tata kota bisa membantu dengan memberikan advis planning penentuan GSB dalam pengurusan KRK (Keterangan Rencana Kota).

Contoh Penerapan GSB Bangunan

Penerapan GSB bangunan pada daerah perumahan, sumber: rumah.com
Penerapan GSB bangunan pada daerah perumahan, sumber: rumah.com

Setiap daerah memiliki batas GSB yang berbeda sehingga tidak bisa disamakan. Namun, pada umumnya ada rumus umum perhitungan GSB yang berlaku sesuai aturannya 1/2 + 1 dari pinggir jalan. Misalnya lebar dari badan jalan adalah 12 meter maka, 6 meter plus 1 sama dengan 7 meter dari pinggir jalan. Kalau kurang dari itu batas nilai tersebut surat Izin Mebangun Bangunan (IMB) tidak akan dikeluarkan dari dinas tata kota atau pihak terkait. 

Contoh penerapan GSB pada area perumahan dimana, panjang dari garis GSB biasanya telah ditetapkan 3-5 meter. Perhitungannya dilakukan dari jarak sisi terluar dari bangunan rumah. Namun, terkadang untuk perhitungan atau penetapan ukuran seperti ini masih sering kali membingungkan.

Dengan adanya peraturan dalam perhitungan GSB bangunan yang dikeluarkan oleh setiap pemerintahan daerah. Maka, akan lebih memudahkan Anda yang ingin membangun rumah atau tipe bangunan lainnya. Sehingga bisa terhindar dari pelanggaran terhadap peraturan yang telah berlaku mengenai Garis Sempadan Bangunan.

Dari penjelasan diatas tentunya Anda semakin paham dan mengerti mengenai GSB bangunan. Karena bukan merupakan peraturan biasa dimana, terdapat sanksi yang berlaku bagi para pelanggarnya. Jadi, akan sangat baik bila Anda memilih jasa konstruksi yang paham tentang tata cara dan peraturan dalam membangun sebuah bangunan.

Semoga dengan berbagai penjelasan yang sudah disampaikan dapat berguna bagi Anda. Jangan lupa untuk tetap selalu update informasi menarik dan bermanfaat lainnya hanya di laman PT. Eticon Rekayasa Teknik.

Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Konstruksi, Ini Penjelasan Lengkapnya!

Mengenal berita acara serah terima pekerjaan konstruksi, Sumber: jojonomic.com

Di dalam dunia konstruksi, tentu saja sudah akrab dengan istilah berita acara serah terima pekerjaan konstruksi. Berita acara tersebut digunakan sebagai bukti formalitas untuk mengesahkan adanya perpindahan tangan pada sebuah pekerjaan konstruksi. Berita acara serah terima ini tidak hanya digunakan pada kegiatan konstruksi saja, namun juga untuk yang lainnya.

Secara umum berita acara serah terima atau sering disingkat BAST merupakan sebuah dokumen yang menerangkan objek yang diserahkan atau diterima pihak lain dalam satu persetujuan. Berita acara serah terima ini digunakan untuk berbagai hal mulai dari penyerahan barang, jasa, jabatan pekerjaan, hingga pekerjaan konstruksi.

Berdasarkan Perpres 16 Tahun 2018 pasal 57, disebutkan bahwa setelah pekerjaan selesai 100% sesuai dengan ketentuan yang termuat dalam kontrak, penyedia mengajukan permintaan tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk serah terima barang atau jasa.

Begitu juga dengan kegiatan konstruksi, BAST ini sangat diperlukan pada saat proyek telah selesai dikerjakan. Misalnya saja dalam pembangunan sebuah hotel, rumah sakit, atau gedung lainnya. Setelah proses tanda tangan itu selesai, maka pihak penyedia barang atau jasa berhak untuk menerima pembayaran. 

Mengenal berita acara serah terima pekerjaan konstruksi, Sumber: jojonomic.com
Mengenal berita acara serah terima pekerjaan konstruksi, Sumber: jojonomic.com

Langkah-Langkah Pembuatan BAST

Kami akan memberikan sekilas info untuk Anda mengenai langkah-langkah dalam pembuatan BAST. Tentu saja dalam hal ini berita acara serah terima pekerjaan konstruksi ya. Informasi dibawah ini dapat membantu Anda dalam mempersiapkan berita acara serah terima. Dengan begitu pekerjaan Anda akan lebih mudah dan tepat, berikut langkah-langkahnya:

  • Siapkan berbagai berkas yang berhubungan dengan identitas. Misalnya saja seperti KTP, Kartu Keluarga, Kartu Pegawai, dan berbagai dokumen pendukung lainnya. 
  • Jangan lupa untuk membuat dan mempersiapkan berita acara serah terima sesuai dengan format yang ada. Mulai dari bagian pembukaan, bagian isi, hingga bagian penutupnya sudah tepat dan sesuai.
  • Tuliskan seluruh identitas pihak yang berhubungan secara detail sesuai dengan berkas yang telah disiapkan sebelumnya. Lakukan pengecekan secara teliti dan menyeluruh, supaya tidak terjadi kesalahan penulisan.
  • Lampirkan rincian objek berita acara serah terima yang akan diserahkan atau diterima. Tidak lupa untuk memastikan kembali bahwa kondisi objek baik-baik saja.
  • Tanda tangani dokumen sesuai dengan format yang telah dibuat.
  • Sertakan materai untuk memperkuat berita acara serah terima menjadi lebih akurat.
Langkah-langkah pembuatan berita acara, Sumber: thegorbalsla.com
Langkah-langkah pembuatan berita acara, Sumber: thegorbalsla.com

Format dari Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Konstruksi

Untuk membuat berita acara serah terima yang baik dan benar, Anda perlu mengikuti format yang telah ditentukan. Format dari berita acara serah terima berisikan bagian pembukaan, bagian isi, dan bagian penutup. Berikut penjelasan mengenai format dari berita acara serah terima yang perlu Anda perhatikan detailnya.

1. Bagian Pembukaan

Pada bagian pembukaan, Anda perlu mencantumkan beberapa informasi penting. Misalnya saja seperti kop perusahaan, informasi seputar tempat dan tanggal pembuatan berita acara serah terima, dan tidak ketinggalan mengenai nomor surat. 

Adanya kop perusahaan di bagian atas surat menjadikannya sebagai identitas penerbit surat. Bukan hanya itu saja, namun juga berfungsi sebagai penanda bahwa surat yang dibuat tersebut legal. Sehingga dapat meminimalisir terjadinya masalah di kemudian hari tentang kelegalan surat tersebut.

2. Bagian Isi

Pada bagian isi berita acara serah terima pekerjaan konstruksi tentu saja tidak boleh dibiarkan kosong. Pasalnya bagian ini merupakan jantung surat yang penting untuk menjelaskan mengenai proyek yang dilakukan. 

Karena berkaitan langsung dengan jalannya proyek, maka pada bagian ini perlu dicantumkan dengan detail mengenai transaksi serah terima tersebut. Di dalam bagian ini juga perlu dituliskan secara jelas mengenai identitas dari para pihak. Mulai dari nama, jabatan, hingga informasi lain yang berhubungan dengan pihak terkait.

3. Bagian Penutup

Apabila ada pembuka surat, maka tentu saja diperlukan bagian penutupnya. Pada bagian penutup BAST biasanya terdapat kalimat “Demikianlah Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Konstruksi ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya”.

Setelah itu disusul dengan tanda tangan kedua belah pihak. Dokumen tersebut ditandatangani pihak pertama dan pihak kedua yang dilengkapi dengan nama terang hingga materai.

Ilustrasi pekerjaan konstruksi, Sumber: dictio.id
Ilustrasi pekerjaan konstruksi, Sumber: dictio.id

Contoh Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Konstruksi

Dilansir dari laman hukumindo.com, di bawah ini terdapat contoh dari BSAT untuk pekerjaan konstruksi. Simak informasinya berikut ini.

Pada bagian kop terdapat format sebagai berikut:

BERITA ACARA 

SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN KONSTRUKSI

BAGIAN PROYEK…………………………..

PAKET……………………………

TAHUN ANGGARAN 20……/20…….

NOMOR KONTRAK ………………………..

Kemudian dilanjutkan bagian lainnya sampai dengan ke bagian penutupnya, yakni sebagai berikut:

Pada hari ini ………… tanggal ……….. bulan ………….. tahun dua ribu ………, kami yang bertanda-tangan di bawah ini:

1. Nama: ………

Alamat: ……….

Jabatan: Pemimpin Bagian Proyek ………..

Berdasarkan SK Menteri PU Nomor: ………….

Selanjutnya disebut sebagai “PIHAK PERTAMA”.

2. Nama: …………..

Alamat: …………..

Jabatan: Direktur PT…………….

Berdasarkan Akta Notaris Nomor: …………….. tanggal ………….

Selanjutnya disebut sebagai “PIHAK KEDUA”.

Berdasarkan:

  1. Kontrak Nomor: …………….. tanggal ……………. dan Addendum Nomor: …………. antara Pihak Pertama dengan Pihak Kedua tentang Kontrak Pemborongan Pekerjaan Proyek ……………. Paket…………..
  2. Berita Acara Serah Terima Sementara Pekerjaan (PHO).
  3. Pasal ……… Buku 2 Syarat-syarat Umum Kontrak tentang Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan.
  4. Surat Ketua Panitia Serah Terima Pekerjaan Proyek …………… Paket ………….. Tentang ……………… Berita Acara Hasil Pemeriksaan Pekerjaan Dalam Rangka Serah Terima Akhir Pekerjaan Nomor: ………………. Tanggal …………….

Menyatakan bahwa:

  1. Pihak Kedua untuk terakhir kali menyerahkan Hasil Pekerjaan Pemborongan …………….
  2. Pekerjaan dinyatakan selesai tanggal ………… bulan …………. tahun ……….
  3. Dengan adanya Serah Terima Akhir Pekerjaan ini, maka segala kewajiban Pihak Kedua kepada Pihak Pertama tentang Kontrak Nomor: ………………….. dinyatakan telah berakhir.
  4. Semua jaminan yang diberikan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama dapat diserahkan kembali.

Demikianlah Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Konstruksi ini dibuat dalam rangkap 8 (delapan) untuk dipergunakan seperlunya.

Disusul dengan tanda tangan kedua belah pihak yang dilengkapi dengan nama terang, jabatan, hingga materai.

Itulah tadi penjelasan seputar berita acara serah terima pekerjaan konstruksi yang dapat kami sampaikan. Untuk berbagai informasi lain seputar penerbitan SLF atau yang lainnya, Anda bisa langsung mengunjungi laman website PT Eticon Rekayasa Teknik.

Untuk kelengkapan administrasi sebuah konstruksi bangunan, tentu Anda memerlukan legalitas kelayakan bangunan gedung.