Kualitas udara menentukan baik tidaknya kehidupan yang ada di suatu wilayah. Semakin berkualitas tentu membuat makhluk hidup semakin sehat. Dan telah menjadi pemahaman bersama bahwa kesehatan adalah modal besar makhluk hidup untuk survive. Sehingga dengannya kebutuhan penunjang kehidupan lain pun dapat terpenuhi.
Saat ini isu buruknya udara semakin menjadi kenyataan. Bahkan berita buruk ini tidak hanya melanda satu wilayah, namun dunia internasional. Penurunan kualitas yang terjadi dari tahun ke tahun membuat PBB mencanangkan bahwa tanggal 7 September sebagai hari udara bersih internasional.
Penurunan kualitas yang merusak eksistensi udara diakibatkan oleh banyak faktor. Tetapi seberapapun banyak faktor penyebab, manusia adalah yang berperan aktif di dalamnya. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia seringkali melakukan pencemaran udara. Dari perluasan lahan pemukiman yang mengorbankan hutan, hingga industri yang tak dikelola dengan bijaksana.
Pengertian Kualitas Udara
Secara sederhana kualitas udara adalah baik atau buruknya kadar udara yang ada pada suatu wilayah. Semakin bermanfaat kadar udara bagi kesehatan dan kehidupan makhluk hidup, maka bisa dikatakan bahwa udara berkualitas baik. Namun jika merugikan untuk kesehatan dan kehidupan maka kualitasnya buruk.
Udara berkualitas baik adalah yang minim kadar polutan, karbon dioksida ataupun debu. Tiadanya komponen-komponen itu menjadikan udara bersih dan baik untuk pernapasan. Saat dihirup tidak akan mengganggu saluran pernafasan, nyaman serta menyegarkan.
Untuk mendapatkan yang demikian pastinya tidak dijumpai pada aktivitas padat manusia. Sehingga rata-rata kota besar yang memiliki banyak kesibukan, tidak memiliki udara bersih. Banyaknya transportasi, industri pabrik dan minimnya pohon merupakan faktor penyebab utama. Dan yang mengkhawatirkan Indonesia saat ini berada pada sepuluh besar negara dengan kualitas udara buruk.

Parameter Sehat dan Tidak Sehat Kualitas Udara
Tentu untuk menunjang kesehatan makhluk hidup, udara harus memiliki parameter tertentu sehingga bisa dikatakan berkualitas. Sehingga jika suatu wilayah tidak berada pada batas rentang parameter tersebut, perlu langkah khusus. Hal tersebut untuk menghindarkan dari hal yang tak diinginkan.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah mengeluarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) untuk dijadikan parameter. Dan dalam ketetapan tersebut berisi parameter dengan kategori berikut:
1. Baik
Udara dapat dikatakan baik dan berkualitas apabila memiliki rentang antara 0-50. Dalam rentang ini tidak memberikan efek buruk bagi makhluk hidup. Selain tidak mempengaruhi kesehatan manusia atau hewan, juga tidak berdampak pada keindahan maupun infrastruktur.
2. Sedang
Kualitas udara pada kategori ini ditandai dengan jumlah rentang mencapai angka 51-100. Meskipun dalam kategori ini tidak akan berdampak buruk pada kesehatan manusia dan hewan, tetapi sudah memiliki pengaruh lain. Dampaknya akan terlihat pada tumbuhan serta estetika.
3. Tidak Sehat
Dan jika pada udara rentang sudah menyentuh angka 101-199 maka harus berhati-hati. Dengan angka tersebut udara sudah tidak baik lagi untuk dihirup. Sehingga lambat laun akan berdampak pada manusia dan hewan sensitif. Selain itu tumbuhan serta nilai estetika akan mengalami kerusakan besar.
4. Sangat Tidak Sehat
Saat rentang sudah mencapai angka 200-299 maka bisa dikatakan udara sangat tidak sehat. Seandainya masih ada yang hidup dalam kategori ini maka kesehatan cepat terdampak. Selain itu juga sangat beresiko merugikan beberapa segmen populasi yang terus menghirupnya.
5. Berbahaya
Yang terakhir ini akan berbahaya bagi makhluk yang menghirupnya. Jika udara telah menyentuh rentang 300 lebih maka sebaiknya menggunakan alat khusus untuk bernafas. Karena jika dihirup langsung akan mengakibatkan bahaya yang serius.
Dengan parameter ini menjadikan kita selalu berhati-hati ketika tinggal dalam suatu wilayah. Jika anda berada pada wilayah yang saat pagi sudah tidak ada kabut. Kemudian langit saat siang hari sudah tak tampak biru, sebaiknya anda segera bertindak. Bisa segera mengukur kualitas udara yang berada disana.
Tetapi udara yang tidak berkualitas bisa jadi bukan hanya pengaruh pencemaran. Namun beberapa hal lain seperti lembabnya rumah yang dihuni atau kurangnya sirkulasi udara. Rumah sangat membutuhkan manfaat ventilasi udara untuk sirkulasi yang baik. Sirkulasi yang baik dan udara yang berkualitas memiliki pengaruh besar pada kesehatan.

Cara Mengukur Kualitas Udara
Hingga saat ini belum ditemukan metode pasti untuk mengetahui baik buruknya kualitas yang ada pada udara. Namun biasanya untuk mengukurnya beberapa aplikasi dan media ini bisa digunakan :
1. Breezometer
Alat ini memiliki tampilan yang sederhana sehingga mudah untuk digunakan. Meskipun tidak memberikan penjelasan dengan angka, namun alat ini cukup membantu. Untuk memberikan penjelasan terkait pengukuran udara alat ini memberikan kata excellent, good, moderate, low hingga poor.
Saat digunakan alat ini juga memberikan penjelasan tentang zat apa saja yang akan terhirup. Mulai dari ozon, karbondioksida hingga beberapa partikel lain akan disebutkan disana. Dengan demikian bisa dikatakan alat ini memberi penjelasan yang cukup detail.
2. IQAir AirVisual
Alat ini merupakan aplikasi yang bisa diunduh di play store. Hingga saat ini telah lebih dari lima juta orang telah mengunduhnya. Kinerjanya bisa memetakan polusi udara di suatu daerah dengan spesifik. Selain itu bisa digunakan untuk memantau polusi udara yang terjadi di kota besar seluruh dunia. Dan aplikasi ini mampu mengukur rentang udara dari 0-500.
3. Plume Labs, Air Quality Apps
Aplikasi ini mampu memberikan informasi terkait polusi udara pada sebuah wilayah dengan detail dan real time. Hal tersebut dikarenakan kapasitas 40 MB yang dimilikinya. Sehingga aplikasi ini efektif untuk menangani kerusakan udara yang terjadi. Dengan data darinya bisa dilakukan langkah jelas selanjutnya.
Langkah yang sebaiknya segera dilakukan untuk menjaga kualitas udara ada banyak hal. Mulai dari melakukan reboisasi, melakukan konsep daur ulang dalam hidup hingga mengurangi pemakaian transportasi pribadi. Penggunaan transportasi umum akan mengurangi banyak emisi dalam oksigen.
Selain itu juga melakukan penghematan dalam hidup. Contohnya adalah meminimalisir penggunaan AC maupun gas alam. Karena kandungan freon pada AC dan gas alam berpengaruh pada ozon. Jika panas semakin meningkat tentu lambat laun mempengaruhi udara di bumi.
Jaga Lingkungan Perbaiki Kualitas Udara
Untuk memulai melakukan perbaikan pada udara yang kualitasnya semakin menurun manusia yang berperan. Sebagai pemilik peran utama di dunia, manusia bisa melakukan perbaikan pada lingkungan kemudian menjaga kelestariannya.
Dalam kehidupan pribadi melakukan hidup sederhana dan mulai menjaga lingkungan bisa dilakukan. Mulai dari menanam pohon, tidak berlebihan menggunakan energi, tidak membuang sampah sembarangan dan lain-lain. Dan dalam ranah urusan publk bisa mulai hidup bijaksana salah satunya dengan mengurangi pencemaran lingkungan seperti pada dunia industri.

Dan jika anda masih belum mampu untuk melakukan pengelolaan yang baik, PT. Eticon Rekayasa Teknik siap melayani konsultasi. Dengan pengalaman yang dimiliki, berbagai masalah industri ramah lingkungan dapat diwujudkan. Dengan demikian industri tidak berdampak kerusakan besar pada lingkungan dan tetap berkarya untuk kemajuan bersama.



