Mengenal Interior Tradisional Modern yang Cocok untuk Bisnis Penginapan Kekinian

Menghadirkan sentuhan tradisional di interior modern, Sumber: kostudio.id

Desain interior tradisional dan modern adalah dua hal yang berbeda dan saling berlawanan. Mungkin banyak orang beranggapan bahwa keduanya tidak bisa dikolaborasikan secara apik. Namun, ternyata anggapan tersebut tidak tepat, karena keduanya akan sempurna dan saling melengkapi jika dipadukan dengan benar.

Menggabungkan unsur tradisional dengan sentuhan modern dalam sebuah desain adalah sesuatu yang unik. Konsep penggabungan kedua interior ini semakin digemari, khususnya oleh para pemilik tempat penginapan seperti villa dan resort. Karena tidak hanya menciptakan ruang yang nyaman, tetapi juga penuh cerita.

Apalagi jika penginapan yang dibangun berada di kawasan pedesaan, tentunya kesan tradisional ingin ditonjolkan sesuai dengan lingkungannya. Namun, tetap ingin menambahkan sentuhan modern agar penginapan tersebut tidak ketinggalan zaman. Sehingga, nuansa tradisional ada, kesan modernnya pun terpenuhi.

Mengenal Desain Interior Tradisional dan Modern

Desain tradisional modern yang menenangkan, Sumber: interiordesign.id
Desain tradisional modern yang menenangkan, Sumber: interiordesign.id

Bagi Anda yang masih memiliki nenek atau kakek di desa, pasti tidak asing dengan bangunan bergaya tradisional. Karena biasanya, rumah di pedesaan zaman dahulu mengaplikasikan interior satu ini. Interior tradisional adalah salah satu jenis desain interior dengan kesan sederhana, tenang, dan bersahaja. 

Selain itu, juga familiar dan mengacu pada tradisi masa lalu tanpa spesifikasi pada periode tertentu. Interiornya tidak tampak mewah dan ‘wow’ ketika pertama kali dilihat, tetapi mampu memberikan kesan damai di dalamnya. Umumnya, desain interior tradisional didominasi dengan unsur kayu serta rotan. 

Pastinya dengan ukiran dan teksturnya yang khas. Sehingga, kesan hangat dan kekeluargaan dapat dirasakan ketika kita berada di bangunan tradisional. Karena gaya tradisional pada bangunan memang dirancang untuk memberikan kenyamanan kepada siapa saja yang ada di dalamnya. 

Sementara itu, desain interior modern sedikit berbeda dengan tradisional. Desain interior modern menjadi salah satu jenis desain interior yang sangat familiar dan menjadi pilihan bagi banyak orang, khususnya bagi kaum milenial yang mengedepankan estetika tetapi tidak melupakan kenyamanan jangka panjang.

Interior modern sendiri mulai berkembang sejak tahun 1920-an dan sampai saat ini masih menjadi favorit bagi semua orang. Desain interior satu ini menekankan pada kesederhanaan, penggunaan garis-garis bersih dan geometris yang mempertegas tampilan ruang, serta kerapian. 

Jadi, tidak heran apabila desain interior modern banyak dijadikan pilihan bagi mereka yang menginginkan bangunan dengan kesan minimalis, bersih, rapi, tetapi tetap elegan. Berbagai material alami juga diaplikasikan pada desain interior satu ini guna memberikan kesan yang lebih hangat dan stylish.

Cara Menerapkan Desain Interior Tradisional Modern pada Penginapan

Perpaduan desain tradisional dan modern, Sumber: kompas.com
Perpaduan desain tradisional dan modern, Sumber: kompas.com

Karena terdapat perbedaan yang cukup signifikan pada kedua desain tersebut, tentunya pemilik penginapan harus benar-benar cerdas dalam mengkombinasikan keduanya. Di bawah ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika akan mengadopsi interior tradisional modern pada penginapan, di antaranya: 

1. Menentukan Gaya Desain yang Dominan

Sebelum akhirnya membuat penginapan dengan interior tradisional modern, pastikan bahwa Anda telah menentukan desain mana yang akan dibuat secara dominan dan menjadi fokus utama pada ruangan tersebut. Karena jika kedua interior yang berlawanan tersebut sama-sama mendominasi, hal tersebut akan membuat interior dalam ruangan tampak berlebihan. 

Sebaliknya, jika membiarkan salah satunya mendominasi justru akan menciptakan keseimbangan di antaranya keduanya. Tentukan apakah Anda ingin menonjolkan suasana tradisional yang hangat, bersahaja, dan kekeluarga dengan sentuhan modernitas. 

Atau justru ingin membuat penginapan dengan konsep modern yang rapi, bersih, dan nyaman dengan sentuhan tradisional. Dengan menentukan visi yang jelas, akan membantu mempermudah dalam pemilihan furniture dan aspek-aspek lainnya untuk keseluruhan ruangan.

2. Menggunakan Aturan 80-20

Selanjutnya, pastikan interior tradisional modern yang akan diaplikasikan pada penginapan Anda menggunakan aturan 80-20 yang bisa menjadi panduan dalam menciptakan ruangan yang seimbang. Maksudnya bagaimana? 

Maksudnya, 80 untuk merepresentasikan gaya dominan dan 20 untuk mengikuti gaya sekunder. Sebagai gambaran, apabila penginapan Anda mengedepankan gaya tradisional, Anda dapat menggunakan kayu atau rotan, warna-warna netral, dan furniture antik untuk mengisi 80% ruangan. 

Sementara 20% sisanya yang termasuk sekunder, dapat diisi dengan beberapa dekorasi modern atau bentuk geometris yang menonjolkan gaya modern. Dengan panduan ini, Anda bisa lebih mudah mengatur berbagai printilan yang dibutuhkan pada interior tersebut.

3. Memilih Palet Warna Netral

Menghadirkan sentuhan tradisional di interior modern, Sumber: kostudio.id
Menghadirkan sentuhan tradisional di interior modern, Sumber: kostudio.id

Untuk menciptakan interior tradisional modern yang seimbang, salah satu kunci yang tidak boleh diabaikan adalah permainan warna dan tekstur. Untuk masalah warna, interior tradisional dan modern memiliki unsur yang sama yaitu netral. 

Jadi, palet warna netral atau dasar seperti putih dan beige bisa dijadikan opsi untuk gabungan dekorasi tradisional modern ini. Warna netral akan memberikan kesan rapi, bersih, cerah, dan lega. 

Selain itu, juga memiliki lebih banyak kebebasan untuk dikombinasikan dengan warna lain, tekstur, dan bentuk berbeda yang mungkin hadir dari furniture, aksesoris, atau ornamen lain di dalam ruangan tersebut.

4. Memadukan Elemen Dekorasi yang Saling Melengkapi

Dalam mengaplikasikan interior tradisional modern pada penginapan, pastikan bahwa Anda memadukan elemen dekorasi yang saling melengkapi satu sama lain. Pastikan bahwa satu elemen dekorasi tidak akan ‘mengalahkan’ atau ‘menenggelamkan’ elemen dekorasi lainnya. 

Sebagai gambaran, jika interior penginapan dominan tradisional, carilah elemen dekorasi modern yang bisa digabungkan dengan dekorasi tradisional. Sebaliknya, jika interior penginapan dominan modern, maka carilah elemen dekorasi tradisional yang dapat digabungkan dengan dekorasi modern. 

Misalnya menggabungkan sofa modern yang nyaman dan empuk dengan kursi rotan atau kursi kayu beraksen tradisional. Atau bisa juga memadukan meja kopi tradisional dengan karpet bermotif geometris modern. Perpaduan semacam ini akan memberikan kesan seimbang secara keseluruhan.

5. Membuat Focal Point atau Point of Interest

Cara terakhir dalam menerapkan interior tradisional modern pada penginapan adalah dengan membuat point of interest pada suatu ruangan atau yang juga sering disebut sebagai focal point. Titik fokus pada suatu ruangan sangat penting ketika Anda menggabungkan dua interior yang berbeda. 

Guna menegaskan dan membuat elemen tertentu menjadi pusat perhatian utama. Point of interest ini bisa dibuat dengan berbagai cara, seperti permainan warna, tekstur, bentuk, pola, sampai tata letak, semua tergantung pada kebutuhan ruang. Dalam konteks ini, focal point bisa berupa ukiran tradisional pada pintu masuk penginapan. 

Atau bisa juga membuat galeri foto di satu area dinding penginapan yang diisi kolase-kolase foto penginapan, atau membuat permainan warna kontras pada satu sisi yang membuatnya eye-catching. Dengan adanya focal point ini, dapat mempertegas ruangan dan ketika tamu datang mata mereka akan langsung tertuju pada bagian tersebut.

Demikianlah informasi seputar interior tradisional modern dan cara tepat menerapkan kedua interior tersebut agar seimbang dan dinamis. Apakah tertarik untuk mengaplikasikannya untuk interior penginapan Anda? Apabila tertarik, pastikan semua aspek yang sudah dijelaskan di atas terpenuhi dengan baik. 

Jika Anda merasa kesulitan untuk mewujudkan penginapan tersebut secara mandiri. Anda bisa mengandalkan jasa desain dan perencanaan profesional. Karena bersama ahlinya, Anda dapat berkonsultasi akan dibuat seperti apa penginapan tradisional modern tersebut. Dan mereka akan membantu merealisasikannya!

Mengenal Gaya Arsitektur Rustic yang Dipenuhi dengan Nuansa Alam

Desain rustic dengan kesan hangat, Sumber: houzz.com

Dalam dunia arsitektur yang terus berkembang, gaya arsitektur rustic hadir seolah menjadi angin segar bagi mereka yang merindukan kehangatan dan kedekatan dengan alam. Desain rustic semakin diminati karena di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, dibutuhkan oase pribadi yang tenang, hangat, dan otentik.

Istilah rustic berasal dari Bahasa Latin ‘rusticus’ yang memiliki arti sebagai pedesaan. Sementara dalam Bahasa Indonesia, rustic dapat diartikan sebagai tua dan berkarat. Rustic sendiri adalah gaya arsitektur Amerika Serikat yang populer pada awal tahun 1800-an. 

Di mana pada masa tersebut, rustic digunakan pada bangunan pemerintahan di lingkungan pedesaan. Nah, konsep inilah yang kemudian dijadikan sebagai inspirasi untuk mengembangkan arsitektur rustic yang kental dengan kesederhanaan, keaslian, dan keindahan di dalam ketidaksempurnaan. 

Sehingga secara sederhana, rustic adalah desain interior yang dalam penerapannya memiliki tekstur kasar tanpa finishing. Sehingga, penataannya lebih menitikberatkan pada kesan alami. Di mana penggunaan material alami yang tidak sempurna justru menjadi daya tarik utama guna menciptakan bangunan dengan karakter yang kuat.

Karakteristik Gaya Arsitektur Rustic

Kesan alami dan pedesaan pada style rustic, Sumber: onekindesign.com
Kesan alami dan pedesaan pada style rustic, Sumber: onekindesign.com

Gaya arsitektur rustic memiliki berbagai karakteristik yang membuatnya berbeda dengan gaya arsitektur lainnya. Dari beragam karakteristik ini bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangkan dan pedoman bagi Anda untuk menciptakan hunian rustic impian. Beberapa karakteristik tersebut antara lain: 

1. Warna-Warna Natural, Earthy, dan Hangat

Gaya arsitektur rustic dapat dikenali dari penggunaan warna-warna yang natural, earthy, serta hangat, seperti beige, krem, abu-abu, coklat tua, dan warna lainnya. Di mana berbagai warna tersebut dapat menciptakan kesan yang nyaman dan hangat. Inspirasi warna pada desain rustic umumnya dapat ditemukan dari elemen alam yang digunakan. 

Seperti batu-bata, tanah, dan kayu. Namun tidak jarang, untuk menciptakan kesan yang lebih dinamis, aksen warna cerah seperti kuning mustard sampai jingga juga digunakan. Dan biasanya diaplikasikan pada detail-detail kecil pada hunian, seperti sarung bantal, karpet, dekorasi dinding, dan lain sebagainya.

2. Kental dengan Unsur dan Elemen Alami

Selain penggunaan warna natural dan earthy, gaya arsitektur rustic juga menonjolkan dan dekat dengan unsur alam yang belum diolah atau tanpa finishing. Seperti penggunaan unfinished wood yang kasar, besi tempa, logam, sampai batu alam. 

Penggunaan unsur atau elemen alami ini bisa Anda aplikasikan di bagian dinding (menambahkan batu alam secara terstruktur), area lantai (menggunakan material kayu sebagai pengganti keramik), atau untuk membuat furniture (meja, kursi, lemari dari kayu tanpa polesan). 

Dengan cara tersebut, bagian dalam rumah akan terlihat terhubung atau lebih dekat dengan alam bebas. Selain itu, bisa juga dengan menambahkan tanaman beberapa tanaman hijau di dalam rumah. Untuk mempercantik ruangan dan memberikan kesan lebih fresh.

3. Bermain dengan Tekstur

Rumah bergaya arsitektur rustic, Sumber: bramblefurniture.com
Rumah bergaya arsitektur rustic, Sumber: bramblefurniture.com

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, rustic adalah desain interior yang bermain dengan tekstur karena penggunaan berbagai jenis material bertekstur di dalamnya. Penambahan tekstur pada interior rustic biasanya diaplikasikan pada penggunaan kain bertekstur dari wol atau linen. 

Di mana, kain-kain tersebut digunakan pada selimut, pelapis kursi, sarung bantal sofa, atau karpet. Selain itu, Anda juga bisa bermain tekstur dengan menambahkan keranjang anyaman, lampu anyaman, dan sebagainya. Bermain tekstur meskipun hanya pada detail-detail kecil dapat membuat hunian rustic semakin hidup.

4. Dominan Memanfaatkan Furniture Bekas/ Antik

Dalam menciptakan gaya arsitektur rustic tidak selalu membutuhkan furniture baru dengan harga selangit. Anda bisa memanfaatkan berbagai furniture bekas atau antik yang dimiliki untuk diubah menjadi furniture baru yang bernilai seni dan berestetika tinggi. 

Tidak jarang, furniture pada hunian rustic juga banyak berasal dari kerajinan tangan (handmade) dari barang-barang bekas yang ada di sekitar kita. Apabila tidak ingin membuatnya sendiri, Anda bisa mendapatkan berbagai barang dan furniture antik di pasar loak atau toko antik. 

Karena keduanya adalah surga tersembunyi untuk mendapatkan berbagai item berkarakter yang dapat melengkapi dan menyempurnakan tampilan rustic. Penggunaan barang bekas tidak hanya lebih hemat budget dibandingkan membeli barang baru. Melainkan, juga dapat menambah daya tarik visual serta pesona rustic itu sendiri.

5. Penggunaan Tiang Penyangga Kayu

Unsur lain yang juga sering kali terlihat pada hunian dengan gaya rustic adalah tiang penyangga kayu. Kayu mentah tanpa polesan dan finishing dengan tekstur alami biasanya dimanfaatkan pada hunian bergaya rustic untuk menambahkan kesan rustic yang autentik. 

Meskipun penggunaannya tidak banyak, tetapi kehadiran elemen ini dapat memperkuat karakter ruangan dan menambahkan kesan hangat yang selama ini menjadi ciri khas utama dari desain rustic tersebut.

6. Dinding Dominan Full White

Karakteristik terakhir dari gaya arsitektur rustic adalah cat dinding yang dominan putih atau full white. Ini bisa menjadi pilihan tepat apabila Anda tidak ingin membuat dinding menggunakan panel kayu atau material alami seperti bangunan rustic pada umumnya. 

Pemilihan warna putih pada dinding dapat membuat ruangan menjadi terlihat lebih cerah, rapi, bersih, dan luas. Apalagi dikombinasikan dengan berbagai material alam lainnya yang ada di dalam rumah. Tentunya kombinasi ini akan menciptakan kesan pedesaan yang lebih kental meskipun tampilannya sederhana. 

Mengapa Gaya Arsitektur Rustic Populer?

Desain rustic dengan kesan hangat, Sumber: houzz.com
Desain rustic dengan kesan hangat, Sumber: houzz.com

Sampai saat ini, arsitektur rustic adalah salah satu jenis desain interior yang populer dan digemari di kalangan masyarakat, termasuk di Indonesia. Hal ini tentu bukan tanpa alasan pasti, karena setidaknya terdapat beberapa alasan yang menjadikan desain interior rustic masih digemari hingga sekarang, meliputi: 

  • Nostalgia Personal. Rustic terkenal dengan desainnya yang kuno atau antik. Inilah yang memberikan kesan nostalgic dan mampu membangkitkan memori di masa lalu. Apalagi penggunaan furniture atau barang-barang bekas lainnya juga memiliki cerita tersendiri secara personal. Sehingga, mampu membangkitkan nostalgia bagi siapa saja yang menerapkan konsep ini.
  • Menekankan Kebahagiaan yang Simple. Gaya arsitektur rustic cenderung memiliki pengaturan furniture, dekorasi, atau tata ruang yang tidak beraturan dan ini yang memberikan kebebasan bagi siapapun yang mengaplikasikannya. Dengan ini pula, membuka kesempatan untuk bereksperimen dan menciptakan kebahagiaan dari hal sederhana.
  • Memberikan Ruang untuk Ketidaksempurnaan. Rustic adalah salah satu arsitektur yang mengedepankan ketidaksempurnaan. Ini bisa dilihat dari barang-barang yang umumnya hasil dari kerajinan tangan yang diukir, dipahat dan meninggalkan ketidaksempurnaan yang menonjol. Ketidaksempurnaan inilah yang memberikan karakter dan membawa keunikan tersendiri dalam sebuah ruangan.
  • Desain yang Timeless. Mengapa arsitektur rustic? Karena desain ini timeless. Terlepas dari banyaknya desain interior yang muncul, rustic menjadi salah satu yang masih eksis dan tak lekang oleh waktu. Bahkan, gaya interior ini juga menjadi salah satu yang mudah beradaptasi dan dikombinasikan dengan interior lainnya.

Bagaimana? Setelah mengenal tentang gaya arsitektur rustic, apakah Anda tertarik untuk mengaplikasikannya pada hunian atau bangunan Anda lainnya? Mengaplikasikan desain rustic sebenarnya tidak terlalu sulit. Namun, akan menjadi sulit apabila kita tidak memiliki dasar dan kemampuan untuk mewujudkannya.

Oleh karena itu, agar hunian dengan desain rustic terwujud secara sempurna, serahkan semua prosesnya kepada jasa desain dan perencanaan profesional. Karena bersama ahlinya, Anda bisa mewujudkan hunian rustic impian yang penuh dengan estetika!

Mengenal Desain American Style, Arsitektur Elegan yang Tidak Lekang oleh Waktu

Penggunaan material alam pada bangunan American style, Sumber: st.hzcdn.com

Terlepas dari tren desain interior yang terus berubah, desain American style menjadi salah satu konsep interior yang timeless dan tidak lekang oleh waktu. Desain ini terkenal dengan kesan mewah yang dimiliki tetapi tidak berlebihan serta tata ruang yang begitu fungsional.

Dilansir dari detik.com pada Bramble Journal, American style adalah bentuk pembaruan atau upgrade dari gaya klasik Eropa. Lain halnya dengan konsep di Indonesia, rumah dengan gaya American adalah model sederhana dari gaya rumah klasik Eropa yang tidak menggunakan banyak ukiran dan detail.

American style juga menjadi salah satu jenis desain interior yang dianggap merepresentasikan kemewahan dan keeleganan suatu bangunan seperti halnya gaya klasik. Hanya saja, American style lebih fleksibel dan low maintenance. Atau dengan kata lain, gaya ini mudah diadaptasi dan dipadukan dengan gaya lainnya.

Meski begitu, tidak jarang desain American dianggap kuno. Namun dengan karakteristiknya yang timeless, American style banyak diaplikasikan pada hunian-hunian masa kini. Sehingga, menciptakan bangunan dengan kesan yang unik tetapi tetap berkelas.

Jadi, tidak heran apabila desain American style dianggap sebagai desain mewah yang timeless. Karena buktinya sebanyak apapun desain interior yang sekarang bermunculan, desain American tetap memiliki tempat tersendiri di kalangan masyarakat untuk diaplikasikan pada bangunan mereka.

Gaya American style yang timeless, Sumber: homelane.com
Gaya American style yang timeless, Sumber: homelane.com

Karakteristik Bangunan dengan Desain American Style

Setiap jenis desain interior pastinya memiliki beragam karakteristik atau ciri khas yang membuatnya berbeda dengan lainnya, termasuk juga American style ini. Karakteristik desainnya yang unik, membuat American style menjadi pilihan bagi banyak orang. 

Beberapa ciri khas di bawah ini bisa dijadikan sebagai pertimbangan bagi Anda yang ingin mengadopsi interior American style pada hunian atau bangunan lainnya, di antaranya sebagai berikut: 

1. Penggunaan Jendela Besar dan Banyak

Hampir semua tahu bahwa desain American style selalu identik dengan penggunaan jendela berukuran besar dan jumlahnya yang banyak. Hampir di setiap lantai bangunannya bahkan di bagian loteng memiliki jendela-jendela tersebut. 

Penggunaan jendela besar dan banyak dengan bingkai minimalis bukan hanya sekedar untuk memberikan kesan estetika saja. Melainkan juga akan membuat rumah bergaya American mendapatkan sinar matahari sebagai sumber pencahayaan secara maksimal dan sirkulasi udara yang lebih lancar. 

Umumnya, penempatan jendela besar pada bangunan bergaya American adalah dua jendela di sisi kanan dan kiri pintu utama, dua jendela di lantai pertama, serta lima sampai enam jendela terdapat pada setiap lantai dengan susunan yang simetris.

2. Dinding Dominan Berwarna Putih

Bangunan dengan desain American style umumnya identik menggunakan warna-warna netral pada bagian dindingnya yang biasanya dominan berwarna putih. Warna putih yang diaplikasikan pada bangunan, akan memberikan kesan minimalis, bersih, rapi, dah menenangkan. 

Sehingga, pas jika digunakan di negara-negara tropis seperti Indonesia. Di samping itu, pemilihan warna putih yang dominan juga dianggap sebagai reflektor alami dari cahaya matahari. Dengan begitu, hunian tersebut akan lebih terang dan cerah.

3. Penggunaan Material Alami

Karakteristik lain yang juga tidak lepas dari desain American style adalah penggunaan material alami, seperti kayu, batu alam, dan batu bata ekspose. Material alami ini tidak hanya diaplikasikan pada bagian interior tetapi juga pada bagian eksterior bangunan. 

Untuk pengaplikasiannya, biasanya batu bata ekspose digunakan pada bagian dinding atau fasad bangunan. Sementara material kayu biasanya diaplikasikan pada bagian lantai. Pengaplikasian berbagai material alami ini selain akan memberikan kesan yang lebih natural pada bangunan. 

Juga, akan memberikan kesan estetika tambahan tersendiri pada bangunan tersebut. Penggunaan material alami ini juga memiliki sifat yang mengacu pada ciri khas pedesaan, alami, dan country di Amerika.

Identik dengan penggunaan banyak jendela, Sumber: homeyou.com
Identik dengan penggunaan banyak jendela, Sumber: homeyou.com

4. Bergaya Cape Cod

Desain American style juga bergaya cape cod yang mengacu pada struktur bangunan dengan bentuk persegi panjang dan memiliki atap curam dengan plafon rendah. Meskipun cape cod telah ada pada abad 17-an, tetapi sampai saat ini masih digunakan pada rumah-rumah di Amerika. 

Dalam hal ini, cape cod di rumah-rumah Amerika termasuk adanya penambahan cerobong asap yang berada di tengah rumah serta loteng yang biasanya memiliki tinggi setengah dari lantai bangunan.

5. Flooring Ala American Style

American style memiliki ciri khas yang kuat pada area floor atau lantainya. Beberapa gaya flooring ala American style yang kerap digunakan biasanya simetris atau lurus dengan motif garis horizontal maupun vertikal. Material-material yang umum digunakan untuk lantai rumah American style adalah batu alam, marmer, dan kayu. 

Pemilihan motif pada area lantai ini digunakan untuk mendukung tampilan keseluruhan ruang dan memberikan kesan mewah. Namun, tidak jarang bagian lantai juga dilapisi menggunakan karpet dengan motif yang serupa motif lantai (horizontal maupun vertikal).

6. Menggunakan Atap Pelana

Karakteristik desain American style juga bisa dilihat dari bentuk atapnya yang menerapkan atap berbentuk pelana atau perisai yang telah dimodifikasi. Dimodifikasi dalam hal ini adalah atap yang terlihat bertumpuk karena ruang di atasnya akan dimanfaatkan sebagai gudang atau ruang fungsional lainnya. 

Sehingga, akan memberikan ruang tambahan dan menghemat tempat. Pun dengan desain pada bagian pilarnya yang cenderung sederhana. Pada desain American, pilar memiliki bentuk kota dengan sedikit aksen lengkung pada bagian atas yang mendekati plafon. 

Namun, itu juga tidak memberikan batasan bagi Anda yang ingin membuat desain pilar lebih komplek. Dengan desain kombinasi lengkung antara pilar satu dengan pilar lainnya.

7. Furniture Berukuran Besar dan Kokoh

Karakteristik terakhir pada bangunan dengan desain American style yaitu pemilihan furniture berukuran besar dan kokoh. Jika desain minimalis atau scandinavian cenderung mengurangi pemakaian furniture yang tidak bermanfaat dan mementingkan fungsionalitas, beda halnya dengan desain American. 

Karena konsep desain ini justru menggunakan furniture berukuran besar, kokoh, dan lebih besar dari ukuran standarnya. Pemilihan furniture berukuran besar bertujuan untuk menonjolkan kesan mewah. 

Furniture-furniture yang dipilih biasanya terbuat dari material kayu yang bisa dikombinasikan dengan interior ruangan yang didominasi dengan full white. Sementara untuk bagian pelapis furniture biasanya menggunakan bahan kain atau velvet.

Penggunaan material alam pada bangunan American style, Sumber: st.hzcdn.com
Penggunaan material alam pada bangunan American style, Sumber: st.hzcdn.com

Demikianlah informasi seputar desain American style yang sampai saat ini masih populer dan menjadi salah satu favorite masyarakat, termasuk di Indonesia. Di mana ketika semua elemen dipadukan dengan tepat dan tidak berlebihan, maka akan mendapatkan hunian yang tampak mewah dan elegan. 

Bagaimana, tertarik untuk mengaplikasikan American style untuk interior hunian atau bangunan Anda? Jika tertarik, maka pastikan semua elemen terencana dengan baik dan semua aspek yang disebutkan di atas terpenuhi. 

Nah, apabila Anda merasa kesulitan dalam mengaplikasiannya secara mandiri, menyerahkan kepada jasa desain dan perencanaan profesional adalah langkah cerdas yang bisa diambil. Dengan bantuan jasa desain dan perencanaan, Anda dapat mewujudkan bangunan bergaya American impian.

Apa Itu Desain Japandi dan Bagaimana Penerapannya? Cek Informasinya Disini!

Japandi dengan konsep open space, Sumber: 9creation.com.sg

Seiring berkembangnya zaman, tren di dunia desain interior pun terus berkembang. Sehingga, menghadirkan beragam style interior yang tidak sekedar menarik secara visual. Namun, juga mampu merepresentasikan gaya hidup modern yang efisien. Salah satu style yang kian populer di kalangan masyarakat adalah desain Japandi.

Japandi sendiri adalah salah satu style yang menggabungkan kesederhanaan khas Jepang dan kehangatan minimalis ala style Skandinavia. Namun, sebenarnya apa yang dimaksud dengan desain Japandi itu? Dan bagaimana akhirnya konsep ini banyak dijadikan sebagai inspirasi untuk interior hunian maupun bangunan lainnya?

Apa itu Japandi Style?

Sesuai dengan namanya, Japandi adalah style yang menggabungkan atau ‘mengawinkan’ dua desain interior yang berbeda yaitu Japanese dan Scandinavian. Japandi ini memadukan unsur hygge atau kenyamanan dari Skandinavia dengan filosofi Jepang yang kerap diaplikasikan juga pada interior wabi sabi.

Style Japandi sudah ada sejak tahun 1850-an, ketika Jepang melakukan perdagangan dengan bangsa Barat dan salah satunya di bagian Skandinavia. Pada masa itu, tidak hanya berdagang saja yang dilakukan tetapi juga melakukan sistem barter guna mendapatkan barang yang diinginkan.

Dari kegiatan barter tersebut, desainer Skandinavia takjub akan barang-barang dengan konsep Jepang yang kental. Kemudian, barang-barang tersebut dijadikan sebagai inspirasi oleh para desainer Skandinavia. Dari sinilah, akhirnya desain Japandi terus berkembang dan semakin diminati sampai saat ini.

Apalagi keduanya (Japanese dan Scandinavia) memiliki konsep yang sama-sama fokus pada kesederhanaan, keindahan, aspek alami, dan kenyamanan. Jadi, tidak heran apabila desain ini diminati oleh banyak orang, karena desainnya yang mampu memberikan kesan bersih, rapi, sederhana tetapi tetap tampak elegan.

Penerapan Desain Japandi pada Bangunan

Sederhananya gaya interior Japandi, Sumber: basq.livelarq.com
Sederhananya gaya interior Japandi, Sumber: basq.livelarq.com

Seperti jenis desain interior lainnya, Japandi pun memiliki karakteristik tersendiri yang membuatnya berbeda dari style interior lainnya. Dan untuk menerapkan desain satu ini pada suatu hunian, setidaknya Anda harus tahu beberapa faktor penting, termasuk mengetahui karakteristik dari desain tersebut.

Di bawah ini adalah beberapa elemen yang harus ada ketika Anda menerapkan atau mengaplikasikan Japandi sebagai interior pilihan Anda. Di antaranya sebagai berikut: 

1. Penggunaan Palet Warna Netral dan Warm

Penggunaan palet warna dengan nuansa netral dan warm yang mendominasi adalah ciri khas utama dari style Japandi. Seperti warna putih, abu-abu, coklat, warna beige, atau krem. 

Palet warna netral tidak hanya diaplikasikan pada area dinding saja. Namun sering kali penggunaannya juga ada di bagian lantai maupun furniture yang digunakan di hunian tersebut. Tidak jarang juga, warna-warna netral ini dikombinasikan dengan warna pastel lainnya untuk cat interior rumah. 

Warna-warna netral dan warm dipilih untuk menciptakan kesan ruangan yang lebih minimalis, tenang, bersih, dan rapi. Selain itu, penggunaan warna tersebut juga akan membuat rumah terlihat lebih cerah, luas, dan lega.

2. Mengedepankan Kesederhanaan dan Simple

Desain Japandi menekankan konsep ”less is more” yang berarti mengedepankan kesederhanaan, baik dari segi interior maupun penggunaan furniture di dalam hunian. Sederhana pada furniture di sini maksudnya style Japandi menggunakan berbagai furniture dengan bentuk ramping, desain simpel, dan fungsional. 

Jadi, secara sederhana ini lebih mengedepankan fungsionalitas dan kegunaan dari pada sekedar estetika. Sehingga, berbagai perabotan yang ada di dalam hunian tersebut memiliki tujuan pasti. Dan furniture yang tidak memiliki tujuan atau fungsi, akan disingkirkan atau dieliminasi.

3. Menonjolkan Unsur Alami

Gaya Japandi yang super nyaman, Sumber: murphyhomes.com.au
Gaya Japandi yang super nyaman, Sumber: murphyhomes.com.au

Desain Japandi juga tidak lepas dari ciri khasnya yang memanfaatkan unsur-unsur alami di beberapa sudut ruangan. Unsur alami ini bisa berupa kayu, batu alam, bambu, batu-bata, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, penambahan unsur alami juga dilakukan dengan menambahkan beberapa tanaman hijau di area hunian. 

Material alam yang diaplikasikan pada style Japandi dimanfaatkan untuk memberikan sentuhan natural atau alami yang hangat di dalam ruangan. Selain itu, unsur alami pada Japandi juga kental akan nilai filosofis berupa keseimbangan antara manusia dan lingkungan di alam. 

4. Open Living Space

Desain Japandi juga identik dengan konsep open living space, dengan kata lain penggunaan sekat pada ruangan di interior ini diminimalisir atau bahkan tidak menggunakannya sama sekali. Sehingga, ruangan satu dengan ruangan lainnya akan terkoneksi tanpa pembatas. 

Ruang tamu yang akan menyatu dengan ruang keluarga, dapur menyatu dengan ruang makan, dan lain sebagainya. Konsep terbuka pada style Japandi juga berkaitan dengan pencahayaan alami dari penggunaan jendela-jendela berukuran besar sebagai alternatif pengganti dinding. 

Open living space pada Japandi memang tidak memberikan privasi yang ekstra. Namun, konsep ini mampu menciptakan ruangan yang tampak lebih luas, terang, dan lega. Pun, dapat membuat sirkulasi di dalam ruangan menjadi lebih baik.

5. Memanfaatkan Pencahayaan Alami

Ciri khas dan karakteristik lain dari Japandi adalah pemanfaatan cahaya alami sebagai bagian penting dari style ini. Dibandingkan dengan menggunakan banyak pencahayaan buatan yang boros energi. Style Japandi lebih memilih untuk memaksimalkan pencahayaan alami dari bantuan sinar matahari. 

Pemanfaatan ini dilakukan dengan penggunaan jendela berukuran besar yang diaplikasikan sebagai pengganti bagian dinding. Sehingga, sinar matahari dapat masuk melalui jendela tersebut. Selain itu, meminimalkan penggunaan sekat pada setiap ruangan juga bertujuan untuk memaksimalkan pencahayaan alami agar tersebar ke seluruh ruangan.

6. Minim Dekorasi dan Aksesoris

Japandi dengan konsep open space, Sumber: 9creation.com.sg
Japandi dengan konsep open space, Sumber: 9creation.com.sg

Sesuai dengan konsepnya yang mengedepankan kesederhanaan. Hunian-hunian yang mengadopsi desain Japandi menghindari penggunaan dekorasi atau aksesoris yang terlalu berlebihan dan mencolok. 

Berbanding terbalik dengan gaya interior shabby chic yang terkesan ‘ramai’ dengan berbagai dekorasi maupun aksesoris mencoloknya. Style Japandi justru sebisa mungkin menggunakan dekorasi dan aksesoris yang memang dibutuhkan dan mampu mendukung konsep interiornya. 

Dekorasi dan aksesoris yang digunakan biasanya memiliki motif atau pola sederhana, rapi, beraturan, dan tidak mencolok. Dari penggunaan dekorasi dan aksesoris tersebut akan menciptakan ruang dengan kesan nyaman, bersih, dan rapi.

Nah, itu lah informasi seputar desain Japandi yang baru-baru ini atau belakangan ini cukup populer di kalangan masyarakat. Bagaimana, tertarik untuk mengaplikasikan style Japandi untuk hunian? Apabila Anda tertarik untuk mengadopsi desain rumah Japandi, pastikan semua aspek teraplikasikan dengan baik. 

Tidak perlu khawatir apabila Anda merasa kesulitan dalam mengaplikasikan interior Japandi secara mandiri. Dengan bantuan jasa desain dan perencanaan profesional, Anda dapat mewujudkan style Japandi dengan hasil sempurna dan sesuai keinginan. Jadi, libatkan profesional untuk mewujudkan hunian Japandi impian!

Efisiensi Energi pada Bangunan: Manfaat, Cara Meningkatkan, dan Dampaknya bagi Lingkungan!

Mendukung keberlanjutan dengan efisiensi energi, Sumber: linkedin.com

Seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan, efisiensi energi pada bangunan menjadi isu yang semakin diperhatikan dalam ranah konstruksi dan arsitektur. Bukan lagi sekedar tren, langkah ini diambil untuk mewujudkan bangunan ramah lingkungan, hemat energi, dan berkelanjutan.

Konsep efisiensi energi tidak hanya relevan bagi bangunan komersial, tetapi juga bagi hunian pribadi. Karena konsep ini berkontribusi secara signifikan dalam menurunkan emisi karbon dan menghadapi perubahan iklim. Namun, bagaimana sebenarnya implementasi efisiensi bangunan ini dilakukan, apa saja manfaatnya?

Namun sebelum itu, kita perlu tahu terlebih dahulu apa itu efisiensi energi. Efisiensi energi mengacu pada seberapa ‘work’ suatu sistem dalam memanfaatkan energi untuk mencapai tujuan tertentu. Atau secara sederhana, efisiensi energi ini upaya untuk mengurangi atau menekan konsumsi energi yang digunakan setiap harinya. 

Tujuan dari efisiensi energi adalah untuk mendapatkan keuntungan dan manfaat yang lebih besar, meskipun jumlah energi yang digunakan sama bahkan lebih sedikit. Hal ini bisa diaplikasikan melalui penggunaan metode yang lebih efektif maupun penggunaan teknologi yang lebih canggih.

Manfaat Menerapkan Efisiensi Energi pada Bangunan

Meningkatkan sistem HVAC pada bangunan, Sumber: daikin.eu
Meningkatkan sistem HVAC pada bangunan, Sumber: daikin.eu

Perlu diketahui, dengan mengadopsi efisiensi energi pada sebuah bangunan, Anda akan mendapatkan sejumlah manfaat yang menguntungkan dibandingkan tidak melakukannya sama sekali. Beberapa manfaat yang akan didapatkan dari penerapan efisiensi energi bangunan, di antaranya: 

1. Penghematan Biaya

Salah satu manfaat yang paling utama dan sering kali kurang disadari dari penerapan efisiensi energi adalah penghematan biaya. Dengan mengurangi dan menekan konsumsi energi, praktis tagihan listrik dan biaya operasional pada suatu bangunan juga akan berkurang. 

Jika hal ini dilakukan secara terus menerus dan konsisten, bukan tidak mungkin penghematan biaya akan bertambah secara signifikan. Jika ini terjadi, tentu akan menghasilkan peningkatan kinerja keuangan yang lebih signifikan. Sederhananya, biaya operasional berkurang, tetapi keuntungan semakin bertambah.

2. Keberlanjutan Lingkungan

Seperti yang diketahui, isu tentang lingkungan sampai saat ini memang masih menjadi perbincangan yang tidak ada habisnya. Dan itulah mengapa, menerapkan efisiensi energi menjadi langkah yang harus diambil. 

Karena penerapan efisiensi energi berpengaruh dan memainkan peranan krusial terhadap keberlanjutan lingkungan. Dengan menekan konsumsi energi dan sumber daya alam lainnya, bangunan dapat turut berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan. 

Keseimbangan ekosistem terjaga, sementara dampak negatif penggunaan energi terhadap lingkungan secara keseluruhan juga dapat diminimalkan. Sehingga, ini akan sejalan dengan upaya global dalam mewujudkan masa depan yang lebih hijau dengan memerangi perubahan iklim.

3. Meningkatnya Kinerja Bangunan

Secara tidak langsung, efisiensi energi juga bermanfaat dalam meningkatkan kinerja pada bangunan secara keseluruhan. Mengurangi konsumsi energi secara konsisten, dapat menciptakan lingkungan kerja atau hunian yang lebih nyaman. 

Jika sudah begitu, ini akan meningkatkan produktivitas penghuninya. Di samping itu, efisiensi energi juga akan meningkatkan keandalan sistem bangunan serta mengurangi kebutuhan pemeliharaan.

Cara Meningkatkan Efisiensi Energi pada Bangunan

Memaksimalkan bantuan sinar matahari, Sumber: bakrie.ac.id
Memaksimalkan bantuan sinar matahari, Sumber: bakrie.ac.id

Nah, begitu banyak dan besarnya manfaat dari menerapkan efisiensi energi pada bangunan, seharusnya membuat kita semakin sadar untuk terus berkomitmen dalam menerapkan dan meningkatkannya. Beberapa cara di bawah ini bisa diaplikasikan untuk meningkatkan efisiensi energi, meliputi: 

1. Meningkatkan Sistem Pencahayaan

Cahaya adalah salah satu aspek penting dalam setiap bangunan, apapun jenis bangunannya. Penggunaan cahaya secara terus menerus tentunya dapat menyebabkan pemborosan. Itulah mengapa, sistem pencahayaan bangunan harus ditingkatkan, bagaimana caranya? 

Salah satunya dengan memasang sistem pencahayaan LED. Dengan memasang sistem pencahayaan LED, energi tidak akan terbuang secara cuma-cuma, bahkan tidak mengandung bahan berbahaya. Setidaknya, terdapat beberapa keuntungan jika Anda meningkatkan dan mengintegrasikan sistem pencahayaan yang cerdas. 

Seperti sistem pencahayaan LED membutuhkan energi 75% lebih sedikit dari pencahayaan pijar, meningkatkan keselamatan penghuninya, meningkatkan kenyamanan dan produktivitas, serta penggunaan LED yang cenderung lebih lama karena bisa tertahan 20-50 kali lebih lama dari sistem pencahayaan buatan lainnya.

2. Meningkatkan Sistem Pemanas dan Pendingin

Sistem HVAC adalah konsumen energi utama di bangunan-bangunan komersial. Di mana sistem ini akan menghabiskan setengah dari semua energi yang dikonsumsinya. Sehingga, akan terjadi pemborosan yang signifikan pada sistem pemanas dan pendingin ruangan ketika penghuni menggunakannya. 

Dengan begitu, harus dilakukan peningkatan dan optimasi kinerja sistem pemanasan dan pendingin, sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi energi pada bangunan. Melakukan perawatan secara rutin, membersihkan dan mengganti filter udara adalah hal umum yang bisa dilakukan dalam hal ini. 

Selain itu, memeriksa kebocoran saluran dan mengkalibrasi thermostat juga bisa dilakukan untuk meningkatkan efisiensi energi sekaligus menekan pemborosan energi. Hal ini secara tidak langsung juga akan berpengaruh terhadap biaya operasional bangunan yang akan jauh lebih hemat.

3. Pemasangan Isolasi yang Ditingkatkan

Cara meningkatkan efisiensi energi pada bangunan selanjutnya adalah dengan memasang/ meningkatkan isolasi. Isolasi yang tepat sangatlah penting dalam membantu mengurangi pemborosan energi dan mengoptimalkan penggunaan energi pada sebuah bangunan. 

Dalam upaya ini, Anda bisa menambahkan isolasi pada bagian dinding, bagian atap, bahkan jendela. Pemasangan isolasi pada bagian-bagian tersebut dapat membantu meminimalkan perpindahan panas, mempertahankan suhu yang diinginkan, serta mengurangi ketergantungan pada sistem HVAC. 

Pemasangan isolasi yang baik akan bermanfaat dalam menekan konsumsi energi, meningkatkan kenyamanan penghuninya, serta berpengaruh terhadap berkurangnya biaya operasional bangunan.

4. Manajemen dan Pemantauan Energi

Mendukung keberlanjutan dengan efisiensi energi, Sumber: linkedin.com
Mendukung keberlanjutan dengan efisiensi energi, Sumber: linkedin.com

Dalam skala bangunan yang lebih besar, menerapkan sistem manajemen dan pemantauan energi sangat membantu dalam melacak penggunaan energi pada sebuah bangunan secara lebih real time

Dengan mengetahui informasi seputar pola konsumsi energi, pemilik bangunan dapat mengidentifikasi area-area mana saja yang perlu dilakukan peningkatan efisiensi serta menerapkan langkah-langkah penghematan energi. 

Sistem manajemen dan pemantauan energi ini juga akan memberikan warning dan pemberitahuan yang dapat membantu Anda dalam mengatasi permasalahan terkait energi secara aktif.

5. Memanfaatkan Pencahayaan Alami, Sinar Matahari

Langkah terakhir dalam upaya meningkatkan efisiensi energi pada bangunan adalah dengan memanfaatkan pencahayaan alami, dalam hal ini yaitu memanfaatkan sinar matahari. Cara ini mungkin bisa menjadi yang paling sederhana, tetapi dapat memberikan manfaat yang tidak kalah besar. 

Memanfaatkan pencahayaan alami bisa dilakukan dengan penggunaan kaca besar sebagai pengganti dinding pada sebuah bangunan. Dengan ini, cahaya matahari dapat masuk ke dalam bangunan melalui kaca tersebut. Bisa juga dengan menggunakan panel surya yang menggunakan sinar matahari terbarukan. 

Jadi, setidaknya dapat membantu transisi dari energi listrik dari batu bara tidak terbarukan ke panas matahari yang terbarukan. Dengan begitu, penggunaan energi dalam bangunan dapat ditekan dan dikurangi.

Demikianlah informasi seputar efisiensi energi pada bangunan, lengkap dengan cara meningkatkannya. Dengan begitu, mari bersama-sama bersinergi untuk selalu meningkatkan efisiensi energi. Karena manfaat yang didapatkan begitu banyak, tidak hanya bagi manusia, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan.

Bronjong Adalah Struktur Konstruksi yang Penting, Begini Penjelasannya!

Gabion bermanfaat untuk mengendalikan aliran air, Sumber: tender-indonesia.com

Pernahkah Anda melihat susunan batu yang ditahan oleh anyaman kawat baja di tepi sungai atau di lereng-lereng tebing? Nah, struktur tersebut dikenal dengan nama bronjong. Dalam dunia konstruksi, bronjong adalah salah satu istilah yang cukup populer, tetapi tidak banyak yang tahu soal itu. Sebenarnya apa itu bronjong?

Mengenal Bronjong dalam Konstruksi

Bronjong atau yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan mana gabion berasal dari kata Italia Kuno ‘gabbione’ yang memiliki arti sebagai ‘sangkar besar’. Sejarah mencatat bahwa bronjong telah digunakan oleh bangsa Mesir Kuno sejak lebih dari 7.000 tahun lalu. 

Di mana dulunya, gabion ini digunakan oleh bangsa tersebut untuk memberikan perlindungan pada tepian Sungai Nil. Kemudian, pada abad pertengahan, bronjong dimanfaatkan sebagai benteng militer untuk melindungi tentara/ pasukan dari serangan musuh. 

Lalu di masa modern, bronjong digunakan dalam dunia konstruksi untuk membantu sebagai penahan dan penguat tanah di sekitar lereng, sungai, dan jalanan. Nah, bronjong sendiri adalah sebuah anyaman dari kawat baja berbentuk persegi yang dilapisi dengan seng atau galvanis. 

Anyaman kawat baja ini biasanya dibuat dengan teknik lilitan ganda yang membentuk lubang-lubang berbentuk segi enam. Kemudian, di dalamnya diisi dengan batu-batuan berukuran sedang sampai besar. Bronjong adalah solusi sederhana tetapi cukup efektif yang sering diaplikasikan dalam dunia konstruksi. 

Bentuknya yang khas dan multifungsi, tidak hanya menjadikan bronjong sebagai solusi untuk memperkuat struktur tanah. Melainkan juga menjadi bagian penting dalam menciptakan landskap yang lebih aman dan tertata. Itulah mengapa, keberadaan bronjong khususnya di kawasan lereng sangat dibutuhkan.

Bronjong atau gabion dalam dunia konstruksi, Sumber: medium.com
Bronjong atau gabion dalam dunia konstruksi, Sumber: medium.com

Fungsi dan Kegunaan Bronjong

Bronjong atau gabion yang dari segi visual memiliki karakteristik unik, tidak hanya menonjolkan kesan estetika semata. Dalam dunia konstruksi, keberadaan bronjong juga memiliki peranan penting yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Beberapa fungsi dan kegunaan bronjong adalah sebagai berikut: 

1. Mengendalikan Erosi pada Tanah Lereng

Erosi tanah sering kali menjadi tantangan besar di wilayah dengan aliran deras, seperti sekitar sungai dan pantai. Dalam konteks ini, bronjong adalah salah satu solusi efektif dalam menjaga tanah agar tidak terkikis oleh arus sungai dan membantu menjaga kestabilan area di sekitarnya. 

Keberadaan bronjong sendiri juga sangat penting, apalagi untuk menjaga kestabilan struktur yang ada di sekitar area tersebut.

2. Melindungi dan Memperkuat Struktur Tanah dari Longsor 

Bronjong adalah salah satu solusi yang cukup efektif untuk membantu mencegah longsor di area rawan bencana, terutama pada lahan miring. Sifat bronjong yang permeabel (dapat meloloskan air), membuat air dapat melewati bebatuan yang ada di dalam bronjong, sementara pergerakan tanah dapat ditahan. 

Itulah mengapa, struktur ini sering digunakan untuk membantu menjaga kestabilan tanah dan memberikan perlindungan terhadap rumah di lahan miring atau yang berdiri di atasnya. Karena dengan bronjong, resiko pergeseran tanah baik vertikal maupun horizontal yang merusak bangunan dapat diminimalisir secara signifikan.

3. Mengendalikan Aliran Air

Bronjong atau gabion adalah solusi sederhana yang juga dapat mengendalikan arus aliran air di berbagai lingkungan, seperti sungai sampai saluran drainase. Memiliki struktur anyaman batuan yang kokoh, bronjong mampu memperlambat dan mengarahkan aliran air. 

Sehingga, dapat membantu mengurangi risiko banjir yang berpotensi merusak lingkungan di sekitarnya. Batuan-batuan alami yang ada di dalam bronjong berguna sebagai penghalang dan pengarah aliran air menuju saluran yang lebih aman.

Gabion sebagai media penahan longsor, Sumber: kerkuse.id
Gabion sebagai media penahan longsor, Sumber: kerkuse.id

Kelebihan dan Kekurangan dari Bronjong

Bronjong yang memainkan peranan penting dalam dunia konstruksi, hadir lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Untuk kelebihan dari bronjong sendiri adalah sebagai berikut. 

  • Jika dibandingkan dengan metode konstruksi lainnya, biaya material dan pemasangan bronjong relatif lebih terjangkau. Jadi, ketika diaplikasikan untuk banyak proyek, tidak akan membengkak
  • Pemasangan bronjong juga relatif lebih mudah dan cepat, karena tidak membutuhkan berbagai jenis alat berat dan teknik rumit
  • Bronjong juga lebih ramah lingkungan, karena dibuat dari material alam seperti batu-batuan yang membuatnya dapat menyatu dengan ekosistem alami di sekitarnya tanpa harus merusak lingkungan
  • Bronjong adalah konstruksi yang fleksibel, karena bisa dibuat dengan ukuran yang dapat disesuaikan kebutuhan lapangan. Pun, struktur bronjong fleksibel dapat mengikuti perubahan kontur tanah atau tekanan air. Bronjong juga dapat diaplikasikan pada tempat kering maupun basah
  • Bronjong memiliki sifat permeabel atau air dapat tembus yang dapat mengurangi tekanan tanah aktif yang mengalir di sela-sela bebatuan.

Di balik kelebihannya, bronjong juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Kualitas batuan yang digunakan sebagai pengisi bronjong sangat mempengaruhi daya tahan bronjong itu sendiri. Jika menggunakan batuan yang tidak berkualitas atau kualitasnya buruk, maka besar potensi bronjong mengalami kerusakan lebih cepat
  • Area-area dengan tekanan tinggi seperti daerah dengan aliran air deras membutuhkan pemeliharaan rutin guna memastikan bahwa bronjong tetap dalam kondisi stabil dan berfungsi secara optimal
  • Meskipun bronjong bisa ditempatkan di area basah dan kering, tetapi pada tanah yang sangat lunak atau berlumpur, bronjong membutuhkan material tambahan sebagai pendukung struktur.
  • Bronjong yang terbuat dari kawat berlapis umumnya kurang memiliki ketahanan kuat terhadap kondisi air dengan kadar garam tinggi maupun kadar asam yang tinggi
  • Dengan ukurannya yang besar, gabion atau bronjong ini membutuhkan lahan yang cukup luas untuk memasangnya.
Gabion bermanfaat untuk mengendalikan aliran air, Sumber: tender-indonesia.com
Gabion bermanfaat untuk mengendalikan aliran air, Sumber: tender-indonesia.com

Demikianlah informasi seputar bronjong atau gabion yang merupakan salah satu solusi efektif untuk dunia konstruksi, terutama yang berkaitan dengan pengendalian struktur tanah. Dengan fungsi dan kegunaannya, bronjong adalah pilihan tepat untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan stabil. Semoga bermanfaat!

Sanitary Landfill, Solusi Efektif dalam Mengurangi Penumpukan Sampah!

Sanitary landfill untuk kurangi dampak negatif sampah, Sumber: lestari.kompas.com

Sampah rasanya menjadi salah satu permasalah yang tidak pernah ada ujungnya. Berbagai cara pengolahan dan pengelolaan terus dilakukan guna mengurangi bahkan menghilangkan sampah yang memiliki dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat. Salah satunya dengan metode pengolahan sampah sanitary landfill.

Setiap aktivitas yang dilakukan dan setiap sektor kehidupan pasti menghasilkan sampah. Baik itu aktivitas rumah tangga, aktivitas industri, bahkan tempat layanan kesehatan pun menghasilkan sampah. Semakin banyak sampah yang dihasilkan, harus semakin cerdas pula kita dalam mencari cara efektif untuk mengolahnya. 

Karena bagaimanapun, setiap jenis sampah tentu proses pengolahan dan pengelolaannya sudah jelas berbeda. Limbah medis dari rumah sakit tidak bisa disamakan proses pengelolaannya dengan sampah domestik dari kegiatan rumah tangga. Pun, dengan jenis-jenis sampah lainnya.

Mengenal Metode Sanitary Landfill

Nah, salah satu metode pengolahan sampah yang cukup efektif adalah sanitary landfill, apa itu? Sanitary landfill adalah upaya pengolahan sampah dengan cara menutup atau menimbun sampah pada cekungan berukuran besar. Sebelum sampah ditimbun, cekungan akan dipasang lapisan kedap, geomembrane. 

Geomembrane akan dipasang di bagian permukaan dasar serta dinding cekungan. Dipasangnya material geomembrane ini bertujuan agar air sampah atau air lindi tidak merembes langsung ke dalam tanah. Di samping itu, di bagian permukaan dasar juga harus dilengkapi dengan sistem perpipaan air lindi dan gas metana.

Tujuannya, agar gas metana tidak menumpuk dalam timbunan sampah dan menyebabkan ledakan. Setelah sampah ditimbun dan dipadatkan, kemudian ditutup dengan material geomembrane tadi. Penimbunan atau penutupan sampah dengan geomembrane bertujuan agar sampah-sampah di dalamnya cepat membusuk. 

Dengan begitu, tumpukan sampah dapat ditimbun dengan tanah untuk proses revitalisasi dan penghijauan kembali, serta untuk mengurangi bau tidak sedap dan adanya lalat di lokasi pembuangan.

Syarat Elemen pada Sanitary Landfill

Penampakan tempat pembuangan akhir sampah, Sumber: suaraindonesia.com
Penampakan tempat pembuangan akhir sampah, Sumber: suaraindonesia.com

Semua masyarakat tentunya menginginkan pengolahan sampah dengan metode landfill ini memberikan manfaat secara optimal tanpa memberikan dampak buruk apapun. Jadi, agar manfaat tersebut dirasakan dengan sebaik-baiknya, terdapat banyak persiapan yang diperlukan sebelum landfill diterapkan. 

Dalam hal ini, pemilihan lokasi atau tempat yang tepat harus dilakukan sebaik mungkin. Dan, ketika akan memilih lokasi atau tempat untuk dijadikan sebagai landfill, area tersebut harus memenuhi beberapa persyaratan elemen di bawah ini, agar landfill berfungsi sebagaimana mestinya.

  • Lining System. Ini adalah bagian paling bawah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang bersentuhan langsung dengan tanah. Campuran tanah dan bentonite dimanfaatkan untuk membuat lining system karena dapat membantu proses pembusukan sampah. Sehingga, sampah atau air sampah tidak merembes ke dalam tanah dan mencemari air tanah.
  • Leachate Collection System. Sistem pada landfill ini diciptakan sebagai wadah atau tempat untuk pengumpulan lindi atau cairan hasil pembusukan sampah yang tidak terkontaminasi dengan bahan kimia dan bakteri. Tujuan diciptakannya leachate collection system agar air lindi tidak menggenang dan merembes ke dalam tanah.
  • Cover atau Cap System. Sistem ini diciptakan untuk meminimalisir masuknya air hujan ke dalam tumpukan sampah. Selain itu, cover atau cap system juga dapat membantu mengurangi jumlah air lindi yang menggenang.
  • Sistem Ventilasi. Sanitary landfill harus dilengkapi dengan sistem ventilasi agar mendapatkan sirkulasi udara yang baik. Dengan sistem ventilasi yang baik, pembusukan sampah yang menghasilkan gas metana dan konsentrasi gas tidak akan menimbulkan ledakan. Itulah mengapa, ventilasi yang baik sangat perlu diaplikasikan pada landfill.
  • Sistem Monitor. Sesuai dengan namanya, sistem monitor digunakan untuk mengawasi, memantau, dan memberikan peringatan dini apabila di TPA mengalami masalah. Seperti kebocoran yang bisa berpotensi memberikan dampak bahaya bagi lingkungan dan masyarakat.

Keuntungan dan Kerugian Sanitary Landfill

Sanitary landfill untuk kurangi dampak negatif sampah, Sumber: lestari.kompas.com
Sanitary landfill untuk kurangi dampak negatif sampah, Sumber: lestari.kompas.com

Seperti halnya metode pengolahan sampah lain, pengolahan sampah dengan metode landfill ini hadir lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Sehingga, bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan apabila ingin mengadopsinya untuk upaya pengolahan sampah, kelebihan dan kekurangannya sebagai berikut: 

Kelebihan Sanitary Landfill

  • Tanah lempung yang digunakan sebagai pelapis, membuat air sampah dan air lindi tidak akan terserap langsung ke dalam tanah. Dengan begitu, pencemaran tanah akibat limbah dapat diminimalisir dan akan mengurangi dampak bahaya bagi lingkungan sekitarnya.
  • Sampah organik yang terbungkus dan terkubur memicu gas metana yang sangat berbahaya karena bisa menimbulkan ledakan. Seperti pada kasus di TPA Leuwigajah di tahun 2005 yang menewaskan kurang lebih 143 jiwa. Namun, dengan metode pengolahan landfill ini, bahaya gas metana yang dihasilkan dari sampah dapat diminimalisir. 
  • Selain menghindari ledakan, pipa gas metana yang diaplikasikan pada metode sanitary landfill juga dapat menghasilkan gas untuk bahan bakar penggerak turbin. Atau dengan kata lain, gas metana yang dihasilkan dari sampah dapat diubah menjadi energi.
  • Untuk menciptakan landfill, biaya yang dibutuhkan juga tidak terlalu tinggi. Karena pengelola hanya perlu menyediakan lahan luas dan jauh dari pemukiman warga.
  • Meskipun landfill mampu menampung semua jenis sampah, tetapi dalam prosesnya dilakukan pemilahan terlebih dahulu. Jadi, sampah yang dipilah dapat dikelola dengan baik dan disulap menjadi produk baru bernilai ekonomis.

Kekurangan Sanitary Landfill

  • Karena untuk membuat landfill membutuhkan lahan yang luas, metode pengolahan sampah satu ini kurang bisa diaplikasikan di wilayah-wilayah dengan populasi penduduk yang padat. Karena pastinya, ketersediaan lahan untuk membuatnya pun sulit didapatkan.
  • Meskipun ada upaya pengendalian, tetapi apabila dalam pengoperasiannya tidak tepat sesuai standarnya, akan berpotensi menimbulkan dampak negatif pada lingkungan, terutama jika terjadi kebocoran.

Implementasi Metode Landfill di Indonesia

Potret TPA di Indonesia yang menerapkan landfill, Sumber: genpi.co
Potret TPA di Indonesia yang menerapkan landfill, Sumber: genpi.co

Karena banyaknya sampah yang dihasilkan, beberapa daerah di Indonesia pun kini sudah banyak yang mengaplikasikan metode landfill untuk mengurangi sampah di daerah mereka. Beberapa daerah tersebut di antaranya: 

1. TPA Talang Gulo – Jambi

Metode landfill TPA Talang Gulo di Kota Jambi dibangun pada tahun 2018 silam oleh pemerintah setempat untuk mengurangi pencemaran akibat sampah. Dengan lahan seluas 5.2 hektar, di sini tersedia sarana pengolahan sampah, pengolahan air lindi, sarana pengelolaan kompos, serta fasilitas lainnya. 

Melalui metode landfill ini, TPA Talang Gulo menyulap sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Setiap harinya, setidaknya 15 ton kompos dihasilkan dari sini, juga mengolah air lindi sebanyak 250 m3/ hari.

2. TPA Tanjung Harapan – Kalimantan Utara

Contoh lain dari penerapan metode landfill adalah TPA Tanjung Harapan yang tepatnya berada di Kecamatan Nunukan Selatan, Kalimantan Utara. Di TPA ini, sampah plastik yang sudah dipilah selanjutnya dikelola menjadi pelampung tali pengikat rumput laut yang menjadi sumber pendapatan. 

Sementara sampah organik juga dikelola menjadi pupuk kompos. Di tahun 2021, TPA tanjung Harapan memiliki setidaknya 16 ribu ton yang dapat dikurangi sebesar 22% karena menerapkan metode 3R (reduce, reuse, recycle).

Demikianlah informasi seputar sanitary landfill yang menjadi salah satu upaya efektif untuk mengolah dan mengurangi dampak negatif dari sampah. Dalam hal ini, masyarakat dan pemerintah bisa bersinergi bersama untuk mengurangi tumpukan sampah di TPA, sehingga dapat terwujud lingkungan yang bersih dan aman.

Water Treatment Plant, Solusi untuk Menjaga Ketersediaan Air Bersih dan Berkelanjutan!

Banyak manfaat yang diperoleh dari Instalasi Pengolahan Air, Sumber: canteccus.com

Air adalah salah satu sumber daya alam paling vital dalam kehidupan. Namun, seiring waktu, ketersediaan air bersih berkualitas semakin menipis. Dalam konteks ini, Water Treatment Plant berperan penting sebagai solusi untuk mengolah air mentah menjadi air yang lebih bersih dan aman untuk dikonsumsi.

Water Treatment Plant atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) adalah sebuah sistem pengolahan air yang dirancang untuk mengolah air mentah yang mungkin terkontaminasi atau tidak layak konsumsi menjadi air bersih yang aman, berkualitas, dan sesuai dengan mutu atau standar yang tepat.

Sehingga, menghasilkan air yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor. Dari rumah tangga, irigasi, sampai sektor industri besar. Water Treatment Plant tidak hanya berfungsi sebagai penjaga kualitas air. Melainkan, juga sebagai bagian dari keberlanjutan lingkungan.

Dengan teknologi modern, fasilitas pengolahan air ini juga dapat meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Karena pengolahan air limbah yang menjadi bagian dari proses ini dapat mengurangi pencemaran tanah dan air, menjaga ekosistem, dan mendukung keberlanjutan sumber daya air di masa depan.

Jadi, bisa dibilang pengolahan Water Treatment Plant menjadi salah satu langkah terbaik untuk mengembalikan air ke dalam siklus, yang berarti ke dalam tanah. Dengan begitu, ketersediaan air bersih dan berkualitas tetap terjaga bahkan bisa digunakan untuk jangka panjang, oleh anak cucu kita kelak.

Fungsi dan Manfaat Water Treatment Plant

Penerapan waste water treatment plant, Sumber: mustikaland.co.id
Penerapan waste water treatment plant, Sumber: mustikaland.co.id

Menjadi salah satu strategi untuk mengembalikan air terkontaminasi menjadi air bersih berkualitas, ternyata keberadaan Instalasi Pengolahan Air (IPA) memiliki beberapa fungsi utama yang erat kaitannya dengan kebutuhan air rumah tangga, industri, dan lingkungan. Beberapa fungsi dan manfaatnya, seperti: 

  • Water Treatment berfungsi sebagai solusi untuk mengolah limbah cair industri yang jika dibuang tanpa pengolahan dapat berdampak negatif bagi keseimbangan lingkungan sekitar.
  • Fasilitas ini mampu mengubah air keruh, air kotor, dan air limbah lainnya menjadi air yang bisa digunakan kembali.
  • Water Treatment bermanfaat untuk meminimalkan dampak pencemaran sungai di sekitar kawasan industri.
  • Berperan dalam menjaga keberlanjutan habitat air yang ada di kawasan industri.
  • Dalam sektor pertanian, Water Treatment dimanfaatkan untuk mengolah limbah organik (kotoran hewan atau sisa pestisida) sebelum dibuang.
  • Di kawasan perkotaan, fasilitas ini berperan dalam mengolah limbah domestik cair agar tidak mencemari lingkungan ketika dibuang.
  • Terakhir, melalui Instalasi Pengolahan Air ini, air yang telah digunakan dapat dimurnikan kembali, dikembalikan ke lingkungan, dan dimanfaatkan kembali. 

Proses dan Cara Kerja Water Treatment Plant

Perlu diketahui, proses pengolahan air ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Karena Water Treatment Plant memiliki standar langsung dari PerMenKes 32 Tahun 2017. Lantas, bagaimana proses Instalasi Pengolahan Air tersebut?

1. Proses Ozone

Proses pertama adalah proses ozone yang bertujuan agar air keruh/ terkontaminasi dapat diolah kembali dengan lebih baik. Proses ozone melalui beberapa tahapan penting seperti desinfeksi, detoksifikasi, serta deodorisasi. 

Ozone juga kerap kali disebut sebagai proses ozonisasi, pengolahan air untuk menghilangkan bau, rasa, serta warna yang tidak seharusnya ada di air bersih berkualitas. Pada proses ini melibatkan penggunaan ozon, zat kimia yang terdiri dari tiga atom oksigen (O3).

2. Proses Reverse Osmosis

Proses pengolahan air limbah, Sumber: cob.org
Proses pengolahan air limbah, Sumber: cob.org

Reverse osmosis adalah proses pada Water Treatment Plant untuk menyaring molekul serta ion. Cara kerja proses ini dengan memberikan tekanan pada larutan air di satu sisi lapisan penyaring. Dikutip dari linktown.co.id pada laman Fresh Water Systems, reverse osmosis (RO) menghilangkan kontaminan dari air tanpa filter. 

Atau air umpan, saat tekanan memaksanya melalui membran semipermeabel. Air mengalir dari sisi yang memiliki lebih banyak kontaminan membran RO ke sisi yang memiliki lebih sedikit kontaminan untuk menyediakan air yang lebih bersih dan berkualitas.

3. Proses UF Filter atau Ultrafiltrasi

Proses UF filter atau ultrafiltrasi berfungsi untuk memisahkan partikel kecil dan sebagian zat yang sudah larut atau terkontaminasi dengan air. Serat berongga dari bahan membran digunakan pada proses ultrafiltrasi ini, yang mana air umpan akan mengalir dengan baik di dalam cangkang atau di lumen serat tersebut. 

Padatan tersuspensi dan zat terlarut yang memiliki berat molekul tinggi dipertahankan. Sementara air dan zat terlarut yang memiliki berat molekul rendah akan melewati membran.

4. Carbon Filter

Carbon filter pada Water Treatment Plant bertujuan untuk menghilangkan bau dan menjernihkan air baku. Kontaminan dihilangkan oleh karbon aktif melalui proses adsorpsi kimia. Adsorpsi ini bekerja seperti magnet menarik dan menahan serbuk besi, yaitu kontaminan tertarik ke permukaan karbon aktif dan menahannya.

5. Proses Sedimentasi

Proses sedimentasi atau proses pengendapan dilakukan untuk memisahkan dua media berbeda, dalam konteks ini adalah memisahkan air bersih dan endapan yang berupa pasir. Proses pengendapan ini terjadi karena gaya gravitasi, berat jenis partikel lebih besar dari berat jenis air.

6. Proses Aeration

Aeration adalah proses pengolahan di mana air sengaja dibuat mengalami kontak dengan udara. Tujuannya, agar kandungan oksigen dalam air tersebut meningkat. Pada proses ini, dibutuhkan alat berupa air blower, agar limbah dapat dihembuskan ke udara. Setelah proses ini selesai, senyawa polutan akan diurai dan terbuang bersama limbah.

7. Custom Bacteria

Banyak manfaat yang diperoleh dari Instalasi Pengolahan Air, Sumber: canteccus.com
Banyak manfaat yang diperoleh dari Instalasi Pengolahan Air, Sumber: canteccus.com

Dalam Water Treatment Plant, custom bacteria sangat penting dilakukan karena dapat mereduksi konsentrasi bakteri dalam air yang telah diolah. Melalui proses ini juga, nantinya bakteri patogen penyebab berbagai penyakit yang berasal dari air kotor dapat dihilangkan.

8. Proses Equalization

Equalization adalah proses pemerataan karakteristik air limbah sebelum akhirnya air tersebut masuk ke sistem pengolahan air limbah. Proses pemerataan karakteristik aliran air dilakukan menggunakan bantuan blower. Dilakukannya proses equalization bertujuan untuk membersihkan sisa limbah dalam kandungan air tersebut.

9. Proses Bar Screen

Masuk ke proses terakhir yaitu bar screen. Proses di mana dilakukannya penyaringan benda atau partikel yang menggenang di atas permukaan air. Meskipun proses bar screen ini kelihatannya sepele, tetapi ternyata proses ini dapat membuat air menjadi lebih berkualitas, sehat, dan aman digunakan untuk sehari-hari.

Demikianlah informasi seputar Water Treatment Plant yang ternyata keberadaannya begitu penting. Karena dapat mengubah air keruh, kotor, dan air limbah menjadi air berkualitas, bersih, dan aman untuk memenuhi berbagai kebutuhan, bahkan untuk dikonsumsi sekalipun.

Sehingga, tidak ada lagi ceritanya air limbah dibuang ke aliran sungai dan mencemari lingkungan di sekitarnya. Karena air tersebut kini bisa diolah dan digunakan kembali. Dengan begitu, ketersediaan air untuk menopang berbagai aspek kehidupan tetap terjaga dengan baik. Semoga informasinya bermanfaat.

Mengenal Perbedaan Perumahan Residence dan Regency untuk Memilih Hunian Ideal!

Perbedaan perumahan residence dan regency, Sumber: asset.kompas.com

Ketika mencari sebuah hunian ideal, istilah residence dan regency sering kali muncul sebagai nama perumahan yang menarik perhatian. Namun perlu diketahui, bahwa perumahan residence dan regency ternyata memiliki sejumlah perbedaan yang mencerminkan karakteristik, konsep, sampai fasilitas yang ditawarkan.

Semakin tingginya kebutuhan akan hunian di berbagai wilayah, mendorong para pengembang untuk menawarkan proyek perumahaan terbaik. Di mana setiap hunian dirancang dengan keistimewaan serta keunikannya masing-masing yang menjadikannya daya tarik tersendiri bagi calon pembeli. 

Di antaranya banyaknya bangunan perumahan, residence dan regency adalah jenis yang cukup diminati. Nah, dengan memahami perbedaan keduanya, Anda tidak hanya terbantu dalam memilih tempat tinggal sesuai kebutuhan. Melainkan juga memberikan gambaran lebih jelas tentang nilai investasi yang bisa dipertimbangkan.

Pengertian Perumahan Residence

Potret perumahan sebagai investasi, Sumber: suara.com
Potret perumahan sebagai investasi, Sumber: suara.com

Kata ‘residence’ yang tersemat dalam nama perumahan bukan sekedar untuk pemanis, tetapi kata ini dapat memberikan deskripsi perihal jenis perumahan tersebut. Perumahan residence adalah suatu kawasan yang memiliki banyak unit rumah dengan ukuran serta tipe bangunan yang sama atau seragam.

Para developer umumnya mendirikan unit perumahan residence di pinggiran kota. Sehingga, keasrian lingkungan di sekitar perumahan masih terjaga dan bebas polusi. Dari segi desain, residence biasanya memiliki desain minimalis. Jadi, tidak heran jika menjadi pilihan bagi mereka yang ingin rumah sederhana namun cantik.

Harga yang ditawarkan untuk satu unit hunian di perumahan residence juga relatif lebih terjangkau. Sehingga, cocok untuk konsumen yang menginginkan hunian dengan budget terbatas. Namun, di balik berbagai kelebihan yang dimiliki, residence juga hadir lengkap dengan kekurangannya, seperti: 

  • Desain, ukuran, serta warna yang seragam cenderung memberikan kesan yang monoton, dan akan terasa sulit membedakannya.
  • Jumlah unit yang sangat banyak, membuat jenis perumahan ini banyak penduduk dan berpotensi memberikan kesan kurang nyaman dan mengurangi privasi penghuninya.
  • Unit rumah di residence tidak dapat direnovasi untuk menjaga kerapian dan karakteristik dari perumahan tersebut. Dan hal ini sesuai dengan aturan dari pihak developer.

Pengertian Perumahan Regency

Setelah mengenal istilah residence, Anda juga perlu memahami regency untuk tahu apa perbedaan dari keduanya. Regency adalah suatu perumahan yang dibangun di dekat kota besar. Kata ‘regency’ yang tersemat dalam perumahan tersebut merujuk pada perumahan mewah dengan fasilitas lengkap yang ditawarkan.

Istilah tersebut sering digunakan oleh para developer untuk merepresentasikan citra perumahan yang ekslusif, mewah, dan bernuansa elegan. Dibangun di kawasan dekat kota besar, perumahan regency memiliki kelebihan dari segi mobilitas. Karena lebih mudah untuk menjangkau pusat kota maupun fasilitas umum lainnya.

Namun meskipun begitu, perumahan regency juga tidak terlepas dari beberapa kekurangan yang dimilikinya. Di antara beberapa kekurangan tersebut meliputi: 

  • Fasilitas umum yang terkadang tidak semuanya dapat dinikmati secara gratis.
  • Deposit atau uang muka perumahan yang cukup tinggi.
  • Karena lokasinya yang dekat dengan pusat kota, tidak jarang kemacetan menjadi tantangan tersendiri.
  • Area di sekitar perumahan yang kurang asri, karena ruang terbuka hijau yang terbatas dan polusi udara tinggi. Serta kawasan yang cukup bising karena dekat dengan jalanan kota.

Perbedaan Perumahan Residence dan Regency

Perumahan residence yang seragam, Sumber: rumah123.com
Perumahan residence yang seragam, Sumber: rumah123.com

Nah, lantas bagaimana untuk perbedaan antara perumahan residence dan regency? Anda sangat perlu memahami perbedaan keduanya sebagai pertimbangan, agar tidak salah dalam memilihnya. Karena keduanya memiliki perbedaan yang dapat dikatakan tidak jauh beda. Beberapa perbedaan tersebut di antaranya: 

1. Perbedaan Lokasi Perumahan

Perbedaan pertama residence dan regency adalah lokasi perumahan didirikan. Meskipun keduanya berada di wilayah sub-urban, tetapi terdapat perbedaan yang spesifikan dari lokasi di mana perumahan didirikan. 

Umumnya, residence dibangun lebih terpencil atau jauh dari pusat kota dibandingkan regency yang lebih dekat dengan pusat kota, atau dekat kota besar. Jadi, bisa dikatakan bahwa lokasi regency lebih strategis karena berada di kawasan premium yang mudah diakses.

2. Desain Tiap Unit Perumahan

Perbedaan yang tidak kalah menonjol dari residence dan regency terletak pada desain setiap unit huniannya. Pada perumahan residence, semua unit rumah dibangun seragam, dari segi desain, ukuran, dan warna yang biasanya memiliki desain minimalis. 

Sementara perumahan regency cenderung mengusung desain berkonsep modern dan setiap rumah memiliki ukuran yang berbeda sesuai kemampuan finansial penghuninya. Ada yang berukuran besar, lebih kecil, lebih tinggi, dan sebagainya. Jadi, semua unit dalam perumahan regency tidak seragam.

3. Perbedaan Harga Rumah

Dari segi harga yang ditawarkan pun keduanya sangat berbeda. Rumah residence biasanya memiliki harga yang cenderung jauh lebih terjangkau dari perumahan regency. Sementara rumah di regency menawarkan harga yang jauh lebih tinggi. Termasuk juga dalam urusan uang muka, regency lebih tinggi di awal.

4. Akses Jalan Perumahan yang Berbeda

Dari segi aksesibilitas jalan, residence lebih menitikberatkan akses untuk kepentingan hunian. Sementara perumahan regency menawarkan kemudahan akses ke beberapa titik tempat tertentu. 

Sebagai gambaran, ada perumahan regency yang memberikan akses langsung ke jalanan pusat kota. Ada pula perumahan regency yang menawarkan akses langsung ke jalan tol. 

5. Fasilitas Perumahan

Perbedaan perumahan residence dan regency, Sumber: asset.kompas.com
Perbedaan perumahan residence dan regency, Sumber: asset.kompas.com

Perbedaan residence dan regency lainnya terletak pada fasilitas yang ditawarkan oleh perumahan tersebut. Umumnya, dari segi fasilitas regency memiliki fasilitas lengkap, juga akses jalan yang terhubung dengan banyak fasilitas umum. 

Sementara fasilitas di perumahan residence cenderung lebih terbatas. Namun sayangnya, tidak semua fasilitas di regency bisa diakses secara gratis. Ada beberapa yang bisa digunakan dengan harus mengeluarkan biaya tambahan.

6. Keamanan Lingkungan Perumahan

Perbedaan terakhir dari perumahan residence dan regency adalah pada keamanan lingkungan di area perumahan. Dari segi keamanan, perumahan residence masih tergolong biasa dibandingkan keamanan di perumahan regency. Biasanya, perumahan residence hanya dilengkapi dengan pos keamanan saja. 

Sementara, di perumahan regency ada pos keamanan serta dilengkapi dengan CCTV. Hal tersebut menjadikan keunggulan bagi regency karena di area perumahan tentu akan lebih aman dan bisa diawasi saat ditinggalkan oleh pemiliknya.

Nah, itulah beberapa perbedaan dari perumahan residence dan regency yang perlu Anda ketahui sebelum memutuskan untuk membelinya. Lantas, manakah yang lebih baik? Semuanya baik, tapi balik lagi semua tergantung pada kebutuhan dan kemampuan finansial pemiliknya. 

Apabila menginginkan rumah dengan desain sesuai keinginan, rumah dengan konsep mezzanine, atau lainnya tetapi masih di area perumahan, regency adalah pilihan tepat. Namun, jika tidak ingin repot memikirkan desain dan mencari lingkungan yang asri, residence bisa menjadi pilihan terbaik.

Nah, apabila Anda merencanakan untuk membangun hunian tidak di perumahan, harus direncanakan dan dirancang secara matang. Dalam hal ini, menggunakan jasa desain dan perencanaan profesional adalah langkah yang harus diambil. Karena bersama ahlinya, Anda akan mendapatkan hunian ideal sesuai impian Anda!

Mengenal Jenis Bangunan Komersial: Pilar Penting dalam Dunia Bisnis Modern

Beberapa jenis gedung komersial, Sumber: ekonomi.bisnis.com

Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, bangunan komersial memainkan peranan penting sebagai wajah dan wadah berlangsungnya aktivitas usaha. Alih-alih sekedar berperan sebagai wadah, bangunan tersebut juga menjadi bagian dari strategi bisnis untuk menarik konsumen dan memperkuat brand awareness

Istilah bangunan komersial atau bangunan komersil memang cukup familiar di kehidupan sehari-hari. Namun, ternyata tidak sedikit yang belum memahami apa makna dari istilah tersebut. Bangunan komersial adalah bangunan yang berfungsi atau ditujukan untuk kegiatan ekonomi dan bisnis. 

Tujuan utama dari bangunan ini adalah untuk menyediakan wadah dan fasilitas dalam menjalankan operasional bisnis. Baik untuk proses penjualan barang, penyediaan layanan, atau kegiatan lain yang berkaitan dengan bisnis. Adanya bangunan komersil ini juga elemen penting dalam pemandangan kota yang modern.

Apa yang Termasuk Bangunan Komersial?

Bangunan-bangunan komersil berupa gedung perkantoran, Sumber: aspek.id
Bangunan-bangunan komersil berupa gedung perkantoran, Sumber: aspek.id

Nah, bangunan komersil sendiri terbagi menjadi beragam jenis yang memiliki fungsi serta peranannya masing-masing. Di mana setiap bangunan memiliki cerita yang berbeda yang mencerminkan visi pemiliknya dan fungsi apa yang ingin diwujudkan melalui bangunan tersebut. 

Di bawah ini adalah beberapa jenis bangunan komersil yang umum ditemui serta peranannya sebagai salah satu penggerak roda ekonomi sebuah negara, di antaranya: 

1. Gedung Pusat Perbelanjaan (Mall)

Siapa yang tidak pernah ke pusat perbelanjaan atau mall? Pasti semua tahu dan pernah pergi ke bangunan satu ini. Karena pusat perbelanjaan menjadi tempat favorit bagi banyak orang untuk sekedar bersantai, menghabiskan waktu bersama keluarga, atau berbelanja. 

Mall adalah bangunan luas yang dilengkapi dengan berbagai toko ritel, restoran, sampai fasilitas hiburan (bioskop, tempat bermain anak-anak). Di sini, Anda bisa mendapatkan berbagai produk lengkap dengan beragam harga yang ditawarkan.

2. Gedung Perkantoran

Gedung perkantoran adalah sebuah bangunan yang dirancang khusus sebagai tempat bekerja, untuk melakukan aktivitas administratif, manajemen, dan operasional dari perusahaan. Tujuan dari adanya gedung perkantoran adalah untuk memberikan ruang nyaman, efisien, dan profesional untuk bekerja setiap hari. 

Biasanya, gedung perkantoran memiliki beberapa tingkat dengan fungsinya masing-masing. Kantor juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung produktivitas seperti meeting room, area lobby, resepsionis, pantry, kecepatan internet yang tinggi, dan lain sebagainya.

3. Hotel dan Resort

Bangunan komersial satu ini menjadi tempat nyaman untuk melepas penat atau bermalam sementara bagi orang-orang yang bepergian, baik untuk keperluan wisata maupun urusan bisnis. 

Hotel dan resort menyediakan akomodasi dalam berbagai jenis, dari kamar sederhana sampai suite mewah semua bisa disesuaikan oleh kebutuhan dan budget. Tidak jarang, hotel dan resort juga dilengkapi dengan fasilitas seperti spa, kolam renang, kafe, sampai tempat olahraga.

4. Restoran dan Kafe

Kemanapun kita pergi, pasti akan menemukan restoran dan kafe di sepanjang jalan. Karena tempat ini menjadi wadah untuk menyediakan makanan dan minuman kepada para pelanggannya. Tempat ini juga memiliki tingkatan berbeda, dari restoran cepat saji yang sederhana sampai restoran fine dining yang mewah. 

Tidak jarang, restoran dan kafe digunakan sebagai tempat untuk meeting/ pertemuan bisnis, bekerja, menyelesaikan tugas sekolah/ kuliah, maupun sekedar untuk berkumpul bersama teman.

5. Gedung Warehouse

Bangunan resort di Indonesia, Sumber: rukita.co
Bangunan resort di Indonesia, Sumber: rukita.co

Gedung warehouse atau gudang adalah bangunan komersial yang dirancang untuk menyimpan barang dalam skala besar, sebelum barang didistribusikan. Umumnya, gudang kerap kali digunakan pada pabrik, distributor, sampai perusahaan e-commerce. Warehouse juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas di dalamnya.

6. Pusat Kebugaran dan Kesehatan

Bangunan untuk pusat kebugaran dan kesehatan ini menawarkan layanan untuk memulai pola hidup sehat serta pengobatan medis yang berfokus pada kesejahteraan fisik maupun mental individu. Beberapa yang termasuk di dalamnya seperti puskesmas, klinik medis, rumah sakit, sampai laboratorium medis.

7. Pusat Konvensi dan Pameran

Bangunan ini difungsikan sebagai tempat untuk menggelar atau menyelenggarakan event-event besar, seperti pameran, konferensi, sampai pertemuan bisnis. Karena fungsinya tersebut, pusat konvensi dan pameran memiliki ruang yang luas serta fasilitas untuk dapat menampung berbagai acara dengan skala besar tersebut.

8. Bangunan Industrial

Bangunan industrial atau yang kita kenal dengan nama pabrik juga termasuk dalam bangunan komersial yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Bangunan ini dirancang khusus untuk kegiatan produksi, pengolahan, perakitan, manufaktur, serta pendistribusian dalam skala yang besar. 

Bangunan industrial sendiri biasanya akan dengan mudah ditemukan di kota atau kawasan industri, seperti Tangerang, Karawang, Kendal, dan masih banyak lagi. Sebagai tempat untuk segala operasional, bangunan industrial biasanya dilengkapi dengan berbagai fasilitas penting. 

Seperti area produksi, ruang penyimpanan bahan baku, area perakitan, sampai area packing. Fungsi utama dari bangunan satu ini adalah untuk mendukung proses produksi yang melibatkan penggunaan mesin-mesin besar dan teknologi canggih.

9. Gedung Apartemen dan Kondominium

Bangunan terakhir yang termasuk dalam bangunan komersial adalah gedung apartemen dan kondominium. Bangunan ini menyediakan tempat tinggal bagi siapapun yang menyewanya. 

Seperti halnya hotel, apartemen biasanya juga memiliki fasilitas lengkap seperti kolam renang, pusat kebugaran, area gym, sampai area rekreasi. Gedung apartemen ini sangat diminati oleh para pekerja karena biasanya letaknya dekat dengan pusat bisnis atau berada di pusat kota yang mudah diakses dari mana saja.

Persyaratan Bangunan Komersial

Bangunan pusat kesehatan, Sumber: rspondokindah.co.id
Bangunan pusat kesehatan, Sumber: rspondokindah.co.id

Membangun sebuah bangunan komersil bukan hanya sekedar mendirikan struktur fisik untuk memenuhi fungsi estetikanya. Melainkan, juga bagaimana menciptakan ruang yang mampu mendukung aktivitas bisnis secara optimal. 

Dari desain dan perencanaan, sampai fasilitas, inilah beberapa persyaratan yang harus dipenuhi ketika akan mendirikan bangunan komersil. Di antaranya sebagai berikut: 

  • Perizinan dan Regulasi. Sebelum memulai proses pembangunan, pemilik maupun pengembang bangunan wajib mendapatkan semua perizinan yang dibutuhkan dalam proses pembangunan dari pemerintah setempat sesuai dengan regulasi konstruksi dan perencanaan tata ruang yang berlaku.
  • Desain dan Perencanaan. Di balik kokohnya bangunan komersial, perencanaan dan desain yang matang menjadi kunci untuk memastikan bangunan mampu memenuhi kebutuhan fungsional dan memberikan kenyamanan. Karenanya, jasa desain dan perencanaan sangat dibutuhkan.
  • Konstruksi dan Kualitas Bangunan. Apapun konsep yang diadopsi, baik konsep arsitektur hijau atau lainnya, bangunan komersil harus dibuat dengan material berkualitas tinggi. Agar bangunan memenuhi standar keamanan, kestabilan, dan ketahanan terhadap bencana alam seperti gempa bumi.
  • Fasilitas dan Aksesibilitas. Sebagai bangunan yang diperuntukkan bagi publik, bangunan komersil harus memiliki fasilitas lengkap dan memadai. Seperti sistem listrik, air, dan sanitasi. Tidak lupa, aksesibilitas untuk difabel dan aksesibilitas untuk umum juga patut dipertimbangkan.
  • Zonasi dan Penggunaan Lahan. Zonasi dan penggunaan lahan dalam mendirikan bangunan juga harus sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu, pastikan bangunan yang didirikan mempertimbangkan dampak bagi lingkungan dan keberlanjutan hidup makhluk hidup di sekitarnya.

Demikianlah informasi seputar bangunan komersial yang ternyata memiliki beberapa jenis dan sering kita jumpai keberadaannya. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat, khususnya bagi Anda yang ingin mendirikan bangunan komersial, karena harus memenuhi berbagai persyaratan yang berlaku!