Persyaratan Permohonan SLF Terbaru Tahun 2023

Penggunaan hammer test

Sertifikat Laik Fungsi atau yang biasa disingkat SLF merupakan sertifikat yang diterbitkan oleh pemerintah terhadap bangunan gedung yang telah selesai dibangun sesuai IMB (Izin Mendirikan Bangunan) atau PBG (Persertujuan Bangunan Gedung) dan telah memenuhi persyaratan kelaikan teknis sesuai fungsi bangunan berdasar hasil pemeriksaan dari instansi maupun jasa konsultan SLF.

Selama ini, banyak orang yang beranggapan bahwa dalam proses mendirikan sebuah bangunan gedung (selain rumah tinggal) hingga difungsikan/digunakan cukup dengan mengantongi IMB atau PBG. Padahal, terdapat dokumen penting lainnya yang perlu diurus kelengkapannya, yaitu SLF (Sertifikat Laik Fungsi).  

Continue reading

Inilah Jenis-Jenis Kabel Listrik, Sesuaikan Penggunaannya!

Kabel listrik NYM, Sumber: thecityfoundry.com

Listrik merupakan salah satu kebutuhan yang tidak kalah penting bagi kehidupan manusia. Karena hal itulah, kabel listrik merupakan salah satu unit yang sering dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Agar tidak salah pilih, Anda perlu tahu terlebih dahulu jenis-jenis kabel listrik beserta dengan fungsinya masing-masing.

Secara umum, kabel listrik merupakan media yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik yang terdiri dari bahan isolator dan konduktor. Konduktor biasanya terbuat dari tembaga maupun aluminium yang berguna untuk menghantarkan arus listrik. Sedangkan isolator merupakan bahan pembungkus kabel yang tidak dapat menghantarkan listrik.

Karena adanya isolator, kita dapat terhindar dari bahaya tersengat listrik saat sedang melakukan instalasi listrik. Di pasaran sendiri terdapat berbagai jenis kabel listrik dengan berbagai variasi bentuk, ukuran, serta fungsi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penggunaan satu kabel listrik belum tentu bisa digunakan untuk kebutuhan yang lainnya.

Berbagai jenis kabel listrik, Sumber: thespruce.com
Berbagai jenis kabel listrik, Sumber: thespruce.com

Berbagai Jenis Kabel dan Fungsinya

Meskipun sekilas semua kabel terlihat sama, namun sebenarnya kabel listrik didesain berbeda dan memiliki fungsinya masing-masing. Agar tidak salah pilih, Anda perlu tahu jenis jenis dari kabel listrik tersebut, yakni sebagai berikut:

1. Kabel NYA

Salah satu dari jenis jenis kabel listrik yang penggunaannya cukup populer adalah kabel NYA. Kabel NYA biasanya digunakan pada kebutuhan instalasi listrik dalam skala kecil seperti instalasi perumahan atau kabel udara di lingkungan yang bersifat kering. Kabel NYA memiliki ukuran diameter 1,5 mm hingga 2,5 mm. 

Kabel NYA didesain dengan memiliki satu inti tunggal yang dilapisi dengan pelindung berbahan PVC yang juga melapisi konduktornya. Untuk harga dari kabel NYA relatif terjangkau dan dapat dipasang dengan mudah meskipun pada bagian lekukan sekalipun. 

Namun karena lapisan yang dimiliki tidak terlalu tebal, jenis kabel listrik ini dianggap memiliki keamanan yang kurang memadai. Maka dari itu, agar kabel tidak mudah rusak dan kita terhindar dari risiko tersengat atau kesetrum listrik, terkadang penggunaan kabel NYA menggunakan pengaman tambahan.

2. Kabel NYM

Kabel NYM merupakan jenis kabel listrik yang biasanya ditemukan pada instalasi rumah dan gedung. Kelebihan dari kabel ini adalah dapat diaplikasikan pada lingkungan yang kering maupun lembab, namun tidak disarankan untuk ditanam di dalam tanah. Kabel listrik ini memiliki diameter antara 1,5 mm hingga 10 mm dengan voltase antara 300 hingga 750 volt. 

Berbeda dengan kabel NYA, kabel NYM memiliki komponen inti hingga 4 bagian dan memiliki dua lapisan isolator yang terbuat dari material PVC. Karena memiliki dua lapisan isolator, kabel jenis ini memiliki tingkat keamanan yang cukup baik. Hal itulah yang membuat harga dari kabel NYA relatif lebih mahal.

Kabel listrik NYM, Sumber: thecityfoundry.com
Kabel listrik NYM, Sumber: thecityfoundry.com

3. Kabel NYY

Dari jenis jenis kabel listrik yang ada, kabel NYY merupakan salah satu kabel yang banyak ditemukan pada instalasi listrik rumah tangga dan bangunan lainnya. Kabel NYY memiliki 4 komponen inti yang masing-masing intinya dilapisi dengan pelindung dari material PVC. 

Selain itu, kabel NYY memiliki selubung ganda yang membuatnya memiliki tingkat keamanan cukup baik dan bisa digunakan untuk pemakaian jangka panjang. Jenis kabel listrik ini dapat digunakan pada lingkungan yang kering maupun lembab, bahkan bisa juga untuk instalasi tetap yang ditanam di dalam tanah.

Dengan kelebihan yang dimilikinya, membuat kabel NYY memiliki harga yang relatif mahal. Di samping harganya yang mahal, kabel ini merupakan salah satu jenis kabel yang lapisan isolatornya tergolong kaku sehingga untuk pengaplikasiannya kurang fleksibel terutama pada bagian yang terdapat lekukan.

4. Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel listrik dengan tipe tembaga serabut. Karena memiliki tipe tembaga serabut, membuat kabel NYAF dapat dengan fleksibel diaplikasikan bahkan pada panel listrik yang memiliki banyak lekukan. Kabel listrik yang satu ini memiliki satu lapis isolator yang terbuat dari material PVC.

Namun sayangnya, kabel listrik NYAF tidak disarankan digunakan pada lingkungan terbuka baik kering maupun basah, karena sifatnya yang mudah terkelupas. Kabel NYAF memiliki voltase 300 hingga 500 volt dengan diameter antara 1,5 mm hingga 2,5 mm. Warna yang ditawarkan juga cukup bervariasi seperti hitam, biru, merah, dan abu-abu, hijau dengan strip kuning.

5. Kabel NYYHY

Sama halnya dengan jenis kabel NYAF, kabel NYYHY memiliki beberapa inti kabel berupa serabut yang masing-masing dilapisi isolator dengan warna berbeda dan terbuat dari bahan PVC. Jenis kabel ini sering digunakan untuk instalasi pada rangkaian listrik di rumah, perkantoran, dan lain-lain.

Kabel NYYHY sendiri termasuk jenis kabel listrik yang dapat diaplikasikan pada lingkungan yang kering maupun lembab. Memiliki bagian inti serabut, membuat kabel NYYHY tergolong dalam jenis kabel yang fleksibel. Kabel NYYHY memiliki voltase 450 hingga 750 volt dengan diameter 1,5 mm.

Kabel NYYHY, Sumber: inet.detik.com
Kabel NYYHY, Sumber: inet.detik.com

6. Kabel NYMHY

Kabel NYMHY memiliki spesifikasi yang hampir sama dengan jenis kabel NYYHY, salah satunya memiliki lebih dari satu inti tembaga serabut yang dilindungi oleh lapisan berbahan PVC. Mungkin sebagian besar dari kita tidak asing dengan jenis kabel listrik yang satu ini. 

Pasalnya kabel listrik NYMHY sering digunakan untuk mengalirkan arus listrik rumah tangga dengan daya dibawah 900 watt. Kabel NYMHY memiliki isolasi berwarna putih yang hanya dapat diaplikasikan untuk indoor, dan tidak dilengkapi dengan bahan anti gigitan tikus.

7. Kabel NYMHYO

Jenis kabel listrik yang satu ini juga memiliki lebih dari satu inti tembaga serabut yang membuatnya fleksibel. Sama dengan jenis jenis kabel listrik lainnya, kabel NYMHYO dilindungi dengan isolator dari material PVC dan memiliki selubung luar. Kabel ini sering digunakan di berbagai peralatan audio seperti sound system, kabel loudspeaker, dan lain-lain. 

Memiliki selubung luar yang tidak tahan terhadap cuaca, membuat kabel NYMHYO didesain untuk instalasi arus listrik besar yang penggunaannya hanya untuk di dalam ruangan. 

8. Kabel BC

Kabel BC (Bare Copper) atau kabel tembaga telanjang merupakan kabel listrik yang terbuat dari beberapa kawat tembaga yang dianyam. Sesuai dengan namanya, inti dari jenis kabel ini tidak dilindungi oleh isolator. Kabel BC biasanya digunakan sebagai kabel untuk penangkal petir dan bisa juga diaplikasikan untuk sistem grounding penangkal petir.

Jenis kabel ini memiliki ukuran 6-500 mm2 dengan tegangan 500 V. Untuk masalah harga, kabel BC memiliki harga yang relatif lebih murah dibandingkan jenis kabel konduktor lainnya.

Kabel bare copper, Sumber: grainger.com
Kabel bare copper, Sumber: grainger.com

9. Kabel NYFGBY/NYRGBY/NYBY

Kabel listrik terakhir yaitu kabel NYFGBY/NYRGBY/NYBY. Jenis kabel ini memiliki satu inti tembaga atau lebih dengan bahan isolator PVC di bagian terluar. Selain itu, juga memiliki pelindung berupa kawat baja bulat dan lilitan plat baja.

Kabel ini sering diaplikasikan untuk suplai penerangan lampu jalan, lampu merah, maupun penghubung antara panel satu dengan lainnya. Kabel listrik yang satu ini didesain dengan memiliki ketahanan di dalam tanah ketika ditanam tanpa perlu bahan tambahan lainnya.

Namun jika kabel NYFGBY/NYFGBY/NYBY digunakan untuk instalasi yang ditanam di bawah jalan raya maka tetap diperlukan pipa PVC sebagai pelindung agar kondisi kabel tetap terjaga.Nah, demikianlah jenis jenis kabel listrik yang ada beserta dengan fungsinya. Dengan mengetahui jenis kabel dan fungsinya akan lebih memudahkan kita dalam memilih jenis kabel tanpa takut salah pilih. Semoga informasinya bermanfaat.

Wajib Diperhatikan! Inilah 7 Prinsip Pembuatan Rumah Tahan Gempa agar Tetap Kuat

Prinsip pembuatan bangunan anti gempa, Sumber: wzhhouse.com

Memiliki rumah yang aman dan nyaman tentu menjadi impian bagi semua orang. Untuk membuat bangunan yang aman, perlu memperhatikan berbagai aspek. Seperti halnya dengan rumah tahan gempa, yang dalam pembuatannya perlu memperhatikan aspek dan prinsip-prinsip yang penting.

Seperti yang kita tahu, Indonesia dikenal sebagai negara Ring of Fire karena dikelilingi oleh ratusan gunung berapi. Secara geografis, Indonesia diapit oleh tiga lempeng tektonik dunia yang terus bergerak, seperti Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik.

Hal itulah yang akhirnya membuat Indonesia menjadi negara yang rawan dilanda berbagai bencana alam, salah satunya gempa bumi. Mengingat rawannya Indonesia dilanda gempa bumi, maka penting bagi kontraktor, arsitek, bahkan pemilik rumah itu sendiri untuk memahami prinsip-prinsip pembuatan rumah tahan gempa.

Mengenal Rumah Tahan Gempa

Berbicara mengenai prinsip pembuatannya, kurang lengkap rasanya jika kita tidak mengenal apa itu rumah tahan gempa. Mungkin sebagian besar dari kita beranggapan bahwa bangunan tahan gempa adalah bangunan yang kokoh, kuat, dan tidak mudah roboh. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah, namun konstruksi tersebut tidak cukup dikatakan sebagai konstruksi tahan gempa.

Lalu seperti apa sebuah bangunan dapat dikatakan sebagai bangunan yang tahan gempa? Setidaknya, bangunan tahan gempa perlu memperhatikan desain dan analisis secara detail terhadap kombinasi beban, massa struktur, dan penggunaan materialnya.

Rumah tahan gempa perlu memiliki sistem penahan gaya dinamis dari gempa, terdapat komponen dengan sistem penahan gempa, serta struktur rumah tahan gempa harus memenuhi standar dan prinsip yang telah ditentukan. Sehingga nantinya rumah tersebut akan menjadi bangunan aman digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Contoh bangunan tidak tahan gempa, Sumber: wgtn.ac.nz
Contoh bangunan tidak tahan gempa, Sumber: wgtn.ac.nz

Prinsip Dasar Pembuatan Rumah Tahan Gempa

Dalam membuat bangunan tahan gempa tentu tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Karena untuk membuatnya diperlukan prinsip-prinsip dasar dan penting. Terdapat beberapa prinsip dalam pembuatan rumah tahan gempa yang perlu diperhatikan, yakni sebagai berikut:

1. Denah dan Struktur Bangunan Simetris dan Sederhana

Rumah tahan gempa haruslah dibangun sesuai dengan denah dan struktur bangunan yang simetris. Mengapa demikian? Karena dengan menggunakan denah dan struktur bangunan yang simetris dan sederhana dapat memudahkan untuk menentukan titik kolom dan pondasi yang nantinya akan menjadi rangka utama pada struktur bangunan tersebut.

Di samping itu, denah dan struktur bangunan yang simetris dapat mempermudah dalam menentukan jalur gaya vertikal maupun horizontal. Denah dan struktur bangunan yang simetris juga akan lebih mampu untuk menahan guncangan dan getaran.

Sebaliknya, jika denah dan struktur bangunan tidak beraturan justru akan membuat bangunan menjadi lebih rentan terhadap getaran dan guncangan gempa bumi.

2. Kemampuan Bangunan Menahan Beban

Prinsip pembuatan rumah tahan gempa selanjutnya yaitu harus mempertimbangkan kemampuan bangunan dalam menahan beban. Konstruksi rumah tahan gempa yang terdiri dari beberapa aspek wajib seperti pondasi, struktur atap, balok, dan kolom perlu dibuat agar dapat menahan beban apabila terjadi gempa dengan skala yang kecil hingga skala besar.

Di samping struktur bangunan yang harus mampu menahan beban, penempatan dan penataan interior rumah pun juga perlu diperhatikan. Karena pada dasarnya, struktur bangunan dan interior saling mempengaruhi satu sama lain. Sehingga penempatan interior tidak boleh luput dari perhatian.

Pastikan bahwa berbagai furniture dan perabotan rumah tersebut ditempatkan di area rumah yang aman. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kerusakan yang mungkin saja terjadi apabila getaran gempa yang ditimbulkan kuat.

3. Kestabilan Tanah untuk Membangun Rumah

Kondisi tanah merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan apabila ingin membuat bangunan tahan gempa. Maka dari itu, letak bangunan tahan gempa harus dibangun pada tanah yang stabil. Tanah yang stabil memiliki karakteristik permukaan yang kering, rata, dan tidak miring.

Semakin padat dan keras kondisi tanah tersebut, maka gerak partikel tanah juga akan semakin kecil. Apabila gerakan tanah di bawah bangunan tersebut kecil maka akan menghasilkan getaran yang kecil pula pada permukaan tanah.

Pembangunan rumah tahan gempa di atas tanah liat yang lunak atau pasir lepas juga perlu dihindari. Hal ini karena dapat berisiko pada terjadinya gerakan berlebihan apabila terjadi gempa bumi, bahkan bisa saja menyebabkan bangunan menjadi runtuh.

4. Kekuatan Pondasi Bangunan

Pondasi merupakan komponen yang paling penting untuk sebuah bangunan, apapun jenis bangunannya. Pondasi merupakan struktur bangunan paling bawah dan dasar yang berfungsi sebagai penopang beban untuk bangunan diatasnya. Selain itu, pondasi juga merupakan penentu utama dari seberapa kuat sebuah bangunan.

Karena alasan itulah, pondasi untuk sebuah bangunan perlu dibuat kokoh dan kuat, begitupun dengan pondasi rumah tahan gempa. Membangun pondasi yang terlalu dangkal juga tidaklah baik, karena akan membuat strukturnya menjadi kurang mampu menahan guncangan dari gempa bumi.

Setidaknya, letak pondasi rumah tahan gempa harus dibuat lebih tinggi 45 cm dari permukaan tanah. Untuk jenis pondasi bangunan bisa disesuaikan dengan kebutuhan dari bangunan itu sendiri.

Kekuatan pondasi bangunan tahan gempa, Sumber: hunker.com
Kekuatan pondasi bangunan tahan gempa, Sumber: hunker.com

5. Keseluruhan Kerangka Harus Kokoh dan Kaku

Untuk mendapatkan rumah yang tahan terhadap gempa, keseluruhan kerangka harus dibuat terikat dengan kokoh dan kaku. Struktur rangka bangunan yang kokoh dan dipasang sampai kaku, akan membuatnya menjadi berdiri tegak dan tidak mudah goyang.

Sehingga hal inilah yang membuat sebuah bangunan menjadi lebih tahan terhadap getaran dan goncangan saat terjadi gempa bumi. Dengan begitu, rumah tersebut akan terhindar dari kerusakan yang parah.

6. Perhatikan Bahan Adukan

Prinsip pembuatan bangunan tahan gempa selanjutnya adalah bahan adukan yang digunakan. Bahan adukan untuk bangunan tahan gempa terdiri dari campuran semen, kerikil, pasir, dan beton. Selain menggunakan material yang berkualitas, ketepatan komposisi material juga menjadi kunci utama dari bahan adukan ini.

Maka dari itu, komposisi dari masing-masing material harus tepat dan seimbang. Pastikan juga proses pengadukan dilakukan dengan benar agar semua material tercampur dengan sempurna. Dengan begitu, beton yang dihasilkan akan menjadi lebih padat namun tetap memiliki bobot yang ringan.

7. Pemilihan Material Bangunan yang Sesuai

Pemilihan material bangunan yang tepat juga menjadi salah satu prinsip penting dalam pembuatan rumah yang tahan gempa. Karena jika salah dalam memilih material justru bangunan tersebut akan mudah roboh bahkan ketika guncangan gempa tidak terlalu besar. 

Untuk bangunan tahan gempa, akan lebih baik jika menggunakan material yang memiliki bobot ringan namun tetap kokoh, seperti kayu dan baja ringan. Material yang ringan dapat membuat beban bangunan menjadi lebih ringan juga. Sehingga bangunan tersebut menjadi bangunan yang aman untuk digunakan.

Tetapi, pastikan juga bahwa material yang dipilih merupakan material yang sudah SNI (Standar Nasional Indonesia), karena sudah diakui kualitasnya.

Prinsip pembuatan bangunan anti gempa, Sumber: wzhhouse.com
Prinsip pembuatan bangunan anti gempa, Sumber: wzhhouse.com

Itulah beberapa prinsip penting dalam pembuatan rumah tahan gempa yang perlu diperhatikan dan dipahami. Semoga ulasan tersebut dapat memberikan manfaat bagi Anda yang ingin mengaplikasikan bangunan tahan gempa.

Mengenal Lebih Dekat dengan Alat Bore Pile yang Penting Bagi Pondasi Bangunan

Jenis mesin bore pile, Sumber: bauer.co.id

Dalam dunia konstruksi, alat berat merupakan salah satu elemen yang banyak digunakan karena dapat memberikan berbagai keuntungan. Berbicara mengenai alat berat, tentu tidak lengkap rasanya jika tidak membahas alat berat bore pile. Nah, ingin tahu informasi lengkap mengenai alat bore pile? Simak sampai selesai ya!

Apa Itu Alat Bore Pile?

Mungkin bagi sebagian orang yang tidak mengenal dunia konstruksi akan sangat asing dengan alat bore pile. Namun, mesin atau alat bore pile sendiri merupakan salah satu jenis alat berat yang banyak dimanfaatkan pada dunia konstruksi, khususnya untuk pembuatan pondasi bangunan.

Kegunaan utama mesin bore pile adalah untuk membantu memudahkan proses pembuatan pondasi bore pile. Mesin bore pile berfungsi untuk membuat lubang pada tanah dengan cara pengeboran dengan kedalaman serta diameter tertentu yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pondasi.

Kemudian lubang tersebut digunakan untuk menancapkan rangkaian tulangan baja serta campuran beton yang kemudian di cor. Mengingat pembuatan pondasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting, maka alat berat bore pile ini memiliki andil yang cukup besar dalam pekerjaan pembuatan pondasi bore pile tersebut.

Karena dengan menggunakan mesin bore pile, penggalian yang dilakukan untuk pondasi akan lebih efisien, mudah, dan cepat jika dibandingkan dengan penggalian secara manual yang memakan banyak waktu dan tenaga. Namun yang perlu diingat adalah kecepatan tersebut tergantung juga pada aspek-aspek pendukung lainnya, seperti kondisi tanah, lokasi pembangunan, dan aspek lainnya.

Bore pile dalam dunia konstruksi, Sumber: bauer.co.id
Bore pile dalam dunia konstruksi, Sumber: bauer.co.id

Jenis-Jenis Alat Bore Pile

Dalam dunia konstruksi, alat berat bore pile sudah sangat dikenal dengan beberapa jenis yang dimilikinya. Spesifikasi alat bore pile pun juga tergantung dari jenis alat itu sendiri. Berikut ini adalah jenis-jenis alat bore pile, yakni antara lain:

1. Alat Bore Pile Mini Crane

Salah satu jenis mesin bore pile ialah mesin bore pile mini crane. Mesin bore pile mini crane terdiri dari kerangka utama dan juga crane (menara). Material rangka utama terbuat dari besi kanal UNP yang berfungsi sebagai dudukan Winch dan diesel penggerak. Sedangkan cranenya terbuat dari pipa besi galvanis dengan diameter 3 hingga 4 inch.

Panjang cranenya sendiri bervariasi antara 4 hingga 9 m. Komponen yang dimilikinya dirancang dengan sedemikian rupa agar dapat berdiri dengan kokoh dan tidak mudah goyang saat proses pengeboran tanah. Sehingga proses pembuatan lubang pada tanah bisa berjalan dengan lancar dan dapat meminimalisir kesalahan yang bisa saja terjadi.

Mesin bore pile mini crane dapat beroperasi di area yang sempit dan juga terjal. Selain itu, bore pile mini crane dapat digunakan untuk membuat lubang dengan diameter 30 cm hingga 80 cm dengan kedalaman maksimal 30 m dengan metode wash boring (pengeboran dengan bantuan air)

2. Mesin Bore Pile Tipe Giwangan

Dari segi tampilan, bore pile tipe giwangan terdiri dari kerangka serta tiang pipa baja yang tinggi. Tiang pipa baja tersebut dilengkapi dengan tambang atau tali pengait pada sisi kanan dan kirinya. Tali pengait pada pipa baja tersebut kemudian dikaitkan pada tempat lain yang lebih kuat.

Hal ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan dari bore pile gawangan agar tidak jatuh ke tanah saat sedang dioperasikan. Dinamakan sebagai bore pile tipe gawangan karena jenis alat berat satu ini didesain dengan menyerupai bentuk gawang.

Mesin bore pile gawangan sendiri cukup populer dan sering digunakan karena kemudahan alatnya yang dapat dirangkai dan dibongkar sehingga memudahkan pada proses pengerjaan. Berbeda dengan bore pile yang dioperasikan oleh operator secara praktis, bore pile tipe giwangan sendiri dioperasikan secara semi manual.

Namun keduanya memiliki cara kerja yang tidak jauh berbeda satu sama lain, yaitu menggunakan air yang cukup banyak.

Jenis mesin bore pile, Sumber: bauer.co.id
Jenis mesin bore pile, Sumber: bauer.co.id

Keuntungan Menggunakan Alat Berat Bore Pile

Adanya jenis alat berat yang satu ini tentu dapat memberikan berbagai keuntungan dalam dunia konstruksi, khususnya pada proses pengeboran. Keuntungan-keuntungan tersebut yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menggunakan alat berat satu ini. Diantara berbagai keuntungan menggunakan alat berat bore pile yakni sebagai berikut:

1. Kemudahan Mobilisasi

Keuntungan pertama dengan adanya jenis alat berat yang satu ini adalah kemudahan dalam mobilisasi, karena alat ini memiliki tingkat mobilisasi yang cukup baik. Mesin bore pile dapat dipindah-pindahkan dari satu lokasi proyek ke lokasi lainnya dengan sangat mudah.

Jadi ketika Anda ingin membuat sebuah bangunan di lokasi manapun, Anda tidak perlu khawatir karena terdapat kemudahan pemindahan pada mesin bore pile ini. Selain itu, alat bore pile juga memungkinkan untuk mengakses lokasi bangunan yang tidak terlalu luas atau di tengah pemukiman padat dengan mudah.

Karena dengan kemudahan mobilisasi alat berat juga dapat berpengaruh terhadap berjalanya proses pembangunan yang menjadi lebih mudah dan lancar.

2. Kemampuan Pengeboran Mumpuni

Mesin bore pile memiliki kemampuan pengeboran yang tidak perlu diragukan lagi. Alat berat yang satu ini mampu melakukan pengeboran pada diameter yang bervariasi antara 30 cm hingga 100 cm. Anda hanya perlu menyesuaikannya sesuai dengan kebutuhan tiap-tiap jenis bangunan yang dibuat.

Dengan menggunakan mesin bore pile, proses pengeboran yang dilakukan juga akan lebih mudah, dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia yang tentu saja membutuhkan tenaga ekstra. Selain itu, hasil pengeboran yang dilakukan dengan bantuan bore pile juga tentunya akan lebih sempurna.

3. Lebih Aman untuk Bangunan Lain

Kelebihan lainnya dengan menggunakan mesin bore pile yaitu lebih aman. Membangun sebuah rumah di pemukiman yang padat penduduk dan padat bangunan tentu perlu mempertimbangkan banyak hal. Salah satunya yaitu aspek keamanan untuk bangunan lain di sekitar bangunan yang akan dibuat.

Dengan menggunakan alat bore pile, pembangunan pondasi untuk bangunan Anda akan lebih aman. Karena tidak akan menimbulkan dampak yang dapat merugikan bagi bangunan di sekitarnya, seperti menimbulkan keretakan atau kerusakan.

Tentu dengan kelebihannya yang satu ini, mesin bore pile akan sangat aman digunakan untuk daerah yang bangunannya padat seperti di kota-kota besar. Dengan begitu, membuat bangunan di lokasi yang padat bangunan tentu bukan menjadi masalah yang harus dikhawatirkan lagi. Karena mesin bore pile bisa dijadikan sebagai solusi yang tepat.

4. Mampu Membuat Pondasi pada Tanah Keras

Mesin bore pile memiliki kelebihan dapat digunakan sebagai salah satu pendukung untuk mendirikan sebuah pondasi bangunan pada lahan yang keras. Alat berat yang satu ini akan sangat bermanfaat digunakan untuk jenis tanah tersebut karena jika menggunakan tenaga manual tentu akan sangat merepotkan.

Dengan bantuan mesin bore pile, membuat bangunan di tanah yang keras bukanlah menjadi sebuah penghalang lagi.

Keuntungan menggunakan mesin bore pile, Sumber: xcmgindodrill.com
Keuntungan menggunakan mesin bore pile, Sumber: xcmgindodrill.com

Itulah sedikit ulasan mengenai alat bore pile yang banyak dimanfaatkan pada dunia konstruksi. Bagi Anda yang belum familiar, semoga ulasan tersebut dapat memberikan tambahan informasi.

Penting untuk Diperhatikan, Begini Alur Pengelolaan Limbah B3 yang Tepat!

Pengelolaan limbah B3 pada landfill, Sumber: money.kompas.com

Dari beragam jenis limbah yang ada, salah satu limbah yang cukup berbahaya adalah limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Karena alasan itulah, pembuangan limbah B3 pun juga tidak bisa sembarang. Setidaknya limbah B3 perlu melewati pengelolaan yang tepat terlebih dahulu sebelum dilakukan pembuangan.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai bagaimana alur pengelolaan limbah industri B3, akan lebih baik jika kita juga mengenal apa itu limbah B3. Karena limbah B3 atau bahan berbahaya dan beracun menjadi bagian dari limbah anorganik yang turut berkontribusi menyebabkan pencemaran lingkungan.

Limbah B3 sendiri berasal dari aktivitas rumah tangga, aktivitas pelayanan kesehatan, sektor pariwisata, hingga aktivitas industri.

Alur pengolahan limbah B3, Sumber: tender-indonesia.com
Alur pengolahan limbah B3, Sumber: tender-indonesia.com

Apa Itu Limbah B3?

Sesuai dengan namanya, limbah B3 merupakan salah satu jenis limbah yang memiliki kandungan beracun dan berbahaya. Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dapat dikatakan sebagai limbah yang paling tidak ramah lingkungan jika dibandingkan dengan jenis limbah lainnya.

Maka dari itu, perlu dilakukan pengelolaan limbah B3 secara khusus dan tepat karena limbah ini mengandung zat beracun yang cukup tinggi. Apabila limbah B3 dibuang secara ilegal tanpa pengolahan yang tepat terlebih dahulu, maka bukan tidak mungkin akan memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan manusia.

Adanya limbah B3 dapat menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan serta mempengaruhi kesehatan dan keberlangsungan hidup semua makhluk hidup. Untuk mencegah bahaya dan dampak dari limbah B3, Pemerintah Indonesia membuat peraturan pengelolaan limbah B3 melalui Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014 tentang pengelolaan limbah bahan bahaya dan beracun.

Dalam peraturan tersebut dimuat berbagai aturan mulai dari penetapan limbah B3, pengurangan, pemanfaatan, penyimpanan, hingga pengelolaannya yang baik dan benar. Berbicara mengenai pengelolaan limbah B3, tidak lepas juga pembahasan tentang AMDAL. Karena setiap kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki AMDAL.

Limbah bahan beracun dan berbahaya, Sumber: kbeonline.id
Limbah bahan beracun dan berbahaya, Sumber: kbeonline.id

Karakteristik Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Limbah B3 tentunya memiliki sifat dan karakteristik tertentu yang membedakannya dari jenis limbah lainnya. Berikut ini adalah beberapa karakteristik limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), yakni antara lain:

  • Mudah Meledak. Limbah B3 memiliki sifat explosive atau mudah meledak sekalipun pada suhu dan tekanan normal. Hal ini dapat terjadi karena limbah B3 menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi melalui reaksi fisika atau kimia sederhana. Apabila tidak ditangani dengan hati-hati, maka dapat menyebabkan ledakan yang tak terduga dan membahayakan.
  • Mudah Terbakar. Limbah B3 adalah limbah berbahaya yang dapat dengan mudah terbakar (flammable) apabila terkena kontak langsung dengan udara, nyala api, dan bahan kimia lainnya. Sehingga bukan tidak mungkin dapat menyebabkan kebakaran di lingkungan sekitar.
  • Beracun (toxic). Limbah B3 merupakan jenis limbah yang mengandung zat beracun. Limbah B3 dapat menyebabkan keracunan, sakit, bahkan kematian jika terjadi kontak dengan pernapasan, kulit, atau mulut. Tidak hanya mengandung racun untuk manusia dan hewan, namun limbah B3 juga memiliki kandungan beracun yang membahayakan bagi lingkungan.
  • Korosif. Karakteristik limbah B3 selanjutnya yaitu bersifat korosif. Karena sifat yang dimiliki itulah, limbah B3 dapat menyebabkan iritasi kulit dan juga dapat menyebabkan karat pada baja.
  • Karsinogenik. Limbah B3 memiliki karakteristik dan sifat karsinogenik. Limbah ini mengandung bahan yang dapat menyebabkan sel kanker pada makhluk hidup, manusia khususnya.
Karakteristik limbah B3, Sumber: be-stylish.info
Karakteristik limbah B3, Sumber: be-stylish.info

Bagaimana Alur Pengelolaan Limbah B3?

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, limbah B3 merupakan salah satu limbah yang memiliki tingkat bahaya paling tinggi yang membuatnya perlu dilakukan pengelolaan secara khusus. Nah, lalu bagaimana alur pengelolaan untuk limbah B3?

Sebelum dibuang, limbah B3 perlu diolah atau dikelola menggunakan metode yang sesuai dengan kandungan dari limbah B3 tersebut. Metode yang digunakan untuk pengelolaan limbah B3 bisa berupa metode kimiawi, fisika, maupun biologi.

1. Metode Pengelolaan Secara Kimiawi

Pengelolaan limbah dengan cara kimiawi dilakukan dengan bantuan bahan kimia tertentu sesuai dengan jenis dan kadar limbahnya. Pengelolaan ini dilakukan untuk menghilangkan partikel yang sulit mengendap, logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun lainnya.

Umumnya, pengelolaan limbah B3 dengan bahan kimia dilakukan menggunakan metode stabilisasi/solidifikasi. Yaitu proses mengubah senyawa kimia dengan menambah bahan pengikat atau zat pereaksi tertentu. Zat tersebut berfungsi untuk memperkecil kelarutan, pergerakan, dan penyebaran racun limbah sebelum dibuang.

2. Metode Pengelolaan Secara Fisika

Pengelolaan secara fisika dilakukan dengan cara menyisihkan bahan tersuspensi berukuran besar dan bahan yang mudah mengendap maupun mengapung. Selain itu, cara ini juga digunakan untuk menyisihkan bahan tersuspensi atau pemekatan lumpur endapan dengan memberikan aliran udara ke atas.  

3. Metode Pengelolaan Secara Biologi

Selain kimiawi dan fisika, limbah B3 juga bisa dikelola dengan cara biologi. Metode pengelolaan ini dikenal juga dengan istilah bioremediasi dan fitoremediasi. Bioremediasi merupakan pengelolaan limbah menggunakan mikroorganisme untuk mengurai limbah B3. Sementara fitoremediasi adalah pengelolaan menggunakan tumbuhan untuk mengaborsi dan mengakumulasi bahan beracun dari tanah.

Kemudian setelah dilakukan pengelolaan, barulah limbah B3 bisa dibuang. Namun dalam membuangnya pun juga tidak bisa dibuang secara sembarangan di sungai, laut, maupun tempat terbuka lainnya. Cara pembuangan limbah B3 bisa dilakukan dengan beberapa cara berikut.

Pengelolaan limbah B3 pada landfill, Sumber: money.kompas.com
Pengelolaan limbah B3 pada landfill, Sumber: money.kompas.com

4. Pembuangan Limbah B3 ke Sumur Injeksi

Cara pertama yang bisa dilakukan ialah pembuangan limbah B3 ke sumur dalam atau sumur injeksi. Pembuangan limbah ke sumur dalam dilakukan dengan cara memompa limbah melalui pipa ke lapisan batuan yang dalam.

Nantinya, limbah B3 yang dipompa ke batuan dalam akan terperangkap di lapisan tersebut. Sehingga limbah-limbah tersebut tidak akan mencemari tanah maupun air.

5. Pembuangan Limbah B3 ke Kolam Penyimpanan

Selain sumur injeksi, limbah B3 juga bisa dibuang ke kolam penyimpanan. Kolom penyimpanan ini sengaja dibuat dengan lapisan pelindung untuk menghindari kerembesan yang bisa saja terjadi. Ketika air limbah menguap, maka senyawa yang berbahaya akan terkonsentrasi dan mengendap di bagian dasar kolam penyimpanan tersebut.

6. Landfill untuk Limbah B3

Landfill atau tempat pembuangan akhir juga bisa dijadikan sebagai solusi untuk pengelolaan dan pembuangan limbah B3. Namun landfill untuk limbah B3 adalah landfill khusus dengan tingkat keamanan yang sangat tinggi dan terjaga.

Umumnya, metode pembuangan ini dilakukan dengan cara memasukkan limbah B3 ke dalam drum atau tempat khusus, kemudian dikubur dalam landfill tersebut. Jika dilakukan dengan benar, maka metode pengelolaan limbah B3 dengan landfill bisa menjadi sangat efektif. 

Maka dari itu, untuk menunjang keamanannya, landfill harus dilengkapi dengan peralatan monitoring yang lengkap untuk mengawasi kondisi limbah yang ditimbun.

Itulah cara pengelolaan limbah B3 yang perlu dilakukan agar tidak mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan manusia. Semoga ulasan tersebut memberikan tambahan informasi dan juga manfaat bagi kita semua.

Penasaran dengan Apa Itu Maket Bangunan dan Kegunaannya? Temukan Jawabannya Disini!

Fungsi adanya maket, Sumber: kompiancur.blogspot.com

Jika Anda berada di halaman website ini, besar kemungkinan jika Anda sedang mencari informasi mengenai maket bangunan. Jika benar, maka Anda berada di halaman website yang tepat. Karena kami akan memberikan berbagai informasi menarik seputar maket bangunan.

Pengertian Maket Bangunan

Sebagian besar dari kita tentunya sudah mengenal apa itu maket, apalagi bagi mereka yang menyukai dunia arsitektur. Tetapi bagi Anda yang belum familiar, maket bangunan adalah sebuah model miniatur atau bentuk tiruan dari objek bangunan yang dibuat kecil dengan ukuran tertentu dalam model tiga dimensi.

Umumnya, keberadaan maket digunakan untuk merepresentasikan bangunan yang akan dibuat atau yang sudah jadi dengan skala dan ukuran yang lebih kecil. Maket sendiri biasanya diletakkan di dalam kaca. Dengan begitu, kita dapat melihat keseluruhan bangunan secara mudah meskipun tanpa mengamati langsung objek aslinya.

Banyak bangunan yang bisa direpresentasikan melalui maket, seperti rumah, bangunan masjid, kampus, museum, gedung perkantoran, dan masih banyak lagi. Dalam membuat maket pun nyatanya tidak bisa dilakukan secara sembarangan dengan ukuran yang asal. Ukuran maket perlu disesuaikan dengan ukuran dari gedung aslinya.

Misalnya, sebuah gedung memiliki ukuran 10 x 10 meter, maka maket tersebut idealnya juga memiliki ukuran 10 x 10 namun dengan satuan yang berbeda dari ukuran aslinya. Atau untuk mempermudah dalam mengubah ukuran asli gedung dalam sebuah maket, Anda bisa menggunakan skala 1:100.

Mengingat ukurannya yang kecil dengan segala detail yang dimiliki, maka dalam membuat maket diperlukan ketelitian yang tinggi untuk menyatukan satu elemen dengan elemen lainnya. Selain itu, ketelitian tersebut juga bermanfaat untuk menciptakan maket yang tampak lebih sempurna dan sesuai dengan realitasnya.

Mengenal maket bangunan, Sumber: sgtgrup.com
Mengenal maket bangunan, Sumber: sgtgrup.com

Bahan-Bahan Membuat Maket

Umumnya, bahan untuk membuat maket bangunan bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Namun biasanya membuat maket untuk gedung diperlukan bahan-bahan berikut ini.

  • Alas maket. Untuk alas dasar maket bangunan, pada umumnya menggunakan triplek, duplek, atau bahan lainnya yang kaku. Kemudian pada bagian alasanya dilapisi dengan styrofoam atau karpet.
  • Bahan untuk bangunan. Untuk membuat dinding atau bangunannya, bisa menggunakan bahan duplek atau kertas ivory dengan ketebalan 0,75 mm. Sedangkan untuk membuat elemen kaca pada jendela bisa menggunakan mika bening.
  • Bahan pendukung lainnya. Biasanya bahan-bahan ini digunakan untuk membuat perintilan-perintilan yang ada di sekitar bangunan. Seperti stik es krim untuk membuat pagar, miniatur pohon sintetis untuk memberikan nuansa alam seperti pada rumah adat Bali, rumput sintetis untuk membuat rumput, kardus, hingga korek api.

Apa Saja Fungsi Maket Bangunan?

Dibuatnya maket tentu bukanlah tanpa alasan. Apalagi dengan detail-detail yang kecil dan dengan tujuan-tujuan tertentu. Berikut ini adalah beberapa fungsi atau kegunaan dari maket, yakni antara lain:

1. Merepresentasikan Sebuah Bangunan Secara Visual

Fungsi utama dibuatnya maket adalah sebagai media untuk merepresentasikan sebuah gedung itu sendiri. Seringkali, gambar 2D tidak dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai sebuah bangunan. Maka dari itu, untuk mendapatkan kejelasan dan keutuhan sebuah gedung, dibuatlah maket ini.

Karena dengan keberadaan maket dapat memungkinkan kita untuk melihat keseluruhan bangunan secara mudah dan jelas meskipun tanpa mengamati dan melihat langsung objek aslinya.

2. Merepresentasikan Ide dan Konsep Bangunan

Sebelum membuat sebuah bangunan, tentu dibutuhkan ide dan konsep yang matang terlebih dahulu. Maket ini dapat digunakan untuk membantu merepresentasikan ide, konsep, dan bentuk dari proyek yang akan dibuat. Sehingga ketika akan disampaikan kepada khalayak umum, akan lebih mudah dipahami dan dimengerti.

Dengan begitu, khalayak umum juga akan lebih bisa membayangkan bagaimana rancangan bentuk properti yang nantinya akan dibangun. Selain itu, keberadaan maket dalam model 3D juga bisa membuat para arsitek mengetahui kelebihan dan kekurangan lebih jauh dari desain yang telah dibuat.

3. Media Promosi

Fungsi dari adanya maket bangunan selanjutnya yaitu sebagai media promosi yang dapat memperkuat fungsi brosur yang dapat menarik minat calon pembeli. Penggunaan maket sebagai media promosi biasanya banyak ditemukan pada perusahaan properti yang menawarkan apartemen maupun perumahan.

Nah, maket 3D digunakan sebagai media untuk memberikan informasi mengenai spesifikasi bangunan yang ditawarkan. Jika dibandingkan dengan media promosi dalam bentuk 2D, maket dengan pemodelan 3D jauh lebih efektif. Karena calon pembeli dapat melihat secara langsung desain bangunan yang ditawarkan meskipun dalam bentuk yang lebih kecil.

Dengan begitu, bukan tidak mungkin akan menumbuhkan rasa penasaran yang dapat berubah menjadi ketertarikan untuk memiliki bangunan tersebut. Sehingga dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan tersebut.

4. Sarana Pembelajaran

Selain dapat digunakan untuk kepentingan promosi, kehadiran maket juga bisa digunakan sebagai sarana pembelajaran. Misalnya ketika berkunjung ke suatu bangunan seperti museum, para pengunjung akan diberikan informasi dan pengenalan terlebih dahulu oleh pemandu mengenai museum tersebut melalui maket.

Hal tersebut dilakukan, agar pengunjung dapat lebih mengenal bagian-bagian dari bangunan sebelum memulai untuk “menelusuri” bangunan tersebut secara langsung. Selain itu, maket juga bisa digunakan untuk media pembelajaran sebagai upaya pengenalan geometri

Maket sebagai sarana pembelajaran dinilai lebih efektif karena selain mendapatkan penjelasan secara lisan, kita juga mendapatkan gambaran secara visual. Jadi, kita tidak perlu “mengawang” jauh untuk tahu bangunan seperti apa yang dimaksud. Karena kita dapat melihatnya secara langsung.

Fungsi adanya maket, Sumber: kompiancur.blogspot.com
Fungsi adanya maket, Sumber: kompiancur.blogspot.com

Jenis-Jenis Maket Bangunan

Secara umum, maket dibuat dengan berbagai jenis model. Mulai dari maket yang sederhana hingga maket yang paling rumit sekalipun. Setiap jenis maket memiliki fungsinya masing-masing. Berikut ini adalah beberapa jenis maket bangunan, yakni antara lain:

1. Conceptual Model

Sesuai dengan namanya, jenis maket yang satu ini merupakan jenis maket yang paling dasar untuk membuat sketsa gedung terutama untuk membuat sketsa awal, seperti bentuk-bentuk dasar dari gedung yang akan dibuat. Karena jenisnya yang paling dasar, sehingga membuat jenis maket ini sangat mudah untuk digunakan dan juga dibuat.

2. Working Model

Working model merupakan jenis maket yang berada satu tingkat dari conceptual model. Pada jenis ini, maket dibuat lebih rumit dari model yang sebelumnya. Mengapa lebih rumit? Karena maket dibuat lebih spesifik dalam segala aspek.

Sebut saja seperti dalam hal ukuran bangunan, bentuk, dan material yang akan digunakan. Dengan aspek yang lebih detail, akan membuat siapapun yang melihatnya menjadi lebih mudah untuk memahaminya.

3. Presentation Model

Dari kedua jenis maket sebelumnya, maket yang satu ini memiliki detail yang lebih tinggi dalam proses pembuatannya. Maket bangunan jenis ini dibuat semirip mungkin dengan bentuk aslinya tetapi dalam bentuk yang mini. Jenis maket ini biasanya digunakan untuk presentasi kepada klien atau calon pembeli bangunan.

Berbagai jenis maket bangunan, Sumber: pusatlasercutting.com
Berbagai jenis maket bangunan, Sumber: pusatlasercutting.com

Itulah sedikit ulasan mengenai maket bangunan, semoga ulasan tersebut dapat memberikan tambahan informasi untuk kita semua.

Ingin Menggunakan Pondasi Sarang Laba-Laba? Kenali Dulu Kelebihan dan Kekurangannya Berikut Ini!

Kelebihan konstruksi laba-laba, Sumber: mitrarakyat.com

Pondasi merupakan salah satu elemen penting bagi sebuah bangunan. Karena alasan itulah, pondasi perlu terbentuk dengan kuat dan kokoh. Jika pondasi kokoh, maka bangunan yang tertopang pada pondasi tersebut juga akan menjadi kokoh. Terdapat banyak jenis pondasi untuk bangunan, salah satunya adalah pondasi sarang laba-laba.

Pengertian Pondasi Sarang Laba Laba

Mungkin sebagian besar orang sudah familiar dengan konstruksi sarang laba-laba ini. Konstruksi sarang laba-laba pertama kali ditemukan oleh Ir. Ryantori dan Ir. Sutjipto pada tahun 1976 dan mulai diaplikasikan di proyek bangunan pada tahun 1978. 

Sarang laba-laba merupakan salah satu jenis pondasi bangunan dangkal yang memanfaatkan tanah sebagai bagian dari struktur bangunan. Konstruksi sarang laba-laba merupakan kombinasi antara pelat beton pipih menerus yang di bawahnya dikakukan oleh rip-rip tegak yang pipih tinggi dan sistem perbaikan tanah diantara rip-rip.

Perpaduan inilah yang menghasilkan sistem pondasi dengan kekuatan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sistem pondasi dangkal lainnya. Dinamakan sarang laba-laba, tentu bukanlah tanpa alasan. Hal ini karena pembesian pada plat pondasi di daerah kolom memiliki bentuk seperti sarang laba-laba.

Selain itu, bentuk jaringannya juga tarik-menarik yang bersifat monolit atau berada dalam satu kesatuan. Konstruksi sarang laba-laba sendiri terdiri dari dua bagian konstruksi, yaitu konstruksi beton dan perbaikan tanah. Pada dasarnya, pondasi laba laba bertujuan untuk memperkaku sistem pondasi itu sendiri dengan cara memanfaatkan tanah pendukungnya. 

Apabila semakin kaku sebuah pondasi, maka distribusi tegangan atau stres tanah semakin merata yang dapat memberikan pengaruh terhadap kekuatan pondasi tersebut. Atau dengan kata lain, jika pondasi semakin kaku, maka pondasi akan semakin kuat.

Mengenal pondasi sarang laba-laba, Sumber: docplayer.info
Mengenal pondasi sarang laba-laba, Sumber: docplayer.info

Apa Saja Kelebihan Konstruksi Sarang Laba-Laba?

Sama halnya dengan jenis pondasi bangunan lainnya, pondasi sarang laba-laba juga memiliki berbagai keunggulan yang bisa dijadikan sebagai pertimbangan ketika membangun sebuah bangunan. Di bawah ini adalah beberapa kelebihan dari pondasi sarang laba-laba yakni sebagai berikut:

1. Sistem Pondasi yang Tahan Gempa

Salah satu kelebihan dari jenis pondasi laba-laba ini adalah sistem pondasi yang tahan terhadap gempa. Pondasi sarang laba-laba memang terkenal sebagai pondasi yang tahan terhadap gempa dan sudah teruji ketahananya.

Seperti yang kita semua tahu, Indonesia merupakan negara yang berada di jalur gempa teraktif karena dikelilingi Cincin Api Pasifik dan berada di atas tiga lempeng benua, yakni Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik.

Dengan keadaan itulah, membuat Indonesia menjadi negara yang rawan terhadap gempa. Maka dari itu, jenis pondasi laba-laba sangat cocok diaplikasikan pada bangunan-bangunan di Indonesia.

2. Ramah Lingkungan

Ramah terhadap lingkungan merupakan salah satu kelebihan dari jenis pondasi yang satu ini. Hal ini karena dalam proses pembuatannya, pondasi laba-laba hanya menggunakan sedikit material kayu. Sehingga tidak perlu menebang banyak pohon yang dapat menyebabkan kerusakan pada hutan.

Selain itu, mengapa jenis pondasi ini disebut ramah lingkungan, karena dalam proses pembuatannya juga menghasilkan polusi udara yang lebih rendah. Atau dengan kata kata lain, ketika Anda membuat pondasi laba-laba, suara yang dihasilkan tidak menimbulkan suara bising atau berisik yang dapat mengganggu lingkungan sekitar pembangunan.

Di samping tidak menimbulkan suara bising, pembuatan pondasi sarang laba-laba juga tidak menimbulkan dampak yang dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan lainnya.

3. Proses Pengerjaan Relatif Singkat

Pondasi sarang laba-laba juga terkenal dengan kelebihannya sebagai pondasi yang proses pengerjaannya relatif singkat. Hal ini karena pada proses pengerjaannya, konstruksi sarang laba-laba menggunakan sistem ban berjalan dan padat karya.

Sistem tersebut merupakan sistem yang sederhana dan tidak menuntut memiliki keahlian tinggi pada proses pembuatannya. Sehingga hal tersebut membuat proses pengerjaan pondasi laba-laba tidak membutuhkan waktu yang lama.

Konstruksi sarang laba-laba pada rumah, Sumber: docplayer.info
Konstruksi sarang laba-laba pada rumah, Sumber: docplayer.info

4. Memiliki Tingkat Kekakuan (Rigidity) yang Tinggi

Jika dibandingkan dengan jenis pondasi dangkal lainnya, sistem pondasi sarang laba laba mempunyai tingkat kekakuan (rigidity) yang jauh lebih tinggi. Hal inilah yang akhirnya mampu membuat konstruksi sarang laba-laba menjadi sistem struktur bawah yang sangat kaku dan kokoh yang membuatnya aman terhadap penurunan tanah maupun gempa.

Tingkat kekakuan yang dimiliki konstruksi sarang laba-laba juga membuatnya menjadi salah satu jenis pondasi dangkal yang tingkat ketahanan maupun kekuatannya patut diunggulkan. Hal ini terbukti dengan potensi pengaplikasikannya dalam pembangunan gedung-gedung bertingkat 2 hingga 10 lantai, terminal peti kemas, hingga landasan pesawat.

5. Jenis Pondasi yang Multifungsi

Pondasi sarang laba laba tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk satu kebutuhan saja. Namun lebih dari itu, plat konstruksi sarang laba-laba memiliki fungsi ganda atau multifungsi.

Selain dapat digunakan sebagai pelat pondasi, jenis pondasi ini juga dapat dimanfaatkan sebagai septic tank, bak reservoir, lantai, pondasi, kolom praktis, hingga dinding. Tentunya Anda bisa memanfaatkan sesuai dengan kebutuhan Anda.

6. Mampu Memperkecil Penurunan Bangunan

Keunggulan terakhir dari konstruksi sarang laba-laba yaitu mampu memperkecil penurunan bangunan. Hal tersebut karena konstruksi sarang laba-laba dapat membagi rata kekuatan pada seluruh pondasi dan mampu membuat tanah menjadi bagian dari struktur pondasi.

Sehingga jenis pondasi ini juga berpotensi digunakan pada tanah lunak yang memiliki potensi terhadap penurunan yang mungkin saja terjadi. Dengan begitu, kerusakan pada bangunan tersebut dapat diminimalisir. Sekalipun terjadi kerusakan, dapat menekan biaya untuk proses renovasinya.

Kelebihan konstruksi laba-laba, Sumber: mitrarakyat.com
Kelebihan konstruksi laba-laba, Sumber: mitrarakyat.com

Kekurangan Pondasi Sarang Laba-Laba

Di samping berbagai kelebihan yang dimiliki, jenis pondasi ini juga tidak luput dari kekurangannya. Di bawah ini adalah kekurangan dari konstruksi sarang laba-laba, yakni sebagai berikut:

1. Tidak Dapat Diaplikasikan Pada Kondisi Tanah Basah

Satu kekurangan dari konstruksi sarang laba-laba yaitu akan sangat sulit jika diaplikasikan pada kondisi tanah yang basah. Oleh karena itu, curah hujan yang tinggi dan terus menerus merupakan suatu kendala atau penghambat pada proses pembuatan pondasi ini.

Dimana curah hujan tersebut membuat tanah dan pasir yang merupakan bagian penting dari struktur pondasi akan menjadi lunak dan sulit untuk dipadatkan kembali. Nah, apabila tanah menjadi basah dan becek maka mobilitas kerja di lapangan pun menjadi terhambat.

Sehingga uji kepadatannya pun membutuhkan waktu pengeringan yang dapat berpengaruh juga pada proses pengerjaan yang menjadi lebih lama dari waktu normalnya.

Kekurangan pondasi laba-laba, Sumber: arsitektur.asia
Kekurangan pondasi laba-laba, Sumber: arsitektur.asia

Demikianlah ulasan mengenai konstruksi sarang laba-laba beserta dengan kelebihan dan kekurangannya. Nah, tahukan Anda selain pondasi, elemen penting lainnya untuk sebuah bangunan yaitu legalitas kelayakan pemakaian?

Sebelum digunakan, sebuah bangunan perlu ada legalitas kelayakan demi keamanan, kesehatan, kenyamanan, serta kemudahan dalam pemakaian. Mengingat pentingnya legalitas kelayakan pada bangunan, Anda perlu mengurus sertifikat SLF untuk gedung Anda pada ahlinya.Jika Anda membutuhkan konsultan SLF, maka PT Eticon Rekayasa Teknik adalah solusi yang tepat bagi Anda. Dengan tenaga ahli yang kami miliki, kami mampu menjadi partner terbaik bagi Anda. Semoga informasi tersebut dapat memberikan manfaat bagi kita.

Mengenal Lebih Dekat dengan Pondasi Raft yang Mulai Banyak Dipilih Para Kontraktor

Kekurangan pondasi rakit, Sumber: qhomemart.com

Setiap bangunan tentu membutuhkan jenis pondasi yang berbeda antara bangunan satu dengan bangunan yang lainnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan pondasi tersebut yaitu kondisi tanah. Dari banyaknya jenis pondasi yang dapat digunakan dalam pembangunan, jenis pondasi raft bisa Anda jadikan pilihan.

Mengenal Seputar Pondasi Raft

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, terdapat banyak jenis pondasi yang ada dalam pembangunan, salah satunya yaitu pondasi raft. Tapi sebenarnya apa itu pondasi raft? Pondasi raft adalah salah satu jenis pondasi bangunan dengan kekuatan dan volume besar yang dibuat dari plat beton bertulang.

Bahan utama pembuat pondasi tersebut berfungsi untuk meneruskan beban-beban bangunan diatasnya yang kemudian diteruskan ke dalam tanah keras. Bentuk dari pondasi raft menyerupai rakit, sehingga pondasi ini dikenal juga dengan nama pondasi rakit.

Pondasi rakit termasuk dalam jenis pondasi dangkal yang mempunyai bentuk plat sangat lebar dengan ketebalan tertentu, sehingga membentuk plat raksasa. Pondasi rakit banyak diaplikasikan pada bangunan-bangunan bertingkat, bangunan yang memiliki basement, konstruksi rumah satu dan dua lantai, bahkan pada bangunan yang digunakan untuk tempat menopang tangki-tangki besar perusahaan.

Namun, jumlah lantai bangunan bertingkat yang bisa dipenuhi oleh pondasi rakit maksimal 10 lantai saja. Untuk ketebalan dari pondasi rakit cukup beragam dan bisa disesuaikan dengan bangunan yang akan dibangun. Jenis pondasi rakit juga bisa dikombinasikan dengan pondasi dalam, dimana pada bagian bawah pondasi rakit yang terdapat kolom diberikan tambahan bored pile.

Pondasi rakit pada bangunan, Sumber: klopmart.com
Pondasi rakit pada bangunan, Sumber: klopmart.com

Apa Saja Kelebihan Pondasi Raft?

Terdapat beberapa alasan mengapa pondasi rakit banyak dijadikan sebagai pilihan. Hal ini tentu tidak lepas dari berbagai kelebihan yang dimilikinya. Diantara berbagai kelebihan tersebut, yakni sebagai berikut:

1. Dapat Diaplikasikan Pada Tanah Sulit

Pondasi raft atau pondasi rakit merupakan salah satu jenis pondasi yang bisa Anda andalkan sebagai solusi untuk area tanah yang tidak rata bahkan area tanah yang sulit. Jenis pondasi ini juga bisa digunakan untuk struktur bangunan dengan beban ringan pada jenis tanah yang lunak seperti tanah liat maupun pada tanah yang terdapat zona lunak pada area tertentu. 

Pondasi rakit dapat menjangkau zona-zona tersebut dengan menggunakan tekanan bantalan sesuai dengan tingkat penurunan yang disanggupi zoom.

2. Efisien dan Efektif

Kelebihan lainnya dari pondasi raft adalah lebih efisien dan efektif. Mengapa demikian? Karena untuk membuat pondasi rakit tidak begitu banyak memakan waktu, atau dengan kata lain Anda dapat menghemat waktu pada proses pembuatannya.

Secara tidak langsung, hal ini juga akan membuat proses pembangunan sebuah bangunan menjadi lebih cepat. Meskipun dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat, namun tentunya tidak mengurangi kualitas dari pondasi tersebut.

3. Biaya Relatif Terjangkau

Selain efektif dan efisien, pada proses pembuatan jenis pondasi rakit juga tidak memakan biaya yang banyak karena biaya yang digunakan relatif terjangkau. Pada pembuatan pondasi raft, biaya pada proses penggalian dapat ditekan agar tidak terlalu membengkak.

Hal ini dapat dilakukan karena pondasi rakit tergolong jenis pondasi dangkal sehingga pekerjaan penggalian yang dilakukan relatif lebih kecil dibandingkan dengan jenis pondasi lainnya. Selain itu, proses pembuatan pondasi rakit juga bisa dilakukan tanpa bantuan alat berat.

Sehingga Anda tidak perlu menganggarkan secara khusus untuk pengadaan atau untuk menyewa alat berat. Jadi, selain dapat menghemat sumber daya dan tenaga kerja, pembuatan jenis pondasi rakit juga dapat menghemat anggaran Anda.

4. Adaptasi Fisik Bangunan yang Baik

Kelebihan terakhir dari pondasi raft yaitu adaptasi bangunan yang lebih baik. Pengerjaan pondasi rakit sudah cukup teruji, hal ini dibuktikan dengan banyaknya gedung perkantoran dan gedung-gedung lainnya di Indonesia yang telah mengaplikasikan pondasi rakit pada bangunan tersebut.

Jenis pondasi rakit sendiri mampu mengikuti kondisi tanah yang mungkin saja terjadi, salah satunya yaitu penurunan tanah. Tentunya kondisi tersebut akan lebih aman dan tidak membahayakan bagi bangunan diatasnya. Karena apabila tanah mengalami penurunan, maka seluruh pondasi akan turun secara bersama-sama mengikuti tanah tersebut.

Sehingga bangunan diatasnya pun tidak akan mengalami kemiringan atau bahkan kerusakan yang berujung ambruk.

Kelebihan pondasi rakit, Sumber: castleforms.com
Kelebihan pondasi rakit, Sumber: castleforms.com

Apa Saja Kekurangan dari Pondasi Raft?

Di samping berbagai kelebihan yang dimiliki, pondasi raft nyatanya juga tidak lepas dari beberapa kekurangan. Namun meskipun begitu, kekurangan dari pondasi rakit bisa diminimalisir keberadaannya. Diantara kekurangan-kekurangan tersebut, yakni sebagai berikut:

1. Pondasi Rakit Dapat Terkikis

Salah satu kekurangan yang dimiliki oleh pondasi rakit adalah dapat terkikis. Jika tidak dirawat dan diperhatikan dengan baik, pada bagian tepi alas pondasi rakit dapat terkikis seiring dengan berjalannya waktu. Tapi Anda tidak perlu khawatir, karena kekurangan yang satu ini dapat diatasi dengan mudah.

Anda hanya perlu menyediakan waktu untuk melakukan perawatan dan memperhatikan bagian tepi alas pondasi ini. Dengan memberikan perawatan terbaik, maka pondasi rakit dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama.

2. Membutuhkan Pekerja yang Berpengalaman

Meskipun dapat dikerjakan dalam waktu yang relatif singkat, namun terkadang desain pondasi raft bisa menjadi sangat kompleks dan rumit. Hal inilah yang akhirnya mengharuskan kehadiran seorang ahli atau pekerja yang berpengalaman dalam proses pembuatannya.

Karena desain yang kompleks tersebut dapat menjadi masalah apabila pada proses pembuatannya tidak dilakukan oleh seseorang yang terampil dan teliti.

3. Membutuhkan Penguat Berat

Terkadang, jenis pondasi yang satu ini membutuhkan penguat berat tambahan pada area tertentu. Hal inilah yang tentunya dapat menambah biaya pengeluaran pada pembuatannya. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena tidak semua proses pembuatan pondasi rakit membutuhkan penguat berat tersebut.

Kekurangan pondasi rakit, Sumber: qhomemart.com
Kekurangan pondasi rakit, Sumber: qhomemart.com

Metode Pelaksanaan Pondasi Raft

Setidaknya terdapat beberapa langkah yang dilakukan untuk pengerjaan pondasi rakit. Pelaksanaan pondasi rakit juga terbilang simpel dan tidak ribet. Berikut adalah langkah-langkah pengerjaan pondasi rakit, antara lain:

  • Galian basement sekaligus digunakan sebagai galian untuk pondasi rakit. Sehingga elevasi atau sudut kemiringan galian mengikuti sudut kemiringan yang telah ditentukan konsultan dengan nilai CBR minimal 50% dari luas bangunan. Jadi, apabila nilai CBR tidak memenuhi maka perlu dilakukan perbaikan tanah.
  • Pembuatan lantai kerja.
  • Membuat dan merakit pembesian sesuai dengan gambar kerja yang sudah ada.
  • Membuat bekisting (cetakan) dengan pasangan batako sebagai dinding basement.
  • Memasang pembesian dengan sistem pelat dua arah
  • Memasang pembesian untuk tulangan kolom dan dinding basement
  • Kemudian dilanjutkan dengan penyemprotan obat anti rayap
  • Pengecekan kembali pembesian sebelum dilakukan pengecoran
  • Setelah semuanya sesuai, barulah dilakukan proses pengecoran pada tiap-tiap bagian pondasi tersebut.

Nah, itulah ulasan mengenai pondasi rakit dengan berbagai kelebihan dan kekurangan serta metode pelaksanaannya. Berbagai kelebihan dan kekurangan pondasi raft dapat Anda jadikan pertimbangan mengingat saat ini banyak jenis pondasi yang ada dalam pembangunan. Semoga ulasan tersebut dapat memberikan tambahan informasi bagi Anda dan kita semua.

Mengulas Secara Lengkap Mengenai Detail Pondasi Sumuran yang Penting untuk Bangunan

Mengenal pondasi sumuran, Sumber: darkspecialistd.blogspot.com

Membangun sebuah bangunan tentunya membutuhkan pondasi yang kuat dan kokoh, apalagi jika bangunan tersebut berukuran besar dengan bobot yang berat. Guna memenuhi kebutuhan tersebut, Anda bisa menggunakan jenis pondasi sumuran. Untuk mengetahui detail dari pondasi sumuran, simak informasinya sampai selesai ya.

Sebelum mengenal lebih jauh detail dari pondasi yang satu ini, akan lebih baik jika kita mengetahui terlebih dahulu apa sih sebenarnya pondasi itu. Pondasi sendiri merupakan salah satu elemen penting pada sebuah bangunan. Hal ini tentu saja karena pondasi adalah hal pertama yang harus ada sebelum elemen lain pada bangunan tersebut terbentuk. 

Atau dengan kata lain, pondasi merupakan penopang bagi bangunan itu sendiri. Mengingat pentingnya sebuah pondasi, maka pondasi perlu dibuat dengan kuat dan kokoh. Terdapat beberapa jenis pondasi pada sebuah bangunan, salah satunya adalah pondasi sumuran.

Ulasan lengkap mengenai pondasi sumuran, Sumber: hanggoroblog.wordpress.com
Ulasan lengkap mengenai pondasi sumuran, Sumber: hanggoroblog.wordpress.com

Mengenal Detail Pondasi Sumuran

Sesuai dengan namanya, pondasi sumuran merupakan jenis pondasi bangunan yang terdiri dari susunan pipa beton melingkar yang dicor sehingga memiliki bentuk silinder layaknya sebuah sumur. Jenis pondasi bangunan ini juga sering disebut dengan istilah cyclop.

Jenis pondasi sumuran termasuk jenis pondasi dalam yang biasanya digunakan pada konstruksi bangunan yang dilakukan ke arah vertikal. Oleh sebab itu, jenis pondasi yang satu ini sangat cocok dijadikan pilihan untuk gedung atau bangunan lain yang dibangun di kawasan pinggiran bukit maupun tanah berbatu.

Hal ini karena detail pondasi sumuran yang efektif memiliki fungsi untuk memperkokoh tanah bangunan. Sehingga mampu menahan tekanan tanah yang rentan terhadap longsor. Di samping itu, jenis pondasi ini juga berfungsi untuk menjaga dan menopang beban bangunan agar bangunan tetap stabil.

Beberapa contoh bangunan yang menggunakan pondasi jenis ini diantaranya seperti jembatan, apartemen, tower, rumah susun, dan masih banyak lagi.

Apa Saja Kelebihan Pondasi Sumuran?

Sama halnya dengan jenis pondasi bangunan lainnya, pondasi sumuran juga memiliki berbagai kelebihan untuk struktur bangunan. Di bawah ini adalah detail pondasi sumuran yang cocok untuk konstruksi bangunan dengan berbagai kelebihan, diantaranya sebagai berikut:

1. Ramah Lingkungan

Sebagian besar proses pembuatan pondasi dalam akan menimbulkan suara yang berisik atau bising. Biasanya suara tersebut muncul karena proses penggalian tanah. Nah, jika Anda menggunakan jenis pondasi ini maka hal tersebut bisa dihindari. Karena kelebihan dari pondasi ini yaitu sangat ramah lingkungan.

Ramah lingkungan disini artinya pada saat proses pembuatannya, pembangunan jenis pondasi ini menghasilkan polusi suara yang lebih rendah daripada jenis pondasi lainnya. Sehingga, ketika Anda membuat sebuah struktur bangunan dengan jenis pondasi ini, suara dari proses pembuatan yang dihasilkan tidak akan mengganggu orang lain di sekitar Anda.

Selain tidak menimbulkan suara bising, pembuatan detail pondasi sumuran juga tidak menimbulkan getaran keras. Seperti yang kita tahu, getaran dengan frekuensi yang tinggi selain dapat mengganggu ketenangan juga dapat menimbulkan dampak yang berbahaya bagi bangunan yang ada di sekitarnya, seperti bangunan bisa roboh.

2. Bisa Diaplikasikan Pada Tanah Labil

Kelebihan lainnya dari jenis pondasi yang satu ini adalah bisa diaplikasikan pada tanah yang labil, seperti tanah bekas timbunan sampah hingga lokasi tanah yang berlumpur. Selain itu, pondasi bangunan yang satu ini juga sangat mudah diadaptasikan pada berbagai jenis tanah yang berada di dalam air.

Tentunya kita semua tahu bahwa tanah yang berada di dalam air mempunyai susunan struktur yang berbeda dengan tanah kering. Hal itulah yang terkadang menjadi penghalang untuk membangun sebuah pondasi.

Namun jika Anda menggunakan jenis pondasi ini, maka tanah tersebut tidak menjadi sebuah penghalang untuk proses pembangunannya. Dengan begitu, pembangunan dapat dilakukan dengan mudah.

Mengenal pondasi sumuran, Sumber: darkspecialistd.blogspot.com
Mengenal pondasi sumuran, Sumber: darkspecialistd.blogspot.com

3. Mampu Menahan Beban Berat

Berbicara mengenai ketahanan, tingkat ketahanan pondasi sumuran merupakan salah satu yang patut diunggulkan. Hal ini tentu saja karena pondasi ini merupakan jenis pondasi dalam, atau pondasi yang memiliki kedalaman cukup dalam. Penanaman pondasi jenis ini pun juga bisa mencapai titik tanah yang paling keras sekalipun.

Sehingga hal tersebut mampu membuat jenis pondasi dalam ini menahan beban dengan bobot yang berat. Dalam arti lain, beban yang dapat ditumpu oleh pondasi ini cukup besar, bahkan mampu dimanfaatkan untuk menopang beban bangunan yang bertingkat.

Mengingat tingginya tingkat ketahanan pada pondasi sumuran, pondasi jenis ini bisa digunakan sebagai struktur bangunan gedung yang biasanya memiliki banyak lantai atau bertingkat dan juga berukuran besar.

4. Biaya Pembuatan Relatif Terjangkau

Jika Anda ingin membuat pondasi bangunan dengan budget yang terjangkau, maka jenis pondasi yang satu ini bisa Anda jadikan solusi yang tepat. Jika dibandingkan dengan pondasi lainnya, jenis pondasi ini merupakan pondasi dengan biaya pembuatan yang relatif terjangkau.

Salah satu alasannya adalah karena detail pondasi sumuran yang efisien dan efektif tidak membutuhkan bantuan alat berat untuk proses pembuatannya. Selain itu juga karena pondasi sumuran memiliki struktur yang sangat sederhana. Material yang digunakan untuk membentuk pondasi sumuran juga tidaklah banyak.

Biaya paling besar hanya dibutuhkan untuk pengadaan bahan-bahan pengisi sumuran, yaitu berupa beton dan batu belah. Karena itulah biaya yang dikeluarkan untuk membuat pondasi sumuran tidak terlalu membengkak.

5. Pembuatan yang Tidak Rumit

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, salah satu kelebihan dari pondasi bangunan yang satu ini adalah proses pembuatannya yang tidak rumit. Hal ini karena dalam proses pembuatannya tidak membutuhkan bantuan dari alat berat apapun. Semua tahapan dilakukan secara manual dengan bantuan tenaga manusia.

Dengan begitu, Anda tidak perlu menyiapkan anggaran khusus untuk pengadaan atau untuk menyewa alat berat yang tentu biayanya tidak sedikit.

Kelebihan dari sumuran, Sumber: pinhome.id
Kelebihan dari sumuran, Sumber: pinhome.id

Bagaimana Metode Pelaksanaan Pondasi Sumuran?

Terdapat beberapa langkah yang dilakukan oleh para pekerja untuk melaksanakan pembuatan jenis pondasi ini, diantaranya sebagai berikut:

  • Mulanya, para pekerja membuat galian untuk lubang hingga kedalaman alas pondasi dengan ukuran diameter yang sesuai dengan pipa beton yang digunakan.
  • Kemudian pipa beton pertama, kedua, dan pipa beton lainnya dimasukkan secara hati-hati pada galian atau lubang tersebut.
  • Langkah selanjutnya adalah penambalan celah-celah pipa beton dengan adukan semen dan pasir agar pipa-pipa beton tersebut dapat terikat dan semakin kuat.
  • Lalu, membuat adukan sebagai isian sumuran tersebut. Biasanya isian tersebut terdiri dari semen, kerikil, pasir, dan air.
  • Sebelum menuangkan adonan tersebut, para pekerja akan memasukkan batu kali terlebih dahulu. Barulah kemudian dimasukkan adonan diatasnya. Langkah tersebut dilakukan hingga elevasi ±1 (satu) meter di bawah cap/footing.
  • Dilanjutkan proses pengecoran dengan beton K 250 hingga permukaan atas dinding sumuran terisi secara merata dan penuh.
  • Pada bagian atas pondasi sumuran, dapat dilanjutkan pada tahap pekerjaan pembesian untuk membuat cap/footing dan kolom/pilar.

Demikian ulasan mengenai detail pondasi sumuran beserta dengan kelebihan dan metode pelaksanaannya. Semoga ulasan ini dapat memberikan informasi dan manfaat tambahan bagi Anda.

Bagaimana Cara Pengolahan Limbah Cair yang Benar? Temukan Jawabannya Disini!

Pengolahan limbah cair industri, Sumber: tanindo.net

Limbah merupakan salah satu permasalahan besar yang hampir dirasakan oleh setiap negara. Salah satunya adalah limbah cair dari proses industri. Pengolahan limbah cair sendiri perlu diperhatikan oleh para pelaku industri maupun pemerintah setempat. Karena jika hanya dibiarkan, hal tersebut dapat menimbulkan berbagai dampak bagi lingkungan maupun manusia.

Mengenal Limbah Cair

Sesuai dengan namanya, limbah cair merupakan sisa atau buangan yang memiliki wujud cair. Limbah cair bisa berasal dari berbagai aktivitas atau kegiatan, salah satunya adalah kegiatan industri. Sejalan dengan berkembangnya kegiatan industri, maka hasil limbah cair yang dihasilkan pun juga semakin banyak dan beragam. 

Contoh limbah cair industri misalnya seperti sisa limbah tempe dan tahu, sisa cairan pewarna makanan atau pakaian, sisa cairan pengawet, kandungan besi pada air, hingga sisa-sisa bahan kimia lainnya. Limbah cair industri memiliki berbagai kandungan antara satu dengan yang lainnya, tergantung dari jenis produksi industri yang dilakukan.

Terdapat limbah cair yang bisa dengan mudah dinetralisir, tetapi ada juga limbah cair yang mengandung bahan berbahaya. Umumnya, limbah cair dikelompokkan dalam karakteristik fisika, kimia, dan biologi. Karakteristik fisika mencakup suhu, warna, bau, dan tingkat kekeruhan limbah. Karakteristik kimia mencakup kesadahan, PH, BOD, COD. 

Sedangkan karakteristik biologi mencakup ragam organisme yang terdapat pada limbah tersebut. Mengingat banyaknya limbah cair yang dihasilkan dan banyaknya kontaminan yang terdapat di dalamnya, maka pengolahan dan pengelolaan limbah industri cair perlu dilakukan. Hal ini bertujuan agar limbah yang dibuang tidak menimbulkan dampak berbahaya bagi manusia maupun lingkungan.

Mengenal limbah cair, Sumber: tecamgroup.com
Mengenal limbah cair, Sumber: tecamgroup.com

Bagaimana Sistem Pengolahan Limbah Cair Industri?

Biasanya limbah cair hasil produksi akan langsung dibuang pada daerah perairan seperti laut, sungai, selokan, bahkan tanah. Padahal, jika limbah cair langsung dibuang begitu saja tanpa pengelolaan yang tepat dapat menimbulkan berbagai masalah.

Lalu, bagaimana cara pengolahan limbah cair tersebut? Sistem pengolahan limbah cair dari proses industri dapat dilakukan dalam berbagai tahapan, diantaranya sebagai berikut:

1. Primary Treatment

Primary treatment atau pengolahan pertama dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan padatan atau kontaminan dari air secara fisik dengan melewati saringan (filter) dan bak sedimentasi. Maka dari itu, prosesnya pun meliputi penyaringan (filtration) dan pengendapan (sedimentation).

Proses penyaringan bertujuan untuk mengurangi padatan maupun lumpur yang bercampur serta partikel-partikel yang terkandung pada air limbah tersebut. Karena polutan tersebut dapat menyebabkan terjadinya pendangkalan pada badan air penerima dan dapat juga mengganggu efisiensi dari alat pengolahan limbah lainnya.

Proses ini dilakukan dengan cara melewatkan air limbah melalui media yang porous. Sedangkan tahap pengendapan pada limbah hasil industri dapat terjadi karena adanya kondisi yang sangat tenang. Untuk mempercepat proses pengendapan dapat dilakukan dengan bantuan tawas yang sebelumnya sudah diencerkan.

Proses ini dikenal dengan istilah rapid mixing (pengadukan cepat) untuk melarutkan koagulan seperti tawas di dalam air, dan slow mixing (pengadukan lambat) untuk mencampurkan koagulan dengan polutan flok yang dapat mengendap.

2. Secondary Treatment

Tahap selanjutnya dalam upaya pengolahan limbah cair yaitu pengolahan kedua (secondary). Pengolahan kedua bertujuan untuk menghilangkan koloid serta menstabilisasikan zat organik yang terdapat dalam limbah cair dengan dilakukannya proses penguraian secara aerobik dan anaerobik.

  • Proses aerobik. Proses pengolahan limbah cair yang satu ini dilakukan dengan memanfaatkan mikroorganisme aerobik dan menggunakan bantuan oksigen sebagai energi untuk metabolisme dari bakteri tersebut. Penambahan bakteri dan penambahan oksigen pada proses ini sangat penting dilakukan untuk mendapatkan hasil pengolahan yang sempurna.
  • Proses anaerobik. Pengolahan anaerobik merupakan proses pengolahan senyawa-senyawa organik yang terkandung dalam limbah menjadi gas metana dan karbondioksida tanpa bantuan oksigen seperti halnya proses pengolahan aerobik.

3. Tertiary Treatment

Tertiary treatment atau pengolahan limbah cair tersier merupakan metode pengolahan yang dilakukan setelah limbah diolah menggunakan metode primer dan sekunder tetapi masih terdapat zat tertentu dalam limbah tersebut yang berbahaya. Tertiary treatment sendiri dapat disesuaikan dengan kandungan zat yang masih tersisa dalam air limbah tersebut.

Metode pengolahan limbah yang satu ini tergolong dapat mengolah limbah dengan baik. Namun sayangnya, pengolahan tersier jarang diaplikasikan karena biaya yang diperlukan untuk melakukan pengolahan cenderung lebih tinggi atau mahal.

Pengolahan limbah cair industri, Sumber: tanindo.net
Pengolahan limbah cair industri, Sumber: tanindo.net

Apa Tujuan dari Pengolahan Limbah Cair?

Dilakukannya proses pengolahan air limbah dari hasil industri tentu bukan tanpa alasan. Pengolahan air limbah dilakukan dengan tujuan tertentu agar tidak menimbulkan dampak berbahaya bagi apapun dan siapapun. Berikut adalah beberapa tujuan dari pengolahan limbah cair industri, yakni antara lain:

1. Menetralisir Kontaminan

Seperti yang kita tahu, limbah cair sisa hasil industri mengandung berbagai kontaminan berbahaya yang mungkin saja beracun. Racun pada limbah cair tersebut apabila dibuang secara ilegal dapat menyebabkan terjadinya berbagai pencemaran.

Limbah cair yang dibuang di daerah perairan dapat menyebabkan pencemaran air yang mengganggu biota air dan menyebabkan kurangnya pasokan air bersih. Sedangkan limbah yang dibuang secara ilegal ke tanah dapat menyebabkan pencemaran tanah yang membuat tanah menjadi tidak subur lagi.

Namun, jika limbah cair diproses dengan pengelolaan yang baik dan tepat, maka resiko tersebut dapat diminimalisir bahkan dihindari. Karena tujuan dari pengolahan tersebut adalah menetralisir kontaminan berbahaya yang terkandung pada air limbah. Sehingga ketika dibuang, limbah-limbah tersebut tidak akan mencemari lingkungan.

2. Meningkatkan Kualitas Hasil Industri

Pengelolaan air limbah dapat menghasilkan aliran limbah yang cocok untuk pembuangan dan penggunaan kembali terhadap lingkungan. Dengan begitu, secara tidak langsung hal tersebut efektif untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas dari hasil industri itu sendiri.

Selain itu, pengelolaan limbah cair industri yang efektif juga dapat mengurangi biaya pengeluaran dan biaya operasional.

3. Menjaga Kelestarian Lingkungan

Tujuan lainnya dari pengolahan air limbah yaitu sebagai upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan. Selain meminimalisir dan menghilangkan kontaminan, pengolahan air limbah juga bertujuan untuk membuat lingkungan menjadi lebih sehat. Jika air limbah yang dibuang tidak mengandung kontaminan, maka pencemaran air dan tanah pun tidak akan terjadi. 

Dengan begitu, lingkungan menjadi lebih terjaga dan masyarakat pun akan mendapatkan berbagai keuntungan dari lingkungan tersebut. Misalnya seperti pasokan air bersih tetap terjaga, tanah subur yang dapat digunakan untuk bercocok tanam, dan masih banyak lagi.

Jika kebutuhan manusia dapat terpenuhi oleh lingkungan yang sehat, maka secara tidak langsung hal tersebut juga dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Karena dengan lingkungan yang sehat, dapat mencegah berbagai penyakit dan menjaga kesehatan manusia.

Tujuan pengelolaan limbah cair, Sumber: watertreatmentservices.co.uk
Tujuan pengelolaan limbah cair, Sumber: watertreatmentservices.co.uk

Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk pengolahan air limbah dari sisa industri. Cara-cara tersebut dapat dilakukan untuk mengurangi polutan yang terdapat dalam limbah agar lingkungan tetap terjaga dan lestari.

Semoga informasi ini dapat memberikan manfaat dan menumbuhkan kesadaran bagi kita untuk tidak serta merta membuang limbah cair secara ilegal tanpa pengolahan yang tepat.