Apa itu K3 Listrik? Berikut Penjelasan Lengkapnya

Banyaknya kejadian kebakaran pada sebuah perusahaan yang diakibatkan kegagalan teknis dan korsleting pada peralatan listrik, mendorong pemerintah untuk mengeluarkan perintah mengenai pengimplementasian Keselamatan dan Kesehatan Kerja di bidang listrik atau biasa dikenal juga sebagai K3 Listrik di setiap perusahaan.

Hal tersebut ditunjukkan pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No 12 Tahun 2015 mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Listrik di Tempat Kerja, pengusaha dan atau pengurus wajib melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di bidang listrik.

Untuk membantu Anda dalam mengenal K3 Listrik lebih dalam, simak segala penjelasan Kami di bawah ini.

Apa itu Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik ?

K3 Listrik atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik adalah mekanisme dan aturan kelistrikan dalam kebijakan K3 perusahaan.

Alasan dibalik diberlakukannya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik ini tidak lepas dari perkembangan zaman dengan luasnya jangkauan dan besarnya daya pembangkit listrik yang melampaui kesiapan masyarakat yang pengetahuannya masih terbatas mengenai seluk beluk kelistrikan.

Ditambah tak jarang kini kita menemukan bahwa setiap perusahaan memiliki banyak peralatan listrik dan mesin yang berpotensi besar menyebabkan terjadinya kebakaran. 

Sehingga jika pengadaan pemberlakukan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik ini tiadakan akan membahayakan para pekerja dan menimbulkan banyak kerugian yang dialami perusahaan atau bahkan masyarakat umum.

Tujuan Implementasi K3 Listrik

Untuk lebih jelasnya tujuan diimplementasikannya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik bisa dirangkum menjadi 4 hal, yakni

  1. Melindungi Keselamatan dan Kesehatan tenaga kerja atau orang lain yang berada di dalam lingkungan tempat kerja dari potensi bahaya listrik yang timbul.
  2. Membangun lingkungan kerja kondusif tanpa bahaya listrik yang mengintai setiap orang di lingkungan kerja tersebut
  3. Menciptakan instalasi listrik yang aman, dan handal serta memberikan keselamatan bangunan beserta isinya
  4. Mendorong produktivitas tenaga kerja dengan menciptakan tempat kerja yang sehat dan selamat

Ruang Lingkup Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

Ruang Lingkup K3 Listrik. Sumber: web.pln.co.id
Ruang Lingkup K3 Listrik. Sumber: web.pln.co.id

Dalam pelaksanaanya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik memiliki ruang lingkup yang meliputi beberapa metode, yakni perencanaan, pemasangan, penggunaan, perubahan, pemeliharaan, pemeriksaan dan pengujian kelayakan penggunaan listrik.

Kegiatan pengecekan terhadap transmisi listrik, pembangkit listrik, distribusi listrik dan pemanfaatan listrik yang beroperasi dengan tegangan lebih dari 50 volt arus bolak balik atau mencapai 120 volt arus searah juga termasuk dalam pelaksanaanKeselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik.

Sehingga adanya pengecekan yang berkala dan beberapa tindakan pencegahan akan meminimalisir resiko kegagalan teknis dan konsleting yang menyebabkan kebakaran pada peralatan listrik dan mesin di lingkungan kerja terutama perusahaan.

Standar Kelayakan Implementasi K3 Listrik

Berdasarkan lingkungan kerjanya masing-masing, standar kelayakan kelistrikan setiap perusahaan tentunya berbeda-beda. 

Dapat dilihat dari Permenaker Nomor 33 tahun 2015 mengenai Perubahan menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 tahun 2015 bahwa kegiatan pemeriksaan dan pengujian melibatkan beberapa pihak seperti Pengawas Ketenagakerjaan spesialis K3 Listrik, PJK3, Teknisi K3 Listrik dan Ahli K3 Listrik. 

Instalasi Listrik. Sumber: mikmargracindo.com
Instalasi Listrik. Sumber: mikmargracindo.com

Dimana kegiatan pemeriksaan dan pengujian dilakukan sebelum penyerahan alat dan  instalasi listrik kepada perusahaan yang dipasangi komponen listrik untuk mendorong kinerja perusahaan tersebut.

Pemeriksaan dan pengujian tersebut dilakukan secara berkala dengan rentang waktu pemeriksaan paling sedikit 1 tahun sekali, sedangkan untuk pengujian paling sedikit 5 tahun sekali.

Hasil dari pengujian dan pemeriksaan yang nantinya menjadi bahan pertimbangan penerbitan pengesahan dan pembinaan tindakan hukum. Maka wajib bagi perusahan untuk menggunakan perlengkapan dan peralatan listrik yang telah memiliki sertifikat yang diterbitkan oleh lembaga atau instansi berwenang.

Itulah mengapa perusahaan wajib mempunyai Surat Izin Laik Operasi Alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SILO Alat K3) untuk setiap perlengkapan dan peralatan listrik yang mereka gunakan.

Dengan adanya surat ini menjadi bukti bahwa Alat K3 yang disediakan untuk tenaga kerja bisa digunakan dengan baik dan sudah melewati tahapan pemeriksaan dan pengujian.

Pihak yang terlibat dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

Dalam pembentukan standar kelayakan implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik pada perusahaan memerlukan beberapa pihak yang memiliki tugas masing-masing.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai tugas pihak-pihak tersebut mari simak ulasan di bawah ini.

1. Pengawas Ketenagakerjaan spesialis K3 Listrik

Pengawas Ketenagakerjaan spesialis K3 Listrik adalah pengawas ketenagakerjaan yang mempunyai keahlian di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik. 

Dimana pengawas ini memiliki wewenang untuk melakukan kegiatan pembinaan, pemeriksaan dan pengujian bidang listrik.

Pengawas tersebut juga bertugas dalam menentukan standar yang akan digunakan dalam melakukan kegiatan-kegiatan tersebut meliputi standar nasional Indonesia, standar internasional atau standar nasional negara lain.

2. Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3)

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 4 Tahun 1995 menjelaskan bahwa PJK3 adalah badan  yang  bergerak di bidang jasa K3 untuk membantu berbagai perusahaan dalam pelaksanaan pemenuhan syarat-syarat K3 sesuai dengan peraturan perundangan.

Sebuah badan yang bisa memberikan jasa ini jika ia sudah mendapatkan otorisasi dari pemerintah. Hal tersebut supaya bisa memantau kualitas dari layanan yang sudah diberikan oleh badan tersebut.

Sehingga tidak semua badan usaha boleh memberikan layanan jasa tersebut, mereka harus menunjukkan bahwa badan mereka sudah terdaftar oleh pemerintah.

3. Ahli K3 Listrik

Ahli K3 Listrik. Sumber: www.hseprime.com
Ahli K3 Listrik. Sumber: www.hseprime.com

Ahli K3 Listrik memiliki kewajiban dan tugas untuk melaksanakan persyaratan, sistem dan proses Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di tempat kerja terutama perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan pelaksanaan dengan waktu penyelenggaraan paling sedikit 120 jam pelajaran atau selama 12 hari efektif.

Sehingga dengan adanya Ahli K3 Listrik di sebuah perusahaan diharapkan mampu mengawasi peraturan perundangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan mampu memberikan peran optimal dalam mengendalikan resiko kecelakaan kerja.

Untuk menjadi seorang Ahli K3 Listrik diperlukannya pelatihan khusus yang didukung oleh Kementrian Tenaga Kerja atau Kemnaker. Hingga nanti di akhir pelatihan tersebut didapatkan sertifikat resmi yang dikeluarkan Kemnaker.

Dimana tujuan dari pelatihan tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan, pembinaan, pengawasan norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di tempat kerja keterampilan dalam perencanaan, pemasangan, pengujian, dan pemeriksaan instalasi dan peralatan listrik secara aman di tempat kerja.

4. Teknisi K3 Listrik

Berbeda dengan Ahli, tugas dari Teknisi adalah melakukan kegiatan pemasangan dan pemeliharaan pada pembagkit, transmisi, distribusi, dan pemanfaat listrik di sebuah tempat kerja.

Dengan adanya teknisi ini diharapkan mampu memberikan peran optimal dalam organisasi perusahaan dalam mengendalikan resiko kecelakaan kerja.

Nah untuk menjadi sebuah Teknisi K3 listrik juga membutuhkan pelatihan yang nantinya akan mendapatkan sertifikat OHS teknisi listrik yang dikeluarkan oleh Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Tujuan dari pelatihan ini tentunya untuk memberikan pemahaman kepada calon teknisi mengenai pengetahuan rinci dalam melakukan identifikasi, evaluasi, dan manajemen risiko dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di bidang Listrik.

Nah keempat pihak yang terlibat dalam K3 Listrik ini menjadi penutup artikel eticon.co.id kali ini. Semoga dengan adanya artikel ini bisa menjadi referensi anda dalam mengenal seluk beluk mengenai K3 Listrik.

Semoga dengan informasi ini pula bisa menyadarkan anda atau para pengusaha mengenai betapa pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik untuk diterapkan pada sebuah perusahaan. 

Terimakasih sudah menyimak hingga akhir.

Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja yang Perlu Diketahui

Sebuah kecelakaan kerja adalah salah satu bentuk kerugian bagi korban sekaligus perusahaan. Itulah mengapa upaya pencegahan kecelakaan kerja sangat diperlukan untuk menghindari kerugian-kerugian yang timbul.

Selain untuk menghindari kerugian-kerugian tersebut, upaya pencegahan kecelakaan kerja juga diperlukan untuk membangun tempat kerja yang aman dan sehat bagi para tenaga kerja.

Oleh karena itu dalam artikel ini kami akan mengajak kepada Anda untuk mengulas bersama mengenai upaya-upaya pencegahan yang bisa dilakukan untuk meminimalisir kecelakaan kerja terjadi.

Simak artikel ini hingga akhir!

Definisi Kecelakaan Kerja

Sebelum kita langsung membahas upaya pencegahan yang bisa dilakukan, mari kita ulas dahulu definisi dari kecelakaan kerja ini.

Dimana ternyata definisi kecelakaan kerja ada berbagai macam berdasarkan sumbernya. Apa saja? berikut penjelasannya.

1. Menurut Permenaker No.03/MEN/1998 

Kecelakaan kerja memiliki definisi sebagai suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga sehingga bisa menimbulkan korban manusia dan harta benda.

2. Menurut Standar AS/NZS 4801:2001 

Kecelakaan kerja adalah semua kejadian yang tidak direncanakan yang menyebabkan atau berpotensial menyebabkan cedera, kesakitan, kerusakan, atau kerugian lainnya.

3. Menurut OHSAS 18001:2007 

Kecelakaan kerja adalah kejadian yang berhubungan dengan pekerjaan yang dapat menyebabkan cedera atau kesakitan (tergantung dari keparahannya) kejadian kematian atau kejadian yang dapat menyebabkan kematian.

4. Menurut Heinrich (1980)

Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak terencana atau tidak terkendali dari suatu tindakan atau reaksi objek, bahan, radiasi yang mengakibatkan cidera atau kemungkinan akibat lainnya.

5. Menurut Tjandra (2008)

Kecelakaan kerja berdefinisi sebagai suatu kecelakaan yang terjadi pada saat seseorang melakukan pekerjaan, dimana kecelakaan tersebut adalah peristiwa yang tidak direncanakan karena disebabkan oleh suatu tindakan yang tidak berhati-hati.

Dari kelima sumber tersebut kini kita bisa menyimpulkan bahwa definisi dari kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak terencana atau tidak dikehendaki karena hasil dari sebuah tindakan yang tidak berhati-hati sehingga menimbulkan korban nyawa ataupun harta.

Jenis-jenis Kecelakaan Kerja

Jenis-jenis kecelakaan kerja yang terjadi sangatlah beragam. Dimana jenis-jenis inii perlu diketahui oleh perusahaan dan bahkan para tenaga kerja. Sehingga dengan mengetahui tersebut dari pihak perusahaan maupun tenaga kerja bisa berhati-hati ketika berada di tempat kerja.

Walaupun kecelakaan kerja bisa terjadi tiba-tiba, setidaknya dengan mengetahui jenis-jenis ini pula para tenaga kerja bisa melakukan sikap antisipasi sehingga kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja berkurang.

Berikut adalah jenis-jenis kecelakaan kerja yang umum terjadi di tempat kerja,

1. Terjatuh atau terpeleset

Jenis kecelakaan kerja pertama yang umum terjadi adalah terjatuh atau terpeleset.

Dimana penyebabnya adalah terdapat area yang tidak rata atau licin di lingkungan tempat kerja.  Sehingga pada area tersebut akan menyebabkan resiko para tenaga kerja terjatuh atau terpeleset.

Selain area yang tidak rata, bekerja di lingkungan yang mengharuskan pekerja berada di ketinggian memiliki resiko cukup besar untuk terjatuh.

2. Tertimpa objek

Cedera tertancap objek di lingkungaan kerja. Sumber: Unplash.com
Cedera tertancap objek di lingkungaan kerja. Sumber: Unplash.com

Walau jenis kecelakaan kerja ini memang sering terjadi di sebuah pabrik, kecelakaan kerja berupa tertimpa objek bisa terjadi dimana saja.

Bahkan objek yang awalnya tidak membahayakan jatuh dari atas lemari bisa menyebabkan cedera apabila terjadi tanpa adanya antisipasi sebelumnya.

3. Repetitive Strain Injuries

Kecelakaan kerja ini biasa terjadi bagi pekerja yang banyak menghabiskan waktunya di depan komputer. 

Penyebab dari kecelakaan ini adalah gerakan repetitif, kesalahan gerak atau ketegangan otot yang terjadi terus menerus atau dalam jangka panjang.

Sehingga biasanya  area  cedera yang diakibatkan gerakan tersebut berada pada area persendian.

4. Cedera otot

Kecelakaan kerja yang umum terjadi selanjutnya adalah cedera otot. 

Kecelakaan ini kerap terjadi pada lingkungan kerja yang mengharuskan pekerjanya membawa beban cukup berat.

Area yang sering mengalami cedera otot adalah area punggung dan juga leher.

5. Menghirup gas beracun

Kecelakaan kerja ini rentan terjadi pada lingkungan kerja yang terdapat zat kimia berbahaya bahkan beracun.

Gejala yang akan dialami dari menghirup gas beracun ini seperti alergi di kulit atau mata, hingga keluhan medis seperti fibrosis paru.

6. Industrial deafness

Berada di lingkungan kerja dengan suara yang sangat bising, menjadi taruhan bagi pekerja dalam kesehatan telinga mereka.

Efek yang bisa ditimbulkan dari kecelakaan kerja ini adalah para kerja yang akan sering merasa stress dan emosi. 

Jika tidak langsung ditangani stress yang ditimbulkan dari suara bising ini bisa meningkatkan resiko terjadinya berbagai gangguan mental, seperti kecemasan dan depresi.

Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja

Selain dengan mengetahui jenis kecelakaan kerja yang bisa saja terjadi sebagai bentuk antisipasi terjadinya kecelakaan kerja, tetap diperluka upaya pencegahan kecelakaan kerja.

Dimana kecelakaan kerja bisa dicegah dengan memperhatikan beberapa faktor. Apa saja? berikut penjelasannya,

1. Faktor Lingkungan

Lingkungan kerja yang memiliki upaya pencegahan kecelakaan kerja jika meliputi

  1. Mematuhi prosedur dan aturan K3 
  2. Menyediakan sarana dan prasarana K3 serta pendukungnya
  3. Melakukan pemantauan dan pengendalian kondisi atau tindakan tidak aman di lingkungan kerja

2. Faktor Perlengkapan Kerja

Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja dengan Pelindung Diri. Sumber: Unplash.com
Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja dengan Pelindung Diri. Sumber: Unplash.com

Faktor selanjutnya yang perlu diperhatikan untuk menjadi upaya pencegahan kecelakaan kerja adalah dengan pengadaan perlengkapan kerja kepada pekerja.

Seperti alat pelindung diri menjadi perlengkapan kerja yang harus terpenuhi untuk para pekerja. 

Alat pelindung diri tersebut bisa berupa kacamata, sarung tangan, pakaian kerja dimana ukurannya dicocokan dengan penggunanya sehingga akan memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi mereka.

3. Faktor Peralatan Kerja

Seluruh peralatan kerja yang disediakan perusahaan untuk pekerja haruslah memenuhi ketentuan yang berlaku.

Sesuai dengan ketentuan K3 juga setiap peralatan yang ada wajib memiliki Surat Izin Laik Operasi Alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SILO Alat K3).

Dengan adanya SILO Alat K3 itu membuktikan bahwa setiap peralatan tersebut bisa digunakan dengan baik karena sudah melalui tahapan pemeriksaan dan pengujian.

Jika setiap peralatan tidak memenuhi ketentuan tersebut segala kecelakaan kerja tidak bisa dicegah dan tidak terelakkan. 

Terlebih di sebuah perusahaan pasti memiliki banyak peralatan dan mesin listrik yang bisa saja menyebabkan kebakaran pada perusahaan tersebut.

4. Faktor Manusia

Tenaga kerja yang dilatih pendidikan K3. Sumber: unplash.com
Tenaga kerja yang dilatih pendidikan K3. Sumber: unplash.com

Terakhir faktor yang perlu diperhatikan untuk upaya pencegahan kecelakaan kerja adalah manusianya atau tenaga kerja maupun pemilik perusahaan. 

Pada faktor manusia ini bisa dengan melakukan pembinaan dan pengawasan kepada tenaga kerja tersebut.

Seperti pembinaan dalam pelatihan dan pendidikan K3, konseling dan konsultasi penerapan K3, serta pengembangan Sumber Daya ataupun teknologi yang berkaitan dengan peningkatan penerapan K3.

Selain dengan pembinaan dan pengawasan, sebagai upaya pencegahan juga bisa dengan memberlakukan peraturan kerja untuk menegakkan kedisiplinan para pekerja.

Itulah keempat faktor yang bisa diperhatikan dalam upaya pencegahan kecelakaan kerja.

Dan keempat faktor tersebut menjadi penutup artikel kami kali ini. 

Semoga dengan informasi di atas bisa menjadi referensi para pengusaha dalam membangun perusahaannya supaya kecelakaan kerja yang terjadi terminimalisir.

Selain itu kami harap dengan informasi itu pula bisa menjadi antisipasi para pekerja untuk terhindar dari kecelakaan kerja yang tidak diinginkan.

Penjelasan Lengkap Mengenai IPAL Komunal : Anda Wajib Tahu!

Informasi mengenai instalasi pengolahan air limbah komunal, Sumber: mimoza.tv

Sudah pernah mendengar istilah IPAL? IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) sangat penting untuk menjaga lingkungan agar tidak tercemar limbah. Instalasi pengolahan air limbah sendiri dibagi menjadi 2, yakni komunal dan mandiri. Pada kesempatan kali ini, kami akan menjelaskan mengenai IPAL komunal untuk Anda.

Apa Itu IPAL Komunal?

Sebelum membahas mengenai instalasi pengolahan air limbah komunal, Anda perlu mengerti tentang apa itu instalasi pengolahan air limbah itu sendiri. Jadi IPAL adalah sebuah struktur yang dibuat sebagai tempat pengelolaan limbah organik atau anorganik dari air, sehingga limbah tersebut bisa dibuang tanpa mencemari lingkungan.

IPAL digunakan sebagai sarana untuk mengolah limbah cair. Misalnya seperti limbah dari WC atau toilet, air cuci, maupun air kamar mandi. Jika di lingkungan masyarakat, IPAL yang digunakan untuk mengolah limbah kotoran (tinja) dari WC lebih dikenal dengan sebutan septic tank.

Itu tadi penjelasan mengenai instalasi pengolahan air limbah secara umum. Sekarang saatnya Anda mengetahui mengenai instalasi pengolahan air limbah komunal. IPAL komunal adalah sistem pengolahan limbah yang tangki pengumpul limbahnya digunakan untuk menampung limbah di suatu lokasi secara bersama-sama. 

Instalasi pengolahan air limbah komunal ini digunakan untuk mengelola limbah rumah tangga. Jadi berbagai limbah hasil dari rumah tangga akan diproses oleh IPAL jenis ini. Misalnya saja seperti air mandi, air limbah cucian, air limbah dapur, dan lain sebagainya.

Jadi IPAL komunal artinya tempat pengelolaan limbah rumah tangga yang dilakukan secara terpusat di suatu lokasi untuk kepentingan umum. Misalnya saja instalasi pengolahan air limbah komunal yang dipasang untuk memproses limbah di perumahan, desa, maupun kampung.

IPAL komunal digunakan untuk mengelola limbah rumah tangga, Sumber: ciptakarya.pu.go.id
IPAL komunal digunakan untuk mengelola limbah rumah tangga, Sumber: ciptakarya.pu.go.id

Alasan Penggunaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Komunal

Hampir sama dengan limbah industri, limbah rumah tangga juga tidak bisa langsung dibuang ke saluran pembuangan. Jika air limbah tersebut dibuang langsung ke saluran pembuangan tanpa diproses, maka bisa menyebabkan berbagai hal.

Jadi limbah rumah tangga tersebut perlu diproses terlebih dahulu dengan melibatkan bakteri pengurai. Tujuannya agar hasil pembuangan tersebut tidak berbahaya terhadap lingkungan. Dengan begitu lingkungan tetap sehat dan bebas dari pencemaran yang disebabkan oleh limbah hasil pembuangan.

Semenjak pandemi covid 19 menyerang seluruh dunia termasuk Indonesia, maka IPAL jenis ini sangat dibutuhkan. IPAL komunal bisa meminimalisir masyarakat terkena virus maupun bakteri yang terbawa di limbah air yang tidak melalui proses pengolahan.

Jadi masyarakat bisa mengurangi risiko terkena virus corona (misalnya), jika air limbah diproses terlebih dahulu sebelum dibuang. Selain membawa virus dan bakteri, limbah rumah tangga yang tidak diproses terlebih dahulu bisa merusak lingkungan. 

Misalnya saja kandungan deterjen dari limbah rumah tangga. Limbah tersebut dapat membahayakan ekosistem tumbuhan dan hewan yang ada di sekitar perairan. Karena berbahaya bagi lingkungan, jadi limbah rumah tangga perlu diproses melalui instalasi pengolahan air limbah secara komunal.

Contoh IPAL Komunal

Bukan hanya untuk area pemukiman saja, namun instalasi pengolahan air limbah secara komunal juga digunakan diberbagai bangunan lainnya. Ada beberapa area lainnya yang bisa memanfaatkan penggunaan IPAL jenis ini untuk mengelola limbah rumah tangga. Berikut beberapa bangunan lain yang menggunakan IPAL komunal, diantaranya meliputi:

  • Bangunan rumah susun (rusun)
  • Gedung perkantoran
  • Bangunan apartemen untuk tempat tinggal
  • Bangunan perhotelan
  • Toilet umum yang dikelola oleh pemerintah setempat
  • Berbagai bangunan cafe, restoran, atau rumah makan
  • Berbagai bangunan yang dihuni banyak orang lainnya

Jadi dengan adanya instalasi pengolahan air limbah komunal ini bisa menjaga kualitas hidup masyarakat sekitar. Terlebih untuk menghindari berbagai dampak bahaya dari limbah rumah tangga. Dengan begitu masyarakat yang berada di sekitar kawasan komersial maupun di pemukiman tetap terlindungi.

Sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah Komunal

Di dalam instalasi pengolahan air limbah secara komunal, terdapat 2 sistem yang bisa menjadi pilihan. Sistem tersebut dipilih sesuai dengan kebutuhan, agar pengolah limbah dapat bekerja secara optimal. Berikut 2 sistem yang perlu Anda ketahui dalam dalam instalasi pengolahan air limbah komunal.

1. Sistem Anaerob

Sistem anaerob merupakan sebuah instalasi pengolahan limbah rumah tangga menggunakan bakteri pengurai untuk proses pengolahannya. Selain menggunakan bakteri untuk mengurai limbah, sistem yang satu ini juga memanfaatkan gravitasi. 

Di dalam sistem anaerob, bakteri tersebut bisa tetap hidup dengan memanfaatkan udara alami yang datang dari luar melalui celah pipa ventilasi. Pada umumnya, sistem satu ini menghasilkan endapan yang nantinya akan diproses lebih lanjut.

Ilustrasi sistem IPAL secara komunal, Sumber: ditjenppi.menlhk.go.id
Ilustrasi sistem IPAL secara komunal, Sumber: ditjenppi.menlhk.go.id

2. Sistem Extended Aeration

Selanjutnya ada sistem extended aeration. Untuk mengolah limbah rumah tangganya, sistem ini menggunakan sistem bertingkat. Jadi mulai dari sistem anaerob yang digunakan untuk mengurai limbah menggunakan bakteri, kemudian dilanjutkan dengan memberi oksigen tambahan melalui blower udara.

Tujuannya supaya bakteri yang ada di dalam sistem tersebut dapat mengurai air limbah secara optimal. Berbeda dari sistem anaerob, sistem yang ini tidak akan menghasilkan endapan. Hal ini dikarenakan adanya sistem sirkulasi yang berguna untuk mengembalikan endapan ke tangki awal pengolahan.

Untuk menggunakan IPAL komunal, Anda bisa memilih antara kedua sistem tersebut. Anda bisa menyesuaikan sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk biaya dari sistem anaerob cenderung lebih terjangkau dan memerlukan perawatan berkala. Sedangkan sistem extended aeration lebih simpel, namun membutuhkan biaya yang besar.

Dampak Negatif IPAL Komunal

Perlu Anda ketahui, ternyata penggunaan instalasi pengolahan air limbah secara komunal memiliki dampak negatif. Dampak negatif tersebut bisa berasal dari pembangunan yang tidak benar maupun penggunaan yang kurang tepat. Alhasil dapat mengakibatkan berbagai dampak negatif yang merugikan lingkungan maupun warga sekitar.

Dampak negatif tersebut dirasakan oleh warga yang ada di Desa Puntan, Kelurahan Ngijo, Kecamatan Gunungpati, Semarang. Dikutip dari laman gatra.com, instalasi pengolahan air limbah komunal yang terjadi di Desa Puntan menimbulkan bau yang tidak sedap.

Selain bau yang tidak sedap, air yang keluar dari IPAL komunal tersebut juga mengganggu area persawahan di sekitarnya. Kejadian tersebut terjadi sekitar tahun 2019 yang lalu. Setelah ditelusuri ternyata penyebabnya adalah di penggunaannya. Warga yang menggunakannya belum paham mengenai instalasi pengolahan air limbah komunal. 

Dampak negatif instalasi pengolahan air limbah komunal, Sumber: gatra.com
Dampak negatif instalasi pengolahan air limbah komunal, Sumber: gatra.com

Itulah tadi penjelasan mengenai IPAL komunal yang perlu Anda ketahui. Ketika membangun instalasi pengolahan air limbah secara komunal, maka diperlukan untuk memperhatikan lingkungan. Tujuan dibuatnya IPAL sendiri adalah untuk tidak mencemari lingkungan, jadi sudah pasti dalam pembangunannya memperhatikan lingkungan.

Sebaiknya para pihak yang berkepentingan dalam pembangunan IPAL, perlu mengurus perihal perizinan lingkungan terlebih dahulu. Untuk memudahkan mengurus perizinan, bisa menggunakan jasa perizinan lingkungan yang profesional dan terpercaya.

Jika Anda termasuk salah satu pihak yang berperan dalam pembangunan IPAL, maka bisa mengurus perizinan lingkungan melalui Eticon. Tim Eticon siap membantu Anda dalam mengurus perizinan lingkungan sebelum membangun IPAL. Silahkan konsultasi dengan kami melalui kontak yang telah tersedia.

Mengenal Apa Itu Sistem Proteksi Kebakaran Aktif dan Pasif

Sistem proteksi kebakaran, sumber: google.com

Tempat kerja, seperti kantor maupun pabrik dan industri, pasti tidak akan menutup kemungkinan terjadi risiko kecelakaan kerja seperti kebakaran. Kebakaran tentu merugikan perusahaan, baik rugi dari segi bahan baku maupun peralatan, bahkan korban jiwa. Untuk itu, perusahaan perlu mempertimbangkan sistem proteksi kebakaran.

Sistem yang wajib ada di tempat kerja adalah sistem proteksi kebakaran. Sebelum memasangnya, Anda harus mengetahui lebih dulu jenis sistem proteksi kebakaran yang dapat Anda terapkan di tempat kerja. Secara umum, sistem proteksi dibagi menjadi dua yakni proteksi kebakaran aktif dan pasif.

Sistem proteksi kebakaran bangunan dan gedung dan lingkungan adalah sistem yang terdiri atas peralatan, kelengkapan dan sarana, baik yang terpasang maupun terbangun pada bangunan yang digunakan baik untuk tujuan sistem proteksi aktif dan pasif contoh serta cara menanggulangi ketika terjadinya kebakaran.

Sistem Proteksi Kebakaran Aktif

Sistem proteksi kebakaran aktif adalah sistem proteksi yang terdiri dari sistem pendeteksian kebakaran, baik manual atau otomatis. Fungsinya adalah untuk memadamkan api secara langsung, sehingga efek kebakaran yang semakin meluas bisa dikendalikan. Contoh sistem proteksi aktif adalah:

Detektor Asap, Api dan Panas

Detektor dirancang secara khusus untuk mendeteksi potensi terjadinya kebakaran. Sesuai dengan namanya, detektor ini mendeteksi asap dalam ruangan, mendeteksi api dan mendeteksi panas dalam ruangan yang tidak biasa.

Sistem proteksi kebakaran, sumber: google.com
Sistem proteksi kebakaran, sumber: google.com

Alarm Kebakaran Otomatis dan Manual

Alarm berfungsi untuk menunjukkan suatu kejadian bahaya atau kebakaran pada semua orang yang ada di sebuah tempat tertentu, misalnya dalam sebuah gedung perusahaan atau pabrik, agar mereka mengetahui adanya kondisi bahaya dan bisa segera menyelamatkan diri.

Tabung Pemadam

Tabung pemadam atau alat pemadam api ringan adalah alat khusus untuk memadamkan api secara cepat agar kasus api yang belum terlalu besar dipadamkan segera. Jenis-jenisnya antara lain seperti alat pemadam api ringan kimia kering, karbon dioksida, busa dan gas liquid halon non CFC.

Sistem Hidran

Hidran merupakan tiang sumur yang siap dimanfaatkan oleh pemadam kebakaran saat ada kebakaran besar di area sekitarnya. Penggunaan sistem kebakaran satu ini membutuhkan pompa air yang juga dimiliki oleh mobil pemadam kebakaran.

Sistem Sprinkler

Sprinkler merupakan alat yang berguna untuk memadamkan api secara otomatis dan alat ini adalah bagian dari fire sprinkler sistem yang akan mengeluarkan debit air ketika terdeteksi adanya api atau ketika telah melampaui suhu yang telah ditentukan dan dipasangkan di dalam ruangan untuk memadamkan kebakaran.

Sistem Proteksi Kebakaran Pasif

Sistem proteksi pasif adalah alat, sarana dan metode untuk mengendalikan asap, panas maupun gas berbahaya apabila terjadi kebakaran. Contoh sistem proteksi kebakaran pasif antara lain adalah:

  • Sistem kompartementasi atau pemisahan bangunan risiko kebakaran tinggi
  • Sarana evakuasi dan alat bantu evakuasi
  • Sarana dan sistem pengendali asap dan api (fire damper, smoke damper, fire stopping)
  • Fire retardant atau sarana pelambat api

Cara Mengatasi Terjadinya Kebakaran

Walaupun sekarang ini sudah terdapat banyak petugas pemadam kebakaran dan alat pemadam kebakaran tetap sebaiknya Anda juga mengetahui cara mengatasi terjadinya kebakaran. Hal ini cukup amat penting khususnya untuk memberikan pertolongan pertama secara cepat sehingga kebakaran tidak semakin meluas. Simak penjelasannya di bawah ini.

Kebakaran perusahaan, sumber: google.com
Kebakaran perusahaan, sumber: google.com

Tetap Bersikap Tenang

Apabila kebakaran yang terjadi masih bisa diatasi dengan menggunakan alat pemadam api ringan sebaiknya segera gunakan alat tersebut atau menggunakan karung goni yang telah dibasahi menggunakan air. Untuk kebakaran skala kecil biasanya bisa diatasi dengan menggunakan alat-alat tersebut, namun Anda perlu melakukannya dengan segera agar tidak menyebar dan meluas.

Segera Matikan Listrik

Jika kebakaran terjadi, baik disebabkan karena konsleting atau bukan, segera matikan listrik. Kemudian, segera tutup ruangan yang sedang mengalami kebakaran agar tidak menyebar dan meluas ke ruangan lainnya dan sebaiknya jangan kunci ruangan yang terbakar tersebut agar petugas lebih mudah dalam memadamkan api.

Selamatkan Diri

Apabila kebakaran yang terjadi adalah kebakaran berskala besar, maka sebaiknya segera selamatkan diri Anda dan langsung berupaya keluar dari tempat terjadinya kebakaran. Hindari kesibukan menyelamatkan barang-barang dalam ruangan, sebab hal tersebut sangat riskan.

Jangan Menghirup Asap

Pada saat terjadi kebakaran usahakan agar Anda tidak menghirup asap tebal yang dihasilkan dari kebakaran tersebut. Anda bisa berjalan merangkak serta bernafas dengan menundukkan kepala ke lantai. Lebih dari itu, gunakan kain yang basah untuk menutupi hidung, sehingga Anda lebih mudah ketika bernafas.

Segera Cari Jalan Keluar

Mengatasi terjadinya kebakaran berikutnya yakni dengan mencari jalan melalui pintu namun dengan menempelkan belakang telapak tangan pada pintu untuk mengetahui suhunya. Selain itu peganglah handle pintu apabila sudah terasa panas sebaiknya Anda cari jalur keluar lainnya yang aman dari kobaran api.

Lakukan latihan evakuasi kebakaran sebagai bentuk cara mengatasi kebakaran serta upaya untuk menyelamatkan diri saat kebakaran terjadi. Segera hubungi petugas pemadam kebakaran dengan menelpon nomor 113, jika api memang sudah mulai sulit untuk dikendalikan sendiri.

Guna mencegah terjadinya kebakaran yang lebih besar dan lebih hebat sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu cara mengatasi kondisi kebakaran yang bisa dilakukan mulai dari sekarang. Dengan pengetahuan tersebut nantinya ketika tiba-tiba terjadi kebakaran Anda bisa melakukan upaya untuk memadamkan api sehingga tidak ada kerugian.

Latihan evakuasi, sumber: google.com
Latihan evakuasi, sumber: google.com

Untuk Anda yang belum punya sistem proteksi kebakaran, maka pasanglah segera. Untuk Anda yang sudah mempunyai sistem proteksi kebakaran, Anda bisa melakukan uji kelayakannya, agar sistem yang Anda miliki benar-benar teruji. Perizinan yang wajib Anda lengkapi adalah SILO alat K3.

SILO alat K3 atau surat izin laik operasi alat keselamatan dan kesehatan kerja adalah surat izin yang dibutuhkan dalam penggunaan alat K3 pada sebuah perusahaan. perizinan ini adalah bukti bahwa alat K3 yang disediakan untuk karyawan bekerja sebagaimana mestinya dan sudah melewati tahapan pemeriksaan dan pengujian. SILO alat K3 ini juga dikenal dengan SUKET Riksa Uji alat K3 (surat keterangan pemeriksaan dan pengujian alat keselamatan dan kesehatan kerja).

Sebagai sebuah entitas bisnis yang menaungi banyak karyawan, tentu saja kesehatan dan keselamatan karyawan selama bekerja menjadi prioritas utama perusahaan. oleh sebab itu berbagai jenis alat K3 yang mendukung hal tersebut wajib oleh perusahaan. Beberapa alat K3 yang wajib memiliki perizinan ini antara lain adalah:

  1. Pesawat angkat angkut
  2. Pesawat tenaga produksi
  3. Instalasi listrik dan instalasi penyalur petir
  4. Pesawat uap bejana tekan
  5. Sistem proteksi kebakaran
  6. Elevator dan eskalator

PT Eticon Rekayasa Teknik hadir dan menawarkan jasa uji kelayakan sistem proteksi kebakaran atau perizinan SILO alat K3 untuk Anda, dengan tenaga kerja dan pelayanan yang profesional yang telah melayani banyak konsumen dari berbagai daerah di tanah air. Jika Anda serius, segera hubungi dan konsultasikan kebutuhan Anda dengan pihak kami.

TDUP Restoran yang Wajib Dimiliki Untuk Bisnis Kuliner

Usaha restoran, sumber: virtualofficeku.co.id

Membuka usaha restoran atau usaha lainnya yang bergerak dibidang kuliner sangat diwajibkan untuk memiliki TDUP restoran. Dengan memiliki izin usaha restoran yang Anda bangun sah secara hukum. Sehingga usaha restoran yang dijalankan tidak ilegal karena memiliki izin dan memenuhi syarat dalam membangun sebuah usaha.

Perlu diperhatikan juga bahwa dalam membangun sebuah usaha restoran sama dengan jenis usaha lainnya yang memerlukan izin. Hanya saja dari setiap usaha memiliki syarat dan prosedur perizinan yang berbeda-beda. Salah satu contohnya adalah TDUP restoran yang hanya khusus diberikan untuk usaha restoran atau yang bergerak dibidang kuliner pada sektor pariwisata.

Bagi Anda yang ingin membuka usaha dibidang kuliner ada baiknya untuk dapat mengetahui terlebih dahulu mengenai TDUP restoran terutama, untuk prosedur pembuatannya. Langsung saja simak berbagai penjelasannya berikut ini.

Apa Itu TDUP Restoran?

Pelayanan restoran, sumber: tripadvisor.co.uk
Pelayanan restoran, sumber: tripadvisor.co.uk

Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) restoran merupakan surat izin membangun atau mendirikan usaha restoran. Berbeda dengan restoran pada umumnya karena usaha restoran yang dijalankan berfokus pada sektor pariwisata. Sehingga sangat diwajibkan bagi para pelaku usaha kuliner yang ingin membuka restoran khusus sektor pariwisata untuk memiliki surat izin ini.

Restoran sudah menjadi peluang bisnis hotel, villa, usaha taman rekreasi, usaha jasa makan, minuman, dan sebagainya. Sehingga kehadiran restoran yang menjadi tempat yang menyediakan berbagai jenis hidangan makanan dan minuman sangat diperlukan. Terutama usaha yang bergerak di sektor pariwisata, sangat penting untuk bisa menghadirkan restoran sebagai tempat makan untuk para wisatawan.

Dengan penambahan fasilitas yang disediakan seperti restoran wisatawan yang berkunjung akan sangat merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Maka, usaha restoran atau usaha kuliner lainnya yang bergerak pada sektor pariwisata sangat besar peluang bisnisnya.

Fungsi TDUP Restoran

Peningkatan jumlah pengunjung restoran, sumber: pojoksatu.id/
Peningkatan jumlah pengunjung restoran, sumber: pojoksatu.id

Bukan hanya sekedar surat izin untuk bisa mendirikan usaha restoran saja. TDUP restoran juga memiliki fungsi serta keuntungan bagi para pelaku bisnisnya saat memperoleh surat izin tersebut. Selain memperoleh keuntungan, usaha restoran Anda juga akan mendapatkan banyak kemudahan.

Manfaat yang akan dirasakan jika Anda memiliki TDUP restoran adalah mendapatkan informasi, perlindungan hukum, serta keamanan dari pihak pemerintah. Sehingga usaha restoran yang dijalankan tidak akan banyak hambatan terutama dari segi persyaratan dalam mendirikan sebuah usaha.

Pemerintah juga bukan hanya sekedar mengeluarkan izin mendirikan usaha restoran. Namun, juga ikut andil dalam membantu memajukan para pelaku usaha atau bisnis agar bisa lebih dikenal oleh para wisatawan. TDUP restoran juga bisa menjadi acuan bagi pemerintah dalam melihat perkembangan sektor pariwisata dari hadirnya berbagai usaha di dalamnya.

Syarat TDUP Restoran

Sama dengan mengurus jenis surat lainnya seperti surat jalan pengiriman barang. TDUP restoran juga memiliki syarat yang harus dipenuhi untuk bisa mendapatkan surat izinnya. Berikut ini beberapa persyaratan yang harus Anda persiapkan diantaranya:

  1. Fotocopy KTP para pendiri / pemegang saham;
  2. Fotocopy NPWP para pendiri / pemegang saham;
  3. Pas photo direksi ukuran 3×4 dan 4×6, masing-masing 4 lembar berlatar belakang merah;
  4. Stempel perusahaan;
  5. Kop surat PT;
  6. Akta Pendirian;
  7. SK Kemenkumham;
  8. SKDP ( Surat Keterangan Domisili Perusahaan;
  9. Surat pernyataan tidak berkeberatan dari tetangga, diketahui RT/RW setempat;
  10. Fotocopy IMB (Izin Mendirikan Bangunan) tempat usaha;
  11. Fotocopy bukti pelunasan PBB tahun terakhir
  12. Fotocopy bukti kepemilikan atau penggunaan tempat usaha dimana:Apabila milik sendiri, dibuktikan dengan fotocopy sertifikat dan fotocopy bukti pelunasan PBB tahun terakhir;b. Apabila menyewa, dibuktikan dengan surat perjanjian sewa menyewa antara penyewa dan pemilik tempat; c. Apabila di gedung, dibuktikan dengan Surat Keterangan Gedung.
  13. Daftar riwayat hidup direksi dan seluruh staf;
  14. Struktur organisasi perusahaan;
  15. Denah lokasi usaha dan layout ruang kantor;
  16. Foto kantor bagian luar dan dalam; dan
  17. Company Profile PT.
  18. NPWP Perusahaan
  19. Tanda Daftar Perusahaan dan/atau NIB
  20. Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL)

Jika dilihat persyaratan diatas cukup banyak yang harus Anda persiapkan untuk dapat memperoleh TDUP restoran. Hal tersebut dilakukan agar informasi serta kejelasan dalam mendirikan usaha restoran dilakukan secara benar. Sehingga perlu untuk memenuhi berbagai persyaratannya.

Cara Membuat TDUP Restoran

Pengisian surat pendaftaran izin usaha, sumber: martlegal.id
Pengisian surat pendaftaran izin usaha, sumber: martlegal.id

Cara mendirikan restoran bisa dikatakan tidak bisa dianggap singkat. Perihal ada beberapa tahapan yang harus dilalui untuk bisa mendapatkan surat izin. Hal ini tentunya dilakukan pemerintah agar pemberian atau pengeluaran perizinan mendirikan restoran khususnya untuk sektor pariwisata tidak salah sasaran.

Sehingga akan ada berbagai pemeriksaan yang cukup ketat pada setiap tahapannya. Kurang lebih Anda sebagai pendaftar TDUP restoran akan melalui kurang lebih 3 proses tahapan agar bisa mendapatkan surat perizinannya. Berikut ini cara dan proses membuat TDUP restoran.

1. Pemilik Usaha Mengajukan Pendaftaran

Untuk mengajukan pendaftaran pembuatan surat izin melalui dinas pemerintahan provinsi terkait dimana Anda akan mendirikan restoran. Ada dua sistem pendaftaran yang disediakan yaitu, 1.) OSS (Online Single Submission), 2.) PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu). Tinggal disesuaikan dengan keperluan dan kebutuhan dalam memilih sistem pendaftarannya.

Agar pada saat pendaftaran tidak mengalami banyak kendala atau hambatan. Ada baiknya bila Anda ketahui terlebih dahulu kategori usaha restoran seperti apa yang ingin didirikan. Serta jangan lupa juga untuk menyiapkan berbagai berkas dan identitas terkait yang diperlukan pada saat mendaftar.

2. Pemeriksaan Berkas Usaha

Bila pendaftaran sudah selesai dilakukan pada tahapan selanjutnya adalah pelampiran berkas pada pihak dinas terkait (Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan). Semua berkas sesuai dengan persyaratan pengajuan TDUP restoran akan diperiksa kelengkapan dan keasliannya. Usahakan berkas yang diajukan sesuai dengan persyaratan agar surat perizinan bisa lebih cepat diproses.

Apabila berkas permohonan sudah memenuhi persyaratan administrasi dan sesuai selanjutnya, akan dilakukan pemeriksaan ulang untuk diverifikasi sebelum penerbitan surat perizinan pendirian restoran.

3. Penerbitan TDUP Restoran

Jika semua berkas telah dinyatakan lolos melalui tahapan verifikasi selanjutnya, dari pihak dinas provinsi terkait akan melakukan rapat koordinasi dan pengecekan lapangan bersama tim teknis yang dituangkan dalam berita acara. Semua informasi ini juga akan disampaikan kepada Anda sebagai pihak pendaftar.

Pada saat pengecekan lapangan dan penyesuaian dengan berkas yang telah diajukan. Jika semua informasi yang didaftarkan sesuai dengan kondisi aslinya pada saat pemeriksaan langsung. Tahapan selanjutnya dari pihak dinas provinsi terkait akan mengeluarkan surat perizinan atau TDUP restoran. Untuk waktu penyelesaian surat izin tersebut biasanya 7 hari kerja setelah pengecekan lapangan serta dinyatakan telah memenuhi persyaratan dan prosedur yang telah ditetapkan.

Itulah berbagai penjelasan mengenai TDUP restoran yang tentunya wajib untuk Anda miliki bila ingin mendirikan restoran atau usaha dibidang kuliner. Khususnya untuk restoran yang bergerak pada sektor pariwisata. Dibalik persyaratan dan prosedur pembuatannya yang tidaklah mudah ada banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan jika memperoleh surat izinnya.

Semoga dengan berbagai penjelasan yang sudah disampaikan dapat berguna bagi Anda. Jangan lupa untuk tetap selalu update informasi menarik dan bermanfaat lainnya hanya di laman PT. Eticon Rekayasa Teknik.

Kemajuan Ekonomi Desa Melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)

Desa wisata Tembi Jogja, sumber: masterplandesa.com

Pariwisata merupakan salah satu andalan dalam pembangunan sebuah desa yang memiliki potensi alam yang indah dan memukau. Dengan kondisi alam seperti ini kesejahteraan masyarakat akan mengalami peningkatan. Karena adanya sektor pariwisata yang dibangun untuk mendatangkan wisatawan untuk berkunjung. Lewat kelompok sadar wisata kemajuan ekonomi desa akan lebih baik dengan hadirnya pariwisata yang dibuat.

Kelompok sadar wisata harus bisa dibentuk oleh setiap desa yang memiliki potensi dalam mengembangkan sektor pariwisata. Karena akan sangat sayang bila kelebihan yang ada pada desa tidak dimanfaatkan dengan baik dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Mengingat peluang sektor pariwisata yang memiliki banyak manfaat dalam pembangunan desa selain, untuk kesejahteraan masyarakatnya.

Dengan adanya jasa kontraktor atau konstruksi kemudahan dalam melakukan pembangunan sektor pariwisata di desa akan sangatlah mudah. Karena kelompok sadar wisata bisa melakukan konsultasi terlebih dahulu agar ciri khas atau kelestarian dari desa tidak hilang atau rusak akibat pembangunan yang dilakukan. Inilah yang dinamakan pariwisata berbasis masyarakat bukan hanya dari segi keuntungan tetapi, aspek lainnya juga turut ikut dipertimbangkan.

Apa Itu Kelompok Sadar Wisata?

Kelompok sadar wisasta Tresna Pertiwi Bali, sumber: kesimankertalangu.denpasarkota.go.id/
Kelompok sadar wisasta Tresna Pertiwi Bali, sumber: kesimankertalangu.denpasarkota.go.id

Kelompok sadar wisata adalah komunitas atau masyarakat yang terdiri dari masyarakat atau penduduk dari suatu wilayah terbatas yang saling berinteraksi secara langsung. Dalam interaksi yang dilakukan dilandaskan atas kepedulian serta kesadaran untuk berperan bersama dalam membangun dan mengelola potensi sektor pariwisata yang dimiliki.

Umumnya kelompok sadar wisata dikenal dengan sebutan Pokdarwis yang banyak terdapat pada desa-desa. Biasanya kelompok ini akan terbentuk bila sebuah desa memiliki potensi pariwisata. Dari sinilah kelompok ini akan memikirkan pengembangan dan strategi wisata yang cocok untuk desa. 

Tentunya bukan hanya melibatkan Pokdarwis saja seluruh elemen masyarakat pada desa juga akan ikut dalam pembangunan sektor pariwisata. Karena semua hal yang dilakukan untuk pembangunan pariwisata desa merupakan tanggung jawab bersama. Mengapa demikian? Karena hasil yang didapatkan dari adanya pariwisata di desa untuk memajukan kesejahteraan dan ekonomi seluruh masyarakat. 

Jadi, hadirnya Pokdarwis hanya ikut turut membantu dan memiliki peran penting dalam menggerakkan masyarakat desa dalam pembangunan sektor pariwisata. Sehingga berbagai hasil yang didapatkan saling menguntungkan satu sama lain. Bukan hanya menguntungkan satu kelompok atau masyarakat tertentu. Ini juga yang menjadi cara diliput media untuk mengenalkan sektor pariwisata yang dimiliki.


Peran dan Tugas Kelompok Sadar Wisata

Desa wisata Tembi Jogja, sumber: masterplandesa.com
Desa wisata Tembi Jogja, sumber: masterplandesa.com

Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) tidak berdiri atau terbentuk begitu saja tanpa adanya peran dan tugas. Untuk merealisasikan sektor pariwisata pada desa ada peran dan tugas yang harus dijalani. Berikut ini bisa disimak penjelasannya

Peran Pokdarwis

Ada beberapa peran yang menjadi pembeda antara Pokdarwis dengan kelompok masyarakat desa lainnya yaitu,

  • Peningkatan pengetahuan dan wawasan para anggota Pokdarwis dalam bidang kepariwisataan.
  • Peningkatan kemampuan dan keterampilan para anggota dalam mengelola bidang usaha pariwisata dan usaha terkait lainnya.
  • Mendorong dan memotivasi masyarakat agar menjadi tuan rumah yang baik dalam mendukung kegiatan kepariwisataan di daerahnya.
  • Mendorong dan memotivasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan daya tarik pariwisata setempat melalui upaya-upaya perwujudan Sapta Pesona.
  • Mengumpulkan, mengolah dan memberikan pelayanan informasi pariwisata kepada wisatawan dan masyarakat setempat.

Tugas Pokdarwis

Sementara itu adapun tugas dari Pokdarwis yang harus dilaksanakan demi terbentuknya sektor pariwisata pada desa yaitu,

  • Mengembangkan dan melaksanakan kegiatan dalam rangka peningkatan pengetahuan dan wawasan para anggota kelompok sadar wisata dalam bidang kepariwisataan.
  • Mengembangkan dan melaksanakan kegiatan dalam rangka peningkatan kemampuan dan keterampilan para anggota dalam mengelola bidang usaha pariwisata dan usaha terkait lainnya.
  • Mengembangkan dan melaksanakan kegiatan untuk mendorong dan memotivasi masyarakat agar menjadi tuan rumah yang baik dalam mendukung kegiatan kepariwisataan di daerahnya.
  • Mengembangkan dan melaksanakan kegiatan untuk mendorong dan memotivasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan daya tarik pariwisata setempat melalui upaya-upaya perwujudan Sapta Pesona.
  • Mengumpulkan, mengolah dan memberikan pelayanan informasi pariwisata kepada wisatawan dan masyarakat setempat.
  • Memberikan masukan-masukan kepada aparat pemerintah dalam mengembangkan kepariwisataan di daerah setempat.

Syarat dan Cara Pembentukan Pokdarwis

Pelantikan anggota Pokdarwis, sumber:musimwisata.my.id
Pelantikan anggota Pokdarwis, sumber:musimwisata.my.id

Untuk membentuk kelompok sadar wisata ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar dalam pembentukan kelompok ini sesuai dengan prosedur yang ada. Walaupun hanya merupakan kelompok yang terdiri dari masyarakat desa, bukan berarti pembentukannya dilakukan begitu saja.

Ada hal-hal yang harus dapat dipenuhi terutama syaratnya sehingga dapat membentuk kelompok Pokdarwis. Jika syarat-syarat telah terpenuhi maka, pembentukan Pokdarwis dapat dilakukan, untuk melakukannya pun ada caranya. Berikut ini penjelasan mengenai syarat dan cara pembentukan Pokdarwis.

Syarat Pokdarwis

Syarat-syarat Pokdarwis yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut.

  • Harus dilandaskan oleh sifat sukarela.
  • Memiliki dedikasi dan komitmen dengan bersungguh-sungguh dalam pengembangan kepariwisataan yang ada di desa.
  • Masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar lokasi daya tarik wisata dan memiliki kepedulian terhadap pariwisata sebagai anggotanya.
  • Mempunyai mata pencaharian atau pekerjaan yang berkaitan dengan penyediaan barang atau jasa bagi kebutuhan wisatawan, baik langsung maupun tidak langsung.
  • Jumlah anggota kelompok Pokdarwis, minimal 15 orang.

Cara Pembentukan Pokdarwis

Dalam pembentukan Pokdarwis ada dua pendekatan yang dilakukan. Hal ini dilakukan tergantung dari tingkat kesadaran masyarakat desa dari potensi pariwisata yang dimiliki. Dua pendekatan yang dilakukan tersebut adalah Inisiatif Masyarakat dan Inisiasi Instansi (Pemerintah).

Penjelasan lebih lanjutnya menegnai cara pembentukan kelompok Pokdarwis bisa disimak berikut ini.

1. Inisiatif Masyarakat

Jika pembentukan Pokdarwis dilakukan atas inisiatif dari masyarakat maka, prosedurnya sebagai berikut.

  • Kepala Desa/ Lurah menggalang inisiatif masyarakat untuk membentuk kelompok sadar wisata.
  • Kepala Desa/ Lurah melaporkan hasil pembentukan kelompok sadar wisata oleh masyarakat kepada Dinas Kabupaten/ Kota setempat yang membidangi kepariwisataan selaku Pembina untuk mendapatkan persetujuan/ pengesahan.
  • Pengukuhan kelompok sadar wisata dilakukan oleh Bupati atau Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi kepariwisataan.
  • Pencatatan dan pendaftaran kelompok sadar wisata dilakukan oleh Dinas Kabupaten/ Kota yang membidangi kepariwisataan untuk dilaporkan ke Dinas Provinsi yang membidangi kepariwisataan dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

2. Inisiasi Instansi (Pemerintah)

Berbeda bila pembentukan Pokdarwis dilakukan atas inisiasi instansi (Pemerintah) maka, prosedurnya sebagai berikut.

  • Dinas Pariwisata Provinsi berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Kab/ Kota untuk membentuk Pokdarwis dengan menggalang inisiatif ke masyarakat di desa untuk membentuk Pokdarwis; atau inisiatif dapat muncul dari Dinas Pariwisata kab/ kota menggalang inisiatif ke masyarakat di tingkat desa untuk membentuk kelompok sadar wisata.
  • Kepala Desa/ Lurah memfasilitasi pertemuan warga masyarakat dengan Dinas Pariwisata untuk membentuk Pokdarwis.
  • Hasil pembentukan kelompok sadar wisata selanjutnya dilaporkan ke Kecamatan untuk selanjutnya diteruskan dan dicatat oleh Dinas Pariwisata Provinsi/ Kabupaten/ Kota se- tempat untuk mendapatkan pengesahan dan pembinaan lebih lanjut.
  • Pengukuhan kelompok sadar wisata dilakukan oleh Bupati atau Kepala Dinas Kabupaten/ Kota yang membidangi pariwisata.
  • Pencatatan dan pendaftaran kelompok sadar wisata dilakukan oleh Dinas Kabupaten/ Kota yang membidangi Pariwisata untuk dilaporkan ke Dinas Provinsi yang membidangi Pariwisata serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Itulah pembahasan mengenai kelompok sadar wisata atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pokdarwis. Peran dan tugasnya  yang sangatlah bermanfaat, mengharuskan untuk setiap desa yang memiliki potensi pariwisata untuk dapat membentuk kelompok ini. Karena tujuan dari adanya kelompok ini adalah turut membantu dalam memanfaatkan peluang wisata, memajukan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat desa. 

Semoga dengan berbagai penjelasan yang sudah disampaikan dapat berguna bagi Anda. Jangan lupa untuk tetap selalu update informasi menarik dan bermanfaat lainnya hanya di laman PT. Eticon Rekayasa Teknik.

Pentingnya Memahami GSB Bangunan Agar Teratur dan Aman

Penerapan GSB bangunan pada daerah perumahan, sumber: rumah.com

Dalam mendirikan sebuah bangunan ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan. Bukan berarti Anda memiliki lahan bisa membangun begitu saja tanpa memperhatikan norma atau aturan yang ada. Karena membangun sebuah bangunan Anda juga harus tahu apa saja aturan yang sudah ditetapkan. Salah satu aturan yang perlu untuk Anda pahami adalah GSB bangunan.

Terkadang dalam membangun rumah atau tipe bangunan lainnya harus ada beberapa meter luas lahan yang harus disisakan sebagai garis pembatas. Maksudnya adalah terdapat jarak batas lahan dengan lahan lainnya. Adanya aturan ini agar tata penempatan bangunan terlihat lebih rapi, teratur, dan aman.

Untuk itu ada baiknya jika Anda yang ingin membangun sebuah bangunan perlu memahami GSB bangunan. Walaupun peraturan ini hanya berkaitan dengan jarak antara lahan satu dengan lainnya. Namun, aturan ini telah terdaftar dan memiliki hukum bagi siapa saja yang melanggarnya. Penjelasan lebih lengkapnya bisa Anda simak berikut ini.

Apa Itu GSB Bangunan?

Kompleks perumahan, sumber: kreasiprimaland.com
Kompleks perumahan, sumber: kreasiprimaland.com

Garis Sempadan Bangunan (GSB) merupakan garis batas minimal yang membatasi bangunan dengan batas lahan lainnya. Artinya adalah bangunan yang didirikan akan selalu memiliki batas dengan lahan lainnya. Selain berbatasan dengan bangunan bisa juga berbatasan langsung dengan jalan, jaringan tegangan tinggi, rel kereta api, taman umum, tepi pantai, tepi sungai, dan lain sebagainya.

Bukan hanya sekedar peraturan biasa GSB bangunan juga sudah memiliki sanksi yang akan diberikan bagi siapa saja yang melanggarnya. Bentuk hukuman yang akan didapatkan bila terbukti melanggarnya adalah ancaman hukuman pidana, pembongkaran, dan penyegelan bangunan. Sehingga peraturan tersebut tidak bisa dianggap sepele.

Dalam pembangunan sebuah bangunan tentunya semuanya perlu untuk dipersiapkan. Bukan hanya dari segi teknis saja namun, dari persiapan jasa konstruksi yang meliputi perancang, perencana, direksi pengawas, pengkaji, dan pemborong. Semuanya harus tahu tentang berbagai mekanisme dalam membangun sebuah bangunan yang baik dan benar. Tentunya sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang ada dan sudah ditetapkan.

Fungsi GSB Bangunan

Garis Sempadan Bangunan memiliki fungsi sehingga bukan hanya sekedar peraturan biasa. Fungsinya tentu sangat bermanfaat dalam banyak hal seperti keamanan, kerapian, dan keteraturan. Karena dengan adanya garis jarak minimal antar bangunan dengan batasan lahan lainnya. Sehingga berbagai hal dapat dicegah seperti jika rumah Anda berdampingan dengan sungai atau pantai. Pastinya memerlukan jarak aman agar tidak terjadi resiko yang dapat menyebabkan kerusakan pada rumah dan hal lainnya.

Tidak sampai hanya disitu saja GSB bangunan juga bisa membuat tata letak bangunan terlihat lebih rapi dan aman. Salah satu contohnya adalah kompleks rumah yang terdiri dari beberapa bangunan dan terdapat pada satu area lahan yang sama. Sehingga garis batas diperlukan agar dapat mengatur jarak minimal yang aman antar rumah.

Dari fungsinya dapat dilihat bahwa garis atau jarak yang diatur dalam membangun sebuah bangunan memiliki banyak manfaat dan saling terkait satu sama lain. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa Anda harus bisa mengetahui tentang GSB bangunan.

Syarat yang Memenuhi GSB Bangunan

Ilustrasi GSB bangunan, sumber kontraktorsyariah.com
Ilustrasi GSB bangunan, sumber: kontraktorsyariah.com

Sesuai undang-undang garis sempadan bangunanan dan juga melalui, Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 441 Tahun 1998 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung. Ada beberapa persyaratan yang dapat dinyatakan memenuhi GSB bangunan dari samping dan belakang bangunan. Persyaratan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Bidang dinding terluar tidak boleh melampaui batas pekarangan. 
  • Struktur dan pondasi bangunan terluar harus berjarak sekurang-kurangnya 10 cm ke arah dalam dari batas bangunan. 
  • Untuk perbaikan atau renovasi bangunan yang semula menggunakan bangunan dinding batas bersama dengan bangunan di sebelahnya, disyaratkan untuk membuat dinding batas tersendiri di samping dinding batas terdahulu. 
  • Pada bangunan rumah tinggal rapat, tidak terdapat jarak bebas samping, sedangkan jarak bebas belakang ditentukan minimal setengah dari besarnya garis sempadan muka bangunan.

Selain dari memperhatikan besaran dari GSB dalam membangun sebuah bangunan juga harus diperhatikan estetika. Dalam hal ini berkaitan dengan konstruksi bangunan yaitu, peletakan komponen struktur yang berhubungan dengan standar tinggi bangunan. Sehingga tata letak dari bangunan dengan batas bangunan lainnya dapat terlihat rapi dan teratur.

Cara Menghitung GSB Bangunan

Dalam penerapannya ada cara menghitung GSB bangunan agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang sudah ada. Tentunya hal ini harus dilakukan dengan benar mengingat ada sanksi yang diberikan bila tidak memenuhi atau sesuai dengan peraturan.

GSB adalah garis imajiner yang menentukan jarak terluar bangunan terhadap pinggir yang berbatasan dengan bangunan atau lahan milik orang lain lain. Dimana, Anda tidak tidak boleh melebihi batas dari GSB yang sudah ditentukan. Sedangkan untuk besar dari GSB tergantung dari besar lahan atau bangunan di sekitar.

Misalnya, semakin besar ukuran dari jalan yang berbatasan dengan rumah atau sebuah bangunan. Maka, jarak GSB nya pun akan lebih besar bila dibandingkan dengan jalan yang mempunyai lebar yang lebih kecil. Sehingga Anda sudah dapat menggambarkan berapa jarak atau batas GSB yang harus disiapkan pada saat pembangunan nantinya. Tentu Anda juga harus sesuaikan dengan area sekeliling lahan yang berbatasan dengan area apa saja?seperti jalan raya, sungai, pantai, kebun, sawah, dan lain sebagainya.

Pada umum GSB bangunan memiliki rumus setengah dari luas batasan bangunan atau lahan. Contohnya apabila rumah Anda berbatasan dengan ruas jalan raya dengan lebar 10 meter maka, GSB-nya adalah 5 meter. Artinya jarak batas yang diizinkan adalah 5 meter dari pinggir jalan. Namun, jika Anda belum terlalu memahami bagaimana cara menghitung GSB yang benar sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan. Dari pihak dinas tata kota bisa membantu dengan memberikan advis planning penentuan GSB dalam pengurusan KRK (Keterangan Rencana Kota).

Contoh Penerapan GSB Bangunan

Penerapan GSB bangunan pada daerah perumahan, sumber: rumah.com
Penerapan GSB bangunan pada daerah perumahan, sumber: rumah.com

Setiap daerah memiliki batas GSB yang berbeda sehingga tidak bisa disamakan. Namun, pada umumnya ada rumus umum perhitungan GSB yang berlaku sesuai aturannya 1/2 + 1 dari pinggir jalan. Misalnya lebar dari badan jalan adalah 12 meter maka, 6 meter plus 1 sama dengan 7 meter dari pinggir jalan. Kalau kurang dari itu batas nilai tersebut surat Izin Mebangun Bangunan (IMB) tidak akan dikeluarkan dari dinas tata kota atau pihak terkait. 

Contoh penerapan GSB pada area perumahan dimana, panjang dari garis GSB biasanya telah ditetapkan 3-5 meter. Perhitungannya dilakukan dari jarak sisi terluar dari bangunan rumah. Namun, terkadang untuk perhitungan atau penetapan ukuran seperti ini masih sering kali membingungkan.

Dengan adanya peraturan dalam perhitungan GSB bangunan yang dikeluarkan oleh setiap pemerintahan daerah. Maka, akan lebih memudahkan Anda yang ingin membangun rumah atau tipe bangunan lainnya. Sehingga bisa terhindar dari pelanggaran terhadap peraturan yang telah berlaku mengenai Garis Sempadan Bangunan.

Dari penjelasan diatas tentunya Anda semakin paham dan mengerti mengenai GSB bangunan. Karena bukan merupakan peraturan biasa dimana, terdapat sanksi yang berlaku bagi para pelanggarnya. Jadi, akan sangat baik bila Anda memilih jasa konstruksi yang paham tentang tata cara dan peraturan dalam membangun sebuah bangunan.

Semoga dengan berbagai penjelasan yang sudah disampaikan dapat berguna bagi Anda. Jangan lupa untuk tetap selalu update informasi menarik dan bermanfaat lainnya hanya di laman PT. Eticon Rekayasa Teknik.