Beginilah Regulasi dari Jalur Evakuasi pada Bangunan Gedung

Jalur evakuasi, Sumber: katigaku.top

Ketika membangun gedung bertingkat sudah selayaknya harus sepaket dengan jalur evakuasi di dalamnya. Karena bagaimanapun, gedung bertingkat yang menampung banyak orang berpotensi menimbulkan korban jiwa apalagi jika terjadi keadaan darurat seperti halnya kebakaran gedung, gempa bumi, dan lain sebagainya.

Ya, selain menyediakan sistem proteksi kebakaran, bangunan atau gedung-gedung bertingkat juga harus dibangun lengkap dengan jalur evakuasi yang memadai. Karena jalur evakuasi ini dapat dikatakan sebagai komponen yang tidak kalah penting dan tidak boleh dikesampingkan.

Nah, sebenarnya apakah yang dimaksud dengan jalur evakuasi pada bangunan gedung? Dan apa tujuan dari dibuatnya jalur tersebut? Namun sebelum itu, kita ulas secara singkat mengenai sarana evakuasi yang harus tersedia dalam bangunan gedung, dimana salah satunya terdapat jalur evakuasi.

Sarana Evakuasi Bangunan Gedung

Sarana evakuasi pada bangunan, Sumber: safetysign.co.id
Sarana evakuasi pada bangunan, Sumber: safetysign.co.id

Sesuai dengan Permen RI Nomor 36 Tahun 2005 Pasal 59, setiap bangunan harus menyediakan sarana evakuasi yang terdiri dari: sistem peringatan bahaya, berupa sistem alarm kebakaran atau sistem peringatan menggunakan audio/tata suara, pintu keluar darurat, tangga darurat, dan salah satunya adalah jalur evakuasi.

Sarana tersebut harus mampu menjamin kemudahan para pengguna bangunan untuk melakukan evakuasi secara aman jika terjadi keadaan darurat. Penyediaan sarana evakuasi juga harus disesuaikan dengan fungsi dan klasifikasi bangunan, jumlah serta kondisi pengguna, juga jarak yang dicapai ke tempat yang lebih aman. 

Sarana pintu keluar darurat dan jalur evakuasi pun harus dilengkapi dengan sign atau penanda yang jelas agar mudah terbaca dan diakses. Regulasi untuk sarana evakuasi juga tercantum dalam PUPR Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung. 

Pada peraturan tersebut menyatakan bahwa setiap gedung harus menyediakan sarana evakuasi yang meliputi Akses Eksit (Exit Access), atau bagian dari sarana evakuasi yang tujuannya mengarah ke arah pintu exit. Eksit (Exit), bagian dari sarana evakuasi yang dibuat terpisah dari area lainnya pada bangunan.

Serta Eksit Pelepasan (Exit Discharge), bagian dari sarana evakuasi antara batas ujung exit dan jalanan umum yang berada di luar bangunan gedung untuk evakuasi apabila terjadi keadaan darurat. Semua bagian dari sarana tersebut harus dibuat dengan persyaratan dan regulasi yang sudah ditetapkan.

Tentang Jalur Evakuasi dan Tujuannya

Tanda jalur evakuasi, Sumber: safetysignindonesia.id
Tanda jalur evakuasi, Sumber: safetysignindonesia.id

Jalur evakuasi adalah sebuah rute yang dibuat khusus untuk menghubungkan bangunan pada area lebih aman ketika terjadi keadaan darurat atau bencana di bangunan-bangunan bertingkat tinggi. Maksud daerah aman dalam hal ini adalah ruangan terbuka yang jauh dari jangkauan gedung, bisa lapangan atau lahan parkir.

Dengan begitu, jalur evakuasi berfungsi sebagai sarana yang memungkinkan penghuni bangunan dapat melarikan diri dengan cepat dan aman jika terjadi keadaan darurat. Mengingat proses “perpindahan” penghuni yang harus dilakukan dengan cepat, maka jalur darurat harus dibuat dengan rute sependek mungkin. 

Dimana rute pendek tersebut dapat langsung menghubungkan lantai tertentu pada bangunan ke area terbuka. Dalam prakteknya, jalur evakuasi banyak ditemukan di berbagai bangunan publik seperti rumah sakit, pusat perbelanjaan, gedung perkantoran, hotel, dan lain sebagainya.

Sederhananya jalur evakuasi adalah jalur singkat yang digunakan penghuni bangunan untuk menyelamatkan diri dari insiden berbahaya dan darurat. Dari fakta tersebut, praktis tujuan utama dibuatnya jalur evakuasi pada gedung yaitu untuk meminimalisir adanya korban jiwa.

Karena jika di bangunan bertingkat hanya mengandalkan lift tanpa ada jalur evakuasi, proses evakuasi penghuni bangunan memakan waktu yang sangat lama, dan bukan tidak mungkin penghuni di dalamnya akan menjadi korban. Apalagi jika di dalam bangunan tersebut terdapat ratusan jiwa.

Selain itu, jalur evakuasi juga bertujuan untuk membantu memudahkan pekerjaan pihak berwajib dalam mengetahui jumlah penghuni bangunan yang selamat dan yang masih terjebak dalam gedung. Itulah mengapa, jalur evakuasi pada bangunan bertingkat tinggi sangat penting keberadaannya. 

Regulasi Jalur Evakuasi pada Gedung Bertingkat

Jalur evakuasi gedung bertingkat, Sumber: safetysign.co.id
Jalur evakuasi gedung bertingkat, Sumber: safetysign.co.id

Namun perlu diperhatikan, dalam membuat jalur evakuasi juga tidak bisa dibuat dengan asal-asalan. Sebab terdapat regulasi dan ketentuan yang berlaku agar manfaatnya dapat dirasakan secara lebih optimal. Dilansir dari safetysign.co.id, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyediaan jalur evakuasi: 

1. Poin Penting Jalur Evakuasi Gedung

Jalur evakuasi adalah jalur yang berfungsi untuk memindahkan penghuni bangunan agar menjauh dari pusat ancaman atau keadaan darurat. Jumlah dan kapasitas jalur evakuasi biasanya ditentukan dari jumlah penghuni bangunan atau ukuran bangunan tersebut.

Kebutuhan jalur evakuasi dipengaruhi oleh waktu rata-rata untuk bisa mencapai area yang lebih aman (assemble point) yang berada di area terbuka. Dalam merencanakan penyediaan jalur evakuasi, harus dengan memperhatikan berbagai hal.

Termasuk ketersediaan tangga, pintu darurat yang digunakan, serta sarana evakuasi lainnya. Para ahli kesehatan, umumnya merekomendasikan setiap gedung setidaknya memiliki minimal dua atau lebih jalur evakuasi. Apalagi jika penghuni bangunannya banyak, tentu jalur evakuasi yang dibutuhkan juga lebih banyak.

2. Persyaratan Jalur Evakuasi Gedung

Terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam penyediaan jalur evakuasi bangunan bertingkat, diantaranya sebagai berikut: 

  • Rute evakuasi wajib terbebas dari berbagai barang yang mungkin keberadaannya dapat mengganggu ruang gerak dan mengganggu kelancaran proses evakuasi.
  • Koridor, terowongan, tangga jalur evakuasi harus daerah yang aman sementara dari api, asap, dan gas. Penempatan pintu keluar (exit) darurat juga harus diatur sedemikian rupa agar penghuni bangunan dapat dengan mudah mengakses dan menjangkau pintu keluar tersebut.
  • Koridor dan jalan keluar harus tidak licin dan bebas hambatan.
  • Rute evakuasi harus dipasang penerangan yang cukup dan tidak bergantung dari sumber utama. Agar ketika mati listrik dan terjadi keadaan darurat, rute tetap terang dan bisa dilalui dengan mudah.
  • Akses menuju pintu keluar harus dipasang sign (tanda/ petunjuk) yang dapat dilihat dengan jelas.
  • Pintu keluar darurat (emergency exit) juga harus dilengkapi dengan sign jelas dan harus terbuat dari material tahan api.

3. Ukuran Standar Jalur Evakuasi Gedung

Sementara, dilansir dari Nextlivin, berikut adalah beberapa spesifikasi dan regulasi terkait jalur evakuasi bangunan dengan standar ukurannya masing-masing, yang meliputi: 

  • Lebar Jalur Evakuasi. Jalur evakuasi harus memiliki lebar minimal sesuai dengan kapasitas penghuni bangunan yang akan melaluinya. Rumus umum yang kerap digunakan adalah “Lebar Jalur (meter) = Akar (Jumlah Penghuni / 150.” Sebagai contoh, apabila terdapat 100 orang maka lebar jalur evakuasi minimal harus memiliki ukuran 1,22 meter.
  • Panjang Jalur Evakuasi. Panjang maksimal jalur evakuasi dari titik terjauh ke exit door tidak boleh lebih dari 40 meter. Namun, pada beberapa bangunan dengan kondisi khusus seperti panti jompo dan rumah sakit, panjang jalur evakuasi dapat diperpanjang hingga 60 meter dengan persetujuan dari otoritas terkait.
  • Pintu Keluar Darurat. Exit door harus mudah diakses dan tidak boleh dikunci dari luar. Pintu darurat minimal harus memiliki lebar 80 cm dengan tinggi minimal 180 cm, boleh lebih. Dan pintu keluar juga harus dilengkapi dengan lampu penerangan serta sign yang dapat dilihat dengan jelas sekalipun sedang dalam keadaan gelap.

Demikianlah ulasan mengenai jalur evakuasi yang harus tersedia dalam bangunan gedung demi meminimalisir jatuhnya korban jiwa apabila terjadi keadaan darurat. Jadi, jalur evakuasi bukan hanya sekedar pelengkap melainkan kebutuhan wajib yang harus dipenuhi. Semoga informasi dari kami bermanfaat!

Mengenal Perbedaan SHM, SHGB, dan SHGU dalam Persyaratan Permohonan SLF

Perbedaan antara SHM, SHGB, dan SHGU, Sumber: rumah.com

Memiliki properti yang dapat digunakan sebagai investasi tentu menjadi keinginan bagi sebagian besar orang. Namun, mengetahui status properti sebelum membelinya adalah hal yang sangat penting. Sebab, setiap aset dan properti pasti mempunyai status kepemilikan dan kekuatan hukum berbeda. Mulai dari SHM, SHGB, hingga SHGU. Lantas, apa perbedaan dari SHM, SHGB, dan SHGU itu sendiri?

Bagi beberapa orang, mungkin masih sangat awam dengan istilah satu ini. Bahkan banyak juga yang masih sering keliru membedakan ketiga jenis sertifikat tersebut. Nah, agar lebih jelas dan mudah dalam membedakannya, simak penjelasan kami sampai selesai ya!

Mengenal Sekilas Tentang SHM, SHGB, dan SHGU

Sebelum membahas lebih jauh mengenai perbedaan SHM dan SHGB, akan lebih baik jika kita mengenal terlebih dahulu pengertian dari ketiga sertifikat penting untuk properti tersebut.

Kenali beda shm dan hgb, sumber: unsplash
Kenali beda shm dan hgb, sumber: unsplash

Pengertian SHM (Sertifikat Hak MIlik)

Sertifikat Hak Milik atau SHM adalah dokumen atau sertifikat terkuat dan tertinggi atas tanah, bersifat turun-temurun, tetap, dan berlaku seumur hidup. Sertifikat Hak Milik mempunyai kekuatan legalitas yang paling tinggi karena tidak ada campur tangan pihak lain dalam kepemilikannya.

Atau dengan kata lain, dokumen ini menunjukkan kepemilikan penuh yang sah atas lahan atau tanah yang dimiliki oleh pemegang sertifikat itu sendiri. Dimana dengan SHM ini bangunan akan lebih mudah dipindahtangankan, baik untuk dijual belikan maupun sebagai warisan untuk penerusnya.

Dengan demikian, pemegang sertifikat yang tercantum di dalam dokumen menjadi pemilik seutuhnya tanpa adanya campur tangan dan kemungkinan kepemilikan pihak lain. Hal ini pula lah yang menjadikan harga properti dengan kepemilikan SHM menjadi relatif lebih tinggi.

Karena tidak perlu repot-repot lagi mengubah SHGB menjadi SHM. Nah, apabila Anda ingin mencoba peruntungan berinvestasi properti atau tanah, kepemilikan SHM akan mempunyai nilai lebih.

Pengertian SHGB (Sertifikat Hak Guna Bangunan)

Sementara Sertifikat Hak Guna Bangunan atau SHGB adalah hak yang diberikan oleh pemerintah atau pihak ketiga untuk memanfaatkan lahan yang bukan miliknya sendiri. Umumnya, SHGB memberikan hak kepada pemegangnya untuk menggunakan tanah tersebut dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

Biasanya paling lama 30 tahun namun masih dapat diperpanjang hingga 20 tahun kemudian. Sehingga, maksimal penggunaannya selama jangka waktu 50 tahun. Jadi, pemilik sertifikat SHGB hanya memiliki kuasa untuk memberdayakan lahan baik untuk mendirikan bangunan atau keperluan lain dalam jangka waktu tersebut. 

Dengan kata lain, seseorang yang memiliki SHGB hanya memiliki bangunannya saja. Sedangkan tanahnya masih milik negara dan dalam pemanfaatan atau penggunaan lahannya pun seseorang tidak bebas, melainkan terikat dengan perizinannya.

Dari fakta tersebut, maka biaya untuk mendapatkan bangunan dengan SHGB jauh lebih murah daripada bangunan atau properti yang memiliki SHM. Maka tidak heran juga apabila properti berstatus SHGB biasanya dijadikan sebagai pilihan bagi mereka yang menetap dalam jangka waktu sementara.

Pengertian SHGU (Sertifikat Hak Guna Usaha)

Sedangkan Sertifikat Hak Guna Usaha atau SHGU adalah sebuah istilah yang sering digunakan dalam ruang lingkup agraria dan pertanahan. Yaitu sebuah hak untuk mengupayakan tanah yang dimiliki negara untuk menjalankan usaha pertanian, peternakan, hingga perikanan dalam kurun waktu tertentu.

Biasanya, jangka waktu maksimal SHGU adalah 35 tahun dan masih dapat diperpanjang hingga maksimal selama 25 tahun kedepan. Jika diakumulasikan, SHGU dapat digunakan untuk usaha maksimal dalam jangka waktu 60 tahun setelah proses perpanjangan.

Jenis tanah yang diberikan juga harus dalam kategori hutan produksi. Dimana yang kemudian dialihfungsikan menjadi perkebunan atau yang lainnya. SHGU sendiri juga tidak diberikan kepada sembarang orang.

Terdapat ketentuan untuk pihak-pihak yang dapat memiliki SHGU berdasarkan hukum dalam perundang-undangan. Siapakah pihak tersebut? Pemegang SHGU wajib berstatus Warga Negara Indonesia (WNI), serta memiliki badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia pula.

Perbedaan antara SHM, SHGB, dan SHGU, Sumber: rumah.com
Perbedaan antara SHM, SHGB, dan SHGU, Sumber: rumah.com

Apa Saja Perbedaan SHM, SHGB dan SHGU?

Mempunyai properti yang yang memiliki kelengkapan surat dan berkas tentu saja akan bisa memberikan rasa aman tersendiri kepada Anda. Yuk cek lagi setiap properti Anda, apakah sudah memiliki surat dan berkas yang lengkap atau belum dan kemudian segera lengkapi jika belum lengkap.

Berkaitan dengan perbedaan SHM dan SHGB bukan hanya terbatas pada status kepemilikan dan jangka waktunya saja. Namun juga pada beberapa aspek lainnya. Baik untuk Anda yang membeli properti untuk bisnis maupun sebagai tempat hunian wajib mengetahui perbedaan di antara keduanya. Adapun perbedaannya adalah:

  • Penguasaan lahan dan bangunan. Pemilik SHM berhak atas pengelolaan, pendirian, penjualan lahan/ tanah dan bangunan. Sementara pemilik SHGB hanya memiliki hak atas bangunan yang didirikannya saja tetapi tidak dengan tanah yang digunakan.
  • Jangka waktu keabsahan. SHM tidak memiliki masa berlaku, atau bisa berlaku seumur hidup tanpa perlu diperpanjang lagi. Sementara SHGB dan SHGU memiliki jangka waktu tertentu dan perlu diperpanjang. SHGB maks 50 tahun dan SHGU maks 60 tahun.
  • Kedudukan dan kualitas transaksi jual beli. SHM memiliki harga jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan SHGB.
  • Aset jangka panjang dan investasi. Aset dengan SHM sangat cocok untuk investasi jangka panjang sedangkan SHGB bisa untuk aset jangka pendek atau sementara.
  • Jaminan kredit atau pinjaman ke bank. SHM akan lebih mudah dipercaya sebagai agunan atau jaminan saat mengajukan perkreditan ke bank atau lembaga tertentu. Sementara SHGB cenderung lebih susah.
  • Perubahan status kepemilikan. SHGB dapat diubah menjadi SHM dengan proses yang berlaku. Sementara SHGU tidak bisa diubah karena merupakan milik negara.

Persyaratan Dokumen Pindah SHGB ke SHM

Untuk mengubah jenis sertifikat rumah dari SHGB ke SHM, Anda perlu mengajukan perubahannya kepada Badan Pertanahan Nasional atau BPN terdekat. Sekarang ini kita sudah dimudahkan karena di setiap daerah sudah ada Kantor BPN Perwakilan untuk keperluan mengurus sertifikat seperti ini. Syarat yang wajib Anda sediakan adalah:

  • Mengisis formulir permohonan yang dapat di beli di BPN
  • Fotokopi KTP Pemohon
  • Fotokopi Kartu Keluarga
  • Surat Kuasa jika dikuasakan
  • Surat Persetujuan dari kreditor (jika dibebani hak tanggungan)
  • Fotokopi SPPT PBB tahun terakhir
  • Sertifikat HGB Asli
  • Fotocopy IMB
  • Surat Kepemilikan Lahan
  • Surat keterangan dari Lurah atau Kepala Desa untuk perubahan hak dari SHGB menjadi SHM untuk rumah tinggal dengan luas 600 meter persegi

Bagaimana Cara Mengajukan Perubahannya?

Untuk mengajukan perubahan SHGB ke SHM setidaknya dibutuhkan waktu beberapa hari. Apabila setiap persyaratan di atas telah Anda lengkapi, maka selanjutnya Anda langsung mendatangi kantor BPN dan mengikuti langkah-langkahnya di bawah ini:

  1. Mendatangi loket pelayanan dan serahkan dokumen persyaratan mengubah hak guna bangunan yang telah disiapkan.
  2. Mengisi formulir permohonan yang bertanda tangan di atas materai. Di dalamnya Anda wajib mengisi pernyataan tanah tidak sengketa, luas tanah, pernyataan tanah dikuasai secara fisik, serta pernyataan bahwa tidak menguasai tanah lebih dari lima bidang untuk rumah tinggal.
  3. Melakukan pembayaran di loket yang tersedia. Harga pendaftaran untuk luas tanah maksimal 600 m2 estimasi harganya adalah 50.000.
  4. Mengambil SHM setelah 5 hari di loket pelayanan.
Serah terima sertifikat setelah jual beli, sumber: google.com
Serah terima sertifikat setelah jual beli, sumber: google.com

Kesimpulan

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai perbedaan SHM dan SHGB juga SHGU. Semoga dengan penjelasan terkait ketiga sertifikat tersebut, tidak terjadi kekeliruan lagi dalam mengenalinya.

Berbicara tentang perbedaan antara SHM dan SHGB, ternyata kedua sertifikat penting tersebut merupakan salah satu persyaratan yang harus dimiliki untuk pengajuan permohonan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) untuk bangunan gedung. 

Sementara untuk mengurus SLF sendiri perlu dilakukan oleh jasa konsultan SLF yang ahli dan memiliki tim dengan background pendidikan yang dibutuhkan dalam proses penerbitan SLF. Dalam hal ini, tentu saja PT Eticon Rekayasa Teknik bisa dijadikan sebagai pilihan tepat.

Karena kami sudah berkecimpung dan ahli dalam project penerbitan SLF bangunan-bangunan industri kecil hingga besar di berbagai kota di Indonesia. Semoga informasi dari kami bermanfaat.

Asesmen Struktur PT. Seelindo Sejahteratama di Tangerang

Bangunan PT. Seelindo Sejahteratama Tangerang, Sumber: wikimapia.org

Pada kesempatan kali ini, tim Eticon akan membagikan pengalaman keberhasilan project pada salah satu bangunan industri di Tangerang. Namun kali ini bukan tentang keberhasilan project penerbitan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) melainkan project asesment struktur bangunan. Namun sebelum itu, kami akan mengulas sedikit tentang apa itu assessment struktur bangunan.

Apa Itu Asesment Struktur Bangunan?

Assasment struktur bangunan adalah sesuatu hal yang umum dilakukan oleh pengelola bangunan. Apa tujuannya? Tujuan dilakukannya asesment struktur adalah untuk menjaga keutuhan bangunan, merubah fungsi bangunan, ataupun perawatan terhadap bangunan yang mengalami kerusakan, gangguan, maupun sudah tidak lama dimanfaatkan.

Assessment struktur dilakukan untuk mengetahui letak dan jenis kerusakan, serta pemilihan metode yang tepat untuk perbaikan dan perkuatan struktur. Setelah itu dilakukan pengumpulan data bangunan, mapping kerusakan, dan analisa struktur.

Sebelum dilakukan perbaikan, atau peralihan fungsi struktur, dilakukanlah assesment ini agar tujuan di awal berjalan dengan maksimal. Struktur yang membutuhkan assessment umumnya mengalami kerusakan, seperti terjadinya penurunan pondasi, adanya retakan, bangunan rapuh karena usia, atau penambahan dan pengalihan fungsi bangunan.

Dalam perbaikannya tidak bisa dilakukan secara sembarangan, melainkan perlu melewati sebuah pengujian. Pengujian tersebut dilakukan guna menganalisis struktur agar dapat dilakukan peninjauan lebih lanjut. Sehingga menghasilkan data untuk evaluasi yang lebih lengkap dan sesuai kebutuhan.

Asesment struktur bangunan untuk peralihan fungsi, Sumber: canam.com
Asesment struktur bangunan untuk peralihan fungsi, Sumber: canam.com

Sekilas Tentang PT. Seelindo Sejahteratama di Tangerang

Perihal asesment struktur juga dilakukan oleh salah satu klien kami yang berada di Tangerang. Kita tahu bahwa Tangerang menjadi salah satu kawasan industri yang cukup besar. Disana, berdiri perusahaan-perusahaan dari berbagai skala, mulai dari perusahaan kecil hingga besar.

Bahkan ada pula perusahaan multinasional yang juga mempercayakan pendirian bangunan perusahaannya di Kota Tangerang. Tak terkecuali adalah PT. Seelindo Sejahteratama. PT. Seelindo Sejahteratama adalah anak perusahaan dari PT. Zeelandia Indonesia yang mana merupakan perusahaan di bawah naungan perusahaan Zeelandia International Holding B.V., Belanda. 

Perusahaan yang satu ini bergerak di bidang industri bahan baku roti. Sejak tahun 1984, PT. Seelindo Sejahteratama mulai memproduksi bahan-bahan baku untuk pembuatan roti di Indonesia. Perusahaan ini berdiri untuk membantu pada konsumen, pembuat roti, maupun produsen roti lainnya untuk terus menjelajahi ide-ide baru. 

Yakni ide-ide baru untuk kebutuhan bisnis yang sedang dijalankan. Berbagai jenis produk bahan baku roti premium disediakan oleh PT. Seelindo Sejahteratama. PT. Seelindo Sejahteratama sendiri berlokasi di Jl. Moh Toha Km.3 Tangerang, Kota Tangerang, Provinsi Banten. 

Bangunan PT. Seelindo Sejahteratama Tangerang, Sumber: wikimapia.org
Bangunan PT. Seelindo Sejahteratama Tangerang, Sumber: wikimapia.org

Project Asesment Struktur PT. Seelindo Sejahteratama

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang produksi bahan baku roti yang kian hari kian meningkat untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Tentu saja PT. Seelindo Sejahteratama membutuhkan banyak ruang untuk menyimpan bahan mentah dan bahan lain yang nantinya akan diproduksi untuk menghasilkan bahan baku roti. 

Oleh sebab itu, pihak owner atau pemilik PT. Seelindo Sejahteratama ingin merubah fungsi bangunannya. Dimana yang awalnya bangunan digunakan sebagai office, kemudian akan dialihfungsikan menjadi gudang. Dalam hal ini, beruntungnya tim Eticon yang dipilih oleh pihak perusahaan untuk membantu melakukan asesment struktur bangunan tersebut. 

Asesment struktur yang dilakukan untuk PT. Seelindo Sejahteratama bertujuan untuk mengetahui kapasitas struktur eksisting bangunan tersebut. Asesment struktur juga dilakukan dengan beberapa tahapan. Untuk proses asesment struktur bangunan PT. Seelindo Sejahteratama diantaranya: 

1. Survey dan Redrawing ABD

2. Survey visual kondisi elemen struktur

3. Pengujian struktur

4. Pengujian tanah/soil test

5. Proses analisis struktur

Project asesment struktur PT. Seelindo Sejahteratama Tangerang, Sumber: doc pribadi
Project asesment struktur PT. Seelindo Sejahteratama Tangerang, Sumber: doc pribadi

Asesment Struktur Bangunan Bersama PT. Eticon Rekayasa Teknik

Itulah cerita project tim Eticon kali ini perihal asesment struktur yang dilakukan untuk PT. Seelindo Sejahteratama di Tangerang. Project asesment struktur bangunan kali menjadi bukti nyata bahwa tim Eticon tidak hanya menjadi konsultan SLF berpengalaman dan profesional saja.

Tetapi juga bisa membantu setiap klien yang membutuhkan bantuan perihal asesment struktur bangunan. Jadi, bagi Anda yang memiliki kebutuhan perihal asesment struktur bangunan maupun kebutuhan akan penerbitan SLF, bisa menghubungi PT. Eticon Rekayasa Teknik. 

Karena kami memiliki tim yang berpengalaman dengan latar belakang keilmuan yang dibutuhkan untuk berbagai pekerjaan tersebut. Jangan ragu lagi akan kinerja kami dan jangan ragu menggunakan jasa kami. Bersama Eticon berbagai kebutuhan tentang bangunan akan dikerjakan dengan sepenuh hati. Hubungi kami sekarang juga!

Jasa Desain dan Perencanaan di Jogja yang Terpercaya serta Tersertifikasi

PT Eticon Rekayasa Teknik sebagai jasa dan perencanaan profesional, Sumber: ikea.com

Apabila Anda sedang berada di halaman website ini, besar kemungkinan bahwa Anda sedang membutuhkan jasa desain dan perencanaan. Jika benar, maka Anda berada di halaman website yang tepat. Karena kami akan memberikan informasi lengkap mengenai jasa desain dan perencanaan di Jogja yang terpercaya serta tersertifikasi. Oleh karena itu, simak informasinya sampai selesai.

Mewujudkan bangunan impian, entah apapun itu jenis bangunannya memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Karena dibutuhkan perencanaan yang matang untuk menghasilkan bangunan nyata sesuai dengan apa yang diinginkan dan dibutuhkan.

Karena alasan itulah, mendesain dan merencanakan bangunan adalah elemen penting yang harus dilakukan sebelum proses pembangunan dimulai. Untuk itu, peran jasa desain dan perencanaan begitu dibutuhkan dalam hal ini. Guna mendapatkan rancangan desain bangunan sesuai keinginan.

Apabila ingin menggunakan jasa desain dan perencanaan bangunan, praktis Anda perlu memilih jasa yang berpengalaman dan tersertifikasi. Mengapa demikian? Karena nantinya hal tersebut akan berpengaruh terhadap hasil akhirnya. Oleh sebab itu, sebagai pilihan Anda bisa menggunakan jasa desain dan perencanaan Jogja dari PT. Eticon Rekayasa Teknik.

Wujudkan bangunan impian dengan jasa desain dan perencanaan Jogja, Sumber: thearchitectsdiary.com
Wujudkan bangunan impian dengan jasa desain dan perencanaan Jogja, Sumber: thearchitectsdiary.com

Keuntungan Menggunakan Jasa Desain dan Perencanaan

Terdapat banyak keuntungan yang akan didapatkan apabila Anda menghadirkan jasa desain perencanaan sebelum memutuskan membuat sebuah bangunan. Berbagai keuntungan tersebut tidak hanya akan didapatkan ketika sebelum pembangunan dilakukan.

Tetapi juga akan memberikan keuntungan untuk jangka panjang. Diantara berbagai keuntungan yang akan didapatkan ketika menggunakan jasa desain dan perencanaan, yakni sebagai berikut: 

1. Lebih Terencana

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sebelum membangun sebuah bangunan merencanakannya secara matang adalah kunci. Karena dengan begitu, pengembang yang nantinya akan membuat bangunan tersebut juga akan dimudahkan dalam proses pembangunannya.

Jadi, dengan menggunakan jasa desain dan perencanaan profesional, keuntungan utama yang akan didapatkan adalah desain yang lebih terencana, terarah, dan terperinci. Sehingga, dalam mewujudkan bangunan impian pun juga akan mudah terlaksana.

2. Mampu Merepresentasikan Ide

Mampu mewujudkan bangunan impian memang akan menjadi kebanggan tersendiri bagi semua orang. Namun terkadang, mereka tidak mempunyai kesempatan untuk menuangkannya secara visual karena keterbatasan pengetahuan mengenai hal tersebut. Nah, disinilah peran jasa desain dan perencanaan begitu dibutuhkan.

Pasalnya, seorang perencana akan mampu merepresentasikan ide dan gagasan yang Anda inginkan. Jadi, Anda cukup sampaikan desain dan detail seperti apa yang diinginkan, perencana lah yang akan mewujudkannya untuk Anda.

3. Efisien Waktu dan Biaya

Kesalahan dalam mendesain atau merencanakan sebuah bangunan sangat perlu dihindari. Karena hal tersebut hanya akan membuat biaya atau budget menjadi membengkak. Hal tersebut berlaku untuk semua elemen bangunan, tak terkecuali pada fasad bangunan.

Jadi untuk mengantisipasi hal tersebut, Anda bisa menggunakan jasa desain dan perencanaan yang terpercaya. Karena bagaimanapun, seseorang yang ahli di bidangnya akan jauh lebih mengerti dan memahami tentang apa yang dibutuhkan oleh kliennya.

Cari kenyamanan dengan interior rumah bersama jasa desain dan perencanaan, Sumber: redfin.com
Cari kenyamanan dengan interior rumah bersama jasa desain dan perencanaan, Sumber: redfin.com

Lingkup Layanan Jasa Desain dan Perencanaan Jogja

Kami tidak hanya berperan sebagai jasa arsitek dan desain interior saja. Tetapi jauh dari pada itu, kami memiliki kompetensi dalam menyusun perencanaan maupun mewujudkan pekerjaan yang berhubungan dengan sub bidang berikut ini: 

1. Perencanaan Arsitektur

Proses merencanakan maupun merancang bangunan, lingkungan, dan kawasan dari tahap awal.

2. Perencanaan Interior

Proses perencanaan tata letak dan perancangan ruang dalam maupun di dalam sebuah bangunan. Karena bagaimanapun, interior bangunan akan berpengaruh terhadap kenyamanan penggunanya. 

3. Perencanaan Struktur

Proses merencanakan suatu struktur. Guna mendapatkan struktur bangunan yang kuat, tahan lama, stabil, dan memenuhi tujuan lainnya.

4. Mekanikal dan Elektrikal

Proses merencanakan sistem mekanik dan elektrik pada sebuah bangunan yang akan digunakan. Sederhananya, perancangan mekanikal dan elektrikal mencakup pekerjaan listrik dan mekanik. Misalnya seperti instalasi listrik, instalasi fire alarm pada bangunan, dan pekerjaan sejenisnya.

5. Perencanaan Lanskap

Studi pengkajian sebagai proses evaluasi secara sistematis pada area lahan yang luas untuk penggunaan berbagai kebutuhan di masa yang akan datang.

6. Studi Kelayakan

Proses penilaian atau pengkajian mengenai kelayakan dari sebuah bangunan secara keseluruhan dari berbagai aspek. Baik dari aspek legalitas, aspek teknis, aspek sosial, pemasaran, maupun aspek ekonomi.

Lingkup layanan dari jasa dan desain perencanaan Jogja, Sumber: nashvillesmls.com
Lingkup layanan dari jasa dan desain perencanaan Jogja, Sumber: nashvillesmls.com

Mengapa Perlu Memilih Eticon Sebagai Partner? 

Mempercayakan desain dan perencanaan bangunan kepada ahlinya memang dapat mempermudah dalam upaya mendapatkan bangunan impian. Dari banyaknya kebutuhan mengenai perencanaan bangunan itulah, akhirnya membuat jasa desain dan perencanaan semakin berkembang secara pesat pula.

Hingga saat ini memang banyak jasa desain perencanaan yang bisa dijadikan sebagai pilihan. Tetapi meskipun begitu, Anda tetap harus selektif dan teliti dalam memilih jasa tersebut. Tim Eticon sebagai salah satu jasa desain dan perencanaan Jogja bisa dijadikan sebagai solusi tepat.

Namun sebenarnya dari banyaknya jasa desain dan perencanaan di Jogja yang ada, mengapa perlu memilih Eticon sebagai partner?

1. Pakar Tersertifikasi

Tim Eticon terdiri dari orang-orang dengan background keilmuan yang dibutuhkan dalam bidang desain dan perencanaan bangunan. Sehingga kami memiliki tim berpengalaman dan ahli di bidang tersebut.

Tidak cukup itu saja, tim Eticon pun bersertifikasi resmi di LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi) pada asosiasi profesi bergengsi IAI (Ikatan Arsitek Indonesia), PII (Persatuan Insinyur Indonesia), serta INTAKINDO (Ikatan Nasional Tenaga Ahli Konsultan Indonesia).

Sehingga, Anda tidak perlu ragu lagi akan kinerja tim kami apabila memutuskan untuk menggunakan jasa Eticon.

2. Berbeda dan Lebih Menarik

Apabila Anda menginginkan desain bangunan yang tidak pasaran, jasa desain perencanaan Jogja dari Eticon adalah jawabannya. Karena dengan menggunakan jasa kami, Anda akan mendapatkan desain yang berbeda dari layanan desain manapun.

Anda hanya cukup menyampaikan ide atau desain seperti apa yang diinginkan, dan tim Eticon akan membantu mewujudkannya. 

3. Layanan Purna Jual

Alasan lain mengapa Anda perlu memilih jasa desain dan perencanaan Jogja adalah karena layanan purna jual. Kami berkomitmen bahwa setiap klien yang datang dan membutuhkan jasa kami adalah mitra.

Oleh sebab itu, setelah desain kami serahkan, Anda dapat melakukan konsultasi kapanpun kepada tim Eticon. Hal tersebut kami lakukan sebagai bentuk tanggung jawab kami kepada klien dalam upaya terwujudnya desain bangunan impian.

4. Harga Kompetitif

Harga adalah salah satu aspek yang menjadi pertimbangan ketika memilih sebuah jasa. Terdapat jasa yang menawarkan harga murah namun kualitasnya kurang. Segera ambil keputusan sekarang juga dan jangan terlalu membandingkan banyak jasa karena persoalan harga.

Percayalah, dengan menggunakan jasa desain dan perencanaan dari Eticon, Anda akan mendapatkan harga kompetitif. Penawaran harga yang ditawarkan juga akan sebanding dengan kualitas yang akan didapatkan.

PT Eticon Rekayasa Teknik sebagai jasa dan perencanaan profesional, Sumber: ikea.com
PT Eticon Rekayasa Teknik sebagai jasa dan perencanaan profesional, Sumber: ikea.com

Pesan Layanan Disini!

Jadi tunggu apalagi? Jika Anda sudah yakin untuk menggunakan jasa desain dan perencanaan Jogja dari Eticon, Anda bisa langsung menghubungi kami. Sampaikan kepada kami layanan yang dibutuhkan terkait dengan desain dan perencanaan bangunan impian Anda.

Segera ambil keputusan dan jangan buang waktu berharga Anda secara sia-sia. Dengan senang hati, kami akan membantu Anda dalam proses desain dan perencanaan bangunan impian. Segera hubungi Eticon, karena kami siap menjadi partner terbaik bagi Anda!

Apa Itu Struktur Komposit yang Wajib Dipahami dalam Dunia Konstruksi?

Jenis-jenis bahan untuk membuat baja komposit, Sumber: slideplayer.info

Pernahkah Anda mendengar istilah struktur baja komposit? Ya, baja komposit banyak diaplikasikan pada segala jenis bangunan. Sebut saja seperti gedung bertingkat, konstruksi jembatan, sarana prasarana, dan lain sebagainya. Lalu pertanyaannya adalah apakah itu struktur baja komposit? Untuk lebih tahu detailnya, simak penjelasan berikut ini sampai selesai.

Mengenal Pengertian Struktur Komposit

Bagi Anda yang masih asing, struktur komposit adalah struktur yang terdiri dari dua jenis material atau lebih. Kemudian digabungkan menjadi satu kesatuan dengan tujuan agar memiliki kekuatan yang lebih tinggi. Sehingga menghasilkan sifat gabungan yang lebih kuat untuk memikul tekanan dibandingkan hanya dengan mengandalkan satu material saja.

Struktur komposit sendiri memanfaatkan sifat fisik dan mekanik masing-masing bahan yang digunakan. Sehingga dari sifat tersebut akan diperoleh berbagai kelebihan tertentu dibandingkan dengan bahan yang membentuknya. Sifat-sifat material komposit tidaklah harus sama, tidak pula harus sejenis, namun masing-masing material memiliki kekuatannya sendiri-sendiri.

Semua material dan bahan bangunan dapat menjadi material komposit, asalkan memenuhi persyaratan dan sudah melalui analisis. Jadi tidak hanya sekedar dikira-kira saja. Struktur komposit antara konstruksi beton dan baja misalnya. Perpaduan kedua material tersebut akan membentuk material komposit yang ekonomis dan efisien melalui hasil kerjasama yang tercipta diantara keduanya.

Sistem komposit terbentuk akibat interaksi antara baja dan beton yang pada dasarnya memiliki karakteristik masing-masing. Dengan memanfaatkan perilaku interaktif yang terjadi antara baja dan beton serta memobilisasikan kemampuan optimal dari masing-masing bahan dalam memikul beban, struktur dari elemen baja dan beton ini terbentuk. 

Ilustrasi struktur baja komposit pada bangunan, Sumber: bajaringanvivo.co.id
Ilustrasi struktur baja komposit pada bangunan, Sumber: bajaringanvivo.co.id

Jenis-Jenis Bahan untuk Membuat Baja Komposit

Secara umum, terdapat beberapa jenis bahan atau material yang dapat dimanfaatkan untuk membuat baja komposit, yakni antara lain: 

1. Baja Profil

Baja profil digunakan untuk struktur bangunan yang memikul tekanan atau beban berat. Biasanya ini digunakan sebagai pilar atau balok. Dimana material yang cocok yaitu seperti H-beam dan juga besi WF karena kedua material ini memiliki fungsi yang sama yaitu untuk pekerjaan struktural.

Namun tidak jarang juga terbuat dari material berukuran kecil seperti besi UNP dan CNP. Karena terbuat dari material berukuran kecil, biasanya keduanya digunakan untuk konstruksi rumah tinggal sebagai pengganti kolom praktis atau membuat dak.

2. Besi Tulangan

Perlu Anda ketahui bahwa struktur baja komposit wajib menggunakan besi tulangan. Dimana material besi beton yang digunakan sebagai tulangan untuk struktur komposit ukurannya jauh lebih kecil. Karena dalam hal ini besi tulangan bukan sebagai tulangan utama tetapi hanya berfungsi sebagai tambahan pengikat antara baja profil dengan cor beton. 

3. Cor Beton

Material yang satu ini berada di bagian terluar dan digunakan sebagai tampilan akhir struktur komposit. Proses pengecoran yang satu ini juga relatif sama dengan struktur beton lainnya, dimana harus membuat bekisting sebelum melakukan pengecoran.

Selain dari ketiga material yang sudah dijelaskan sebelumnya, untuk membuat baja komposit setidaknya juga membutuhkan material tambahan. Sebut saja seperti bekisting (yang terbuat dari papan atau triplek), perancah (dari bahan scaffolding, bambu, atau balok kayu), serta paku sebagai penguat.

Jenis-jenis bahan untuk membuat baja komposit, Sumber: slideplayer.info
Jenis-jenis bahan untuk membuat baja komposit, Sumber: slideplayer.info

Apa Saja Kelebihan Struktur Komposit?

Karena tersusun dari dua jenis material atau lebih, tentu saja struktur komposit mempunyai beberapa keunggulan dibanding hanya dengan mengandalkan satu material saja. Nah, apa sajakah keunggulan dari struktur komposit?

1. Tampilan Elegan dan Kokoh

Jika umumnya permukaan tiang kolom atau balok baja tidak rata, maka berbeda halnya dengan cara komposit ini. Dengan mengandalkan baja komposit, bentuk kolom atau balok menjadi kotak dan bahkan wujud asli dari baja profil tidak terlihat lagi. Mengapa demikian? Karena baja profil sudah terbungkus oleh cor beton.

Karena alasan itu juga, membuat tampilan baja komposit menjadi lebih elegan. Selain itu, baja komposit juga akan memiliki kesan yang kokoh dengan struktur yang terlihat minimalis sesuai bentuk penampang kotak persegi.

2. Hemat Namun Fungsional

Mengapa baja komposit dibuat? Ya, awal mula baja komposit dibuat adalah untuk menghemat dari segi material tetapi tidak mengurangi fungsi dan juga tujuan yang akan dicapai. Bagaimana caranya?

Yaitu dengan menggunakan berbagai material seirit mungkin bahkan jika perlu bisa menggunakan baja bekas asalkan material tersebut telah memenuhi persyaratan untuk dapat dipakai kembali.

Kelebihan struktur komposit, Sumber: en.wikipedia.org
Kelebihan struktur komposit, Sumber: en.wikipedia.org

Apa Kekurangan Baja Komposit?

Ada keunggulan tentu saja juga ada kekurangan, begitupun dengan baja komposit ini. Untuk baja komposit sendiri setidaknya mempunya dua kekurangan, yaitu pada proses pengerjaan dan segi biaya yang dikeluarkan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa baja komposit dibuat dengan tujuan awal untuk menghemat biaya.

Ya, dari segi material memang menghemat biaya karena bisa menggunakan material yang sudah dipakai sebelumnya. Namun ternyata dari segi proses pelaksanaannya, hal tersebut justru jauh lebih mahal. Mengapa bisa demikian?

Hal ini dapat terjadi karena proses pengerjaannya terdiri dari lima tahapan, yaitu memasang balok/kolom baja, memasang besi tulangan, pasang bekisting, melakukan pengecoran, dan terakhir membongkar bekisting. Bahkan jika ingin lebih sempurna, tiang kolom juga harus di aci lalu di finishing menggunakan cat.

Belum lagi pengerjaan ini membutuhkan jasa tukang spesialis. Jadi, hal inilah yang menyebabkan tingginya biaya membuat komposit baja. Serta membuat panjang dari segi pelaksanaannya. Namun meskipun terdapat beberapa kekurangan, struktur komposit banyak dijadikan sebagai pilihan karena kekuatannya yang lebih kokoh.

Kekurangan dari baja komposit, Sumber: almaidahjsastakl17.wordpress.com
Kekurangan dari baja komposit, Sumber: almaidahjsastakl17.wordpress.com

Itulah penjelasan mengenai struktur komposit dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Di luar dari pembahasan mengenai baja komposit, ada tambahan informasi bagi Anda yang sedang merencanakan untuk membangunan rumah impian.

Dalam membangun sebuah hunian atau bangunan apapun itu, tentu harus direncanakan dengan sebaik mungkin. Sebab, dengan perencanaan dan desain yang matang akan menciptakan sebuah bangunan sesuai keinginan.

Oleh karena itu, peran jasa desain dan perencanaan sangat dibutuhkan dalam hal ini. Dengan menggunakan jasa desain dan perencanaan yang berpengalaman, rencana membangun sebuah hunian akan dapat terwujud dengan lebih mudah!

Kenali 4 Jenis Metode Analisis Struktur Bangunan Berikut Ini

Faktor-faktor penting pada analisis struktur konstruksi, Sumber: adhyaksapersada.co.id

Analisis struktur bangunan merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan sebelum mulai ke tahap pembangunan. Karena adanya sebuah analisa ini, maka dapat menentukan akan seperti apa struktur tersebut bekerja. Tapi sebenarnya, apa analisis struktur bangunan itu? Berikut penjelasannya!

Mengenal Analisis Struktur Bangunan

Analisis struktur bangunan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghitung serta menentukan efek dari beban yang bekerja pada struktur bangunan. Segala jenis bangunan perlu dilakukan sebuah analisa untuk mengetahui apakah beban yang bekerja pada struktur bangunan dapat menimbulkan reaksi gaya dalam (internal force) pada struktur bangunan atau tidak.

Baik itu struktur bangunan tahan gempa seperti rumah, jembatan, dermaga, atau bangunan lainnya. Analisis struktur bangunan sangat penting dilakukan sebagai upaya untuk memastikan bagaimana alur, distribusi, serta efek beban terhadap struktur bangunan itu sendiri.

Dengan dilakukannya analisis struktur, maka akan didapatkan hasil bagaimana perilaku struktur dan tingkat keamanannya ketika bangunan tersebut dikenai atau diberikan beban yang diperkirakan akan bekerja.

Mengenal lebih dekat dengan analisis struktur konstruksi, Sumber: kompas.com
Mengenal lebih dekat dengan analisis struktur konstruksi, Sumber: kompas.com

Apa Saja Faktor Penting pada Analisis Struktur Bangunan?

Dalam prakteknya, terdapat hal-hal penting yang harus diketahui dalam pengerjaan analisa struktur bangunan, yakni antara lain: 

1. Sifat Material Struktural

Untuk melakukan analisis struktural yang akurat, data lengkap mengenai sifat material yang digunakan adalah kunci utama dan sangat penting. Data-data dapat diperoleh melalui pengujian, dimana data-data tersebut meliputi berat jenis, kuat tarik, modulus elastisitas, poisson ratio, dan lain sebagainya.

Selain dari sifat material, tentunya material yang digunakan pun harus sesuai standar peraturan yang berlaku, dalam hal ini Standar Nasional Indonesia (SNI).

2. Pembebanan

Keakuratan elastisitas beban yang diperkirakan akan membebani struktur bangunan adalah salah satu elemen penting dalam proses analisis. Dengan mengetahui besarnya beban yang akan membebani struktur bangunan ketika bekerja, maka dapat diketahui pula kekuatan elemen tersebut.

Jadi dengan begitu, secara otomatis juga dapat diketahui struktur bangunan akan mampu menahan beban yang bekerja atau tidak. Karena apabila beban yang diberikan melebihi kekuatan struktur bangunan, maka dapat menyebabkan kegagalan struktur.

3. Sistem Struktur

Selain sifat material penyusun struktur dan pembebanan yang bekerja pada struktur, hal penting lainnya yang tidak boleh luput dalam analisis struktur bangunan adalah sistem struktur. Sistem struktur ini akan mempengaruhi distribusi beban dari mulai lokasi beban hingga akhirnya tersalurkan melalui sistem struktur sampai ke pondasi dan tanah di bawahnya.

Faktor-faktor penting pada analisis struktur konstruksi, Sumber: adhyaksapersada.co.id
Faktor-faktor penting pada analisis struktur konstruksi, Sumber: adhyaksapersada.co.id

Jenis Metode pada Analisis Struktur Bangunan

Karena menganalisis struktur bangunan bukanlah hal yang mudah, maka lahirlah metode-metode yang digunakan dalam proses tersebut. Berbagai metode tersebut digunakan sebagai langkah untuk menjaga keamanan bersama.

Tetapi, metode yang digunakan untuk menganalisis struktur bangunan harus disesuaikan dengan jenis rangka, konfigurasi dalam rangka bertingkat, serta derajat ketidaktentuan. Berikut ini adalah empat metode yang digunakan pada analisis struktur bangunan antara lain: 

1. Metode Gaya (Forced Method)

Metode gaya atau forced method adalah metode yang digunakan untuk menghitung gaya dalam (internal force) serta reaksi pada struktur tak tentu. Metode analisis yang satu ini juga dikenal dengan sebutan metode fleksibilitas atau deformasi konsisten.

Metode gaya sangat cocok dipakai untuk menganalisis bingkai statis tak tentu dengan satu lantai dan geometri tak umum seperti bingkai runcing. Dalam aplikasinya, metode gaya digunakan untuk mencari nilai Derajat Ketidaksesuaian. Karena hal yang tidak diketahui dalam force method adalah gaya dan momen.

2. Metode Perpindahan (Displacement Method)

Jika di metode gaya yang tidak diketahui adalah gaya dan momen, maka lain halnya dengan metode perpindahan atau displacement method ini. Karena pada metode perpindahan yang tidak diketahui adalah defleksi dan juga rotasi.

Dengan kenyataan tersebut, maka untuk menentukan nilai perpindahan dapat dihitung menggunakan persamaan kesetimbangan. Untuk menganalisis struktur menggunakan metode ini, terdapat tiga metode yang bisa dipakai dimana ketiga saling berkaitan satu sama lain.

  • Metode Slope Defleksi (Slope Deflection Method). Dalam prakteknya, metode ini dapat digunakan untuk menganalisis balok, rangka statis tertentu, serta rangka statis tidak tentu. 
  • Metode Distribusi Momen (Moment Distribution Method). Ini merupakan metode aproksimasi (pembulatan nilai) yang dapat dilakukan pada setiap tingkatan akurasi yang diinginkan. 
  • Metode Kekakuan Langsung (Direct Stiffness Method). Metode yang satu ini merupakan metode analisis matriks yang dirumuskan dalam persamaan kesetimbangan hubungan matriks tunggal.

3. Metode Perkiraan (Approximate Method)

Jenis metode yang dapat digunakan dalam proses analisis struktur bangunan selanjutnya adalah metode perkiraan atau approximate method. Metode yang satu ini berguna untuk menentukan gaya dan momen pada elemen struktur yang berbeda serta mendalam demi mendapatkan desain awal.

Berasal dari desain awal, dapat dianalisis menggunakan metode perkiraan secara lebih detail. Sehingga akan menghasilkan desain yang lebih sempurna. Analisis menggunakan metode perkiraan dilakukan dengan cara membuat asumsi struktur bangunan secara realistis.

Sama halnya dengan metode perpindahan, dalam metode perkiraan juga memiliki tiga metode yang dapat digunakan sesuai kebutuhan. Diantaranya sebagai berikut: 

  • Metode Portal (Portal Method). Jenis metode ini dimanfaatkan untuk menganalisis bingkai beban horizontal dengan menggunakan asumsi: titik belok terletak di tengah-tengah ketinggian tiap-tiap kolom, titik belok terletak di pusat tiap-tiap balok, tegangan geser horizontal terbagi di antara tiap-tiap kolom dengan catatan bahwa kolom interior membutuhkan dua kali lipat kolom eksterior.
  • Metode Kantilever (Cantilever Method). Metode kantilever digunakan untuk analisis struktur bangunan tinggi dengan asumsi: titik infleksi terjadi pada titik tengah tiap gelagar, titik infleksi terjadi pada ketinggian titik tengah setiap kolom, serta pada tingkat tertentu intensitas tegangan aksial dalam kolom sebanding dengan jarak horizontal dari pusat gravitasi semua kolom pada tingkat tersebut.
  • Metode Poin Infleksi (Points of Inflection Method). Jika metode portal digunakan untuk menganalisis rangka dengan beban horizontal, maka metode poin infleksi dipakai untuk menganalisa rangka dengan beban vertikal. Pada metode ini, pembebanan setiap rangka terdistribusikan secara merata dengan mengasumsikan titik infleksi terletak pada 0,1 L dari tumpuan kanan dan kiri, serta mengabaikan gaya aksial pada balok.

4. Metode Kani (Kani’s Method)

Metode Kani merupakan nama lain dari metode kontribusi rotasi. Metode yang satu ini diambil dari seseorang dengan nama Gaspar Kani pada tahun 1940 silam. Pada metode Kani melibatkan distribusi momen ujung tetap yang tidak diketahui dari komponen struktur menuju sambungan yang berdekatan.

Hal ini bertujuan agar memenuhi kondisi kontinuitas lereng dan perpindahan. Salah satu hal yang menarik dari metode Kani adalah self-correction. Self-correction memiliki makna jika kesalahan yang terjadi pada setiap literasi dapat dikoreksi pada langkah selanjutnya.

Metode yang digunakan pada analisis struktur konstruksi, Sumber: anakteknik.co.id
Metode yang digunakan pada analisis struktur konstruksi, Sumber: anakteknik.co.id

Nah, itulah tadi empat jenis metode yang dapat digunakan dalam analisis struktur bangunan. Apapun struktur bangunan yang akan dibangun, baik struktur bangunan rumah sakit, hotel, jembatan, rumah tinggal, dan sebagainya perlu dilakukan analisis terlebih dahulu.

Karena analisis tersebut erat kaitannya dengan keamanan bangunan jika sudah dioperasikan sebagaimana mestinya. Semoga informasi tadi bermanfaat. Untuk mendapatkan informasi menarik lainnya seputar bangunan, atau lainnya Anda bisa mengunjungi laman website Eticon!

Mengenal Lebih Dekat dengan Struktur Bangunan Bentang Lebar, Apa Itu?

Jenis bangunan bentang lebar kompleks, Sumber: housedigest.com

Dalam dunia arsitektur, memang banyak istilah-istilah yang mungkin masih terdengar asing di telinga. Apalagi bagi masyarakat umum yang memang sama sekali tidak familiar dengan dunia arsitektur. Seperti halnya dengan salah satu istilah mengenai struktur bangunan bentang lebar. 

Konsep Struktur Bangunan Bentang Lebar

Dari namanya saja, pasti banyak dari kita yang mengartikan bahwa bangunan bentang lebar adalah jenis bangunan dimana arsitekturnya memiliki ukuran lebar dan panjang membentang. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya keliru, karena memang jenis bangunan bentang lebar adalah bangunan yang luas dan tentu saja lebar.

Namun, secara ilmu arsitektur memang definisi tersebut masih kurang tepat. Lantas, apa yang dimaksud dengan struktur bangunan bentang lebar itu sendiri? Secara umum, bangunan bentang lebar adalah bangunan yang memiliki konsep membentang sangat lebar dan luas. Sehingga menghasilkan ruangan yang lebih lenggang dan dapat memudahkan ruang gerak penggunaannya.

Jenis bangunan dengan konsep seperti ini memiliki ciri khusus yaitu pada area yang digunakan tidak memiliki sekat pembatas, tidak terdapat tiang, maupun kolom-kolom yang membatasi ruang gerak. Sehingga tidak membuat areanya menjadi terlihat sempit.

Umumnya, bangunan yang menerapkan konsep bentang lebar dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan yang memerlukan ruangan bebas dan luas. Sebut saja seperti gedung kegiatan olahraga, gedung pertunjukan, gedung kesenian, hingga gedung auditorium.

Karena dibuat membentang luas dan tanpa sekat, maka dapat dipastikan bahwa bangunan gedung bentang lebar sengaja dirancang agar bisa menampung banyak orang di dalamnya. Namun dalam penerapannya, arsitektur ini juga sering dimanfaatkan sebagai ikon mewah suatu negara, mungkin salah satunya di Indonesia.

Konsep bangunan bentang lebar, Sumber: arch2o.com
Konsep bangunan bentang lebar, Sumber: arch2o.com

Jenis Sistem Bangunan Bentang Lebar

Dilihat dari bentuk dan kerumitan dalam proses pembuatannya, umumnya struktur bangunan gedung bentang lebar dikelompokkan menjadi dua yang berbeda. Yaitu bangunan bentang lebar sederhana dan bangunan bentang lebar kompleks. Nah, apa perbedaan diantara kedua jenis bangunan tersebut? Simak penjelasannya berikut ini!

1. Bentang Lebar Sederhana

Sesuai dengan namanya, tentu saja bangunan bentang lebar sederhana memiliki bentuk yang sederhana. Jenis bangunan bentang lebar yang satu ini adalah jenis bangunan yang luas dan lebih berorientasi pada fungsi bangunannya. Sehingga umumnya jenis bangunan ini memiliki bentuk yang terlihat sederhana dan monoton.

Namun dari segi proses pembangunan, bangunan bentang lebar sederhana jauh lebih mudah dan cepat. Umumnya, struktur bangunan bentang lebar sederhana dapat ditemui di sarana olahraga yang memang fokus utamanya berada pada fungsi dari bangunan itu sendiri.

2. Bentang Lebar Kompleks

Berbeda dengan bangunan bentang sederhana yang dibuat dengan mengedepankan fungsinya. Bangunan bentang lebar kompleks umumnya dibuat dengan berorientasi pada fungsi bangunannya sekaligus penampilan atau estetika bangunan. Karena itu, tidak heran jika bangunan bentang lebar kompleks memiliki nilai estetika yang lebih tinggi.

Namun sebanding dengan keindahan yang dimiliki, untuk proses pembangunan jenis bangunan ini juga tergolong lebih rumit dan memerlukan waktu yang relatif lebih lama daripada bangunan bentang lebar sederhana. Karena mengingat bentuk yang dibuat lebih beragam.

Bangunan bentang lebar kompleks biasanya diaplikasikan pada gedung pertunjukan, pameran, atau opera. Karena mampu merepresentasikan tempat seni dengan tampilan gedung yang dimiliki. Namun seiring dengan perkembangan zaman, saat ini bandara, perkantoran, hingga pusat perbelanjaan pun juga banyak yang menerapkan konsep bangunan bentang lebar kompleks.

Jenis bangunan bentang lebar kompleks, Sumber: housedigest.com
Jenis bangunan bentang lebar kompleks, Sumber: housedigest.com

Sistem Struktur Bangunan Bentang Lebar

Dalam membuat struktur bangunan jenis ini, terdapat setidaknya empat kategori sistem yang umumnya digunakan. Yakni antara lain: 

  • Form Active Structure System. Sistem dimana keseluruhan beban bangunan ditanggung oleh bentuk struktur itu sendiri.
  • Bulk Active Structure System. Sistem pembangunan bentang lebar yang beban bangunannya akan ditransmisikan langsung kepada materialnya melalui kolom atau balok. Umumnya, sistem penyusunnya bersifat kaku dan padat.
  • Vector Active Structure System. Bentangan dengan sistem batang lurus pendek, padat, lurus, yang mampu mengalihkan atau menyalurkan gaya eksternal terutama dari susunan unsur tekan dan unsur tarik.
  • Surface Active Structure System. Struktur bentangan yang fleksibel namun mampu menahan tekanan dan perubahan gaya. karena itu, struktur yang satu ini memiliki karakteristik menggunakan lengkungan maupun lipatan bangun ruang.

Struktur Bangunan Bentang Lebar di Dunia

Setelah mengetahui konsep dari struktur bangunan bentang lebar, kali ini kami akan mengajak Anda untuk melihat contoh dari konsep bangunan tersebut. Di dunia bahkan di Indonesia sendiri pun juga terdapat beberapa bangunan yang menerapkan konsep bangunan bentang lebar.

Berikut ini adalah beberapa contoh bangunan di dunia yang menerapkan struktur bangunan bentang lebar, yakni antara lain: 

1. Sydney Opera House

Siapa yang tidak tahu Sydney Opera House? Mungkin sebagian besar dari kita pernah tahu atau bahkan pernah datang langsung kesana. Dari segi visual, Sydney Opera House menerapkan sistem bentang lebar kompleks. Dimana konsep yang diterapkan dalam pembangunan gedung terkenal ini adalah bentuk geometri dan rancangan bangunan dengan struktur keong.

Luas wilayah yang digunakan untuk membangun Sydney Opera House secara keseluruhan adalah kurang lebih 1,8 Ha. Sedangkan tinggi atap dari bangunan tersebut mencapai 67 meter diatas permukaan laut. Jadi, sudah sangat bisa dibayangkan seberapa luas dan lebarnya bangunan tanpa kolom ini. 

2. Abu Dhabi International Airport

Bandara Internasional Abu Dhabi juga merupakan salah satu bangunan yang mengusung bentang lebar. Bandara Internasional ini sengaja dirancang sedemikian rupa agar dapat menampung hingga kurang lebih 8.500 orang setiap jamnya.

Sistem atap yang digunakan pada bandara ini adalah bentang panjang bersandar lengkungan. Dengan desainnya yang seperti itu mampu membuat kesan yang ditampilkan jauh lebih ringan, luas, dan nyaman.

Salah satu contoh bangunan bentang lebar di dunia, Sumber: commons.wikimedia.org
Salah satu contoh bangunan bentang lebar di dunia, Sumber: commons.wikimedia.org

3. Gedung DPR RI

Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia juga menerapkan struktur bangunan bentang lebar. Sama halnya dengan Sydney Opera House di luar negeri, salah satu bangunan ikonik di Indonesia ini juga menerapkan bangunan bentang lebar kompleks. 

Bangunan ini menggunakan sistem atap menyerupai kubah dengan desain dan struktur yang begitu unik. Di samping itu, terdapat salah satu sisi menarik dari gedung ini yaitu terletak pada area Nusantara I atau Lokawirasabha yang memiliki 24 lantai dengan ketinggian mencapai 100 meter. Sementara kemiringannya terukur hingga 7 derajat. 

4. Teater IMAX Keong Emas TMII

Jika di Australia memiliki Sydney Opera House, maka di Indonesia memiliki Teater IMAX Keong Emas yang berada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Bangunan ini juga menerapkan struktur bangunan bentang lebar kompleks yang menggunakan sistem atap cangkang keong.

Jadi sesuai dengan namanya, desain pada Teater IMAX Keong Emas TMII meniru keong emas yang dimana membuat bentuknya mirip bahkan hampir menyerupai cangkang keong namun dengan ukuran raksasa.

Karena mengusung struktur cangkang, maka atapnya pun memiliki sifat yang lebih kaku, melengkung, tipis, dan tiga dimensi. Gedung tersebut biasanya dimanfaatkan sebagai tempat pertunjukan teater maupun pertunjukan film.

Itulah ulasan mengenai struktur bangunan bentang luas yang ternyata juga banyak diterapkan oleh beberapa gedung di Indonesia. Hadirnya bangunan bentang lebar yang menarik tersebut tentu tidak lepas dari peran serta jasa desain dan perencanaan yang digunakan.

Karena pada dasarnya, sebelum bangunan dapat dieksekusi dengan baik diperlukan perencanaan yang matang terlebih dahulu. Semoga ulasan tadi dapat memberikan informasi baru bagi Anda!

Apa Itu Arsitektur Vernakular? Kenali Ciri hingga Contoh Bangunannya!

Mengenal lebih dekat dengan desain bangunan vernakular, Sumber: rmjm.com

Seiring dengan perkembangan zaman, tentunya desain dan gaya arsitektur mengalami berbagai perkembangan. Baik secara desain maupun penggunaan materialnya. Namun berbeda halnya dengan gaya arsitektur vernakular. Karena sejauh apapun perkembangan desain yang ada, gaya arsitektur yang satu ini tetap menerapkan dan mengedepankan nilai budaya pada pembangunannya. Namun, apakah yang dimaksud dengan bangunan vernakular?

Perkembangan desain arsitektur yang saat ini memang sangat mengikuti perkembangan zaman. Gaya desain modern memang seolah mendominasi dan memaksa para perancang arsitektur untuk terus mengikuti hal tersebut. Namun, dari sekian banyaknya gaya arsitektur yang akhir-akhir diterapkan pada pembangunan bangunan, terdapat salah satu gaya arsitektur berbeda yang bahkan tidak mengusung konsep modern di dalamnya.

Ya, desain tersebut adalah desain arsitektur vernakular. Jika dibandingkan dengan gaya arsitektur lain yang ada di dunia, mungkin gaya arsitektur yang satu ini menjadi salah satu desain yang masih asing di telinga. Namun sebenarnya gaya arsitektur ini sudah ada sejak zaman dahulu dan juga sudah banyak diaplikasikan. Bahkan di Indonesia pun banyak bangunan yang mengaplikasikan jenis arsitektur ini.

Desain vernakular yang sudah ada sejak zaman dahulu, Sumber: pelitabatak.com
Desain vernakular yang sudah ada sejak zaman dahulu, Sumber: pelitabatak.com

Apa Itu Arsitektur Vernakular?

Tapi sebenarnya apa itu gaya arsitektur vernakular? Vernakular berasal dari bahasa Latin, “Vernaculluc” yang artinya lokal, domestik, asli, dan pribumi. Dari pengertian tersebut, vernakular didefinisikan sebagai gaya arsitektur yang tumbuh dan berkembang dari masyarakat setempat.

Dimana gaya arsitektur jenis ini masih memanfaatkan bahan atau material tradisional dari daerah setempat dan tidak mendatangkan material dari daerah lain. Bahan yang digunakan untuk gaya arsitektur ini juga menggunakan bahan-bahan alami seperti jerami, bambu, batu-bata, dan lain sebagainya.

Pada proses pembangunannya, gaya arsitektur vernakular tidak menggunakan campur tangan arsitek profesional seperti pada pembangunan saat ini. Proses pembangunan gaya arsitektur jenis ini hanya mengandalkan kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman (trial and error) masyarakat lokal daerah setempat.

Secara sederhananya, gaya arsitektur vernakular adalah gaya atau desain arsitektur yang disesuaikan dengan kondisi setempat dan dipengaruhi oleh budaya masyarakat lokal. Jadi, sebuah daerah yang masih menerapkan desain vernakular biasanya akan memiliki bangunan yang hampir sama.

Karena bangunan tersebut dibuat menggunakan material serupa yang terdapat di daerah tersebut. Jenis arsitektur ini juga dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk warisan dari sebuah budaya yang ada karena diberikan secara turun-temurun.

Mengenal lebih dekat dengan desain bangunan vernakular, Sumber: rmjm.com
Mengenal lebih dekat dengan desain bangunan vernakular, Sumber: rmjm.com

Mengenal Ciri-Ciri Arsitektur Vernakular

Setiap jenis arsitektur pastinya memiliki ciri dan karakteristiknya masing-masing. Ciri khas inilah yang nantinya dapat memberikan identitas tersendiri yang membedakan satu gaya arsitektur dengan gaya arsitektur lainnya.

Hal ini juga berlaku untuk gaya arsitektur vernakular. Gaya arsitektur ini memiliki cirinya sendiri yang membuatnya berbeda dari jenis arsitektur lainnya. Nah, apa saja ciri-ciri dari bangunan vernakular? Simak penjelasan lengkapnya!

  • Bangunan vernakular dibuat menggunakan material tradisional/lokal daerah setempat dan sama sekali tidak mengandalkan bahan bangunan dari daerah di luar daerahnya. Serta memanfaatkan bahan bangunan alami seperti jerami, kayu, batu-bata, batu, dan bahan bangunan alami lainnya.
  • Bangunan yang dibangun menggunakan gaya vernakular pada umumnya masih mengusung dan memiliki nilai-nilai tradisional yang masih kuat. Serta masih kental dengan budaya lokal daerah tersebut.
  • Dalam proses pembangunannya, bangunan vernakular dibuat tanpa bantuan alat atau mesin-mesin berat. Karena masih memanfaatkan teknologi tradisional yang ada. Tidak hanya itu, tenaga yang dimanfaatkan untuk membangun bangunan vernakular mayoritas adalah tenaga penduduk lokal tanpa campur tangan arsitek maupun kontraktor.
  • Bangunan vernakular juga dibuat berdasarkan iklim lokal. Sederhananya, jika suatu daerah memiliki iklim dingin, maka bangunan akan dibuat dengan mengandalkan insulin alami seperti jerami dan kayu. Sehingga bangunan tersebut akan menjadi lebih hangat dan nyaman untuk ditinggali. 
  • Proses pembangunan yang mengusung gaya vernakular cenderung lebih terjangkau. Karena mengingat bahan yang digunakan adalah bahan lokal. Sehingga dapat meminimalisir pengeluaran. Selain itu, proses pembangunannya yang tidak membutuhkan alat berat juga dapat menekan biaya pembangunan.
Karakteristik dari bangunan vernakular, Sumber: re-thinkingthefuture.com
Karakteristik dari bangunan vernakular, Sumber: re-thinkingthefuture.com

Apakah Desain Vernakular dan Tradisional Sama?

Jika Anda bertanya-tanya apakah desain vernakular dan desain tradisional sama, maka jawabannya berbeda. Memang tidak bisa dipungkiri jika desain vernakular dan desain tradisional memiliki keterkaitan satu sama lain.

Namun jika diulas lebih dalam, keduanya memiliki berbagai perbedaan. Secara garis besar dan paling signifikan, perbedaan keduanya terletak pada nilai yang dimiliki. Diantara berbagai perbedaan tersebut, antara lain:

  • Bangunan dengan desain tradisional dalam pembangunannya mulai memanfaatkan teknologi modern dan menggunakan bantuan tenaga ahli. Sehingga bangunannya pun memiliki hasil yang lebih maksimal. Sedangkan bangunan vernakular menggunakan material dan tenaga lokal.
  • Bahan baku yang digunakan untuk bangunan vernakular menggunakan bahan alami tanpa mengganggu ekosistem yang ada. Sementara bangunan tradisional juga menggunakan bahan alami, namun tidak sepenuhnya menggunakan bahan alami. Karena dikombinasikan juga dengan bahan-bahan modern lainnya.
  • Perbedaan lain dari kedua gaya arsitektur ini adalah gaya desain yang diterapkan. Vernakular menggunakan konsep desain alami yang konseptual. Sementara arsitektur tradisional menggunakan desain yang telah diberikan secara turun-temurun dari generasi terdahulu dan lebih dikembangkan secara modern.

Contoh Arsitektur Vernakular Indonesia

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa di Indonesia sendiri sudah mengadopsi desain arsitektur vernakular sejak zaman dahulu. Keanekaragaman suku dan budaya membuat Indonesia mempunyai banyak desain bangunan yang unik dan berbeda dari satu daerah dengan daerah lainnya.

Dilansir student-activity.binus.ac.id, arsitektur rumah Bali merupakan salah satu yang menerapkan arsitektur vernakular di Indonesia. Arsitektur tradisional Bali menjadi wadah kehidupan bagi masyarakat Bali yang diwariskan secara turun-temurun dan menerapkan berbagai aturan yang berkembang sejak zaman dulu.

Arsitektur rumah Bali sebagai jenis arsitektur vernakular dikenal menerapkan dan memiliki ciri khas dalam penggunaan bahan alami lokal dalam mewujudkan setiap bangunannya. Tidak hanya itu saja, dalam perancangan arsitektur rumah Bali juga dipengaruhi oleh kebudayaan serta kepercayaan masyarakatnya terhadap tradisi Hindu.

Arsitektur rumah Bali juga begitu kental dengan nilai filosofi sehingga mampu merepresentasikan nilai dan makna kultural dari masyarakat Bali terhadap tempat hunian mereka.

Rumah adat Bali sebagai salah satu contoh dari desain vernakular, Sumber: factsofindonesia.com
Rumah adat Bali sebagai salah satu contoh dari desain vernakular, Sumber: factsofindonesia.com

Nah, itulah penjelasan mengenai gaya arsitektur vernakular yang sudah ada sejak zaman dahulu. Dimana proses pembangunannya tidak melibatkan tenaga profesional dibidangnya karena pada zaman dahulu belum terdapat arsitek yang dapat membantu untuk merancang sebuah bangunan.

Hal tersebut tentu saja berbeda dengan zaman sekarang dimana untuk membantu mewujudkan desain hunian impian membutuhkan peran serta dari jasa desain dan perencanaan profesional. Karena seiring dengan perkembangan zaman, kehadiran jasa desain dan perencanaan profesional sangat dibutuhkan untuk mewujudkan hunian yang indah, aman, dan nyaman digunakan.

Namun meskipun dibangun dengan atau tanpa bantuan jasa profesional, yang terpenting adalah setiap bangunan yang dibuat pasti memiliki nilai dan makna tersendiri bagi para pemiliknya. Semoga ulasan tadi dapat memberikan informasi tambahan bagi Anda!

8 Bagian Konstruksi Bangunan yang Wajib Diketahui Sebelum Membangun Rumah

Membangun rumah, Sumber: realrocknroll.com

Konstruksi bangunan merupakan objek keseluruhan bangunan yang terdiri dari berbagai bagian penting. Atau dengan kata lain, konstruksi bangunan adalah tubuh dari sebuah bangunan itu sendiri. Berbagai bagian dari konstruksi memiliki sifat, material, fungsi, serta tujuannya masing-masing.

Secara garis besar, konstruksi bangunan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bagian atas dan bagian bawah. Bagian atas berfungsi untuk mendukung konstruksi bangunan misalnya seperti dinding, ventilasi, dan atap. Sementara bagian bawah berfungsi untuk menopang konstruksi bangunan, misalnya pondasi bangunan.

Bagian Bagian Konstruksi Bangunan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, setiap bangunan terdiri atas bagian-bagian dengan fungsinya masing-masing. Jadi sebelum membuat sebuah bangunan, Anda juga perlu tahu apa saja bagian yang ada pada konstruksi bangunan. Di bawah ini adalah beberapa bagian-bagian bangunan, yakni sebagai berikut:

1. Bagian Pondasi

Pondasi bangunan rumah, Sumber: transrumah.com
Pondasi bangunan rumah, Sumber: transrumah.com

Bagian konstruksi bangunan yang pertama dan paling utama adalah pondasi. Pondasi merupakan struktur bangunan rumah yang berada di bagian paling bawah atau dasar yang berfungsi untuk menyalurkan dan meneruskan beban dari bagian atas struktur bangunan ke lapisan tanah yang berada pada bagian bawah.

Pondasi bisa dikatakan sebagai salah satu bagian yang sangat penting karena pondasi digunakan sebagai penopang beban bangunan. Jadi, untuk mendapatkan bangunan yang kuat dan kokoh, bagian utama struktur bangunan yang mana adalah pondasi juga perlu dibuat dengan sekuat mungkin.

Untuk membuat pondasi pun juga tidak bisa dilakukan secara sembarangan, setidaknya pondasi harus memenuhi berbagai syarat. Seperti ditempatkan pada lahan yang tepat, dapat menyesuaikan terjadinya gerakan tanah (mengembang, menyusut, tanah tidak stabil, tanah yang bergeser), tahan terhadap unsur-unsur kimiawi, serta dapat menahan tekanan air yang dinamis.

Jika pondasi memenuhi berbagai syarat tersebut, maka kerusakan atau runtuhnya bangunan dapat diminimalisir bahkan dapat dihindari.

2. Balok Beton

Bagian konstruksi bangunan yang tidak boleh ketinggalan adalah balok beton, Sumber: mitech-ndt.co.id
Bagian konstruksi bangunan yang tidak boleh ketinggalan adalah balok beton, Sumber: mitech-ndt.co.id

Jika pondasi berfungsi untuk meneruskan beban bangunan ke tanah, maka balok beton memiliki tugas untuk mendistribusikan beban bangunan secara merata ke pondasi yang ada dibawahnya. Selain pondasi dan kolom, balok beton juga merupakan bagian dari struktur inti sebuah bangunan yang tugasnya juga tidak kalah penting.

Maka dari itu pengecoran balok beton harus dilakukan dengan sangat baik. Karena jika pengecoran yang dilakukan kurang baik, maka dapat berakibat terjadinya pengeroposan pada balok. Konstruksi bangunan berupa campuran baja dan beton ini sangat diperlukan untuk menahan bangunan agar tetap sejajar.

Hal ini tentu saja karena kemampuan tanah yang berbeda-beda dalam menopang bangunan yang bisa saja membuat sebagian bangunan mengalami penurunan. Selain itu, balok beton juga berfungsi untuk memudahkan dalam proses pembangunan dinding.

3. Konstruksi Bangunan Dinding

Dinding merupakan salah satu bagian konstruksi bangunan bagian atas dan dibangun di atas balok beton. Sama halnya dengan bagian konstruksi bangunan lainnya, dinding juga memiliki fungsi krusial dalam sebuah bangunan. 

Karena dinding berfungsi untuk memisahkan bagian dalam dan luar sebuah bangunan, memberikan perlindungan terhadap berbagai cuaca, serta dapat juga dijadikan sebagai partisi atau pembatas bangunan agar menjadi ruangan-ruangan yang terbentuk. 

Namun, jika dinding berada di tengah sebuah bangunan, maka dinding tersebut juga berfungsi untuk menahan dan menyokong beban konstruksi bangunan di atasnya yaitu atap dan langit-langit. Material untuk membangun dinding pun sangat beragam, mulai dari bata merah, bata ringan, batako, kayu, hingga kaca.

4. Ventilasi Bangunan

Menyiapkan ventilasi udara untuk bangunan rumah, Sumber: lifetimedesign.co
Menyiapkan ventilasi udara untuk bangunan rumah, Sumber: lifetimedesign.co

Bagian konstruksi bangunan yang tidak kalah penting lainnya yaitu ventilasi. Ventilasi merupakan bagian dari sebuah bangunan yang berperan dalam proses pertukaran udara dari dalam bangunan ke luar bangunan dan begitupun sebaliknya. Keberadaan ventilasi udara memungkinkan terjadinya pertukaran udara di dalam dan di luar bangunan secara terus-menerus.

Ventilasi memiliki peran yang cukup vital pada sebuah bangunan, karena bagian bangunan yang satu ini berpengaruh pada kenyamanan hingga kesehatan sebuah bangunan. Karena jika tanpa ventilasi, maka sirkulasi udara tidak akan berjalan dengan lancar yang dapat mengakibatkan ruangan menjadi pengap dan lembab. 

Ventilasi sendiri tidak melulu soal jendela, pintu dan lubang dinding pun juga termasuk ventilasi udara. Agar ventilasi berfungsi secara maksimal, Anda bisa konsultasikan kepada konsultan konstruksi perihal penempatan ventilasi yang tepat.

5. Balok Latei

Bagian dari konstruksi bangunan selanjutnya yaitu balok latei. Balok lintel atau kita biasa mengenalnya dengan balok latei adalah elemen bangunan yang sering ditemui di atas jendela, pintu, atau bukaan dinding yang cukup besar.

Keberadaan balok latei tentu bukan hanya sebagai formalitas saja, bagian bangunan yang satu ini berfungsi sebagai penyangga yang dapat menahan beban dari bagian atas kusen. Sehingga beban tersebut tidak membebani kusen secara langsung, atau dengan kata lain balok latei ini berfungsi mengurangi beban kusen.

Jadi dengan pemasangan balok latei, kusen pun akan terhindar dari resiko melengkung atau patah sekalipun terguncang gempa bumi. Di samping itu, balok latei juga berfungsi untuk mencegah retak pada sudut bukaan. Dilansir dari berita.99.co, standar panjang balok latei yaitu selebar kusen pintu atau jendela ditambah 30 cm di bagian sisi kanan dan juga kirinya.

6. Balok Ring

Balok ring atau ring balk merupakan bagian dari struktur bangunan yang bentuknya seperti balok dan terletak pada bangunan teratas dinding. Fungsi utama dari balok ring adalah sebagai pengikat susunan tembok sekaligus meratakan beban dari struktur yang berada diatasnya.

Selain itu, balok ring juga disebut sebagai kerangka utama yang berfungsi sebagai pengikat atau pengokoh sekaligus menopang struktur diatasnya. Jika penyusunan dilakukan dengan pas, struktur bangunan yang satu ini juga dapat mempengaruhi suhu ruangan dan sirkulasi udara menjadi lebih lancar, sehingga ruangan menjadi lebih sejuk.

Sebaliknya, jika balok ring disusun terlalu rendah, maka dapat membuat udara di dalam rumah menjadi panas.

7. Kuda-Kuda

Kuda-kuda sebagai salah satu bagian konstruksi bangunan, Sumber: bangunrumah-jogja.com
Kuda-kuda sebagai salah satu bagian konstruksi bangunan, Sumber: bangunrumah-jogja.com

Kuda-kuda merupakan penopang rangka atap pada sebuah bangunan yang biasanya terbuat dari balok kayu atau baja ringan dan berbentuk segitiga. Kuda-kuda diletakkan pada bagian bawah rangka yang berfungsi untuk menyangga rangka atap yang berupa tulangan, reng, dan juga genteng.

Di samping itu, kuda-kuda juga mampu memberikan bentuk pada atap rumah. Kuda-kuda perlu dibuat dengan kokoh dan penempatannya juga harus tepat. Karena sebagai penopang penutup, pemasangan kuda-kuda yang kurang tepat dapat meningkatkan risiko atap roboh yang berbahaya bagi penghuninya.

8. Bagian Atap Rumah

Bagian konstruksi bangunan yang terakhir dan tidak kalah penting adalah bagian atap. Atap merupakan bagian bangunan yang terletak pada bagian paling atas dan memiliki fungsi utama sebagai pelindung sebuah bangunan dari berbagai cuaca dan juga gangguan dari luar.

Dengan begitu, keleluasaan penghuni rumah dalam melakukan berbagai aktivitas dan juga keamanannya pun dapat terjamin. Selain berfungsi sebagai penutup bangunan, pemilihan material atap yang indah dan sesuai dengan desain rumah juga turut serta memberikan nilai estetika pada bangunan tersebut.

Itulah berbagai bagian konstruksi yang perlu ada pada sebuah bangunan. Nah, bagi Anda yang memiliki rencana untuk membuat sebuah konstruksi bangunan yang nyaman dan berkualitas, maka sudah seharusnya Anda menggunakan layanan dari penyedia jasa desain dan perencanaan.

Karena dengan menggunakan jasa yang profesional, rencana pembangunan Anda akan jauh lebih mudah dan terencana dengan baik. Semoga informasinya bermanfaat.

Jangan Sembarangan, Inilah Peraturan Tangga Darurat Gedung yang Wajib Diketahui!

Peraturan Tangga Darurat Gedung yang Wajib Diketahui, Sumber: workplaceemergencymanagement.com.au

Seperti yang kita semua tahu, selain lift dan eskalator gedung bertingkat selalu dilengkapi dengan tangga darurat. Keberadaan tangga darurat sangatlah penting, karena sebagai akses keluar saat terjadi peristiwa yang tidak diinginkan. Namun, konsep tangga darurat berbeda dengan tangga pada umumnya. Setidaknya, terdapat beberapa peraturan tangga darurat pada gedung.

Diberikannya ketentuan pembangunan tangga darurat bertujuan untuk membuat proses evakuasi menjadi lebih aman dan efektif. Namun, sebelum membahas apa saja ketentuan pembuatan tangga darurat, akan lebih baik jika kita mengenal terlebih dahulu tangga darurat itu sendiri.

Mengenal Tangga Darurat

Bentuk dari tangga darurat gedung, Sumber: anbmetal.com
Bentuk dari tangga darurat gedung, Sumber: anbmetal.com

Adanya lift dan eskalator pada sebuah gedung tentu dapat mempermudah para pengguna gedung dalam akses naik turun pada gedung tersebut, apalagi pada gedung bertingkat. Hal ini karena lift dan eskalator lebih praktis dan tidak membuat capek, hanya tinggal pencet tombol saja sudah sampai lantai tujuan.

Namun, hal tersebut tidak berlaku jika sedang terjadi bencana seperti kebakaran gedung ataupun gempa bumi. Dengan alasan keselamatan, pada saat terjadi keadaan darurat para penghuni gedung tidak diperbolehkan menggunakan lift dan eskalator untuk menyelamatkan diri.

Oleh karena itu, gedung-gedung bertingkat perlu dilengkapi dengan tangga darurat. Karena praktis penggunaan tangga darurat sangat dibutuhkan pada situasi tersebut. Sebuah gedung dianggap sebagai gedung aman digunakan apabila memenuhi salah satu persyaratan, yaitu memiliki sarana tangga darurat.

Tangga darurat sendiri adalah tangga yang direncanakan dan digunakan khusus pada saat terjadi keadaan darurat. Dibandingkan dengan nilai estetikanya, tangga darurat lebih mementingkan fungsi utamanya, yaitu sebagai jalur evakuasi.

Fungsi Tangga Darurat

Secara prinsip, tangga darurat harus mampu membatasi penyebaran api dan asap agar para penggunanya bisa melintasi tangga dengan aman dan tenang. Adanya sarana tangga darurat juga dapat menjamin proses evakuasi yang lebih mudah dan setidaknya akan mengurangi jumlah korban jiwa secara signifikan jika ada kemungkinan terjadi peristiwa darurat.

Baik karena peristiwa alam maupun peristiwa yang disebabkan oleh kelalaian manusia. Kemudahan evakuasi disini diartikan kecepatan dan keamanan evakuasi. Mengingat pentingnya sarana tangga darurat pada sebuah gedung, maka dalam pembuatannya juga harus sesuai dengan peraturan yang sudah ditentukan.

Karena jika tangga darurat tidak tertata dan tidak terencana dengan baik, atau bahkan difungsikan untuk hal-hal yang lain maka bukan tidak mungkin justru akan menjadi jebakan yang mematikan bagi penggunanya.

Apa Saja Peraturan Tangga Darurat Gedung Bertingkat?

Tangga darurat ditempatkan dekat pintu keluar darurat, Sumber: squarespace-cdn.com
Tangga darurat ditempatkan dekat pintu keluar darurat, Sumber: squarespace-cdn.com

Pada Peraturan Pemerintahan RI Nomor 36 Tahun 2005, Pasal 59 disebutkan bahwa setiap gedung harus menyediakan sarana evakuasi atau sistem keamanan gedung, salah satunya adalah menyediakan tangga darurat.

Maka dari itu, dalam rencana pembangunan tangga darurat harus sesuai dengan ketentuan dan standar yang disyaratkan. Lalu apa saja peraturan tangga darurat untuk sebuah gedung?

1. Ketentuan Jarak Antar Tangga

Pada gedung bertingkat dengan lantai lebih dari 3 setidaknya harus mempunyai 2 buah tangga darurat. Hal ini bertujuan agar saat terjadi peristiwa darurat, banyaknya penghuni gedung bisa dengan mudah melewati tangga tanpa perlu berdesak-desakan pada satu tangga yang dapat menimbulkan kepanikan.
Selain itu, jarak antar tangga juga perlu diperhatikan. Jarak maksimum antara kedua tangga adalah 45 meter. Namun, apabila di dalam gedung tersebut tersedia alat pemadam kebakaran, maka jarak maksimal antar tangganya 67,5 meter.

2. Ketentuan Pintu Tangga Darurat

Peraturan tangga darurat gedung lainnya yaitu mengenai ketentuan pintunya. Tangga darurat harus dilengkapi dengan pintu yang terbuat dari material tahan api sekurang-kurangnya dalam waktu 2 jam. Hal ini bertujuan untuk menjaga keamanan area tangga darurat dari rambatan api dan menghalau atau mencegah masuknya asap yang bisa mengganggu pernafasan.

Pintu tersebut juga harus dapat tertutup secara otomatis dan dilapisi dengan cat warna merah. Kenapa warna merah? Karena warna merah merupakan warna yang melambangkan emergency. Pintu darurat dari setiap titik posisi orang dalam satu blok bangunan gedung berjarak maksimal 25 meter.

Di samping itu, pintu keluar dari tangga darurat juga harus diletakkan pada lantai dasar dan harus langsung menghadap ke arah titik kumpul atau assembly point.

3. Tata Letak Tangga Darurat

Tata letak tangga darurat sendiri harus dipisahkan dari ruang-ruang lainnya tetapi dilengkapi dengan pintu yang mudah diakses. Selain itu, pintu pada tangga darurat harus diberi petunjuk berupa tulisan “keluar” atau “exit” yang secara otomatis dapat menunjukkan arah keluar dan harus dilengkapi dengan lampu yang dapat tetap menyala sekalipun dalam keadaan listrik padam.

Idealnya, letak tangga darurat adalah di dalam ruangan yang kedap api dengan dinding cukup tebal dan minimal tidak bisa ikut terbakar dalam waktu dekat. Sehingga dapat menjadi jalur evakuasi yang efektif bagi para penghuni gedung untuk menyelamatkan diri terlebih dahulu untuk meminimalisir adanya korban jiwa.

4. Ukuran Ideal Tangga Darurat

Ukuran tangga yang pas juga merupakan salah satu peraturan dari tangga darurat pada sebuah gedung. Idealnya, tangga darurat harus memiliki kelebaran yang cukup, yaitu dengan lebar 1,5 meter. Hal tersebut bertujuan agar tangga darurat dapat dilalui oleh dua orang secara bersebelahan.

Di samping itu, tidak boleh ada penyempitan lebar pada tangga di bagian bawah, tidak boleh pula melingkar, dan dilengkapi dengan pagar pengaman atau railing tangga yang kokoh. Railing tangga perlu ditambahkan pada kedua sisi tangga darurat sebagai upaya untuk memudahkan pengguna pada saat melintasinya.

Untuk tinggi railing tangganya sendiri berkisar antara 75-100 cm seperti tinggi railing pada tangga umumnya. Tidak hanya itu, antara tangga dan bordes juga harus memiliki lebar yang sama dan lebarnya tidak boleh lebih dari 120 cm jika jalur tangganya lurus serta kemiringan anak tangga tidak boleh lebih dari 2 cm per meternya.

5. Konstruksi Tangga Darurat

Peraturan terakhir tangga darurat pada sebuah gedung adalah ketentuan konstruksinya. Semua tangga yang digunakan sebagai jalur evakuasi harus terbuat dari konstruksi tetap yang permanen. Permanen disini artinya material-material yang digunakan harus terbuat dari material yang tidak mudah terbakar.

Material sesuai standar peraturan tangga darurat gedung, Sumber: constructionor.com
Material sesuai standar peraturan tangga darurat gedung, Sumber: constructionor.com

Setidaknya, material yang digunakan harus memiliki standar kelas A atau minimal kelas B. Sebagai jalur untuk jalan keluar, konstruksi anak tangga dan bordes harus padat, memiliki permukaan pijak yang tidak licin, serta permukaannya pun harus bebas dari tonjolan yang dapat membuat penggunanya tergelincir dan terjatuh.

Demikianlah penjelasan mengenai peraturan atau persyaratan dalam pembangunan tangga darurat pada sebuah bangunan atau gedung lainnya. Adanya peraturan tersebut bertujuan untuk meminimalisir adanya korban jiwa saat sedang terjadi peristiwa darurat.

Selain mengandalkan keberadaan tangga darurat, sebuah bangunan juga perlu menyediakan alat pemadam kebakaran sebagai antisipasi. Semoga informasinya bermanfaat, ya. Anda juga bisa simak informasi menarik lainnya pada halaman website Eticon!